Indonesia memiliki kesenian musik yang beragam dan banyak jumlahnya, salah satunya adalah Tanjidor. Kesenian asal Betawi yang banyak terpengaruh oleh budaya Eropa ini merupakan salah satu kesenian yang sangat populer di masanya. Lalu bagaimanakah sejarah kesenian ini serta perkembangannya di era sekarang?
Oleh: Luluk Fadiyah(Penulis Berita Budaya)
Hai semuanya… ketemu lagi sama kita, kali ini kita akan membahas seputar kesenian asli Indonesia ya. Ngomongin kesenian Indonesia tidak ada habisnya dan selalu menarik ya, apalagi kesenian-kesenian tersebut memiliki sejarah yang cukup menarik. Kalian tau kesenian asal Indonesia Tanjidor?.
Nah, buat beberapa kalian yang belum tau apa itu tanjidor, kita akan fokus membahas kesenian tersebut di artikel ini. Untuk kesenian asal Indonesia lainnya kamu bisa membacanya di artikel-artikel kita sebelumnya ya. Happy reading!
Sejarah Kesenian Tanjidor
Tanjidor atau kadang ada yang menyebutnya dengan tanji adalah kesenian asal Betawi yang berbentuk orkes. Tanjidor pertama kali tercipta pada abad ke-19 oleh Augustjin Michiels atau nama lain dari beliau adalah Mayor Jantje asal Citrap atau Citeureup.
Awal mula musik tanjidor masuk ke Indonesia saat itu oleh para penjajah. Kala itu tanjidor di mainkan oleh para budak untukk menghibur majikan-majikannya. Namun setelah perbudakan mulai terhapuskan dari Indonesia, budak-budak yan telah di bebaskan oleh para penjajah akhirnya berkummpul dan membentuk sebuah grup musik yang bernama tanjidor.
Kata tanjor sendiri berasal dari nama sebuak kelompok peninggalan musik tangsi (nama asrama militer Jepang) yang kemmudian dimainkan oleh masyarakat Betawi dengan profesi bukan sebagai musisi atau seniman musik, mereka memainkan musik tangsi hanya untuk hiburan dan kepuasan batin saja.
Tanjidor merupakan grup musik tradisional yang cukup populer di Betawi, musik ini banyak terpengaruh oleh musik Eropa. Grup tanjidor biasanya terdiri dari 7 sampai 10 orang, yang masing-masing memainkan alat musik yang berbeda. Saat ini tanjidor banyak di gemari oleh masyarakat, karena harmonisasi yang di hasilkan dari perpaduan alat musik dalam tanjidor.
Tanjidor awal mula hanya di mainkan oleh laki-laki saja, mereka biasanya berprofesi sebagai petani, namun saat mereka tidak sedang mengerjakan sawah, mereka akan mengisi waktu luang dengan memainkan tanjidor. Mereka memainkan tanjidor sambil berkeliling dari ruah satu ke rumah yang lainnya, istilah saat ini ngamen.
Dengan demikian, masyarakat akhirnya mulai banyak yang tertarik dan menyukai kesenian ini, mulai dari kalangan laki-laki dan perembuan, anak-anak hingga orang dewasa semuanya mulai menikmati kesenian ini. Dari situlah akhirnya tanjidor boleh di mainkan oleh siapa saja, termasuk perempuan. Tidak hanya laki-laki saja yang boleh memainkan tanjidor, perempuan pun boleh.
Baca Juga Beritaku: Teater: Sejarah, Jenis, Unsur, Fungsi Teknik dan Contohnya
Daerah Mana Saja Yang Memiliki Kesenian Tanjidor?
Kesenian tanjidor berkembang di masyarakat Betawi yanng banyak tinggal di daerah Bekasi dan Karawang. Daerah ini letaknya tidak jauh dari ibu kota, sehingga kesenian tersebut kental dengan kehidupan sosial budaya masyarakat yang berada di wilayah tersebut. Banyak yang memberi tanggapan bahwa musik tajidor adalah musik asal Betawi namun rasa Eropa, hal tersebut karena awal mula musik ini ada pada masa penjajahan.
Saat itu musik tajidor hanya digunakan oleh budak untuk menghibur pada bangsawan. Setelah Indonesia mendapatkan kemerdekaannya musik tajidor di gunakan oleh petani sebagai hiburan. Seiring berjalannya waktu musik tajidor terpergunakan sebagai sumber penghasilan dengan memainkan dari rumah ke rumah (ngamen).
Kini musik tajidor menjadi salah satu musik tradisional yang masih lestari dan mempunyai komunitas sendiri.
Meskipun saat ini musik tajidor sudah jarang ada pementasannya karena munculnya berbagai macam musik baru, regenerasi pemain untuk kesenian musik ini masih berjalan. Di kawasan Jawa Barat bahkan banyak komunitas yang menampung orang-orang untuk belajar kesenian tradisional, termasuk kesenian musik tajidor.
Di daerah Jawa Barat musik ini sering untuk iringan acara-acara formal seperti pentas kesenian, upacara adat, khitanan dan kegiatan-kegiatan lainnya yang banyak mengundang masa. Memainkan musik tajidor bukanlah suatu perkara yang mudah, sebab kita harus memadukan antara pemain musik yang satu dengan pemain musik yang lain. Pasalnya, kesenian ini bisa kita mainkan oleh 7 sampai 10 orang.
Tentu saja dalam mengatur notasi, keselarasan musik serta pengaturan lagu menjadi keahlian yang sangat di butuhkan oleh masing-masing pemain. Harapannya dengan munculnya banyak genre musik baru saat ini tidak menggeser kesenian-kesenian tradisional yang telah dimiliki.
Generasi muda di harapkan mampu menjaga dan melestarikan kesenian ini, untuk itu komunitas-komunitas yang ada saat ini juga banyak melibatkan generasi muda. Salah satu tujuan dari hal tersebut adalah untuk mengajarkan kepada generasi muda bahwa kesenian tradisional milik Indonesia sangatlah beragam dan memiliki keunikan tersendiri.
Berbagai Alat Musik Dalam Bermain Tanjidor
Menciptakan musik yang indah pasti membutuhkan alat tersendiri yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi indah. Dalam bermain tajidor, alat musiknya antara lain adalah :
1. Klariet
Klariet adalah salah satu alat musik tiup yang bentuknya memanjang seperti terompet, bagian tubuh klariet lebih ramping dari terompet. Bunyi dari klariet berasal dari udara yang di tiupkan melalui celah sempit di bagian atas yang memang berfungsi untuk meniup klariet.
Selanjutnya udara yang di tiupkan melalui celah sempit tersebut akan menghasilkan getar yang kemudian menghasilkan sebuah nada. Untuk mengatur nada dari klariet, pemain dapat mengaturnya pada tiap lubang yang ada di bagian tubuh klariet. Masing-masing lubang akan menghasilkan nada tersendiri. Pemain klariet kita sebut klarinetis.
2. Piston
Istilah lainnya pist adalah french horn, yaitu alat musik tiup yang pada umumnya di mainkan saat pagelaran upacra-upacara adat atau kesenian daerah.
Piston juga dapat di mainkan saat pagelaran musik klasik. Piston memiliki tiga katup pengatur yang memainkannya menggunakan tangan kiri. Bentuk dari alat musik ini hampir sama seperti terompet, namun bagian tubuhnya melengkung dan di bagian tubuh terdapat tiga katup untuk mengatur nada.
3. Trombon
Alat musik tiup dari logam yang lainnya adalah trombon. Trombon akan menghasilkan suara dari getaran bibir. Pemain trombon kita sebut trombonis. Untuk mengatur nada yang ingin di hasilkan, trombonis dapat melakukannya dengan mengatur getaran bibir saat meniupkan alat musik ini.
Trombon berasal dari bahasa itali tromba atau trompet dan one yang merupakan akhiran dan berarti besar, sehingga trombon dapat berarti sebagai terompet yang besar.
4. Saksofon Tenor
Ini adalah salah satu jenis dari saksofon, saksofon sendiri adalah alat musik yang berasal dari logam yang penggunaannya seperti seperti klarinet. Biasanya di mainkan pada musik pop, big band dan jazz. Alat musik ini pertama kali tercipta oleh Adolphe Sax pada tahun 1840-an.
Alat musik ini memiliki berbagai macam merek saat ini, merk yang banyak beredar di pasaran antara lain Selmer, Yamaha, Conn, L A Sax, Jupiter, Weril, Lark, Subaru, Yanagisawa, Lincoin dan La Fleur.
5. Saksofon Bas
Adalah salah satu jenis saksofon terbesar, ukurannya jauh lebih besar dari saksofon bariton yangn umum kita temui. Saksofon bas memiliki instrumen bernada B ♭, satu oktaf di bawah tenor.
Alat musik ini tidak banyak kita jumpai pada jenis musik pada umumnya. Namun nada dari saksofon bas dapat kita jumpai pada beberapa rekaman musik jazz pada tahun 1920-an.
Alat musik ini pertama kali ada pada tahun 1844, saat itu Hector Berlioz memainkannya dalam aransemen Chant sacre yang ia miliki.
6. Drum
Merupakan salah satu alat musik perkusi yang terbuat dari kulit yang di bentangkan dan di pukul dengan menggunakan stick atau dengan tangan kosong.
Drum juga menggunakan bahan lain seperti plastik. Kita dapat menjumpai drum di seluruh dunia. Jenis dan macamnya ada banyak seperti kendang, timpani, snare, bodhran, ashiko, drum, bass drum, tom-tom, beduk, dan masih banyak jenis lainnya.
Penggunaan alat musik ini dalam berbagai genre musik seperti pop, jazz, rock. Pemain dari alat musik ini adalah drummer. Saat ini alat musik ini mengalami perkembangan, dapat kita jumpai di toko-toko alat musik ada yang menjual drum versi listrik.
7. Simbal
Adalah alat musik yang dimainkan dengan cara pukul (perkusi), alat musik ini muncul sejak zaman kuno. Selanjutnya Simbal pertama kali di Turki, hingga saat ini pembuat simbal terbaik masih di negara tersebut.
Simbal yang berasalh dari negara Turki menggunakan campuran logam dengan rumus campuran tetap yang hingga saat ini masih terjaga kerahasiannya. Tempo yang dihasilkan oleh alat musik simbal tergolong cepat.
8. Tambur
Adalah alat musik tradisional berbentuk gendang dengan ukuran yang besar, penggunaan tambur biasanya bersamaan dengan gong besar.
Kedua alat musik itu divpukul bergantian dengan ritme yang teratur sehingga menghasilkan suara geleggar yang indah.
Baca Juga Beritaku: Theater Tradisional Indonesia Termasuk Ciri-Ciri dan Contohnya
Pada Acara Apa Tanjidor Dimainkan?
Pada zaman dahulu, tajidor hanya di mainkan oleh para budak untuk menhibur para bangsawan saja, namun seiring dengan perkembangan jaman alat musik ini kini sering di mainkan untuk mengiringi atau mengarak pengantin. Selain untuk mengiringi pengantin, tajidor juga dapat di mainkan untuk acara-acara formal lainnya seperti upacara-upacara adat daerah, festival kesenian, acara khitanan, tasyukuran dan masih banyak acara lainnya yang dapat menggunakan tajidor sebagai hiburan.
Selain untuk melestarik budaya yang dimiliki Indonesia, memainkan tajidor juga dapat memberi edukasi terhadap generasi-generasi baru terhadap alat-alat musik dan perkembangannya. Diawal perkembangannya, tajidor juga dimainkan untuk mencari sumber penghasilan.
Mulai dimainkan dari rumah yang satu ke rumah yang lain (ngamen), saat ini sudah jarang ditemukan kesenian tersebut untuk mengamen. Sebab jarangnya orang yang mempunyai keahlian untuk memainkannya dan tidak banyak orang yang memiliki alat musik untuk memainkan kesenian tersebut.
Tajidor dapat dimainkan setidaknya oleh grup atau kelompok yang beranggotakan 7 sampai 10 orang. Masing-masing orang akan memainkan alat musik yang berbeda dan menggabungkannya sehingga menghasilkan sebuah nada yang indah.
Saat tahun baru imlek, tajidor juga banyak dimainkan oleh masyarakat Betawi sebagai bentuk dalam memeriahkan imlek. Imlek di Betawi kurang ramai rasanya jika tanpa tajidor.
Sekian ulasan mengenai Kesenian Tajidor yang dapat kita sampaikan, apa kamu tertarik dengan kesenian tersebut? Beberapa video seputar tajidor dapat kamu saksikan dengan mencarinya di internet.
Dan jika kamu tertarik untuk bergabung dengan komunitas-komunitas yang melestarikan keseniat tajir kamu juga bisa mencarinya di internet dan kumpulkan lebih banyak lagi informasi seputar tajidor.
Ada banyak informasi yang ada di internet yang akan memberikan kamu lebih banyak lagi pengetahuan seputar kesenian tajidor beserta sejarahnya. Terimakasih sudah membaca artikel ini, semoga bermanfaat dan see you di artikel-arttikel kita selanjutnya.
Baca Juga Beritaku: Musik Tarling: Aliran Tua Yang Jarang Kita Dengar