Lembah Thuwa
Kondisi Sekarang Lembah Thuwa

Mengenal Lembah Suci Thuwa

Diposting pada

Terdapat lembah suci yang ketika itu menjadi saksi bisu pengukuhan nabi Musa sebagai Rasul, lembah itu bernama Thuwa. Bagaimana peristiwa pengukuhan itu berlangsung? Serta, adakah ayat Al Quran yang menyebutkan lembah suci thuwa? Mari kita simak bersama.

Beritaku.id, Kisah Nabi dan Rasul. – Memang, manusia tak bisa menebak takdir. Di tengah perjalanan panjang itu, ternyata Allah telah menyiapkan sebuah rencana yang begitu menarik untuk Musa. Tepat ketika ia mencari api untuk menemukan cahaya, ia jutsru mendapatkan cahaya yang sebenarnya.

Oleh: Ulfiana (Penulis Kisah Nabi dan Rasul)

Apakah kalian pernah mendengar lembah suci thuwa? Tentu bagi yang mempelajari sejarah nabi, nama lembah ini sangat tak asing.

Bagaimana tidak, di tempat ini merupakan lokasi yang istimewa.

Ketika nabi Musa akan kembali ke Mesir dari madyan atau saat ini lebih dikenal dengan nama Yordania, ia mendapat peristiwa besar.

Takdir itu telah jatuh kepadanya.

Nabi Musa Allah berikan mandat dan tugas yang begitu besar. Berdakwah pada firaun, ayah angkatnya sendiri. Ketika nabi Musa mencoba untuk lari dari firaun, takdir justru memintanya untuk kembali menemui firaun.

Lokasi Pengukuhan Nab Musa Sebagai Nabi

Namun sebelum itu, mari kita bahas keunikan dari lembah thuwa yang sangat fenomenal ini.

Mari kita ulas bersama-sama seluk beluk tentang lembah suci thuwa ini.

Pertama, adalah tentang lokasi lembah suci thuwa. Berikut informasi selengkapnya.

Lokasi Lembah Suci Thuwa

Mengenai dimana letak lembah suci thuwa ini sebenarnya, sempat mengalami perdebatan panjang dari para ulama. Ada yang mengatakan ini di daerah Sinai Mesir. Adapula yang mengatakan ini terletak di Palestina.

Bahkan, ada yang menyebut bahwa lembah thuwa ini adalah lembah yang sama dengan yang di maksud dengan bukit thurisina.

Beberapa menafsirkan bahwa yang di maksud lembah thuwa adalah bukit thursina yaitu, letaknya di gunung az-zaitun. Yang mendukung pendapat ini salah satunya adalah Muhammad bin Abdul Mun’im al-Himyari dalam kitabnya, Al-Raudh Al-Mi’thar fi Khabari Al-Aqthar.

Gunung Az-Zaitun berada di sekitar bukit Baitul Maqdis yang masuk wilayah Palestina.

Namun, ada pendapat yang mengatakan bahwa yang di maksud bukit thurisina itu ada di gunung Musa atau sinai. Gunung itu ada di wilayah Mesir.

Bukit Tursina

Selajutnya, ada pula yang berpendapat bahwa lokasinya adalah selatan Nablus atau thur yang ada di Palestina.

Dari semua versi itu, Sami Al-Maghluts berpendapat bahwa yang paling mendekati adalah lembah az-zaitun. Mengapa?

Karena tempat ini merupakan salah satu tempat yang Allah berkahi serta Allah sucikan.

Ketika penafsiran surat At Tin yaitu ayat 1 hingga 3 yang mengatakan adanya buah tin dan zaitun, tempat itu pasti bukan di Sinai Mesir. Hal itu karena, di bukit sinai tidak terdapat buah tin dan buah zaitun.

Namun, kedua buah itu hanya ada di Palestina.

Itu sebabnya, sampai saat ini masih terdapat perbedaan pendapat tentang pastinya lokasi itu ada dimana.

Peristiwa Pengangkatan (Pengukuhan) Nabi Musa Sebagai Rasul

Bagaimanakah peristiwa ketika pengangkatan nabi Musa sebagai rasul Allah?

Berikut ini cerita lengkapnya.

Ketika itu sekitar 1450 SM, nabi Musa akan berangkat dari Madyan yaitu Yordania menuju ke Mesir. Rasa rindu akan kampung halamannya itu membuatnya ingin sekali mengunjungi Mesir kembali.

Sebelumnya, ia telah menyelesaikan tugasnya yaitu tinggal di Madyan selama 10 tahun membersamai syekh nya. Madyan merupakan daerah yang terletak di barat teluk aqabah.

Setelah sepuluh tahun berlalu, ia ingin membawa keluarga nya menuju Mesir.

Ia kemudian melakukan perjalanan yang cukup panjang untuk sampai di mesir. Suatu hari ketika malam, cuaca begitu dingin. Musa bersama keluarganya tersesat.

Ia tak memiliki penerangan untuk melihat ke jalanan yang ia lewati. Itu sebabnya ia mencari cahaya yang bisa ia gunakan bersama keluarganya. Juga, barangkali bisa menghangatkannya.

Setelah melihat kesana kemari, ia kemudian menemukan sebuah cahaya yang terang di balik bukit.

Merasa ada harapan mendapat cahaya, ia mengatakan pada istrinya untuk menunggunya. Sedangkan ia, berusaha untuk mendekati sumber cahaya itu yang ia kira adalah sebuah api.

Ia berkata, ” Tunggulah disini. Sungguh aku melihat api. Mudah-mudahan aku bisa membawa sebuah kabar kepadamu dari tempat api itu. Atau, membawa sesuluh api, agar kamu bisa menghangatkan badan.”

Musa menuju lembah suci Thuwa

Ia berjalan ke lembah thuwa. Bukit dimana ia melihat cahaya.

Musa kemudian melihat ada sebuah sinar yang menyala begitu terang dari pohon yang hijau dan berduri.

Ahzami Samiun Jazuli mengatakan bahwa pohon itu ada di dasar bukit sebelah barat. Tepat di sebelah kanan Musa berdiri.

Namun, ia justru mendengar ada yang memanggilnya.

” Hai Musa, sungguh Aku ini Tuhanmu. Maka tanggalkanlah kedua terompahmu. Sesungguhnya kamu sedang berada di lembah yang suci, yaitu Thuwa. Dan Aku telah memilihmu, maka dengarkanlah apa yang akan di wahyukan kepadamu.

Sesungguhnya Aku ini adalah Allah. Tidak ada Tuhan yang hak selain Aku. Maka, sembahlah Aku dan dirikan lah shalat untuk mengingat Aku.”

Ternyata, cahaya yang ia temui berasal dari dzat Allah SWT. Ia bertemu dengan Dzat Allah di sebuah lembah yang bernama Thuwa.

Arti dari Thuwa itu adalah tempat yang Allah berkahi. Bahkan, nabi Musa di minta untuk mencopot alas kakinya sebagi bentuk rasa sopan pada lembah yang di sucikan itu.

Ketika itu nabi Musa juga mendapat sebuah perintah untuk menyampaikan keimanan pada firaun.

Tentu ini merupakan tugas yang sangat berat ketika saat itu firaun sendiri mengakui bahwa dirinya adalah Tuhan. Serta, ia meminta rakyatnya menyembahnya.

Perintah yang datang pada nabi Musa, justru untuk menyerukan firaun agar beriman kepada Allah. Bahkan, firaun harus memohon ampun karena sikapnya yang terlampau angkuh dan sombong karena mengaku Tuhan.

Sejak saat itu, hidup nabi Musa telah berubah. Ia mendapat tanggung jawab yang lebih besar yaitu sebagai rasul yang menyeru kebenaran.

Ayat Al Quran Mengenai Lembah Thuwa

Terdapat beberapa ayat dalam Al Quran yang menyebutkan tentang lembah suci thuwa ini. Berikut ini adalah ayat yang menyebutkan lembah thuwa.

Ayat itu berasal dari surat At Taha. Tepatnya, dia ayat 12. Ayat tersebut berbunyi:

اِنِّيْٓ اَنَا۠ رَبُّكَ فَاخْلَعْ نَعْلَيْكَۚ اِنَّكَ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى ۗ

Artinya:

Sungguh, aku adalah Tuhanmu, maka lepaskan kedua terompahmu. Karena sesungguhnya engkau berada di lembah suci, Tuwa.

Lembah thuwa juga di sebutkan dalam surat Al Qasas ayat 30. Ayat tersebut berbunyi:

فَلَمَّآ أَتَىٰهَا نُودِىَ مِن شَٰطِئِ ٱلْوَادِ ٱلْأَيْمَنِ فِى ٱلْبُقْعَةِ ٱلْمُبَٰرَكَةِ مِنَ ٱلشَّجَرَةِ أَن يَٰمُوسَىٰٓ إِنِّىٓ أَنَا ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَٰلَمِينَ

Artinya:

Maka ketika dia (Musa) sampai ke (tempat) api itu, dia diseru dari (arah) pinggir sebelah kanan lembah, dari sebatang pohon, di sebidang tanah yang di berkahi. “ wahai Musa! Sungguh, Aku adalah Allah, Tuhan seluruh alam!”

Maksud dari sebidang tanah yang di berkahi merupakan pengertian dari lembah Tuwa. Seperti yang kita tau bahwa bukit thuwa bermakna suatu tempat yang Allah berikan berkah dan suci.

Pada surat Al Qasas ayat 44 yang berbunyi:

وَمَا كُنتَ بِجَانِبِ ٱلْغَرْبِىِّ إِذْ قَضَيْنَآ إِلَىٰ مُوسَى ٱلْأَمْرَ وَمَا كُنتَ مِنَ ٱلشَّٰهِدِينَ

Artinya:

Dan engkau (Muhammad) tidak berada di sebelah barat (lembah suci tuwa) ketika kami menyampaikan perintah kepada Musa. Dan engkau tidak (pula) termasuk orang-orang yang menyaksikan (kejadian itu).

Lembah thuwa juga terdapat dalam surat an naziat di ayat 16. Bunyi ayat tersebut adalah:

إِذْ نَادَىٰهُ رَبُّهُۥ بِٱلْوَادِ ٱلْمُقَدَّسِ طُوًى

Artinya:

Ketika Tuhan memanggil nya (Musa) di lembah suci yaitu lembah Tuwa.

Beberapa ayat tersebut menyebutkan bahwa lembah thuwa merupakan sebuah lembah yang suci. Allah melimpahi  keberkahannya disana. Hingga, nabi Musa mendapat seruan untuk menjadi rasul juga di tempat itu.

Kondisi Sekarang Lembah Thuwa

Jika merujuk pada pendapat yang mengatakan bahwa lembah thuwa merupakan bukit tursina di semenanjung mesir, maka beginilah kondisi bukit tursina saat ini.

Bukit ini terletak di ketinggian 2.285 m dpl. Untuk menuju kesana bisa menggunakan unta maupun berjalan kaki. Jalannya begitu sempit, berpasir dan berbatu serta tidak rata.

Tentu itu jalanan yang harus di lalui oleh nabi Musa kala itu yang bahkan saat ini masih dalam kondisi yang demikian.

Kanan merupakan tebing, sedang kiri adalah jurang.

Untuk menuju puncaknya di butuhkan waktu tercepat adalah satu setengah jam. Terdapat tangga menuju puncak yang berjumlah 750 anak tangga.

Terdapat sebuah gereja saint catherine di dekat puncaknya.

Adapula sebuah mushola kecil yang ada di puncak untuk tempat shalat. Bukit ini saat ini menjadi tempat wisata yang cukup favorit bagi banyak kalangan.

Namun, jika merujuk pada gunung az zaitun seperti pendapat di atas, maka begini kondisinya saat ini.

Bukit ini terdapat bekas perkebunan zaitun di lerengnya. Bahkan, terdapat situs kuburan yahudi dengan jumlah 150.000 makam. Adapula masjid dan gereja yang di bangun di atas gunung.

Ketinggiannya mencapai 400 mdpl.

Doa Nabi Musa Membelah Laut

Ketika menjalankan tugasnya dalam menyeru keimanan pada firaun, Musa mendapatkan tantangan yang cukup serius dari firaun dan pasukannya.

Lokasi Altar Pengukuhan Nabi Musa Sebagai Nabi Di Lembah Suci Thuwa: Altar Pengukuhan Musa Sebagai Rasul

Mulai dari di datangkan tukang sihir hingga aksi pengejaran nabi Musa bersama bani israil sampai laut merah. Di ujung laut merah itu, membentang lautan yang luas sedangkan, nabi Musa beserta kaumnya telah terdesak.

Pasukan firaun semakin dekat dengan mereka. Hingga akhirnya, terdapat peristiwa penting yang sampai saat ini di kenang sebagai peristiwa sejarah besar. Peristiwa itu adalah terbelahnya laut merah menjadi dua.

Sebelum laut itu terbelah, ternyata terdapat doa nabi Musa yang Allah ijabah. Berikut ini merupakan doa yang Nabi Musa panjatkan.

Dalam sebuah hadist, Rasulullah menyampaikan doa yang nabi Musa sebut untuk membelah laut merah ini.

اَللهم لَكَ الْحَمْدُ وَاِلَيْكَ الْمُشْتَكَى وَاَنْتَ الْمُسْتَعَانُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Artinya:

“Wahai Allah, hanya milik Mu segala puji. Hanya pada mu Dzat yang di mintai pertolongan. Tiada kekuatan untuk menjalankan sebuah ketaatan dan menghindari kemaksiatan kecuali pertolongan Allah yang agung.

Dalam beberapa sumber, doa ini bisa juga seseorang lantunkan ketika tengah berada dalam kesulitan. Agar semoga, Allah membantunya dalam melewati ujiannya itu.

Akhirnya, demikianlah sedikit ulasan tentang lembah tuwa ini. Meski terdapat beberapa perbedaan pendapat tentang letaknya, namun kita meyakini bahwa lembah ini ada secara pasti. Juga, keyakinan bahwa Allah telah memberkahi tempat ini dan menyucikannya.

Semoga ini semakin mempertebal keimanan dan ketakwaan kita. Sampai jumpa di pembahasan selanjutnya!

Baca juga Beritaku: Kisah nabi Daud

Sumber:

Republika.co, republika.co/pegukuhan, merdeka.com, tafsirweb, kumparan, kumparan.com/doa