Pengendalian Gulma
Langkah Melakukan Pengendalian Gulma

Memanfaatkan Gulma Dalam 1 Lahan Adalah Sahabat Petani Untuk Hasil Pertanian Lebih Baik

Diposting pada

BERITAKU.ID, MAKASSAR – Matahari tidak akan batal terbit hanya karena kamu enggan menghadapi hari esok (Ken Terate), memanfaatkan Gulma bukan musuh tapi sahabat petani, harusnya!

Melihat rumput ditanaman, seharusnya tidak langsung membuat mata petani memerah, justru sebaliknya, harus memanfaatkan gulma tersebut untuk menjadikannya sahabat petani demi kesuburan masa datang.

Gulma menjadi sahabat petani

Petani khususnya petani padi dan jagung, seringkali bertaruh dengan alam untuk melawan keganasan tumbuhan pengganggu atau gulma diladang mereka. Memang kenyataannya, gulma punya tingkat pertumbuhan yang relatif cepat.

Keberadaan gulma sebijaknya dimanfaatkan sebagai sahabat petani, dengan olah organik alami untuk pupuk alami, demi menghasilkan kualitas pertanian alami.

Gulma Itu Apa?

Gulma adalah suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman budidaya tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman pokok (tanaman yang sengaja ditanam) atau semua tumbuhan yang tumbuh pada tempat (area) yang tidak diinginkan sehingga kehadirannya dapat merugikan tanaman lainnya yang berada disekitar tanaman pokok tersebut (Abidin, 1994).

Petani akan mengalami kerugian 15-25% dari kondisi serangan gulma tersebut, hal ini akan menyulitkan petani dalam olah pertanian mereka, tetapi gulma tidak bisa dipandang hanya pada sisi merugikan saja, sebab pada sisi lain, gulma juga memiliki fungsi positif, yakni memanfaatkannya untuk menjadi pupuk organik.

Pupuk hijau adalah pupuk yang berasal dari dekomposisi sisa tanaman. Dalam dunia pertanian, pupuk hijau kembali dilirik sebagai sumber bahan organik potensial mengingat lahan pertanian dewasa ini telah mengalami degradasi.

Hal ini disebabkan oleh hilangnya bahan organik dalam tanah karena penggunaan pupuk kimia secara massif . Daun-daunan dapat langsung dimasukkan ke dalam tanah sebagai pupuk hijau.

Unsur hara yang terdapat pupuk hijau misalnya: N, P, K, dan unsur lainnya. Contoh pupuk hijau yang mudah didapat adalah sisa hasil pertanian.

Atau bisa digunakan untuk pembuatan pupuk organik cair atau padat, pada proses pembuatan ini, petani memerlukan proses pembelajaran atau edukasi dalam hal pembuatan pupuk organik tersebut, serta mengurangi kebergantungan terhadap penggunaan pupuk buatan yang merusak struktur tanah dan menghilangkan kesuburan alami, maka jadilah gulma sebagai sahabat petani.

Gulma menjadi sahabat petani, dengan teknologi pertanian organik alami

Memanfaatkan Gulma Sebagai Sahabat Petani

Berikut 4 Cara Ampuh Mengatasi Gulma pada Padi

Menggenangi Sawah dengan Air

Pertama, sawah digenangi air dengan tinggi sekitar 5 cm. Bertujuan melakukan pembusukan terhadap tanaman yang sudah mati dan merusak akar gulma serta mencegah pertumbuhan gulma tersebut, cara ini telah dilakukan secara tradisional oleh para petani secara alami.

Mencegah Gulma Padi

Persiapan lahan dan mengatur jarak/waktu tanam, adalah hal yang bisa dilakukan, hal ini mengurangi tingkat gulma lebih dulu tumbuh daripada tumbuhan pertanian petani
Pembakaran dan pembajakan adalah hal sering dilakukan, dengan membakar maka gulma seketika akan mati dan meningkatkan kesuburan tanah, begitpun pembajakan, dengan membalikkan struktur tanah, maka permukaan yang ditumbuhi oleh gulma akan berada dibawah mengakibatkan gulma mati dan menjadi sumber hara yang baik buat tanaman.

Pemberantasan Gulma

Cara mengatasi gulma berikutnya adalah pemberantasan. Pemberantasan gulma dilakukan dengan cara menyingkirkan gulma yang ada. Cara ini dikenal oleh petani sebagai kegiatan menyiangi sawah. Penanganan terhadap tumbuhan yang tidak diinginkan dengan cara menyiangi ini dilakukan ketika akar padi telah kuat dan padi akan berbunga.

Gulma yang telah dibersihkan dapat dijadikan pupuk melalui proses pembusukan dengan cara dikubur ke dalam tanah. Setelah pemberantasan gulma.

biasanya dilakukan penebaran pupuk organik
Pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk kandang, kompos. Pemberian pupuk sendiri bertujuan untuk meningkatkan unsur hara tanah, serta mempercepat pembusukan gulma yang telah dikubur sebelumnya
Pemberantasan gulma pada sawah padi juga dapat dilakukan dengan bantuan bebek. Namun, cara ini hanya dapat dilakukan terhadap gulma tertentu saja. Bebek suka memakan eceng gondok sebagai makanan tambahan. Selain eceng gondok, beberapa bebek juga suka memakan kangkung liar.

Kangkung liar seringkali mengancam tanaman utama, karena kangkung dapat tumbuh dengan sangat cepat, dalam beberapa hari saja kangkung dapat menutupi lahan budidaya dengan cukup luas.

Selain suka memakan beberapa jenis tumbuhan, bebek senang memakan keong yang merupakan salah satu hama tanaman padi. Pada beberapa pertanian di Jepang, petani menggunakan bebek dalam sawah untuk membantu mengatasi gulma dan keong diantara tanaman padi.
Meskipun menggunakan bebek sebagai pemberantas gulma secara biologis yang praktis, tetapi perlu diperhatikan bahwa bebek juga dapat merusak tanaman padi.

Pemberian Mulsa Biologis

Cara terakhir yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan mulsa biologis sebagai tutupan lahan. Jenis tumbuhan yang digunakan sebagai mulsa alami yaitu Azolla pinata. Tumbuhan ini dapat mencegah tumbuhan lain untuk berkecambah.
Selain dapat digunakan sebagai pencegah perkembangbiakan gulma, Azollapinata juga dapat dijadikan sebagai pupuk hijau yang menyuburkan tanah. Tumbuhan kecil ini bersimbiosis dengan Cyanobacteria pemfiksasi nitrogen.
Cara mengatasi gulma memang perlu diketahui dengan baik. Masing-masing metode penanganan gulma memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Penanganan yang tepat terhadap gulma adalah, tentukan dulu jenis gulmanya.
Setelah itu, lakukan cara pemberantasan yang tepat. Akan tetapi, apabila tidak mau terlalu repot, cara penyiangan lahan dapat dipilih. Selain upaya pemberantasan gulma, tindakan pencegahan juga perlu dilakukan.

Bagaimana, apakah masuk akal kalu disebut bahwa memanfaatkan Gulma adalah sahabat petani?