Sudah banyak sekali pembahasan mengenai keutamaan membaca Surat Al Waqiah. Apakah semua itu benar? dan bagaimana caranya jika kita ingin mengamalkannya? artikel berikut akan membahas semua tentang Surat Al Waqiah termasuk testimoninya
Beritaku.id, Berita Islami – Dalam bahasa Indonesia tirakat artinya menahan hawa nafsu, atau mengasingkan diri ke tempat yang sunyi. Namun, dalam bahasa Arab tirakat berasal dari thariqoh yang bermakna “jalan yang dilalui”.
Oleh: Noi Lestari (Penulis Berita Islami)
Tirakat surat Waqiah
Seperti jalan yang harus kita tempuh untuk sampai di rumah. Jalur yang harus di tapaki untuk sampai ke puncak gunung. Atau lautan yang mesti di arungi untuk menemukan pulau tersembunyi.
Secara harafiah, tirakat adalah tindakan terkait spiritual yang di lakukan untuk mencapai sesuatu yang di inginkan. Selama melakukan tindakan itu, para muslim mengendalikan diri dan mengekang hawa nafsu. Mereka melakukan itu untuk lebih dekat kepada Allah SWT dalam rangka memenuhi keinginannya.
Puasa Senin-Kamis, pengasingan diri, adalah contoh dari tirakat. Jalan yang di tempuh untuk melakukan tirakat berorientasi pada peningkatan spiritual. Keyakinannya, dengan melakukan hal tersebut maka segala sesuatu yang di lakukan ke depannya termasuk hajat terwujud dengan lancar. Di antara tirakat itu, salah satunya tirakat surat Waqiah.
Surat Al Waqiah di ceritakan dalam berbagai kisah zaman Rasulullah. Di antaraya pada hadits berikut.
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْواقِعَةِ كُلَّ لَيْلَةٍ لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا
“Barang siapa membaca surat Al Waqiah setiap malam, dia tidak akan menderita kemiskinan selama-lamanya.” (HR. Abu Ya’la dan Ibnu Asakir)
Surat Al Waqiah Sebagai Surat Kekayaan
Bahkan, ada juga hadits yang menyebutkan Al Waqiah sebagai surat kekayaan. Di ceritakan juga sahabat Rasulullah Saw. Ibnu Mas’ud mengajarkan anak-anak agar rajin membaca surat Al Waqiah setelah mendengar sabda di atas. Begitu anjuran yang sampai saat ini terkenal di kaum muslim, terutama pada pesantren dan sekolah-sekolah berbasis agama Islam.
Jika kita menelusuri “tirakat Al Waqiah” di mesin pencari, banyak laman yang menghadirkan testimoni. Ada yang merasakan keberuntungan setelah membaca surat Al Waqiah setiap selesai shalat fardhu. Ada juga yang keinginannya di jawab oleh Allah. Kebanyakan dari testimoni itu ialah urusan materi atau kekayaan dunia.
Nah kalau mau membaca beberapa testimoni, tunggu di akhir artikel ya. Sebelum itu, kita cari tahu dulu cara mengamalkan surat Al Waqiah. Banyak versinya. Tapi, yang paling penting adalah meniatkan semua ibadah termasuk membaca surat Al Waqiah hanya untuk menjadi sebaik-baiknya hamba Allah SWT.
Baca Juga Beritaku: Karomah Surah Al Waqiah: Doa Pembuka Rezeki, Setelah Tahajjud Dan Dhuha
Cara mengamalkan surat Al Waqiah
Cara yang pertama ini di bagikan oleh salah seorang pengamal di laman Kaskus.id. Ia menyebutkan bahwa setiap hari, ia membaca surat Al Waqiah selama tiga kali. Pengamalnya harus disiplin membaca ini baik dalam posisi duduk maupun berdiri. Untuk waktunya sendiri, boleh sampai ada tanda-tanda ini berhasil.
Untuk mendukung keberhasilan itu, ia membaca sholawat apapun setiap selesai shalat lima waktu. Melakukan puasa. Juga mengamalkan doa yang pernah di ajari oleh gurunya terdahulu. Terjemahan dari doa tersebut seperti ini.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan kebenaran surat Waqiah dan rahasia-rahasianya, agar Engkau berkenan memudahkan rezekiku sebagaimana Engkau memudahkannya untuk kebanyakan makhluk-Mu, ya Allah, ya Robbal ‘Alamin.”
Menurut gurunya itu juga, jangka waktu pengamalan ini cukup lama. Bagi yang mau memulai, minimal mengamalkan pembacaan surat Al Waqiah beserta berbagai syarat di atas selama sembilan puluh hari.
Pendapat lain menyarankan membacanya sebanyak empat belas kali. Pengamal membacakannya setelah shalat fardhu Ashar. Hal ini jika tujuannya adalah kekayaan dan rezeki berlimpah. Kalau untuk mewujudkan hajat, pendapat yang sama menyarankan membacanya sebanyak empat puluh satu kali. Pun pembacaannya harus dalam suatu majelis.
Berbagai Pendapat Lain Tentang Pengamalan Surat Al Waqiah
Memang beragam pendapat mengenai jumlah pembacaan surat Al Waqiah ini. Mulai dari satu kali sampai paling banyak seratus dua puluh lima kali. Kalau hitungan hari, mulai dari tujuh hari sampai sembilan puluh hari. Jangan lupa, syarat penyertanya juga berbeda-beda.
Beberapa pendapat menyebutkan syarat itu meliputi berbagai hal. Bisa berpuasa. Bisa juga bersholawat. Pendapat unik yang katanya menurut As’Syeikh Abi’l Abbas, berbeda lagi. Tidak cukup syarat berpuasanya saja, tetapi ketika berbuka hanya boleh memakan sayur-sayuran. Alias tidak boleh memakan sesuatu yang berasal dari yang bernyawa seperti daging hewani.
Ada juga cara lain menurut Kholidin dalam buku berjudul “Aku Yakin Menjadi Kaya (di lengkapi Do’a dan Dzikir)”. Singkatnya, buku ini memberikan petunjuk untuk membacakan surat Al Waqiah sebanyak satu kali sehari. Tetapi, setiap bertemu ayat ke-89 yang berarti: Maka dia memperoleh kententraman dan rezeki serta surga (yang penuh) kenikmatan; di baca sebanyak tiga kali.
Waktu yang tepat untuk mengamalkan pembacaan surat Al Waqiah menurutnya adalah setiap malam. Barangkali hal ini merujuk kepada salah satu hadits dalam riwayat Abdullah bin Mas’ud yang ada di bagian pertama artikel ini.
Meskipun begitu, berbagai hadits yang beredar terkait pengamalan surat Al Waqiah simpang siur keshahihannya. Wallahu’alam bishawab.
Tawasul surat Waqiah
Tadi tirakat. Kalau tawasul itu apa?
Ada sebuah hadits yang menyebutkan arti tawasul. Sayyid Muhammad bin Alwi Al-maliki menyebutkan beberapa poin mengenai tawasul. Poin-poin ini menjadi pegangan bagi mereka yang menjalankan tawasul sebagai sunnah.
“Pertama, tawasul adalah salah satu cara berdoa dan salah satu pintu tawajuh kepada Allah SWT. Tujuan hakikinya itu adalah Allah. Sedangkan sesuatu yang dijadikan tawasul hanya bermakna jembatan dan wasilah untuk taqarrub kepada-Nya. Siapa saja yang meyakini di luar pengertian ini tentu jatuh dalam kemusyrikan.”
Apabila memperhatikan poin pertama ini, maka tawasul surat Al Waqiah juga diperbolehkan. Tetapi, yang perlu disoroti adalah bagaimana berwasilah dengan Al Waqiah dengan niat untuk tetap beribadah kepada Allah. Bukan menjadikan surat Al Waqiah itu yang utama.
“Kedua, orang yang bertawasul tak akan menyertakan wasilahnya dalam doa kecuali karena rasa cintanya kepada wasilah tersebut dan karena keyakinannya bahwa Allah juga mencintainya. Kalau yang muncul berlainan dengan pengertian ini, niscaya ia adalah orang yang paling jauh dan paling benci dengan wasilahnya.”
Poin kedua dengan jelas menunjukkan bahwa tawasul harus menyertakan wasilah. Berupa sesuatu yang diridhai atau dicintai oleh Allah. Ketika bertawasul surat Al Waqiah yang merupakan firman Allah, maka melengkapi poin pertama boleh saja dilakukan.
Hanya saja memang alasannya karena surat Al Waqiah mendapat ridha Allah bukan semata-mata menjadi keinginan kita. Semisal karena di dalam surat tersebut mendatangkan sesuatu, itu tidak boleh.
“Ketiga, ketika meyakini bahwa orang yang dijadikan wasilah kepada Allah dapat mendatangkan maslahat dan masfadat dengan sendirinya setara atau lebih rendah sedikit dari Allah, maka orang yang bertawasul jatuh dalam kemusyrikan.”
Baca Juga Beritaku: Membaca Surat Al Waqiah Setelah Menunaikan Sholat Dhuha
Tawasul Bisa Mendatangkan Syirik?
Poin ketiga ini merupakan tanda bagi kita. Tanda bahwa tawasul justru mendatangkan syirik. Dosa besar yang hadir karena menyekutukan Allah dengan orang yang dijadikan wasilah dalam bertawasul. Begitu pun surat Al Waqiah yang sesungguhnya tidak menyamai kekuatan langsung dari Allah. Tapi, surat ini menjadi petunjuk dari Allah bagi kita. Itu saja.
“Keempat, praktik tawasul bukan sesuatu yang mengikat dan bersifat memaksa. Ijabah doa tidak bergantung pada tawasul, tetapi pada prinsipnya mutlak sekadar permohonan kepada Allah sebagaimana firman-Nya,
‘jika hamba-Ku bertanya tentang-Ku kepadamu (hai Muhammad), sungguh Aku sangat dekat,’ atau ayat lainnya, ‘katakanlah hai Muhammad, serulah Allah atau serulah Yang Maha Penyayang. Panggilan mana saja yang kalian gunakan itu, sungguh Allah memiliki nama-nama yang bagus.”
Di poin keempat tersebut, menjadi pencerahan bagi kita bahwa Allah senang ketika hamba-Nya memohon kepada-Nya. Apalagi ketika kita menyertakan hal-hal yang dicintai dan diridhai. Tetapi, mereka (wasilah itu) salah satunya Al Waqiah hanyalah yang menyertai permohonan. Bukan menjadi jaminan dari terkabulnya doa. Terlepas dari bertawasul surat Al Waqiah, bergantunglah pada kehendak-Nya.
Testimoni surat Al Waqiah
Kita pasti bertanya-tanya. Apa iya bertawasul surat Al Waqiah akan memberikan kekayaan? Tentu saja tidak. Tapi, Allah akan memberikan kekayaan kepada setiap orang di antara kita yang dikehendaki-Nya. Berdasarkan usaha dan doa. Bertawasul surat Al Waqiah itu termasuk ke dalam tawakal kepada-Nya. Mengerti?
Nah untuk menyemangati sobat agar selalu berusaha dan berdoa, berikut ini beberapa komentar acak dari berbagai sumber. Mereka secara terbuka berbagi pengalaman mengamalkan surat Al Waqiah.
- “Mendapatkan pekerjaan yg saya inginkan meskipun saat ini tdk dengan pendapatan yg besar tp saya nyaman dan tenang hatinya” (Aida)
- “Saya merasakan keajaiban itu hampir setiap hari, pada saat ada masalah sepertinya akan selalu dimudahkan oleh Allah SWT atau bila sepertinya rezeki saya sudah seret, Allah seperti punya cara untuk membantu saya melalui apapun itu. Rasanya surah Al-Waqiah adalah kunci untuk membuka banyak pintu rezeki. Lalu saya juga mengamalkan shoolat dhuha dan sholat tahajjud (walau hanya sesekali, kalau saya tidak ketiduran).” (Afika)
- “Keajaiban selanjutnya, baru beberapa minggu ini ketika saya sudah masuk ke perguruan tinggi negeri ini dengan program studi yg dimana harus menggunakan laptop dan saya ingin mempunyai laptop yg memadai ketika itu saya berdoa dengan bersungguh sungguh, Alhasil dalam 3hari doa saya terkabulkan. Saya mendapatkan laptop yang memadai.” (Akbar)
Begitulah beberapa testimoni, sobat. Rezeki sesungguhnya sudah ada yang mengatur. Apa yang kita dapat sejauh ini tetap harus disyukuri. Selagi kita juga berusaha mendapatkan yang lebih baik.
Hal Penting dalam Mengamalkan Surat Al Waqiah
Sobat pasti bingung karena sangat banyak versi pengamalan surat Al Waqiah di internet. Sedikit banyaknya pasti ada keraguan di dalam hati sobat. Semisal ketakutan jika melakukan amalan seperti ini. Apalagi sobat melakukannya secara otodidak.
Berikut ini beberapa hal yang harus sobat perhatikan. Baik ketika mendapat ajakan untuk mengamalkan dengan cara tertentu atau tergerak untuk mengamalkannya sendiri.
- Pastikan dalil yang mendasari cara mengamalkan surat Al Waqiah betul-betul ada.
- Ajak seseorang yang sobat pikir memiliki wawasan lebih untuk membahas mengenai amalan ini. Semisal tetangga yang sudah melakukannya atau saudara yang memilih tidak melakukannya.
- Mohon bimbingan kepada Allah SWT, serta pemuka agama. Sobat harus bertanya terlebih dahulu kepada tokoh agama yang kredibel untuk semakin meyakinkan diri sobat sendiri.
- Pastikan niat sobat bersih alias betul-betul berserah kepada Allah SWT dan membacakan surat Al Waqiah berdasarkan kecintaan kepada Allah SWT.
- Jangan jadikan surat Al Waqiah sebagai yang utama. Maksudnya, menjadikan rendah surat lainnya dan tidak mau mempelajari surat yang lainnya. Kalau betul-betul cinta, kita akan bersedia mempelajari seluruhnya yang Allah SWT ridhai dan cintai.
Sampai jumpa lagi di kesempatan selanjutnya, sobat!
Baca Juga Beritaku: Ramadhan Dan 5 Keistimewaanya Serta Al-Waqiah Penangkal Kemiskinan