Darimana Asal usul kata Makassar itu Makkasara, bukan Mangkasara. Apa arti dan makna dan pengertian Makkasara sebagai nama Makassar?
Beritaku.Id, Makassar – Menyebut Sulsel, maka orang akan mengingat Makassar dan Bugis. Bagaimanakah asal usul nama Makassar? Berikut selengkapnya, sekaligus melakukan beberapa pelurusan sejarah lainnya.
Asal Usul Nama Makkasara
Sebelum abad ke XIV (16), nama Makkasara sekarang Makassar itu tidak ada, semua tanah Makkasara, dibawah genggaman Sombayya, Raja Gowa-Tallo.
Raja Tallo saat itu (Raja ke-VI), Sombayya (Penyebutannya Bukan Mangkubumi) Kerajaan Gowa, I Mallingkaang Daeng Mannyonri Karaeng Katangka.
Di zaman itu adalah zaman kerajaan, fatwa (ucapan) raja yang harus dilaksanakan, titah (perintah) raja adalah instruksi yan harus disegerakan.
Suatu malam, Sombayya (Raja) Gowa – Tallo bermimpi, melihat berkas sinar yang memancar dari arah Tallo, menyinari seluruh kerajaan, dan daerah disekitarnya.
Baca juga beritaku: Uang Panaik 3 Miliar di Soppeng, Apa Anda Percaya?
Cahaya ini, sangat terang, sumber pasti caha yidak kelihatan, namun berkas sinarnya menutupi kerajaan.
Sombayya, belum berpikir apa-apa tentang mimpi tersebut, sebagai Raja yang bijak, maka tetap menahan diri untuk menafsirkan mimpinya.
Malam kedua, mimpi yang sama kembali lagi dalam tidur sang Raja. Tetap saja, Raja tidak mau menduga-duga apa makna mimpinya tersebut.
Ternyata, malam ketiga mimpi cahaya tersebut kembali lagi dalam mimpi raja. Tepat di Jumat dini hari, 9 Jumadil Awal 1014 H atau 22 September 1605 M.
Di Malam terakhir Sombayya bermimpi, pada tempat yang berbeda, tepatnya di Pantai Tallo, berlabuh perahu kecil dan ditumpangi seorang lelaki.
Akkasaraki Datuk Ri Bandang
Diatas perahu, lelaki tersebut, melakukan gerakan yang tidak biasa bagi penduduk setempat. Namun penduduk takut untuk menegur, sebab lelaki tersebut dikelilingi cahaya yang memancar keseluruh negeri.
Mendengar kejadian aneh ini, penduduk kemudian segera menghadap Sombayya, dipagi buta.
Penduduk menceritakan, perihal apa yang dilihat dipantai tersebut. Setelah mendapatkan penjelasan dari rakyatnya, Raja bergegeas ingin melihat, siapa lelaki yang dilihat rakyatnya.
Didepan gerbang kerajaan, seorang lelaki dengan wajah teduh, menunggu Raja keluar dari gerbang. Raja kaget, namun lelaki tersebut menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan.
Setelah berjabat tangan, tiba-tiba di tangan raja terdapat tulisan.
Tulisan tersebut, tidak bisa dibaca oleh Raja, hal ini membuatnya penasaran. Lelaki itu memintanya untuk memperlihatkan kepada lelaki yang bercahaya, yang hendak ditemui raja.
Sampailah, pertemuan antara Raja dengan lelaki yang ketika melakukan gerakan dianggap aneh (sholat).
Sesampainya, Raja Tallo lalu memperlihatkan tulisan di telapak tangan kanannya.
Lelaki itu (Datuk Ribandang) pun menjawab tulisan itu adalah tulisan arab merupakan dua kalimat syahadat.
Raja kemudian menghubungkan antara mimpi selama 3 malam yang tidak pernah diceritakannya, dengan kejadian hari itu.
Mimpi cahaya yang tidak terbatas, berasal dari daerah Tallo menyinari seluruh kerajaan. Selama ini dimimpikan, dan didepan matanya, lelaki yang dilihat oleh rakyatnya bercahaya. Berarti inilah makna mimpi raja.
Lalu Sombayya menyebut Akkasaraki, maksudnya akkasaraki adalah ternyata mimpi raja selama 3 malam berwujud (kelihatan).
Dari sinilah penggunaaan kata akkasara (makkassara), jadi bukan mangkasara, seperti banyak berita yang beredar.
Adapula yang menyebut bahwa kata makassar berasal dari orang-orang Belanda. Yang mengaku bahwa orang-orang dikerjaan Tallo itu kasar, sehingga lahirlah nama Makassar (pendapat kedua ini salah, dan hanya sebata dongen).
Yang benar adalah Makassar berasal dari kata Akkasaraki atau Makkasara (kelihatan, berwujud atau berbentuk). Dari mimpi raja, dengan pertemuannya Datuk Ri Bandang (Belakangan diketahui bahwa Datuk tersebut bernama asli Abdul Makmur. Dengan gelar Khatib Tunggal)
Letak Makassar
Makkasara, memiliki letak koordinat : Letak : Koordinat 5°8′S 119°25′E di pesisir barat daya pulau Sulawesi, menghadap Selat Makassar. Batas : Selat Makassar di sebelah barat, Kabupaten Pangkajene Kepulauan di sebelah utara. Kabupaten Maros di sebelah timur dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan, Data dari Pemprov Sulsel.
Dari 1971 hingga 1999 secara resmi dikenal sebagai (Ujung Pandang). adalah ibu kota provinsi Sulawesi Selatan (Perubahan nama akan dibahas pada postingan lain, klik disini)
Makassar merupakan kota metropolitan terbesar di kawasan Indonesia Timur. Dan pada masa lalu pernah menjadi ibu kota Negara Indonesia Timur dan Provinsi Sulawesi.
Makassar terletak di pesisir barat daya Pulau Sulawesi dan berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah barat. Kabupaten Kepulauan Pangkajene di sebelah utara. Kabupaten Maros di sebelah timur dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan.