Induk Organisasi Olahraga Berkuda: Sejarah, Hadist Dalam Islam

Diposting pada

Berkuda menjadi salah satu olahraga yang banyak peminatnya. Hal ini dikarenakan berkuda memiliki sejarah dan hadist yang jarang dimiliki oleh kegiatan lainnya. Induk organisasi berkuda Indonesia menjadi wadah untuk mempelajari 4 cabang dan peraturan dalam berkuda.

Beritaku.id, Berita Pendidikan – Cahaya matahari nampak begitu terik, menyilaukan pandangan mata yang mulai mengabur. Hamparan pasir begitu luas layaknya permadani tak kunjung usai. Keadaan yang membuat raga semakin lelah untuk melangkah. Tumbuhan-tumbuhan mulai terlihat goyah untuk mempertahankan hidupnya di kondisi yang mengenaskan ini.

Oleh: Riska Putri(Penulis Berita Pendidikan)

Fatamorgana nampak terlihat dari kejauhan, menciptakan sedikit harapan untuk tetap hidup. Mencoba untuk menggapai fatamorgana yang seolah nampak nyata padahal tidak berada. Teriknya matahari nampak tidak sedikitpun mengasihani para makhluk hidup yang ada di bumi.

Pasir yang di pijak nampak mulai menciut menahan panasnya gelombang yang ganas. Setiap jiwa mulai merasakan sebuah ketangguhan dalam kehidupan. Tatapan sayu dari para makhluk mulai meredup dalam seketika.

Tiba-tiba sebuah makhluk berlari dengan kencang menghantam setiap keluhan dan rintangan yang ada. Membuat panas matahari menjadi hangat seketika. Kibaran angin membuat goresan tinta yang memiliki makna mendalam di dalamnya. Makhluk hidup yang gagah tersebut adalah kuda.

Gagah dan kokohnya lekukan badan kuda, membuat hewan lainnya merasa ciut ketika bersanding dengannya. Ekor yang menjuntai panjang membuat kuda semakin memiliki kharisma yang luar biasa. Kuda menjadi salah satu hewan yang di nilai memiliki nilai penting dalam kehidupan masyarakat. Sudah Anda ketahuikah bagaimana perkembangan, sejarah, dan hadist Islam mengenai berkuda?

Induk Organisasi Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia

Induk organisasi berkuda seluruh Indonesia adalah Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia atau biasa disebut dengan PP Pordasi.

Selanjutnya organisasi ini untuk Internasional biasa disebut dengan Federasi Olahraga Berkuda Internasional. Atau dengan bahasa Prancis Fédération Équestre Internationale.

Organisasi ini telah mendapat pengakuan Komite Olimpiade Internasional di Swiss. Negara pendiri organisasi besar ini adalah Amerika Serikat, Swedia, Italia, Jepang, Belgia, Jerman, dan juga Norwegia.

Berkuda adalah kegiatan yang mengacu pada keterampilan dalam menunggangi kuda. Olahraga ini juga melibatkan kekuatan fisik dan penguasaan teknik dan peraturan yang baik.

Karena banyaknya peminat pada berkuda ini, maka terbentuklah sebuah organisasi yang mewadahi para peminat dalam berkuda.

Berkuda, dapat melatih keseimbangan, memiliki fisik yang kuat dan sehat, dan juga mengajarkan keberanian. Fungsi olahraga ini bagi tubuh antara lain dapat membantu memperkuat bagian persendian.

Sendi menjadi bagian penting untuk kekuatan tubuh yang menopang otot-otot tubuh bergerak.

Sejarah Olahraga Berkuda

Ajang kompetisi olahraga berkuda profesional

Olahraga telah ada sejak peradaban jaman kuno. Negara-negara yang menjadi pendahulu dalam olahraga ini adalah Yunani Kuno, Babel, Syria, dan juga Mesir. Pada jaman kuno, kuda hanyalah di anggap sebagai makanan dan hewan ternak. Namun dengan seiring perkembangan waktu, sebagaian masyarakat mulai menggunakan kuda sebagai kendaraan.

Pada jaman kuno, penggunaan kuda sebagai kendaraan hanya dilakukan oleh para bangsawan dan masyarakat golongan atas.

Hal ini terjadi karena pada jaman itu, tidak semua orang dapat memiliki dan membeli kuda. Taruhan dan judi perihal kudapun mulai menjadi acuan untuk kegiatan masyarakat pada masa itu.

Kemudian hal itulah yang menjadi sesuatu yang terkenal dan mulai tersebar di berbagai belahan dunia.

Dengan berkembangnya waktu, masyarakat mulai menjadikan kuda sebagai penarik kereta. Balapan kereta yang kemudi oleh kuda menjadi olahraga kuno yang sangat terkenal di kalangan masyarakat Romawi juga Yunani.

Para penunggang kuda mulai nampak menonjolkan kemampuan mereka masing-masing.

Pada jaman Renaissance, mulai banyak bangsawan yang mempelajari lebih mendalam mengenai seni tunggang. Mereka mempelajari hal tersebut di sekolah-sekolah besar menunggang di bagian Eropa.

Negara Italia menjadi tempat pertama berdirinya sekolah menunggangi kuda pada tahun 1532 oleh Fredrico Gisone. begitupun di negara Prancis perkembangan berkuda mulai di dirikan oleh Saumur dan Versailles.

Olahraga menunggang kudapun mulai berganti nama dengan polo berkuda. Polo berkuda menjadi olahraga beregu tertua di dunia. Polo berkuda pertama kali di mainkan oleh kaum pejuang Nomadic.

Kaum pejuang Nomadic berasal dari Persia pada abad ke-6 sebelum Masehi. Kemudian olahraga ini mulai menyebar luas lewat seorang kapten berbangsa Irlandia yang bernama John Watson.

Baca Juga Beritaku: Permainan Bola Voli: Eksistensi, Sejarah Sejak Abad 18, Induk Organisasi

Hadist Berkuda dalam Islam

Umar bin Khattab telah mewajibkan penduduk Syam supaya mengajar anak-anak kamu berenang, dan memanah, dan menunggang kuda.

Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Sunanul Kubra dan At-Timirdzi dengan hasan-sahih berikut.

“Setiap sesuatu selain bagian dari zikir kepada Allah adalah sia-sa dan permainan belaka, kecuali empat hal: latihan memanah, candaan suami kepada istrinya, seorang lelaki yang melatih kudanya, dan mengajarkan renang.”

Selain itu, Artinya, Ibnu Majah juga meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,

“Setiap hal yang melalaikan seorang Muslim hukumnya batil kecuali memanah dengan busur, melatih kuda, dan canda dengan istri.”

Dari beberapa hadist di atas, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa permainan menjadi salah satu olahraga yang di anjurkan oleh Allah SWT.

Secara tersirat, berkuda menjadi kegiatan yang mendatangkan pahala ketika kita melakukannya.

Rasulullah SAW menganjurkan setiap umat Islam untuk dapat menguasai olahraga jenis ini, memanah, dan berenang.

Hal ini terjadi karena Rasulullah SAW terinspirasi dengan terjadinya peperangan pada jaman dahulu kala yang hanya mengandalkan kekuatan otot seseorang.

Rasulullah SAW melihat bahwa peperangan tersebut kurang di imbangi oleh kerja sama tim yang mengandung aspek keterampilan, Kesehatan, kecermatan, ketelitian, kompetisim dan sportivitas.

Oleh karena itulah, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memiliki kuda sebagai hewan yang menemani mereka ketika berperang untuk mencari jalan kebenaran dari Allah SWT.

4 Cabang dan Peraturan Olahraga Berkuda

Dalam olahraga tersebut, terdapat banyak cabang atau jenis dalam kegiatannya. Cabang berkuda ini memiliki peraturan yang berbeda-beda antar satu sama lain.

Cabang olahraga melibatkan hubungan dan interaksi antar kuda dengan penunggangnya. Hal ini menjadi suatu elemen yang penting dalam keselarasan antar tim.  Berikut beberapa cabang.

1. Tunggang Serasi

Biasa dikenal juga dengan dressage. Dressage berasal dari bahasa Prancis yang memiliki arti pendidikan. Arti dari penamaan ini karena kuda yang mengikuti cabang olahraga ini telah melalui pelatihan intensif bertahun-tahun.

Cabang ini mengharuskan terjadinya keserasian antara kuda dengan penunggangnya untuk melakukan suatu gerakan. Keserasian inilah yang akan menciptakan gerakan yang luwes dan lincah.

Peraturan yang digunakan pada cabang olahraga ini adalah para kuda yang ditunggangi harus membuat sebuah kesan yang menciptakan suatu langkah dan gerak sesuai keinginannya sendiri.

Nilai pada setiap gerakan yang ditunjukkan oleh kuda memiliki bobot nilai 0-10 poin. Poin inilah yang menentukan kemenangan dari perlombaan cabang ini. Kuda-kuda harus memiliki Teknik berjalan antara lain adalah Walk, Trot, dan Canter.

2. Lompat Rintang

biasa juga dikenal dengan showjumping. Cabang olahraga ini memiliki tujuan yang mengharuskan kuda menyelesaikan lintasan yang telah ditentukan.

Panjang lintasan yang tersedia memiliki ukuran 150 m hingga 1200 m. Dalam perlombaannya, terdapat suatu rintangan yang menjadi poin utama cabang olahraga ini. Rintangan tersebut berupa genangan air dan sebuah tiang dari batang kayu.

Para kuda diharuskan untuk menghindari menyentuhnya rintangan yang ditetapkan. Rintangan tersebut memiliki tanda sebuah bendera yang berada di masing-masing sisi rintangan.

Peta lintasan akan terpampang di papan informasi pertandingan tersebut.

Penilaian perlombaan cabang ini juga dapat ditentukan oleh waktu tercepat peserta menyelesaikan lomba. Showjumping menjadi cabang favorit, karena menyuguhkan suatu kondisi yang menegangkan pada setiap aksi gerakan kuda.

Penunggang dan kuda harus memiliki konsentrasi dan persiapan yang matang untuk dapat menyelaraskan strategi antar satu sama lain.

3. Trilomba

Cabang ini biasa disebut juga dengan eventing. Cabang olahraga ini memiliki kombinasi antara cabang olahraga lainnya. Yaitu tunggang serasi, lintas alam, dan lompat rintang.

Trilomba ini membutuhkan waktu perlombaan lebih dari satu hari. Hal ini terjadi karena keterbatasan waktu dalam banyaknya kegiatan.

Trilomba harus mengharuskan kuda dan penunggang memiliki kesehatan fisik dan mental yang kuat. Sebelum memulai perlombaan, kuda-kuda akan melalui pemeriksaan kondisi kesehatan.

Penilaian pada cabang lomba ini berdasarkan pada sistem penalti poin. Peserta yang memiliki poin penalti terendah, maka ia yang akan memenangkan perlombaan cabang ini.

Bagi peserta yang menyelesaikan perlombaan dengan waktu lama, maka akan terjadi pengurangan poin sebanyak 0,4 hingga 1 poin per detiknya.

4. Endurance

Ini merupakan cabang dengan kompetensi secara marathon. Para penunggang dan juga kuda akan melintasi alam bebas dengan jarak yang jauh. Kemudian penentuan pemenang perlombaan di dasari oleh perolehan waktu tercepat para peserta.

Pada perlombaan cabang ini, kondisi kesehatan kuda menjadi poin terpenting.

Para kuda akan diperiksa kondisi kesehatannya setelah 2 jam perlombaan selesai. Jika dalam 2 jam kondisi kuda baik dan sehat, maka poin yang di peroleh peserta akan besar.

Sebaliknya jika kondisi kuda lemah dan sakit, maka perolehan poin akan sedikit atau bahkan tidak memiliki poin.

Baca Juga Beritaku: Induk Organisasi Senam Indonesia & Dunia; 8 Cabang

Atlit Wanita Berkuda yang Berparas Cantik di Indonesia

larasati iris rischka gading

Indonesia memiliki seorang atlet berkuda yang sangat berbakat dan juga cantik bernama Larasati Iris Rischka Gading. Altlit Indonesia ini lahir pada 14 November 1971 di Stuttgart, Jerman.

Ia memiliki julukan ratu berkuda. Julukan itu di sematkan oleh para penggemar setianya yang selalu menemani perjuangan Larasati di arena pertandingan.

Sebelum Larasati menjadi atlit berkuda, ia juga pernah menjadi model. Dengan tinggi yang mencapai 170 cm dan berparas cantik, maka tak heran jika ia juga pernah sukses di dunia permodelan.

Berikut prestasi yang di miliki oleh Larasati dalam olahraga berkuda:

  1. Pada tahun 2011, Larasati berhasil membawa pulang medali perunggu untuk Indonesia pada perlombaan SEA Games 2011.
  2. Selanjutnya pada tahun 2014, Larasati berhasil mempersembahkan medali emas untuk Indonesia pada perlombaan Pekan Olahraga Nasional atau PON 2014.
  3. Pada tahun 2014, Larasati juga berhasil membawa medali perunggu untuk Indonesia pada perlombaan Asian Games 2014 di Korea Selatan.

Baca Juga Beritaku: Olahraga Basket, Sejarah, Cаbаng dаn Wadah Induk

Daftar Pustaka

  1. Cahaya Islam Indonesia. 2019. Mengetahui Makna Berkuda Menurut Islam. https://www.cahayaislam.id
  2. Febryanto Tony. 2015. Sekilas tentang Larasati Gading, atlet berkuda langganan medali emas. https://www.brilio.net
  3. Jatikom. 2019. Pengertian Jenis Teknik Dasar Sejarah Berkuda. https://www.jatikom.com
  4. Guru Penjaskes. 2021. Cabang dan Peraturan Berkuda. https://gurupenjaskes.com
  5. Ilmu Hadist. 2017. Meninjau Kualitas Hadits Kesunahan Berkuda. https://islam.nu.or.id
  6. Hakim Rahman Arif. 2019. Memahami Hadits tentang Memanah Berkuda dan Berenang di Zaman Sekarang.