Pelecehan Agama di Pangkep
Pelecehan Agama di Pangkep (Foto : Screen FB)

Pelecehan Agama Oleh 3 “Orang Pangkep”, Menginjak Islam

Diposting pada

Beritaku.Id, Budaya, Unggahan Patho Leit ke Viral Beritaku Dari postingan Facebook Dontu Neng Bungsu, reshare dari Akbar, Pelecehan Agama kembali terjadi, kali ini menampilkan 3 orang pria yang ingin viral, Selasa (7/1/2020).

Posisi toleransi itu seperti apa? Sebab pemahanan bagi kebanyakan orang, toleransi adalah menghargai orang lain.

Dan memberi kebebasan orang lain, tanpa mengganggu kebebasan (hak) lainnya.

Kronologi Pelecehan Agama

“Tolong Viralkan, anak-anak dari Pulau Karangrang Kepulauan Pangkep, karena cara Sholat melecehkan agama” Tulis Akbar pada akun pribadinya

Seorang lelaki yang merekam/memegang kamera handphone dan terdengar sesekali cengengesan seorang perempuan.

Diawal Sholat, 1 orang bertindak menjadi imam, dari tahap awal Sholat sudah salah, karena posisi makmum berjarak antara satu dengan yang lain.

Makmum yang berada diposisi kiri belakang Imam, sejak awal sudah menunjukkan gaya yang melecehkan Sholat.

Pelecehan Agama di Pangkep (Foto : Screen FB)

Dengan cara Takbir seperti mengambil jurus silat.

Imam, memulai membaca Al-Fatihah, bacaannya masih cukup bagus, namun setelah sampai di ayat terakhir, Waladdhollin, maka suara Amin dari pemegang kamerapun terdengar.

Sesekali terdengar tawa diantara mereka. Yang lucu dari bacaan dan gerakan Sholat sebenarnya apa yah?

Selanjutnya imam, membaca surah pendek (harusnya), tapi surah diganti dengan nyanyian bahasa bugis, sehingga kembali anak-anak ini tertawa.

Selanjutnya rukuk, sujud dan lanjut ke rakaat kedua, imam membacakan Al Fatihah lengkap, namun sampai di ayat terakhir, imam tersebut menepukkan tangan kanannya, seakan memberikan aba-aba sambil tertawa.

Yang lain ikut tertawa, kemudian imam meninggalkan Sholat, karena hal itu maka makmum menunjuk kearah imam, sambil melambaikan tangan memanggil.

Lelaki yang memegang kamera, memanggil sang imam palsu.

“Lanjut, lanjut. lanjutki” sahut lelaki dibalik kamera handphone.

Imam palsu tancap gas dengan sinrili berbahasa Bugis, seketika semua anak-anak ini kembali tertawa. Dilanjutkan makmum dikiri imam menari dengan gaya aserehe.

Pelecehan sholat 2 rakaat, diakhiri dengan Doa, dan gerakan muka yang seakan menganggap bahwa mengangkat tangan saat berdoa adalah gerakan mainan.

Entah apa yang dipikirkan oleh anak-anak ini, apakah zaman terbuka dengan demokrasi terbuka mengizinkan mereka mengoyak keyakinan Islam?

Jelas ini adalah sebuah pelecehan agama, disamping melanggar syariat Islam, juga menabrak undang-undang yang berlaku di Indonesia.

Orang Pangkep Itu Budaya Malunya Tinggi

Gestur tidak menunjukkan simpati, pertanda menurunnya nilai peradaban,sementara histori, Pangkep adalah salah satu daerah dengan kajian religius yang baik.

Pangkep memiliki peradaban orang-orang yang sopan dalam kata, santun dalam sikap, serta nilai menghargainya sangat tinggi kepada orang lain, apalagi agama orang lain.

Kejadian ini, tidak boleh digeneralisasi secara universal, sebab prilaku pelecehan agama ini dilakukan oleh orang yang pemahamannya kurang tentang definisi pelecehan.

Atau sedang mati akal untuk ikut viral, sementara menjadi Viral adalah hampir menjadi buruan banyak orang, sayangnya langkah ini adalah suatu kekeliruan yang fatal.

Ada banyak penafsiran mengenai kejadian ini, namun tidak ada hal dan hukum serta aturan, yang bisa membernakan prilaku ini.

Ada banyak yang tersinggung maupun terluka dengan pelecehan agama tersebut.

Salah seorang remaja yang menonton video tersebut, Rismul menyayangkan sikap dan prilaku pemuda dalam video.

“Ini mencerminkan pelecehan Agama secara terstruktur dan sengaja, harusnya mereka ini tidak melakukan hal yang bisa dihindari”

Jelas Resmul

Firman Allâh Azza wa Jalla
لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ ۚ إِنْ نَعْفُ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ

Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab:”Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah:”Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasûl-Nya kamu selalu berolok-olok?”. Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami mema’afkan segolongan dari kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengadzab golongan (yang lain) di sebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa. [At-Taubah/9:66]

Sumber https://almanhaj.or.id/8352-penghina-agama-dan-hukumannya.html

Dalam ajaran Islam, Rasulullah SAW sangat murka ketika ada orang mengolok-olok Allah dan melakukan Pelecehan Agama Allah.

Menurut anda, apakah hal ini bisa ditoleransi?

Video lengkap Klik disini

Penangkapan Pelaku Pelecehan Baca Disini Klik