Bagaimana kepribadian para Rasul Dalam Islam dengan Urutan Lengkap, yang merupakan bagian jumlah 25 Nabi dan Rosul Dalam Ajaran Agama Islam
Beritaku.Id, Islami – Menghadapi umat yang beragam. Dalam menyebarkan Agama Allah SWT. Seorang Nabi dan Rasul harus memiliki kemampuan yang lebih dan manusia lainnya.
Predikat Rasul dalam pandangan Islam, adalah penggambaran dan kepribadian dan prilaku teladan.
Berikut akan dibahas Daftar Urutan Lengkap serta pengertian dan ciri-ciri, Rasul Dalam Islam yang Merupakan Rosul Allah yang ada dalam daftar dari 25 Nabi wajib dalam Islam.
Definisi Rasul Dalam Islam
Adapun arti atau pengertian Rasul dalam ajaran Islam dijelaskan dalam Surah Al-An-am:48 “Dan tidaklah kami mengutus seorang Rosul melainkan untuk memberi kabar gembira dan peringatan.”
Pengertian Rosul
Adapun pengertuan Rasul dari segi bahasa, rasul berasal dari kata ‘rasala’ yang berarti mengutus. Sedangkan kata ‘rasul’, adalah bentuk infinitif yakni (baca; masdar) bersumber dari ‘rasala’ yang memiliki makna/berarti utusan, atau seseorang terpilih dengan kemampuannya yang diutus. Adapun secara istilah kata ‘rasul’ artinya adalah:
الرَّجُلُ الْمُصْطَفَي الْمُرْسَلُ مِنَ اللهِ بِالرِّسَالَةِ إِلَى النَّاسِ
“Seorang laki-laki yang dipilih dan diutus oleh Allah dengan membawa risalah kepada umat manusia.”
Kepribadian Rasul Dalam Pandangan Islam
Meyakinkan dan percaya diri, berani bersikap dijalan benar. Definisi benar bari Rasul adalah definisi yang sesuai tuntunan Allah SWT.
Dalam penyebaran Islam diseluruh negeri, maka proses syiarnya adalah bertahap, dari Nabi dan Rasul pertama hingga sampai kepada Rasul terakhir yakni Nabi Muhammad SAW.
Menjalankan amanah Allah dalam Islam, maka Rosul menjalankan perintah yang sangat berat. Maka hanya manusia terpilihi menjadi Nabi, selanjutnya hanya Nabi terpilih yang akan menjadi Rasul.
Misi yang mereka bawa adalah misi yang sangat berbahaya bagi dirinya, sehingga dalam diri para Rosul terdapat kepribadian yang luar biasa, diantaranya:
- Satu, Kepribadian Benar dan Kejujuran (As-Siddiq)
- Dua, Terpercaya (Amanah)
- Tiga, Berani menyampaikan (Tabligh)
- Empat, Cerdas (Fathanah)
Siddiq
Dalam pandangan Islam, Rasul memiliki kepribadian utama. Jujur.
Jujur dalam kebenaran, selalu menjadi kepribadian yang melekat pada diri Rosul, dan setiap ucapannya adalah berisi kejujuran.
Ungkapannya selalu benar, sebab mereka adalah lelaki terpilih oleh Allah SWT, lalu jika Allah yang memilih, bukankah itu merupakan piliah yang maha baik?
Maka Rasul didalam menyebarkan Islam, selalu benar segala ucapannya, tidak melindungi diri dengan ucapan subjektif karena yang disampaikan adalah misi Islam atas perintah Allah yang dilaksanakannya secara totalitas.
Jujur dengan isi kebenaran yang disampaikan.
Amanah
Terpercaya dalam menjalankan perintah atau misi, hanya untuk Islam.
Amanah karena tidak melakukan pencampuran kepentingan misi syiar dengan pribadi terpilih secara subjektif. Dapat dipercaya dalam tugas dan tidak akan khianat.
Maksudnya, dalam ucapan benar dan jujur seperti yang pertama diatas, tidak ada selingan pribadi didalamnya, sehingga dalam melaksanakan perintah tidak melakukan kesalahan.
Tabligh
Rasul Benar, Jujur dan Amanah saja tidak cukup dalam menyebarkan Islam, tapi juga harus berani menyampaikan (tabligh) nilai-nilai Islam, kepada kaum atau umat yang diperintahkan oleh Allah SWT.
Kondisi saat menyampaikan inilah, kadang membuat seorang Rosul terancam baik pribadi dan keluarganya.
Nabi Ibrahim AS, tidak terancam oleh Raja Nambrud, seandainya tidak menghancurkan patung berhala yang dibuat raja Dzalim tersebut yang membuatnya harus dibakar.
Nabi Isa AS, tidak mendapatkan ancaman, dari Bani Israel, seandainya bukan karena melakukan Tabligh.
Seperti itulah resiko menyampaikan secara amanah kebenaran secara jujur, yang harus dilewati oleh seorang Rasul atau Nabi Terpilih untuk melakukan syiar di dalam Islam
Fathonah
Rasul harus cerdas, dibekali kekuatan pikiran dan instink yangkuat dalam melakukan syiar atau penyampaian kebenaran nilai-nilai Islam.
Setelah seluruh kekuatan pikiran dan kecerdasan dicurahkan, maka selanjutnya berserah diri kepada Allah SWT.
Demikian 4 Kepribadian yang melekat pada rasul dalam menyebarkan agama Islam.
Empat sifat diatas adalah sifat yang melekat dalam diri Rasul, sementara ada juga sifat yang tidak mungkin dalam diri Rosul, yakni:
Pertama, Berbohong (Kidzib)
Kedua, Mustahil Rosul Ingkar (Khianat)
Ketiga, Mustahil Rosul menyembunyikan (Kitman)
Keempat, Mustahil Rosul Berbohong (Balada)
Kidzib
Berdusta atau Berbohong, adalah hal tidak mungkin atau impossible dalam diri seorang Rasul.
Apapun segala bentuk akibat dari ucapannya, maka Rosul tidak akan pernah memberikan ucapan atau pernyataan berbohong dan berdusta.
Khianat
Tidak mungkin Rasul Tidak dapat dipercaya, sebab ketaatannya kepada Allah SWT, berada pada level yang sangat tinggi.
Sangat takut kepada Allah bukan karena dilihat oleh manusia lainnya.
Tidak akan pernah mengkhianati manusia, lebih-lebih tidak pernah berpikir untuk khianat kepada Allah SWT.
Kitman
Benar dan Jujur, dan semua amanah yang disampaikan dengan melakukan tabligh, adalah apa adanya sesuai perintah Allah SWT.
Tidak menambah atau mengurangi (bohong atau khianat), dan tidak menyembunyikan sesuatu pun dari segala syiar yang dilakukan.
Baladah
Tidak ada rumus yang rasional, Allah memilih Rasul yang bodoh, sebab mereka akan menghadapi orang yang pintar.
Maka dalam diri Rasul tidak mungkin memiliki sifat bodoh dalam menjalankan penyebaran Islam.
Jumlah Rosul
Berapa Jumlah Rasul Dalam Islam?
Rasul Dalam ajaran Islam, yang merupakan Rosul Allah dimuka bumi adalah berjumlah 5 orang
Ulul Azmi yang wajib diketahui
Sementara urutan lengkap dan Nama Rosul yang wajib diketahui ada 5 yakni :
- Nabi Nuh ‘Alaihis salam (A.S.)
- Nabi Ibrahim ‘Alaihis salam ( A.S )
- Nabi Musa ‘Alaihis salam ( A.S )
- Nabi Isa ‘Alaihis salam ( A.S ), dan.
- Nabi Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi wasallama ( SAW )
Jumlah Rosul 315 orang, sementara jumlah Nabi 124.000 orang yang diutus Allah SWT, akan tetapi urutan lengkap Rosul yang wajib diketahui adalah 5 orang dari 315, dan 25 Nabi dari 124.000.