Perang Zaman Rasulullah Nabi Muhammad SAW, Bersama Muhajirin Tanpa Ketakutan Dengan Semangat Aqidah
Pertempuran Zaman Rasulullah Nabi Muhammad SAW, Peperangan Tanpa Ketakutan, Bagian 1

Pertempuran Zaman Nabi Muhammad SAW, Dengan Keberanian Bagian 2

Diposting pada

Pertempuran zaman Rasulullah Nabi Muhammad SAW terjadi, untuk menegakkan Aqidah Islam di muka bumi. Demia tegaknya Islam diseluruh penjuru dunia.

Beritaku, Kisah Islami – Melanjutkan kisah Pertempuran Zaman Rasulullah Nabi Muhammad SAW, Pertempuran Zaman Rasulullah, Peperangan Tanpa Ketakutan, Bagian 1, sebelumnya.

Rasulullah tidak serta merta melakukan serangan, sebab Strategi Komunikasi Rasulullah Nabi Muhammad SAW Yang Akurat. Namun jika musuh tetap berkeras. Maka peperangan sebagai jalan terakhirpun ditempuh.

Dengan nyali yang berlandas pada keyakinan, melekat dalam sanubari dan jiwa para kaum Muhajirin. Melepas genggaman duniawi yang mengikat banyak orang hingga terjerat.

Kaum muslimin memilik mengikatkan diri ke Akhirat, dengan hanya satu diantara dua pilihan, masuk Syurga atau menderita di Neraka.

Pertempuran Zaman Rasulullah Nabi Muhammad SAW, Peperangan Tanpa Ketakutan, Bagian 1

Mereka yang masuk dalam arena pertempuran di Zaman Rasulullah, menyerahkan diri secara total kepada Allah SWT.

Tidak ada syahwat dunia tertinggal, semua batin dan memohon dijemput Allah dengan jalan Syahid. Tidak ada ketakutan, sikap pengecut apalagi.

Berikut Pertempuran Zaman Nabi Bagian 2

Beberapa pertempuran Zaman Nabi berikutnya adalah :

Perang Bani Nadhir.

Kembali Yahudi yang lain berulah.

Pertempuran ini pada bulan Rabiul Awal tahun 4 H.

Rasulullah Muhammad SAW memimpin pasukan mengepung perkampungan Bani Nadhir karena orang-orang Yahudi ini mengingkari perjanjian damai dengan Rasulullah.

Peristiwa ini berakhir tanpa kontak senjata, Yahudi Bani Nadhir menyerah. Akhirnya mereka diusir dari Madinah. Mereka memilih bergabung dengan kabilah Yahudi lainnya di Khaibar.

Pertempuran Nabi, Zaman Perang Badar III.

Bulan Dzul Qa’dah tahun 4H. Muhammad SAW memimpin 1500 pasukan infantri dan 10 pasukan dengan berkendara.

Melawan 2000 infantri kaum musyrikin dan 50 pasukan berkendara yang dipimpin oleh Abu Sufyan.

Orang-orang Mekah datang untuk menyerang Madinah. Ketika sampai di wilayah Zharan atau Asfan, Rasulullah mengetahui kedatangan mereka, maka beliau pun menyiapkan pasukan untuk menghadang mereka.

Abu Sufyan yang mengetahui kesiapan kaum muslimin pun kembali dan mengurungkan penyerangan.

Pertempuran Zaman Nabi, Dumatul Jandal.

Peristiwa ini terjadi pada bulan Rabiul Awal tahun 5H. Kekuatan 1000 orang sahabatnya menghadapi kabilah-kabilah musrik di wilayah Dumatul Jandal, sebuah daerah dekat wilayah Syam.

Perang ini dilatar-belakangi oleh kabilah-kabilah musyrik di Dumatul Jandal yang melakukan perampokan bagi orang yang melewati daerah mereka dan menggalang kekuatan untuk menyerang Madinah.

Perang Bani Musthaliq atau Muraisi’.

Terjadi pada bulan Sya’ban tahun 5H.

Perang ini terjadi di daerah Muraisi’, karenanya Perang Bani Musthaliq disebut juga dengan Perang Muraisi’.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin 700 pasukan infantri dan 30 pasukan berkuda menghadapi orang-orang Bani Musthaliq yang dipimpin oleh Al-Harits bin Abi Dharar.

Sebab terjadinya perang ini adalah orang-orang Bani Musthaliq berencana menyerang kaum muslimin.

Nabi mengutus Buraidah bin al-Hashib untuk menanyakan kepada al-Harits tentang pernyataan perang tersebut. Dan berita tersebut benar sebagaimana adanya.

Nabi pun dengan cepat merespon hal itu dengan terlebih dahulu melakukan penyerangan. Perlu diketahui, Bani Musthaliq adalah sekutu Mekah saat Perang Uhud.

Perang ini dimenangkan oleh kaum muslimin dengan satu orang sahabat gugur di medan jihad. Sementara 10 orang dari Bani Musthaliq tewas dan sisanya menjadi tawanan.

Perang Ahzab atau Perang Khandaq.

Orang-orang musyrik Mekah, musyrik luar Madinah, dan dibantu oleh Yahudi. Mereka membentuk sekutu baru dan melakukan penyerangan terhadap Kota Madinah.

Total jumlah mereka adalah 10.000 orang, dengan dipimpin oleh Abu Sufyan bin Harb.

Sementara kaum muslimin berjumlah 3000 orang dengan dipimpin oleh sebaik-baik panglima perang, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Perang Bani Quraizhah.

Perang ini terjadi pada bulan Dzul Hijjah tahun 5H. Saat Rasulullah membersihkan diri sepulangnya dari Perang Ahzab.

Malaikat Jibril datang menemui beliau dan mengatakan, “Apakah engkau sudah meletakkan senjata? Demi Allah, kami para malaikat masih memanggul senjata-senjata kami. Keluarlah menuju mereka”. Rasulullah bertanya, “Kepada siapa?” “Kesana”. Kata Jibril menunjuk kearah perkampungan Bani Quraizhah. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berangkat menuju Bani Quraizhah (HR. Bukhari).

Pertempuran, Zaman Nabi Melawan Bani Lihyan

Bulan Rabiul Awal tahun 6 H. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin 200 orang sahabatnya menghadapi Bani Lihyan yang membunuh 10 orang sahabat Rasulullah.

Kedatangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, orang-orang Bani Lihyan pun lari.

Perang Dzi Qard atau Al-Ghabah.

Perang ini terjadi pada bulan Rabiul Awal tahun 6 H. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallammemimpin 500 orang sahabatnya menghadapi Uyainah bin Hishn al-Fazari bersama pasukan berkuda dari orang-orang Ghathafan.

Pasukan ini menyerang peternakan Rasulullah dan membunuh seorang dari Bani Ghifar dan menawan serta menyiksa istrinya.

Orang-orang Ghathafan ini pun pergi melarikan diri. Dan akhirnya sang wanita tawanan berhasil datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan selamat.

Demikian Pertempuran Zaman Rasulullah Muhammad SAW.

Artikel Lain : Urutan Syahid Panglima Perang Islam di Perang Mu’tah