Perang Zaman Rasulullah Nabi Muhammad SAW, Bersama Muhajirin Tanpa Ketakutan Dengan Semangat Aqidah
Pertempuran Zaman Rasulullah Nabi Muhammad SAW, Peperangan Tanpa Ketakutan, Bagian 1

Pertempuran Zaman Rasulullah, Peperangan Tanpa Ketakutan, Bagian 1

Diposting pada

…Namun masih terdapat kaum yang masih mempertuhankan logika dan nafsunya. Dalam kondisi di zaman Rasulullah Masih hidup, membuat pertempuran tidak bisa di hindari

Beritaku.id, Kisah Islam – Kampanye dakwah yang damai telah disampaikan, Di Zaman kepemimpinan Rasulullah Muhammad SAW, terdapat beberapa benturan atau pertempuran. Sebagai perang untuk melawan musuh-musuh Islam.

Artikel terkait: Kisah Nabi Muhammad SAW, Lahir Hingga Wafat, Dari 25 Nabi Dan Rasul (Terakhir)

Dalam hal tersebut, Islam banyak diidentikkan ekstrim, agama perang dan agama pertumpahan darah.

Namun ingatkah kita sejarah peperangan Punisiah oleh kerajaan Romawi berhadapan dengan kerajaan Kartago. Terlibat perang berbunuh-bunuhan dengan 3 fase perang, sepanjang atau berlangsung 119 tahun.

Romawi ingin memperluas kerajaan ke Mediterania. Identik dengan perang untuk memperbanyak harta benda. Terutama kekuasaan. Nafsu dunia.

Islam konteksnya berbeda, bahwa perang yang terjadi adalah perang untuk menegakkan Aqidah Islam.

Sebagai agama yang dipilih dengan menyerahkan diri kepada Allah SWT, secara totalitas.

Menyumbangkan harta tertinggi, Nyawa. Pembahasan lanjut mengenai kajian ini, akan dibahas pada paragraf lain.

Beberapa Pertempuran di Zaman Rasulullah

Terdapat beberapa kali pertempuran yang dipimpin langsung, Panglima Perang terhebat dunia. Nabi Muhammad SAW.

Pertempuran Waddan

Biasa juga disebut peperangan Al-Abwa. Pada bulan Shafar tahun 2 H/623 M. Diberi nama Waddan karena Waddan adalah lokasi pertempuran itu sendiri.

Posisinya terletak 250 Km di Tenggara Kota Madinah.

Dengan di pimpin langsung oleh Panglima Perang paling hebat strategi peperangan Muhammad SAW.

Berbekal 70 orang Muhajirin saja.

Alasan Pertempuran, Kaum Quraish merampas harta para Mujahidin dengan angkuh.

Membuat Rasulullah tidak menerima hal tersebut. Perlu diketahui bahwa saat itu merupakan tahun kedua hijrahnya Umat Islam ke Madinah.

Islam tidak akan membunyikan pedang dengan sarungnya mendesing, jika tidak diganggu.

Maka saat itu, Rasulullah menghadang kaum Quraish. Melihat hal itu para kafir ini ketakutan. Dan akhirnya mereka menyatakan berdamai dan tidak akan mengganggu atau merampas harta kaum Muhajirin.

Perang Buwath

Terjadi pada bulan Rabiul Awal tahun 2 H/623 M.

Dari kafilah kaum Quraish yang lain, dengan jumlah pasukan 100 orang dikendalikan oleh Umayyah Bin Khalaf. Rasulullah membawa pasukan 200 orang sahabatnya.

Dengan kondisi tersebut, Kaum Kafir Quraish mengambil jalan lain menghindari kontak dengan Rasulullah. Takut.

Perang Safwan, Perang Badar Pertama

Perang Badar pertama, pada bulan Rabiul Awal tahun 2 H. Penyebabnya adalah Kirz bin Jabir al-Fahri membabi buta membunuh ternak kaum muhajirin di Madinah.

Nabi Muhammad SAW membawa 70 orang sahabatnya untuk menghadapi pembuat onar ini.

Sesampainya di daerah Safwan, Nabi tidak menemukan mereka.

Perang Usyairah.

Perisitwa ini terjadi pada bulan Jumadil Akhir tahun 2 H.

Kembali dengan Kaum Kafir Kuraish, Rasulullah memimpin 150 orang sahabatnya untuk menghadang kafilah Quraisy.

Kaum Kuraish kembali ketakutan, Tidak terjadi kontak senjata. R

asulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengadakan ikatan perjanjian damai di jalur kafilah dagang itu dengan kabilah Bani Mudlij dan sekutu-sekutu Bani Dhamrah.

Perang Badar II

Abu Jahal dari Mekkah. Pembenci Rasulullah Muhammad SAW. Dengan kekuatan pasukan 1000 orang.

Rasulullah memimpin pasukan 313 orang. Kekuatan tidak berimbang dari segi jumlah.

Pasukan Rasulullah, dengan keyakinan bahwa semua proses didunia adalah terjadi karena Allah SWT. Hidup mati urusanNya.

1000 Vs 313, bunyi pedang dan pekik perang menggemah. Kaum muslimin dengan takbir memekikkan telinga kaum kafir. 70 orang kafir gugur, sementara 22 orang muhajirin menjadi Syuhada.

Rasulullah memenangkan pertempuran. Abu Jahal meninggalkan arena perang sebagai pengecut.

Pertempuran Zaman Rasulullah Dengan Bani Qainuqa’

Bani Qainuqa’ adalah nama kabilah Yahudi Bain Israel. Ingat kekejaman Bani Israil dari kisah-kish sebelumnya?

Ternyata Yahudi pernah ada di Madinah. Namun karena perbuatannya yang melanggar perjanjian sebelumnya.

Akhirnya mereka di kepung, tidak terjadi pertempuran di Zaman itu, Rasulullah mengunci pergerakan mereka selama 15 hari.

Mirip-mirip lockdown Corona kali ya.

Yahudi menyerah, dan segera meninggalkan Madinah.

Pertempuran Zaman Rasulullah Dengan Bani Sulaim

Pertempuran ini pada bulan Dzul Hijjah tahun 2 H.

7 hari setelah tiba di Madinah dari Perang Badar, Rasulullah berangkat menuju Bani Sulaim dengan membawa 200 orang pasukan.

Keberangkatan Rasulullah ini dikarenakan Bani Ghathafan dan Bani Sulaim yang bersekutu memerangi Madinah.

Sesampainya di Qarqaratu al-Kidr, Nabi Muhammad SAW tidak menjumpai sekutu tersebut karena mereka telah melarikan diri setelah melihat pasukan kaum muslimin.

Perang Dendam Quraish, As-Suwaiq

Kekalahan Abu Jahal sebelumnya, membuat Quraish di Mekkah tidak menerima.

Dan dendam mereka tidak tertahankan. Akhirnya mereka melakukan penyerangan kedua dengan pasukan 200 orang. Begitupun Rasulullah membawa 200 muhajirin.

Perang Dzi Amr atau Perang Ghathafan atau Perang Anmar.

Terjadi pada bulan Rabiul Awal tahun 3 H. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin 450 orang sahabatnya menghadapi orang-orang Ghathafan dari Bani Tsa’labah bin Muharib yang hendak menyerang Madinah.

Dalam perjalanan Rasulullah mengejar orang-orang Ghathafan, beliau kehujanan lalu melepas pakaiannya dan menjemurnya.

Saat beliau sedang duduk istirahat, datanglah seorang laki-laki yang bernama Du’tsur bin al-Harits mengacungkan pedang ke kepala Rasulullah.

Ia berkata, “Siapa yang akan menghalangimu dariku sekarang?” Maksudnya, siapa yang akan menolongmu dari pedangku.

Dengan tenang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Allah.” Lalu ia pun tergetar dan jatuhlah pedang dari tangannya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil pedang tersebut dan berkata, “Siapa yang akan menghalangimu dariku?”

Ia menjawab, “Tidak ada seorang pun.” Kemudian ia mengucapkan dua kalimat syahadat. Peristiwa ini pun berakhir tanpa kontak senjata.

Pertempuran Rasulullah Uhud, Zaman Ketika Kalah

Perang Uhud terjadi pada bulan Syawal tahun 3 H. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammemimpin 650 pasukan infantri dan 200 pasukan dengan kendaraan (onta, kuda, atau hewan tunggangan lainnya) menghadapi 3000 orang musyrik yang dipimpin oleh Abu Sufyan.

Zaman Perang Hamraul Asad

Perang ini terjadi karena Rasulullah khawatir orang-orang Mekah yang tengah naik moralnya karena memenangkan Perang Uhud, akan melanjutkan ambisi mereka dengan menyerang Madinah.

Apa yang dikhawatirkan Rasulullah pun benar adanya. Orang-orang Mekah tengah bergerak menuju Madinah. Mereka sangka Rasulullah dan para sahabatnya tengah terpuruk mentalnya dan lemah kondisinya, karena sebagian sahabat terluka di Uhud. Apa yang mereka sangkakan sama sekali keliru. Allah telah mengabarkan kepada para sahabat,

“Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisa: 104).

Peristiwa ini berakhir tanpa kontak senjata, karena orang-orang musyrikin Mekah lari ketakutan mendengar kabar tentang kedatangan Rasulullah dan pasukannya.

Kisah selanjutnya Pertempuran Zaman Nabi Muhammad SAW, Dengan Keberanian Bagian 2