BERITAKU.ID, MAKASSAR – Budaya selalu hadir sebagai saksi sejarah perjalanan sebuah cerita masa lampau yang terkontaminasi oleh perubahan zaman, Rabu (26/6/2019).
Sulawesi selatan merupakan suatu provinsi yang memiliki kekayaan suku bangsa yang cukup banyak, sebagian besar masyarakat Bugis-Makassar di zaman milenial saat ini hampir tidak mengenal budaya lokalnya sendiri.
Masyarakat menganggap budaya hanyalah penghias sejarah di masa lampau. Padahal bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan dan budayanya.
“Salah satunya menjadi ciri-ciri kepunahan adalah orang yang mampu memmbuat alat musik tradisional utamanya ‘Gong’ tidak banyak lagi,” ujar Tetta Serang Dangko.
Alat musik tradisional ‘Gong’ memiliki proses pembuatan yang lama dan membutuhkan keahlian khusus agar menghasilkan suara dengungan yang tidak fals.
Produksi ‘Gong’ salah satunya terdapat di Dusun Bungung-Bungung Desa Toddopulia Tanralili Kabupaten Maros, produksi ‘Gong’ hanya dilakukan secara tradisional dengan menggunakan alat seadanya.
“Nanti ada yang pesan baru saya buatkan, makanya susah juga kalau yang mau diharapkan hasil penjualannya,” pungkas Daeng Mile.(*)
Editor: Sy