Pohon Merbau
Bentuk Dari Kayu Merbau (Foto: Ribakita)

Pohon Merbau: Nama, 5 Karakteristik, Harga, dan Wilayah Persebarannya

Diposting pada

Pohon Merbau memiliki kayu kuat yang banyak digunakan untuk berbagai keperluan manusia. Tekstur pohon ini terkesan mewah, membuat harga jualnya cukup tinggi namun tetap diminati di pasaran. Wilayah persebaran berada di berbagai lokasi di Indonesia.

Beritaku.id, Berita Budaya – Kesuburan tanah air Indonesia sudah tidak diragukan lagi, bahkan hingga diakui dan di kagumi oleh Negara-negara lain. Berbagai spesies flora tumbuh subur karena mendapatkan nutrisi dan cahaya matahari yang berlimpah sepanjang tahun. Reproduksi tanaman pun berjalan mulus dalam siklus yang tak pernah terputus.

Ditulis oleh: Riska Putri (Penulis Berita Budaya)

kayu merbau papan. sumber courtina

Kekayaan alam ini pun memberikan banyak manfaat bagi manusia. Masyarakat Indonesia bisa mendapatkan bahan-bahan terbaik dari alam untuk keperluan mempertahankan hidup. Sungguh, kita adalah bangsa yang tak kekurangan apapun.

Untuk keperluan pangan, bermacam varietas padi, umbi, sayur, dan buah tersedia dengan melimpah ruah sehingga kita memiliki pilihan yang tak terbatas. Begitu pula dengan keperluan papan. Banyak pohon di Indonesia yang memiliki kayu berkualitas tinggi sehingga sangat sempurna untuk dijadikan bahan bangunan.

Dalam artikel ini, penulis akan mengulas keistimewaan pohon Merbau. Bagi pembaca yang menggeluti dunia konstruksi, renovasi, atau dekorasi bangunan, pohon ini pasti sudah tak asing. Karena kayunya menjadi salah satu komoditas unggulan yang memiliki nilai jual serta jumlah peminat tinggi.

Bahkan permintaan supply kayu Merbau datang pulau dari luar negeri. Hingga kini, kayu ini menjadi salah satu primadona ekspor yang patut di banggakan oleh Indonesia. Ingin tau lebih lanjut? Simak penjelasan mengenai serba serbi kayu Merbau berikut ini.

Baca juga beritaku: Tectona Grandis, 8 Ciri Pohon Asal Indonesia Bahan Bahtera “Nabi Nuh”

Nama dan Istilah Pohon Kayu Merbau

Di Indonesia, pohon Merbau juga dikenal dengan nama Ipil. Pohon ini tergolong sebagai anggota suku Fabaceae (Leguminosae). Keistimewaan pohon Merbau membuatnya memiliki sebutan khusus yang berbeda-beda di hampir setiap daerah. Berikut ini daftar sebutan untuk pohon Merbau:

SebutanDaerah
BiMarbauMerboTaritihJawa
MarbonMerbau asamMerbau daratMerbau pantaiSumatera
Alai AnglaiIpilJumelaiMaharauKalimantan
BayamGefiIpiIpilLanggiriOgiliSulawesi
Aisele  Dowora  Falai  Ipi  Ipil  Kayu besiMaluku
Doma Fimpi  IpiIpirNTT
BauKayu BesiPasSekkaPapua

Hal ini menunjukkan apresiasi dan kecintaan masyarakat di berbagai daerah terhadap pohon Merbau. Bahkan masyarakat di berbagai Negara luar pun memiliki nama panggilan yang berbeda untuk pohon yang satu ini.

Di Vietnam ia disebut sebagai Go-nuoc. Sementara di Papua New Guinea, namanya adalah kwila. Orang Thailand memanggilnya lumpho, tumpaw, atau maka-mong. Di Inggris dikenal dengan nama moluccan ironwood. Sementara warga Amerika mengenalnya dengan sebutan mirabow. Di Itali disebut inzia. Di Belanda disebut moluks ijzerhout. Sedangkan masyarakat Perancis, Jerman, Spanyol, dan Swedia menyebutnya dengan nama Merbau sebagaimana orang Indonesia.

Kayu merbau gelonggongan. Sumber Wikimedia Commons

Pada tahun 2006, Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna menggolongkan pohon Merbau dalam katogori apendiks II. Artinya spesies ini tidak terancam punah, namun jika terus di eksploitasi keberadaannya bisa terancam. Oleh karena itu, regulasi yang ketat sangat di perlukan untuk menjaga kelestarian tumbuhan ini di alam.

Sayangnya, pemerintah Indonesia malah melahirkan kebijakan yang semakin meningkatkan laju pembabatan hutan. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 106 tahun 2018, mengubah status pohon Merbau dan 9 jenis spesies kayu endemik lainnya. Semula ke-10 spesies itu termasuk tumbuhan yang di lindungi, sementara kini mereka dapat di tebang dan di perdagangkan secara bebas. Kebijakan ini tentu berdampak pada terdorongnya pohon Merbau ke ujung jurang kepunahan.

Baca juga beritaku: 3 Pemakaman Tradisional Bali Yang Harum Dengan Pohon Taru Menyan

5 Karakteristik Kayu Merbau

Tua-tua keladi, makin tua makin jadi. Mungkin itulah peribahasa yang tepat untuk menggambarkan kayu Merbau. Karena seiring berjalannya waktu, material yang satu ini akan semakin berkualitas dan sedap dipandang mata.

pohon merbau raksasa. sumber liputan6

Ada banyak alasan lain mengapa kayu Merbau menjadi idola banyak orang di seluruh penjuru dunia. Karakteristik yang istimewa menjadikannya tampil menonjol di bandingkan dengan kayu pohon-pohon lain. Seperti apakah sifat-sifat kayu Merbau? Berikut ini penjelasan lengkapnya.

Kerasnya Pohon Merbau yang Menandingi Besi

Kayu Merbau yang sangat keras dan tidak mudah hancur adalah karakteristik utama yang membuatnya diburu banyak orang. Sifat ini membuatnya sangat cocok untuk dijadikan tiang penyangga dalam pembuatan rangka bangunan.

Rayap pun Tak Kuat Menghancurkan Kayu Merbau

Rayap dan jamur tak kuasa menggerogoti kayu merbau. Hal ini juga yang menjadikan kayu ini bernilai sangat tinggi. Tanpa membutuhkan perawatan yang merepotkan, bagian rumah atau meubel yang terbuat dari merbau akan tahan lama. Bahkan hingga bisa di wariskan turun temurun.

Nyaman Disentuh

Meski serat kayu merbau terlihat tegas dan kasar, sesungguhnya permukaan kayu ini sangat halus tanpa perlu banyak di amplas. Karakteristik alamiahnya ini membuat ia nyaman untuk disentuh. Berbeda dengan kayu jenis lain yang mudah melukai kulit.

Tingkat Penyusutan dan Daya Retak yang Rendah

Karakteristik yang satu ini berhubungan erat dengan poin pertama. Karena sifatnya yang sangat keras, kayu merbau kokoh menahan retakan. Tingkat penyusutannya juga rendah sehingga saat di keringkan, kualitas kayu ini akan tetap prima.

Tampilan Warna yang Mewah dan Eksklusif

Kayu merbau memiliki beberapa variasi warna, antara lain cokelat gelap, kuning kecoklatan, coklat kemerahan, dan coklat kehitaman. Semua variannya berkesan mewah dan eksklusif karena tidak banyak orang bisa memiliki kayu yang mahal dan cukup langka ini.

Bagai dua sisi mata uang, setiap hal pasti memiliki sisi baik dan buruk. Begitu pula dengan kayu merbau. Material ini menyuguhkan tantangan tersendiri saat kita ingin mengolahnya untuk berbagai keperluan.

Karena sifatnya yang sangat keras dan tahan retak, kayu merbau sangat sulit untuk dibentuk sesuai keinginan. Contohnya jika ingin menjadikannya sebagai bahan meubel, di butuhkan peralatan khusus yang bisa menaklukan kerasnya kayu ini.

Pada saat Anda ingin memaku kayu merbau, Anda harus menggunakan paku khusus yang sangat kuat. Karena paku biasa sudah pasti akan sering bengkok. Ketika menyerutnya dengan menggunakan ketam pun, alat tersebut harus sering-sering di asah. Sebabnya, kekerasan kayu merbau sangat mudah dan cepat mengikis mata pisau. Begitu juga dengan gergaji. Jika tidak berhati-hati dan sabar, mata gergaji dapat patah ketika memotong kayu merbau.

Selain itu, benda yang ingin Anda buat hampir tak mungkin memiliki detail yang rumit seperti ukiran pada kayu jati misalnya. Pekerja yang mengolah kayu merbau wajib memiliki skill, kesabaran, dan ketelitian tingkat dewa.

Baca juga beritaku: Pohon Andalas & 3 Benda Adat Asal Pulau Sumatera

Harga Kayu Merbau

Selain dipengaruhi ukuran, harga kayu juga sangat bergantung pada jenisnya. Kayu Kelas 1 (sangat keras dan kuat) seperti Merbau dan Ulin memiliki harga paling tinggi di pasaran. Kedua jenis itu sangat cocok di gunakan untuk konstruksi berat seperti bantalan rel kereta, tiang penyangga jembatan, rangka rumah, bahan pembuatan kapal laut, dan lainnya.

Di bawahnya ada kayu kelas 2 (menengah) yang diisi oleh Jati Muda dan Kamper. Jenis kayu yang masuk di kelas ini cocok sebagai kusen, pintu, atau bagian rumah lainnya.

Sedangkan kayu kelas 3 adalah jenis kayu yang memiliki tingkat kekuatan lebih rendah dan lebih murah. Namun tentunya masih sangat aman dan cocok di manfaatkan untuk berbagai keperluan. Jenis yang masuk ke kelas ini contohnya adalah kayu kruing.

Bunga pohon merbau. sumber greeners.co

Kayu Merbau sendiri memang tergolong sebagai komoditas mewah sehingga segmentasi pasarnya hanya berkutat pada kalangan menengah atas. Sama seperti jati, harga kayu merbau terbilang tinggi. Hal ini di karenakan ketersediaannya yang tak banyak di alam serta kualitasnya yang jempolan.

Untuk mendapatkan 1 kubik (m3) kayu Merbau balok, Anda harus merogoh kocek sebanyak Rp. 18.500.000. Sementara kayu Merbau papan dibanderol dengan harga Rp. 8.900.000 per kubik. Harga ini belum termasuk ongkos kirim, pengeringan, dan lainnya.

Tentunya harga yang di sebutkan di atas bersifat fluktuatif tergantung pada ketersediaan, jarak, dan sebagainya. Jika Anda tengah mengerjakan suatu proyek pembangunan, akan sangat baik jika Anda berdiskusi dengan arsitek sebelum memutuskan untuk membeli material apapun. Tindakan itu akan menghindarkan Anda dari berbagai kesalahan yang akan membuat kantong gembos. Misalnya terlalu sedikit memesan kayu, memilih supplier yang tidak terpercaya kinerjanya, dan lain-lain.

Hal Yang Perlu Diperhatikan Ketika Membeli Kaya

Selain itu, penting juga untuk memperhatikan beberapa hal berikut ini saat berbelanja kayu:

  1. Pastikan kayu memiliki bentuk dan permukaan yang lurus. Karena kayu yang bengkok atau bergelombang akan menyulitkan tukang saat menggunakannya dalam bangunan. Selain itu beresiko merusak estetika dan ketahanan bangunan.
  2. Pilihlah kayu yang sudah di keringkan atau dioven untuk menghindari susut. Dengan begitu kayu akan lebih awet dan tahan jamur.
  3. Pastikan tidak ada mata mati pada kayu. Mata mati adalah lingkaran gelap menyerupai mata yang biasanya terlihat di permukaan kayu. Bagian tersebut memiliki potensi patah yang tinggi.
  4. Pastikan kayu yang Anda beli tidak berlubang.
  5. Hindari kayu yang berwarna belang. Maksudnya memiliki warna yang berbeda pada tiap bagian. Kayu seperti ini akan merusak estetika bangunan atau meubel Anda saat di gunakan.

Persebaran Pohon Merbau

Pohon Merbau memiliki 8 spesies yang tersebar di berbagai daerah di dunia. Di benua Afrika, pohon ini tumbuh subur di Tanzania dan Madagaskar. Sementara itu di benua Asia, habitat alaminya dapat ditemukan di India bagian selatan, Myanmar, Malaysia, Indonesia, dan Papua New Guinea. Wilayah persebaran selanjutnya adalah bagian utara benua Australia serta wilayah Polinesia.

Jenis pohon yang satu ini memang menyukai hutan hujan tropis basah. Ia akan tumbuh subur di zona vegetasinya berupa dataran rendah yang tanahnya berpasir serta berbatu-batu. Contohnya seperti area di sekitar pantai atau hutan berair payau.

Di Indonesia sendiri, kayu Merbau mengisi hutan-hutan di hampir semua kepulauan. Di Pulau Sumatera, Merbau berkembang di Provinsi Sumatera Utara, Aceh, Riau, Palembang, Lampung, dan Jambi. Sementara di Pulau Kalimantan, Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat menjadi tempat tumbuh favoritnya. Selain itu, pohon ini juga berada di Pulau Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Jawa.

Bibit pohon merbau. Sumber Hutan Harapan

Meski tumbuh di banyak tempat, kualitas kayu Merbau yang dihasilkan berbeda. Kayu yang berasal Indonesia, Malaysia, dan Papua New Guinea memiliki kualitas tertinggi di dunia sehingga harganya sangat mahal. Karena itu, ketiga Negara tersebut menjadi eksportir utama kayu Merbau.

Negara-negara Eropa, seperti Jerman dan Belanda, menjadi salah satu konsumen terbesar material ini. Selain itu, di Jepang dan Cina juga menjadi pasar yang sangat kuat dan menjanjikan untuk mengekspor kayu Merbau.

Daftar Pustaka

  1. Among. 2019. Revisi Aturan Perlindungan Tumbuhan dan Satwa Liar Memuluskan Perburuan Kayu Eksotis dan Bernilai Tinggi. http://padi.or.id/2019/02/12/revisi-aturan-perlindungan-tumbuhan-dan-satwa-liar-memuluskan-perburuan-kayu-eksotis-dan-bernilai-tinggi/
  2. Pohon Merbau – Sebaran, Manfaat Kayu & Perdagangan. https://rimbakita.com/pohon-merbau/
  3. Daftar Harga Kayu Tahun 2020. https://www.arsitur.com/2020/06/daftar-harga-kayu.html