Presiden Indonesia
Presiden Indonesia

Presiden Indonesia: 8 Kisah Terlupakan Sejarah Kita

Diposting pada

Presiden Indonesia pertama Soekarno, adalah seorang Proklamator Kemerdekaan Negara Republik Indonesia, pada 17 Agustus 1945. Selain itu, Beliau juga merupakan pencetus konsep Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia.

Beritaku.id, Pendidikan – Seorang pemimpin besar, selalu menulis apa yang dipikirkannya seperti seorang jurnalis, dan mengungkapkannya sebagai seorang orator handal.

Oleh: Novianti Lavlia ( Penulis Pendidikan)

Presidensial

Sistem Presidensial

Presidensial atau presidensiil, merupakan sistem pemerintahan, yang tampuk kekuasaannya oleh presiden sebagai lembaga eksekutif. Sejarah juga mencatat, bahwa Indonesia masih menerapkan sistem pemerintahan ini, walaupun tidak seluruhnya murni. 

Dalam sistem ini, Presiden Indonesia sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, dalam jabatannya di pemerintahan. Selain itu terdapat juga lembaga legislatif dan yudikatif,  yang memiliki peran sebagai pengawas jalannya pemerintahan.

Kedua lembaga tersebut juga bertugas dalam merumuskan UU Negara, yang akan dijalankan oleh kepala negara atau presiden.

Ciri-Ciri Dalam Sistem Presidensial 

  • Pemerintahan dalam negaranya, dipimpin oleh kepala negara atau presiden. 
  • Jabatan sebagai Presiden Indonesia, hanya dapat dilakukan melalui pemilihan rakyat, sebagai badan dari perwakilan rakyat. 
  • Presiden Indonesia juga memiliki hak prerogatif atau istimewa, untuk mengangkat dan juga memberhentikan menteri serta para pejabat setingkat menteri. 
  • Menteri bertanggung jawab langsung kepada kepala negara atau presiden.
  • Presiden Indonesia tidak bertanggung jawab pada kekuasaan badan legislatif. Selain itu, juga tidak dapat memberhentikan lembaga tersebut

Kelebihan Pada Sistem Presidensial 

  • Kekuasaan sebagai presiden atau eksekutif, akan berjalan stabil karena tidak bergantung kepada suatu parlemen. 
  • Periode masa jabatannya sesuai dengan ketetapan yang terdapat dalam undang-undang.
  • Pelaksanaan setiap pemilihan umum, jangka waktunya sesuai dengan ketetapan.
  • Program kerja yang tersusun oleh kabinet, akan sesuai dengan masa jabatan. 
  • Lembaga legislatif bukan merupakan pusat kaderisasi para eksekutif. Pasalnya, dapat  dijabat oleh siapa saja, termasuk setiap anggota dari luar anggota parlemen.

Kekurangan Pada Sistem Presidensial 

  • Presiden memiliki kekuasaan mutlak, karena tidak berada di bawah pengawasan lembaga legislatif. 
  • Sistem pertanggungjawaban yang dibuat oleh presiden, terkadang bisa menjadi tidak jelas.
  • Kebijakan serta aturan umum yang berdasarkan dari hasil musyawarah anggota eksekutif dan legislatif, terkadang bisa tidak memuaskan. Selain itu, waktu untuk membuat keputusan dapat bersifat tanpa batas.

Monarki 

Sistem Monarki

Monarki merupakan sistem politik, yang mana bentuk kekuasaannya hanya terpegang oleh satu orang. Sedangkan definisi dari monarki absolut adalah, sistem pemerintahan yang terpimpin oleh raja atau ratu. 

Dalam monarki, raja atau ratu bukan hanya bertugas sebagai kepala pemerintahan, tapi juga sebagai kepala negara. Contoh negara monarki adalah Kerajaan Arab Saudi, yang mana seorang raja sebagai  sekaligus kepala negara.

Seorang raja yang mengepalai negara monarki, tidak memegang kekuasaan sepenuhnya, karena akan terpegang juga oleh parlemen. 

Pemerintahan Inggris menganut sistem monarki konstitusional, di mana seorang raja atau ratu, memiliki peran sebagai kepala negara. Namun pada pemerintahan, akan dijalankan oleh seorang perdana menteri. 

Selain Inggris, monarki konstitusional juga berlaku oleh negara-negara lain seperti Belgia, Belanda, Norwegia, Swedia dan juga Kamboja.

Ciri – Ciri  Sistem Monarki

  • Kepala negara merupaka seorang raja atau ratu.
  • Raja atau ratu adalah sebutan yang umum digunakan. Namun terdapat juga sebutan lain untuk negara-negara tertentu. Contohnya seperti emir bagi Negara Arab, sultan untuk Negara Brunei, dan sebutan lainnya, yang setara dengan kepala negara. Mereka semua juga memiliki masa jabatan yang tidak terbatas, atau seumur hidup.
  • Jabatan perdana menteri, setara dengan kepala pemerintahan.
  • Perdana menteri akan terpilih melalui pemilihan umum, dengan masa jabatan maksimal selama dua periode.
  • Menganut sistem  mosi tidak percaya, yang merupakan bentuk hukuman kepada Perdana Menteri. Mosi ini juga merupakan hukuman paling berat, apabila kepala pemerintah melakukan kesalahan, yang  dapat menyebabkan kabinet negaranya mengalami keruntuhan.
  • Keputusan dari kepala negara dapat saja diubah, melalui lembaga legislatifnya.
  • Terdapatnya suatu konstitusi, menjadikan keputusan dari seorang kepala negara, tidak bersifat mutlak. 

Kelebihan Sistem Monarki

  • Raja adalah pemegang kekuasaan tertinggi
  • Pengambilan kebijakan bersifat langsung
  • Rakyat akan tunduk pada raja.
  • Raja memiliki kekuasaan, untuk membuat peraturan.
  • Hubungan dengan negara di luar negeri, akan ditentukan oleh raja

Kekurangan Sistem Monarki

  • Rakyat tidak memiliki kekuasaan, dan kebebasan berpendapat.
  • Kemakmuran negara dan rakyatnya, sangat bergantung pada kebaikan raja
  • Raja dapat bertindak sesuai dengan kehendaknya.
  • Tidak terdapat hak asasi pada rakyat.
  • Tidak terdapat hukuman kepada kepala negara.

Fakta Menarik Presiden Indonesia Soekarno Yang Jarang Terkuak

Fakta Menarik Soekarno

Selain pernah menjabat sebagai Presiden Indonesia, Soekarno juga merupakan seorang Proklamator Kemerdekaan Indonesia. Namun banyak orang yang belum mengetahui, siapakah sosok seorang Bung Karno sebenarnya,

Berikut ini, adalah fakta menarik dari seorang Presiden Indonesia yang pertama.

Namanya Yang Pernah Diubah

Kedua Orangtua Bung Karno

Bung Karno adalah putra dari Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Beliau lahir di pada tanggal 6 Juni 1901 di Surabaya. Saat dilahirkan, nama pemberian dari kedua orangtuanya, adalah Kusno. Namun karena sering sakit, sang ayah mengganti namanya menjadi Soekarno.

Baca juga beritaku: Soekarno Di Ancam Pistol Untuk Tandatangan Supersemar?

Di beberapa negara, nama Soekarno terkadang tertulis sebagai Achmed Soekarno. Penambahan nama yang tidak lazim tersebut, terlaksana oleh wartawan dari Negara Barat. Pasalnya, mereka hanya tidak terbiasa dengan nama yang tidak memiliki nama keluarga.

Lulusan Dari Teknik Sipil

Bung Karno menjalankan masa pendidikannya di Tulungagung, sebelum pindah ke Mojokerto, untuk  mengikuti kedua orangtuanya. Beliau pernah bersekolah di Eerste Inlandse School, sebelum pindah ke Europeesche Lagere School pada Bulan Juni 1911.

Sekitar tahun 1915, Bung Karno menyelesaikan pendidikannya dan melanjutkannya di Hogere Burger School Surabaya. Ia berhasil diterima di sekolah tersebut, atas bantuan H.O.S. Tjokroaminoto, yang juga merupakan teman dari ayahnya.

Setelah lulus sekitar tahun 1921, Bung Karno  melanjutkan pendidikannya di Technische Hoogeschool te Bandoeng, yang sekarang menjadi ITB. Beliau belajar tentang teknik sipil, dan  pada tahun 1926.

Berbagai Aktivitasnya

Bung Karno mulai terkenal sejak menjadi anggota dari sebuah organisasi, bernama Jong Java di Surabaya, sekitar tahun 1915. Kemudian, beliau mendirikan Organisasi Algemeene Studie Club di Bandung, pada 1926. 

Organisasi tersebut adalah cikal bakal Partai Nasional Indonesia, yang  akhirnya berdiri pada tahun 1927. Aktivitas Soekarno di organisasi tersebut, membuatnya tertahan di Belanda pada 29 Desember 1929 di Yogyakarta, sebelum bebas pada 31 Desember 1931.

Aktivitas politik yang beliau jalani, membuatnya sempat terasingkan. Pada Agustus 1933, Soekarno tertangkap, dan terasingkan ke Flores, dan pada 1938-1942  ke Bengkulu, hingga awal masa penjajahan Jepang. 

Selanjutnya, Soekarno langsung aktif dalam perjuangan, serta mempersiapkan pelaksanaan kemerdekaan Indonesia, merumuskan Pancasila, beserta UUD 1945. Beberapa organisasi yang pernah dia pimpin adalah, Jawa Hokokai, PPKI, Pusat Tenaga Rakyat, dan  BPUPKI.

Menjadi Presiden Indonesia

Presiden Indonesia Soekarno Saat Pelantikan

Pada 17 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia, dan pada 18 Agustus 1945, keduanya terangkat oleh PPKI, untuk menjabat sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia. 

Kehidupan Pribadi

9 Istri Bung Karno Semasa Hidupnya

Bung Karno juga terkenal sebagai kepala negara yang memiliki banyak isteri, semasa hidupnya. Beberapa dari wanita yang pernah beliau peristri adalah, Inggit Garnasih, Fatmawati, Oetari, Hartini, Kartini, Ratna Sari Dewi, dan beberapa lainnya.

Dari pernikahan tersebut beliau memiliki 11 orang keturunan. Beberapa di antaranya bahkan aktif di dunia politik, seperti Megawati Soekarnoputri, yang pernah menjadi Presiden Indonesia. Selain itu, ada Rachmawati Soekarnoputri dan juga Sukmawati Soekarnoputri.

Jasa Presiden Indonesia Soekarno Terhadap Dunia

Jasa Soekarno Terhadap Negara di Dunia

Bung Karno banyak yang mengagumi, terutama oleh banyak rakyat Indonesia, karena keberaniannya melawan penjajahan. Namun, bukan hanya sebagai Presiden Indonesia, Bung Karno  juga mendapatkan kehormatan oleh dunia internasional, karena banyak menyebarkan jasa baik di mata mereka.

Putra Bangsa  ini, telah banyak menggoreskan tinta emasnya, selama menjadi Presiden Indonesia. Banyak negara di dunia, yang mengapresiasi seluruh gagasan cemerlang sang orator nomor satu di Indonesia ini.

Beberapa dari jasa-jasa Bung Karno terhadap negara lain di dunia adalah:

Penemu Makam Imam Bukhari

Makam Imam Besar Al Bukhari

Sosok penting di mata Umat Islam di dunia ini, adalah Imam Bukhari, yang juga merupakan seorang  perawi hadits ternama. Beliau memiliki peran besar dalam menyiarkan sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW. 

Namun, tidak banyak yang mengetahui, jika penemuan makam Imam Besar setara dengan Tarmizi tersebut, adalah atas jasa Presiden Indonesia Pertama.

Nikita Sergeyevich Khrushchev, penguasa Negara Uni Soviet saat itu, mengundang Bung Karno ke Moskow pada sekitar tahun 1961. Bung Karno akan menerima undangan tersebut, hanya jika Khrushchev dapat menemukan makam Imam Bukhari.

Khrushchev pun langsung memerintahkan seluruh pasukan elitnya, untuk mencari makam tersebut. Awalnya, pencarian tersebut mengalami kegagalan, sehingga membuat pemimpin Negara yang kini menjadi Rusia itu kehabisan akal.

Bung Karno tetap meminta persyaratannya, jika Khrushchev masih menginginkan Beliau untuk datang ke Moskow. Karena Soviet membutuhkan dukungan dari Indonesia guna melawan kekuasaan Amerika Serikat, Khrushchev pun memerintahkan satuannya, untuk tetap mencari.

Hingga akhirnya, orang nomor satu di Soviet tersebut berhasil menemukan makam Imam Besar, dalam keadaan tidak terawat. Pemimpin Negara Komunis itu, memutuskan untuk sekalian memugarnya, hingga menjadi suatu makam yang megah.

Dan pada 12 Juni 1961, Bung Karno menerbangkan Beliau ke Moskow, untuk pertemuan penting dengan Soviet. Namun selain itu, Beliau pun menyempatkan untuk datang berziarah, ke makam Imam Bukhari di samarkand.

Penyelamat Universitas Al-Azhar

Universitas Al Azhar di Kairo Mesir

Bung Karno juga pernah menjadi penyelamat Universitas Al-Azhar, dari ancaman penutupan Gamal Abdel Nasser, Presiden Mesir kala itu. Cerita berawal, saat Nasser melihat ulama Al-Azhar dan Ikhwanul Muslimin, yang menyatukan diri untuk menggulingkannya.

Ketika Bung Karno mendengar rencana penutupan tersebut, Beliau langsung mengadakan kunjungan kenegaraan ke Mesir, di tahun 1955. Salah satu agendanya adalah, mempertanyakan niat Nasser, yang ingin menutup universitas terbesar di Mesir tersebut.

Setelah keduanya mengadakan dialog panjang, akhirnya Presiden Indonesia Pertama tersebut, berhasil mengurungkan niat Presiden Naser, untuk menutup Al-Azhar. Terdapat catatan dalam sejarah, bahwa hubungan kedua negara ini, memang sangat erat. 

Menghijaukan Padang Arafah Yang Tandus

Pohon Soekarno Yang Menghijaukan Arafah

Kiprah fenomenal Bung Karno tidak hanya berhenti sampai disitu saja. Presiden Indonesia yang pertama ini, memiliki banyak kisah di dunia. Seolah tidak pernah habis termakan zaman, terutama bagi Raja Fahd dari Arab Saudi.

Bung Karno juga berjasa, ketika dirinya berhasil menghijaukan Padang Arafah yang tandus. Terjadinya penanaman pohon di padang tersebut, berawal dari gagasan Beliau, yang tidak menginginkan umat muslim kepanasan, saat menunaikan ibadah haji.

Raja Fahd yang sangat menghormati Bung Karno, langsung mengabulkan gagasan tersebut, dan mengubah padang yang tandus, menjadi wilayah yang rimbun.

Orang nomor satu dari Arab Saudi itu pun mengabadikan sederet pepohonan yang rimbun tersebut dengan nama “Pohon Soekarno”. Kerimbunan pohon yang menghijaukan Padang Arafah itu, masih berdiri hingga saat ini.

Putra Bangsa ini juga berjasa, atas terbentuknya tiga jalur tempat sa’i, yang berlokasi di Bukit Shafa dan Bukit Marwa. Pembagiannya adalah, jalur pertama merupakan arah dari Bukit Shafa ke Bukit Marwa. Yang kedua, Dari Bukit Marwa menuju Bukit Shafa.

Baca juga beritaku: BPUPKI & PPKI: Pembentukan, Keanggotaan, Hasil 2 Sidang

Sedangkan jalur yang ketiga, berada diantara jalur pertama dan yang kedua. Jalur tersebut khusus bagi para lanjut usia, dan yang memiliki cacat fisik, serta pengguna kursi roda.

Kisah Presiden Indonesia Pertama dan Masjid Biru Rusia

Masjid Biru Rusia Yang Bersejarah Bagi Bung Karno

Masjid Biru yang berlokasi di Kota Saint Petersburg, keberadaannya juga tidak terlepas dari jasa Bung Karno. Beliau pernah mengunjungi masjid tersebut pada tahun 1956 lalu.

Saat Uni Soviet masih berjaya, seluruh Masjid dan Gereja telah beralih fungsi menjadi gudang penyimpanan senjata dan obat-obatan. Masjid tersebut, adalah satu-satunya yang masih berfungsi.

Bung Karno memiliki jasa terhadap Masjid itu, setelah berhasil membuatnya berfungsi kembali, setelah sekian lama hanya menjadi gudang. Beliau meminta kepada Presiden Uni Soviet Nikita Khrushchev, untuk membuka kembali Masjid Biru.

Penutup

Bukan hanya terkenal sebagai seorang proklamator dan Presiden Indonesia pertama, Bung karno atau Soekarno, juga banyak memiliki jasa besar. Bukan hanya bagi Indonesia, namun juga bagi banyak negara di dunia. 

Namun sayangnya, hal tersebut sudah hampir terlupakan oleh sejarah kita. Tidak banyak orang yang mengetahui, tentang jasanya menghijaukan Padang Arafah, hingga pengaruhnya, untuk menemukan Makam Imam Bukhari. Serta menyelamatkan Masjid Biru Rusia dari penutupan