Janda merayu korban, janda muda melakukan tahapan rayuan untuk mengambil keuntungan besar.
Atozbi.Com, Tahapan – Janda muda yang berpenampilan menarik. Berumur 22 tahun menyatakan diri siap mendampingi korban.
Dengan inisial KA, umur 22 tahun, warga tinggal di Daerah Jetis, Kab. Bantul, Provinsi Djogjakarta berhasil menipu pria lajang. Rayuan maut sang janda muda.
Dalam melakukan rencananya tersebut, janda muda yang cantik dan bohay berhasil meggasak harta milik korban.
Hingga hampir mencapai setengah miliar rupiah, atau 448 juta rupiah. Bukan uang kecil.
Rayuan Janda Muda Menggaet Korban
Dimulai dengan Meminta Uang senilai hampir 450 juta, kepada lelaki De umur 25 tahun, berasa dari Kasihan. Seperti kasihannya hidupnya ditipu. Kota Bantul Provinsi Djogjakarta.
Layaknya mahar. Untuk kebutuhan catering. Dan lain sebagainya sebagai kebutuhan pernikahan. Lelaki ini cinta, apalagi melihat penampilan sang janda yang sangat menarik tersebut. Buta. Tak pernah berpikir bahwa ditipu. Lelaki ini memberikan apa yang diinginkan oleh wanita pujaan hatinya tersebut.
Semu uang yang diberikan tersebut, membuat janda menjadi sokaybe atau sok kaya baru. Foya-foya dilakukan dan menghabiskan seluruh uang tersebut.
Sang lelaki DE bekerja keras untuk megumpulkan uang sebanyak itu, demi menyenangakan hati calon istri. Atas nama cinta. Dan bukan hanya itu, orangtua korban juga menggadaikan beberapa materi berharga seperti rumah dan BPKB mobil.
Ini cinta, dan begitulah cara membuktikan cinta kepada pasangan.
Merasa ditipu akhirnya Korban Melaporkan Kejadian tersebut ke polsek tersdekat.
Pelaku dilaporkan oleh korban ke Polsek Mergangsan. Dengan hukuman yang menunggu adalah Pasal 378 KUHP dan 372 KUHP.
Dalam keterangan Pers kepada Tagar.Id, Kepala Kepolsian Sektor Mergangsan Kompol Tri Wiratmo mengatakan, dalam menjalankan aksinya. Pelaku bermodus siap dinikahi.
“Pelaku meminta uang korban. Sebagai uang resepsi, selanjutnya pelaku enghabiskan uang tersebut,” ungkapnya kepada wartawan saat jumpa pers pada sehari sebelum puasa.
Baca juga Janda Anak 3, Cari Pasangan Tidur, Tidak Puas Hanya 5X
Namun mendekati hari H, korban mendesak hari pernikahan, dan pelaku menyebutkan telah membayar gedung
“Saat dicek lokasi pernikahan yang disebut pelaku, ternyata tidak pernah dipesan. Dan kemudian sang janda didesak tentang uang, ternyaa telah dihabiskan oleh pelaku” kata Tri Wiratmo
Urutan Kejadian Penipuan
Wanita janda muda tersebut dikenal korban pad bulan Agustus 2019 di sebuah pesta ulang tahun sahabatnya.
Pelaku mengakui pernah menikah dengan lelaki lain. Pelaku tidak mau menunjukkan diri sebagai penipu materi dn hati. Dia mengaku sebagai seorang wanita memiliki usaha Cafe and Resto yang terletak di Jalan Imogiri Timur, Kabupaten Bantul.
Cinta, datang kapan saja dan dimana saja, Entah kalau berakhir dengan petaka.
Beberapa bulan berkenalan setelah itu, keduanya menjalin hubungan asmara. Makin dekat dihati. Berkomunikasi hampir tiap waktu.
Aku rindu, aku tidak bisa hidup tanpamu. Rayuan bertubi-tubi sang janda muda, meremukkan jiwa lelaki lajang tersebut.
Akhirnya mereka bersepakat menikah pada 11 Januari 2020. Mendekati pernikahan itu, pelaku meminta uang korban dengan alasan persiapan melangsungkan resepsi pernikahan mereka.
Transfer dan Penyerahan Langsung, Kerekening
Ibu korban mencintai anaknya, melakukan apasaja untuk melihatnya bahagia. Begitulah tumbuh kembang keluarga, Sebagaimana Delapan Urutan Dan Siklus Pembentukan Keluarga
Setelah uang mencapai Rp 400 juta tersebut, orangtua korban langsung melekuakan transfer ke nomor rekening sang janda muda. Yang berbody aduhai.
“Setelah menerima uang resepsi pernikahan, pelaku justru mengajak korban dengan keluarga untuk berlibur ke Bali. Seolah-olah liburan itu dibiayai oleh pelaku karena mengaku sebagai seorang pengusaha resto. Padahal pelaku seorang ibu rumah tangga. Bukan pengusaha” Ungkap keluarga korban.
Waktu itu belum ada kasus pelarangan terbang antar daerah, sehingga masih bebas ke mana saja. Sebab Corona masih tertahan di Wuhan China.
Kemudian pada 9 Januari 2020, pelaku bersama ibunya mendatangi rumah korban. Untuk mengundur hari lamaran dan pernikahan yang rencananya 11 Januari 2020 ke tanggal 11 Februari 2020.
Pelaku membuat argumen, Kantor Urusan Agama (KUA) salah memasukkan data sehingga harus diundur. KUA jadi korban, padahal tidak mengetahui apa-apa. “Apa salaku kenapa aku dituduh salah input” KUA kira-kira berkata begitu.
Memikirkan bahwa pelaku mencoba membuat alasan, korban melakukan pengecekan ke pihak gedung Sportarium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Sebagai tempat yang disebutkan oleh pelaku.
Siang itu, detak jantung korban seakan berhenti. Namanya dan nama pelaku tidak ada sebagai pemesan gedung. Baik dalam daftar tunggu maupun daftar reschedul.
Cinta Berubah Menjadi Benci
Merasa diri telah ditipu. Korban kemudian mengadukan kasus yang terjadi tersebut ke pihak Polsek Mergangsan.
Polisi selanjutnya melakukan penyelidikan. Dan ternyata benar uang yang diambil oleh pelaku sudah habis dipakai untuk kepentingan pelaku.
Wanita Muda Bukan Janda Resmi
Bertubi-tubi, ternyata masalah yangd ialami oleh DE, sebab janda muda tersebut belum berstatus janda resmi. Sebab pelaku bersama suaminya belum disidangkan gugatan cerainya dipengadilan.
“Uang yang katanya buat resepsi pernikahannya itu digunakan untuk mebeli barang berharga seperti Handphone. Berlibur ke Bali sebanyak tiga kali dan menginap di beberapa hotel berbintang di Kota Yogyakarta. Memang digunakan bersama dengan korban. Hanya asaja posisinya korban tidak menyadari bahwa uang yang dipakai itu uang untuk resepsi. Karena sepengetahuan korban, calon istriya tersebut orang kaya,” kata dia.
Tidak Ada Maksud Menipu
Dalam memberikan keterangan kepada awak media. Pelaku mengaku, saat bertemu dengan korban. Pelaku mengaku telah menikah sebelumnya. Korban tidak komplain dengan status janda. Bisa baca artikel lain Kenapa Lelaki Bujang Pilih Janda Daripada Gadis? Berikut 9 Faktanya
Namun pelaku yang saat ini dipolsel tersebut mengaku tidak ada maksud menipu hati dan materi calon suami.
“Uangnya dipakai untuk liburan ke Bali bersama korban sama keluarganya. Sebenarnya enggak ada niat menipu. Tapi karena saat ini saya mau proses perceraian, jadi gak bisa nikah dulu,” Alasan pelaku.
Dia merasa tidak pernah mengaku seagai pengusaha. Tapi korban sendiri yang menyimpulkan
“Ya karena dia kan sering menjemput saya di tempat usaha resto saudaraku yang pengusaha. Jadi dia menganggap bahwa aku soerang pengusaha,” Tandasnya.
Demikian Tahapan rayuan maut sang janda muda yang memperdayai korban berakhir di sel tahanan.