Menjelang bulan suci romadhon, ada baiknya kita mempersiapkan diri dengan mempelajari tentang rekaat sholat tarawih dan pengertian dari 3 hadist penjelasan. Pada tulisan ini juga akan membahas tentang bagaimana tata cara dari sholat tarawih serta berapa jumlah rekaat.
Beritaku.id, Lifestyle – Jika membahas tentang bulan suci romadhon tentu tidak lepas dari ibadah-ibadah sunah yang dapat mendatangkan pahala. Salah satu ibadah sunah yang dapat kita kerjakan di bulan romadhon adalah sholat tarawih.
Oleh : Luluk Fadiyah (Penulis Lifestyle)
Halo sobat beritaku, bagaimana kabarnya? Sudahkah kalian rindu dengan bulan suci romadhon yang sebentar lagi akan kita jumpai? Semoga pada bulan romadhon tahun ini kita masih dapat menjumpainya ya.
Sholat tarih menjadi salah satu ibadah sunah yang sering kita lakukan saat menjumpai bulan romadhon.
Sebenarnya ibadah lainnya selain sholat tarawih yang dapat kita kerjakan di bulan romadhon juga masih banyak, seperti membaca al quran, istigfar, sholat tahajud, sholat taubat, dll. Semua ibadah yang kita kerjakan di bulan romadhon akan dilipat gandakan oleh Allah.
Sholat sunah tarawih tentunya sangat umum kita lakukann ketika menjumpai bulan romadhon, biasanya dalam melaksanakan sholat sunah ini secara berjamaah di suatu masjid. Namun untuk sholat tarawih tahun lalu (tahun 2020) memang sedikit berbeda karena adanya pandemi.
Meskipun demikian, sholat tarawih masih dapat kita kerjakan di rumah masing-masing bersama dengan keluarga tercinta. Yang terpenting adalah niat kita untuk beribadah, selagi di bulan suci romadhon, dimana semua amalan ibadah kita akan Allah gandakan.
Baca juga beritaku : Sholat Istikharah : Manfaat, Aturan dan Tata Caranya
Kapan Baiknya Mengerjakan?
Untuk menunaikan sholat tarawih yaitu setelah waktu sholat isya’, meskipun sholat tarawih adalah ibadah sunah, namun sebisa mungkin agar dapat kita kerjakan. Mengingat pahala yang begitu besar dan menambah keimanan kita kepada Allah.
Rasulullah SAW yang merupakan manusia pilihan Allah pun tetap mengerjakan sholat tarawih meskipun beliau telah Allah jamin surga. Lantas bagaimana dengan kita yang masih sering melakukan dosa? Bukankah seharusnya kita memperbanyak beribadah kepada Allah?
Sesuatu yang kita kerjakan dengan niat dan ikhlas tidak akan terasa berat, ingatlah kita hidup di dunia hanya sementara. Jika tidak untuk beribadah, maka rugilah kita. Di bulan romadhon Allah memberikan ampun bagi seluruh hambanya yang pernah melakukan kesalahan jika hamba tersebut mau bertaubat dan memperbanyak ibadah.
Pengertian Dan Hukum Sholat Tarawih
Sholat tarawih merupakan sholat sunah yang pelaksanaannya pada malam hari di bulan romadhon, pelaksanaannya setelah sholat isya’ hingga sebelum waktu sholat subuh. Sholat tarawih hukumnya adalah sunah muakad, yaitu sholat sunah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
Untuk pelaksanaannya, sholat tarawih dapat anda kerjakan secara mandiri atau dengan berjamaah. Lebih utama, sholat tarawih pelaksanaannya secara berjamaah, sebab pahalanya lebih besar apabila anda kerjakan secara berjamaah.
Kata tarawih merupakan bentuk jamak dari tarwihah yang artinya adalah istirahat sejenak. Ada mulanya kata tarawih umumnya digunakan untuk sebuah mejelis, kemudian kata tersebut digunakan untuk meunjukkan sebuah majelis yang pelaksanaannya pada bulan romadhon setelah sholat empat rekaat.
Umumnya muslim dahulu suka memanjangkan pada bacaan sholatnya, sehingga setelah setiap sholat empat rekaat akan ada jeda untuk istirahat sebentar kemudian melanjutkan kembali sholatnya hingga jumlah tertentu.
Sholat tarawih hukumnya sunnah, sehingga apabila mengerjakan maka akan mendapat pahala dan jika tidak mengerjakan maka tidak mendapat dosa. Adapun pelaksanaannya dapat dengan berjamaah atau secara mandiri, akan lebih baik apabila mengerjakannya secara berjamaah. Sebabp pahalanya lebih besar.
Baca juga beritaku : Sholat Mayit, Tata Cara: 4 Takbir, Doa Iftitah, Dzikir Setelahnya
3 Hadist Tentang Jumlah Rekaat Sholat Tarawih
Para ulama telah menjelaskan bahwa sholat tarawih merupakan ibadah sunah yang dapatdikerjakanpada malam bulan romadhon untuk menambah pahala. Sholat tarawih sendiri menjadi sunah muakad, yaitu sunah yang sangat dianjurkan.
Beberapa hadist telah menerangkan bagaimana hukum dan tata cara sholat tarawih pada bulan romadhon. Berikut ini adalah beberapa hadist yang telah menerangkan tentang sholat tarawih, yaitu :
Dalam hadist Bukhori dan Muslim menjelaskan, Abu hurairah pernah berkata, beliau mendengar Nabi bersabda : “Barang siapa yang melakukan qiyam ramadhaon karena keimanannya dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni oleh Allah”.
Kemudian Nabi Muhammad SAW menjelaskan kembali bagaimana pelaksanaannya. Dalam hadist riwayat Nasa’I, Ibnu Majah bahwa Nabi pernah bersabda “Barang siapa yang sholat tarawih bersama imam (berjamaah) hingga selesai, maka dia akan mendapat pahala seperti mengerjakan sholat tahajud semalam suntuk”.
Meskipun demikian, Nabi juga pernah menjelaskan bahwa sholat tarawih juga masih dapat dilaksanakan secara mandiri di bulan romadhon. Adapun pahalanya tentu tidak sama dengan sholat tarawih yang pelaksanaannya secara berjamaah.
Hadist Bukhari dan Muslim juga menjelaskan bahwa dari Abi Salamah bin Abdurahman pernah bertanya kepada Aisyah tentang sholat Rosulullah pada bulan romadhon.
Aisyah menjawab “Nabi tidak pernah mengerjakan sholat sunah di bulan romadhon lebih dari 11 rekaat. Beliau sholat mengerjakan sholat sunah yaitu 4 rekaat salam, empat rekaat salam dan yang terakhir sebagai witir yaitu 3 rekaat salam. Jangan engkau tanya tentang panjang atau pendeknya sholat Nabi”.
Tata Cara Mengerjakan
Melaksanakan sholat tarawih dapat secara berjamaah atau secara mandiri, pelaksanaannya juga dapat di masjid atau di rumah masing-masing. Tergantung dengan kondisi yang ada, sebab beberapa hasit telah menjelaskan bagaimana pelaksanaan sholat tarawih.
Sholat tarawih memang anjuran pelaksanaannya secara berjamaah di masjid, sebab sholat tarawih yang pelaksanaannya secara berjamaah memiliki keutamaan tersendiri, yaitu Allah akan memberikan pahal yang lebih banyak dan mengampuni dosa-dosa yang telah dikerjakan.
Namun demikian, jika dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan sholat tarawih berjamaah maka masih dapat mengerjakannya secara mandiri. Di musim pandemi ini mungkin bagi para perantau yang jauh dari keluarga dapat melaksanakan shoolat tarawih secara mandiri di kost.
Baca juga beritaku : Tata Cara Sholat Hajat Ada 19 Agar Keinginan Tercapai, Rezky Dan Jodoh Terbuka
Adapun tata cara pelaksanaan sholat tarawih secara merjamaah maupun mandiri tidak ada bedanya (sama saja). Berikut ini adalah tata cara dalam melaksanakan sholat tarawih secarara berjamaah maupun secara mandiri, yaitu :
- Sholat tarawih yang dapat anda kerjakan ada 2, yaitu 8 rekaat atau 20 rekaat (belum termasuk witir). Keduanya sama-sama memiliki dalil yang kuat berdasarkan hadist yang menerangkan.
- Menjaga niat dalam hati saat hendak melaksanakan sholat tarawih
- Mengucap takbir saat tabiratul ihram
- Mengawali bacaan surat alfatihah dengan membaca ta’awudz terlebih dahulu, kemudian membaca surat pendek
- Rukuk
- Iktidal
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Bangkit dari duduk, kemudian mengerjakan rekaat kedua hingga rekaat keempat tanpa ada atahiyat pertama
- Salam
- Lakukan sebanyak rekaat yang hendak anda kerjakan, kemudian tutup dengan mengerjakan sholat witir
Ada Sholat Tarawih Lebih Dari 8 Rekaat, Apa Hukum Dan Maksimalnya Berapa?
Beberapa hadist telah menjelaskan berapa jumlah rekaat dalam sholat tarawih, ada yang menjelaskan 8 rekaat serta 3 rekaat sebagai witir (total 11 rekaat) dan ada juga yang menjelaskan 20 rekaat. Keduanya sama-sama memiliki kedudukan hadist yang kuat.
Namun, beberapa hadist menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW lebih sering mengerjakan sholat tarawih yang berjumlah 8 rekaat. Dalam hadist yang telah Imam Al Bukhori riwayatkan, hadist tersebut menjelaskan bahwa:
Aisyah berkata “Rasulullah pernah melakukan sholat pada waktu setelah selesai sholat isya’ hingga sebelum waktu subuh. Beliau mengerjakannya sebanyak 11 rekaat, beliau mengerjakannya tiap 4 rekaat salam dan kemudian Nabi tutup dengan 3 rekaat salam”.
Adapun hukum dari sholat tarawih adalah sunah muakad, yaitu sunah yang sangat dianjurkan. Apabila mnegerjakan akan mendapat pahala, namun jika tidak menegerjakan juga tidak mendapat dosa.
Beberapa hadist menjelaskan bahwa maksimal untuk mengerjakan sholat tarawih sebanyak 20 rekaat, kemudian 3 rekaat witir (total 23 rekaat) dalam satu malam di bulan romadhon. Jika ingin mengerjakan sholat tahajud juga boleh, yaitu dengan tanpa mengerjakan witir, sebab saat tarawih sudah mnegerjakan witir.
Lalu, berapa rekaat yang harus saya kerjakan untuk sholat tarawih di bulan romadhon nanti? Nah, untuk pertanyaan ini kembali pada diri kita masiing-masing. Berapa rekaat yang mampu kita kerjakan.
Baca juga beritaku : Keutamaan Berjamaah Di Masjid Pada Sholat Fardhu, Dengan 27 Derajat Lebih Baik
Sholat Tarawih Sering Nabi Kerjakan
Namun ada baiknya jika kita mengikuti apa yang lebih sering Nabi Muhammad SAW kerjakan, yaitu beliau sering mengerjakan sholat tarawih sebanyak 11 rekaat (sudah termasuk witir). beliau mengerjakan sholat tarawih secara berjamaah di masjid bersama para shahat dan para pengikutnya.
Untuk bacaan dari sholat tarawih, usahakan yang telah kita hafal dan kaji sebelumnya. Dalam pelaksanaannya juga supaya menjaga niat karena Allah dan menjaga bacaan serta gerakan dalam sholat.
Imam Sholat Tarawih
Siapa yang dapat menjadi imam sholat tarawih? Untuk imam dalam sholat tarawih tentunya yang sudah baliqh dan memiliki bacaan al qur’an yang lancar. Ingat, lancar ini secara hukum tajwidnya ya, buka lagunya.
Adapun gaya membacanya (lagu) dapat menyesuaikan, yang terpenting adalah hukum bacaannya (tajwidnya). Sebab panjang dan pendeknya huruf dapat mempenggaruhi arti dari bacaan yang kita baca.
Untuk itu, imam dalam sholat tarawih hendaknya mereka yang sudah baligh, memiliki bacaan yang baik dan benar, mengerti hukum-hukum dalam sholat. Biasanya, seorang kepala keluarga akan menjadi imam dalam sholatt tarawih yang dikerjakan di rumah masing-masing.
Namun tidak menutup kemungkinan jika anak laki-laki yang sudah memenuhi syarat untuk menjadi imam dalam sholat juga dapat menjadi imam. Sebab bisa jadi, sang ayah sedang melakukan perjalanan dinas di luar kota dan tidak dapat mengimami sholat.
Atau hal-hal lainnya yang mungkin terjadi, untuk itu ada baiknya mengajarkan pada anak kita sejak dini bagaimana menjadi seorang muslim yang baik. Mulai dari mengajarinya membaca al quran dengan baik dan benar, megajari sholat, mengajadi ibadah-ibadah lainnya.
Jika putra dan putri kita telah memiliki ilmu tentang agama, tentu saja mereka akan memiliki akhlak yang baik. Dalam menjaga ibadahnya mereka akan lebih memperhatikan dan mengutamakan, insya Allah mereka akan menjadi amal jariah kita kelak.
Mereka akan mendoakan kebaikan pada kita jika kita telah tiada, ibadah-ibadah yang mereka kerjakan kita juga akan mendapat kiriman pahala. Masya Allah, sungguh indahnya jika memiliki putra dan putri yang sholeh sholihah.
Baca juga beritaku : Membaca Surat Al Waqiah Setelah Menunaikan Sholat Dhuha