Beritaku.Id, Nasional – Api mengamuk, dan menyambar semua yang ada dihadapannya, tidak bisa dikendalikan dan terus merayap, Rumah Guru Mengaji Selamat, Jumat (7/2/2020).
Kejadian itu teradi di Kelurahan Sidoarjo, Baolan Kabupaten Tolitoli, Ahad (2/2/2020).
Sijago merah melahap bagai kelaparan dengan menelan dengan jilatan apinya yang panas sebanyak 385 rumah warga.
Di pesisir pantai pelabuhan Dede itu dihuni mayoritas nelayan, suara tangais seketika pecah oleh penduduk dengan 1500 jiwa.
Jerit tangis ibu-ibu dan anak-anak sebagai bangunan kesedihan, tak mampu menghentikan agresifnya api yang berkobar.
Seluruh rumah yang terbakar berbahan dasar serba kayu, rumah panggung dengan dinding kayu.
Bagaikan gulungan ombak tzunami, yang mengepung rumah-rumah panggung nelayan tersebut, api terus berkobar keseluruh penjuru.
Penduduk berlari ke arah daratan menjauhi pinggir pantai, meratap dan memegang kepala kesedihan.
Ada Rumah Yang Tersisa Terbakar
Ditengah-tengah musibah, perasaan warga berkecamuk. Ratapan kehilangan tempat tinggal telah menorehkan duka dan beban yang membutuhkan uluran tangan dari semua pihak.
Tapi diluar dugaan, ditengah-tengah puing-puing sisa kebakaran itu, masih terlihat bediri utuh dua rumah kayu yang berdekatan, nyaris tidak dijilat api sama sekali.
Padahal disekelilingnya telah runtuh rata dengan tanah, tersisa arang dan puing-puing yang menjadi bongkahan sisa kebakaran.
“Subhanalloh, Allohu Akbar, runah itu tidak terbakar, padahal berada ditengah-tengah rumah yang terbakar,” ucap Lusi warga yang menyaksikan itu seperti dilandir dari metrosulteng.com, Senin (3/2).
Menurut keterangan warga setempat, rumah itu adalah rumah milik imam diwilayah itu.
Yang setiap hari beraktifitas untuk mengajarkan mengaji kepada seluruh anak-anak nelayan disekitarnya.
Tak kenal lelah, tak kenal mengeluh, Iman tersebut terus melakukan syiar.
Guru Mengaji Yang Dermawan
Wulandari Bantilan, warga setempat mengatakan, dirinya mengetahui informasi jika rumah tersebut adalah rumah imam yang juga sebagai nelayan.
Tambah Wulandari, guru mengaji itu menurut cerita warga setempat memiliki kebiasaan setiap bulan ramadhan dan lebaran suka membagi-bagikan ikan hasil melaut kepada warga yang membutuhkan secara gratis.
Guru mengaji tersebut bernama Adam Jumadil (67 tahun)
Butuh Bantuan
Akibat kebakaran ini sebanyak 1.500 jiwa mengungsi ditenda-tenda darurat yang disiapkan oleh pemerintah dan beberapa lembaga sukarela.
Sejumlah 525 KK kehilangan tempat tinggal dan satu warga dinyatakan meninggal akibat terbakar.
Untuk langkah penanganan fokus pada kebakaran maka Pemerintah daerah Tolitoli telah menetapkan 14 hari ke depan masa tanggap darurat.
Sebagai upaya untuk melakukan recoveri terhadap seluruh korban.
Data yang diperoleh dari Lazismu Tolitoli, saat ini ada pengungsi di beberapa titik.
Masing-masung di 2 tenda BNBP, tenda masyarakat dan masjid terdekat.
Para pengungsi membutuhkan makanan dan minuman, baju layak pakai, selimut, masker juga perlengkapan anak sekolah.