Bagaimana tata cara, waktu dan niat setelah melakukan perzinahan, berikut doa dan taubat nasuha karena zina? Simak penjelasan lengkapnya
Beritaku.id, Berita Islami – Islam melarang segala sesuatu yang merusak akidah. Bahkan hukum mendekati sesuatu yang begitu besar, itu saja tidak boleh. Hal itu karena islam mengetahui bahwa manusia itu sangat lemah.
Oleh: Ulfiaana (Penulis Berita Islami)
Mereka belum tentu mampu untuk menghindarinya, sehingga tidak ada manusia suci pada muka bumi ini.
Mendekat saja tidak boleh apalagi melakukannya. Hal ini karena manusia memang memiliki kecenderungan kepada nafsu.
Selalu ada setan yang berusaha menggodanya agar melakukan perbuatan dosa.
Menghindarinya adalah cara untuk memperkecil kesempatan setan untuk menggoda manusia, maka salah satu perbuatan yang islam sangat melarangnya adalah berzina.
Zina merupakan sebuah perbuatan yang tergolong keji, Allah melarang manusia untuk mendekati zina, yakni dalam surat Al Isra ayat 32 Allah berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلً
“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk”
Kemudian muncul pertanyaan, bagaimana jika perbuatan dosa itu telah terjadi?
Jika di zaman dulu saat menerepakan hukum islam, maka seseorang yang berzina akan terkena hukum rajam dan cambuk.
Namun saat ini, hukum tersebut tidak banyak berlaku selain di negara yang menerapkannya.
Jika seorang mukmin terlanjur melakukan zina, maka ia wajib melakukan tobat nasuha. Menyesali perbuatannya dan berjanji untuk tidak melakukannya kembali.
Setiap orang punya ujiannya masing-masing, Salah satunya adalah ujian dalam bentuk kesalahan, yaitu dengan melakukan sesuatu yang merupakan perbuatan dosa yang semestinya tidak ia lakukan.
Namun, mungkin saat itulah seseorang sedang Allah uji. Apakah ia mau untuk kembali kepadaNya atau tetap pada keburukan tersebut.
Saat seseorang menyadari kekeliruannya, maka saat itulah ia harus kembali, merasakan frekuensi yang sama dengan Allah lagi.
Cara ia kembali ke jalan Allah adalah dengan melakukan taubat nasuha.
Pengertian dan Hadist Tentang Zina
Definisi zina menurut KBBI adalah perbuatan bersenggama antara pria dan wanita yang tidak memiliki hubungan pernikahan.
Baik yang sudah menikah ataupun yang belum menikah, Jika ia melakukannya bukan dengan suami atau istrinya sendiri, maka itu termasuk zina.
Menurut Madzab Syafii, pengertian zina adalah hubungan seksual yang pelakunya adalah laki-laki dari penduduk islam dengan perempuan yang haram untuknya.
Perempuan itu adalah seseorang yang tidak memiliki akad nikah atau syihbu akad dengannnya, dengan syarat Perempuan itu dalam kondisi berakal serta memiliki pilihan untuk tidak melakukannya, hingga Perempuan itu bukan pula budak wanita yang ia miliki.
Ibnu Rusyd mengatakan bahwa zina ada segala bentuk persanggamaan yang terjadi di luar pernikahan yang sah, maka bukan pernikahan syubhat dan bukan pula pada budak yang ia miliki.
Menurut Imam As Suyuthi, zina terbagi menjadi 2 kategori, kategori tersebut yaitu zina hakiki serta zina majazi.
Zina Hakiki dan Zina Majasi
Zina hakiki adalah perbuatan bersenggama antara laki-laki dan perempuan. Titik beratnya adalah melakukan hubungan.
Sedangkan zina majazi adalah perbuatan dosa yang pelakunya adalah anggota badan seperti mata, tangan, kaki dan telinga. Bukan karena hubungan langsung.
Dalam hadist riwayat Muslim, Rasulullah SAW pernah bersabda tentang zina.
“Telah diterapkan pada anak adam yang pasti terkena, dua mata zinanya adalah melihat, dua telinga zinanya adalah mendengar, bibir zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah menyentuh, kaki zina nya adalah berjalan, hati zinanya adalah keinginan, Sedangkan yang membenarkan atau mendustakannya adalah kemaluannya. “
Dalam riwayat lain yaitu dari Abu Daud dan Tirmidzi, Rasululllah bersabda:
“Jika seseorang itu melakukan zina, maka iman akan keluar dari tubuhnya. Seakan-akan gumpalan awan (di atas kepalanya ) meliputi dirinya. Jika ia lepas dari zina, maka iman itu akan kembali pada dirinya.”
Definisi Taubat Nasuha
Seseorang yang sangat menyesali perbuatannya akan menempuh jalan taubat nasuha, maka dalam taubat tersebut ia akan berjanji untuk tidak kembali melakukan kesalahan yang sama.
Berharap bahwa Allah akan mengampuni dosa yang ia kerjakan, yaitu zina.
Taubat berasal dari kata taba, yatibu, dan tawbat. Artinya adalah penyesalan. Bisa juga artinya kembali.
Taubat nasuha adalah bentuk taubat tertinggi, sangat menyesal sehingga memohon ampunan dan berjanji tidak akan mengulanginya kembali.
Seseorang yang berniat melakukan tobat nasuha harus meluruskan niat, maka ia benar-benar ingin bertobat secara tulus dan ikhlas tanpa paksaan.
Ikhlas kepada Allah SWT dari dalam hati, untuk melakukan taubat nasuha atas zina yang ia perbuat.
Jika hati telah ikhlas dan tulus, Allah akan melihat itu bentuk ikhtiarnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Allah berfirman dalam surat At Tahrim ayat 8:
“Wahai orang – orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan – kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai”
Seseorang yang ingin bertobat kepada Allah harus memenuhi syarat berikut ini:
- Seorang yang berkeyakinan islam
- Berniat tulus dan ikhlas
- Mengakui kesalahannya.
- Menyesali kesalahannya
- Tidak melakukan dosa itu lagi
- Bertanggung jawab dengan kesalahannya
Saat persyaratan itu telah terpenuhi, maka ia telah bisa melakukan taubat nasuha.
Waktu Pelaksanaan Taubat Nasuha
Waktu melakukan tobat nasuha adalah setelah melakukan kesalahan tersebut, dalam konteks ini saat ia sadar zina adalah sesuatu yang salah, maka ia berniat untuk melakukan taubat.
Beristigfar, memohon ampun kepada Allah SWT. Menyesali dan benar-banr memiliki tekad kuat tak akan melakukannya kembali, kemudian melakukan shalat tobat.
Waktu yang paling baik adalah saat sepertiga malam.
Setelah melakukan sahlat tahajud, kemudian melakukan shalat tobat, saat itu tidak akan ada yang melihat kecuali Allah dan malaikatNya.
Saat- saat dimana yang terdengar hanya bunyi jangkrik atau dentang jam dinding, maka melakukan shalat dengan suasana sunyi seperti itu menambah kekshuyuan.
Ketika menangis menyesali perbuatan juga hanya Allah yang tau. Saat itulah seseorang bisa merasa Allah begitu dekat.
Ketika sepertiga malam, maka malaikat turun dan menyaksikan apa yang sedang manusia lakukan. Sehingga jika shalat saat itu, ampunan serta doa yang sedang ia baca akan malaikat dengar.
Baca juga beritaku: Kisah Cinta Nabi Yusuf AS dan Siti Zulaikha, Ketampanan Dan Cinta
Niat dan Tata Cara
Sebelum melakukan shalat tobat nasuha atas zina dan perbuatan lainnya, seseorang perlu melakukan taubat ucapan terlebih dahulu. Taubat berupa ungkapan ampun kepada Allah.
Berikut ini merupakan tata cara melakukan taubat nasuha berupa ungkapan dan perbuatan:
- Beristigfar kepada Allah SWT dan memohon ampunanNya
- Menyesal dan meninggalkan dosa tersebut
- Berjanji tidak akan mengulanginya kembali.
- Melakukan sholat tobat.
Saat seseorang telah melakukan tahapan tobat di atas, kemudian melanjutkan dengan shalat tobat.
Shalat taubat adalah shalat sunnah 2 rakaat. Melakukan shalat taubat bisa dnegan 2 rakaat, 4 rakaat maupun hingga 6 rakaat, sholat ini bertujuan untuk memohon ampunan kepada Allah SWT.
Berikut ini tata-cara shalat tobat dan niatnya:
Berniat
Berikut ini adalah lafadz, sementara niat yang seseungguhnya adalah ketika menyesali perbuatan dan hendak menuju sumber air untuk berwudhsu maka itulah niat.
Meski demikian, maka berikut ini lafadz niat:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
ushal li sunnatal taubata rhak ‘ataini lillahi ta ‘ala
Artinya:
“aku berniat sholat tobat 2 rakaat karena Allah ta’ala”
- Tabriatul ikram
- Membaca doa Iftitah
- Baca surat Al – Fatihah
- Membaca surat pendek
- Rukuk / membungkuk
- I’tidal / berdiri
- Sujud
- Duduk antara 2 sujud
- Sujud
Ini terhitung 1 rakaat
- Berdiri dan mengulangi gerakan yang sama menjadi 2 rakaat.
- Tasyhadud akhir
- Salam
Setelah itu, kemudian melanjutkan dengan doa-doa permohonan ampun.
Baca juga beritaku: Dzikir Setelah Sholat Dhuha, Untuk Mendapatkan Rezeki
Kumpulan Doa Taubat Nasuha
Doa-doa ini bisa seseorang baca setelah shalat taubat nasuha setelah melakukan zina atau perbuatan lainnya, agar Allah mengampuni dosanya.
Doa 1:
اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ الْعَظِیْمَ
Astagfirullah hal adzim
Artinya:
“Aku memohon ampun pada Allah Yang Maha Agung”
Doa 2:
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْه
Astagfirullahal adzim, alladzi laa ila ha illa huwal hayyul qayyum mu wa atubu ilaih.
Artinya:
“Aku memohon ampun pada Allah. Tiada Tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri. Aku bertobat kepadaNya.”
Doa 3:
أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ. وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ
Dalam latin:
Allahumma anta rabbi la ilaha illaa ant. Khalaqtani wa ana abduka. Wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’ dika mastho’. A’udzubika min syar ri ma shana’ . Abu u laka bini’ mati ka ‘alay ya, wa abu u bidzambi fag firli fa in nahu la yag firudz dzunu ba ila ant
Artinya:
“Wahai Allah. Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada Tuhan yang berhak aku sembah kecuali Engkau. Engkau yang menciptakanku dan aku adalah hambaMu. Dan aku berada di atas janji Mu semampu ku. Aku berlindung kepada Engkau dari keburukan yang aku lakukan. Aku mengakui nikmat (yang engkau berikan) kepada ku begitu banyak. Dan aku mengakui dosa – dosa ku. Ampunilah aku. Sesunguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa – dosa selain engkau. “
Doa 4:
للَّهُمَّ اِنِّى اَسْاَلُكَ تَوْ فِيْقَ اَهْلِ الْهُدَى وَاَعْمَالَ اَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزْمَ اَهْلِ الصَّبْرِ وَجِدَّ اَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ اَهْلِ الرَّ غْبَةِ وَتَعَبُّدَ اَهْلِ الْوَرَعِ وَعِرْفَانَ اَهْلِ الْعِلْمِ حَتَّى اَخَافَكَ .
اَللَّهُمَّ اِنِّى اَسْاَلُكَ مَخَا فَةً تَحْجُزُ نِى عَنْ مَعَاصِيْكَ حَتَّى اَعْمَلَ بِطَا عَتِكَ عَمَلاً اَسْتَحِقُّ بِهِ رِضَاكَ حَتَّى اُنَا صِحَكَ فِىالتَّوْ بَةِ خَوْ فًا مِنْكَ وَحَتَّى اَخْلِصَ لَكَ النَّصِيْحَةَ حُبًّا لَكَ وَحَتَّى اَتَوَ كَّلَ عَلَيْكَ فَ اْلاُمُوْرِ كُلِّهَاوَحُسْنَ ظَنٍّ بِكَ. سُبْحَانَ خَالِقِ نُوْرٍ
Dalam latin:
اَAllahumma inni asalaka taw fii qa ahlil huda wa a’maa la ahlit tawbati. Wa ‘azma ahliqqabri wa jidda ahlil khasyati wa tholaba ahliragbati wa ta’ab buda ahlil wa ra ngi wa ‘irfaa na ahlil ngilmi hatta a khafa ka. Allahumma inni asaluka ma kha fa ta tahjuzu ni ‘an ma ‘a siyka hatta a’mala bi tha ‘atika ‘amalan astahiqqu bihi ridhaka hatta unaa sihaka fittaw bati khaw fan minka wa hatta ahlisa lakannasiihata hubban laka wa hatta atawakkala ngalaika fal umuri kullaha wa husma danni bika. Subhana khaliqi nuran.
Artinya:
“Wahai Allah sesunguhnya hamba mohon kepada Engkau taufik orang-orang yang mendapat petunjuk. Dan perbuatan dari orang yang melakukan taubat, dan cita-cita dari orang sabar. Dan kesungguhan dari orang yang takut. Pencarian dari orang yang cinta. Dan ibadah dari orang yang menjauhkan dirinya dari dosa. Dan makrifat dari orang yang berilmu.
Bersujud Dan Memohon Ampun
Sehingga hamba ini takut kepada engkau.
Wahai Allah, sesungguhnya hamba memohon rasa takut kepadamu agar membentengi hamba dari berbuat durhaka kepada Mu. Sehingga hamba bisa menunaikan keta’atan yang berhak mendapat ridho dari Mu.
Sehingga, hamba tulus dalam betaubat kepadamu karena takut kepadaMu. Hingga, hamba mengikhlaskan ketulusan untuk mu karena cinta kepadaMu.
Dan hamba bisa berserah diri kepadaMu dalam semua urusan. Dan hamba memohon baik sangka kepadamu. Maha suci Dzat yang menciptakan cahaya”
Demikianlah tata cara melakukan shalat taubat nasuha karena zina serta doanya. Allah menyukai orang-orang yang memohon ampun kepadaNya serta bersungguh-sungguh, yakni dengan melakukan semua tahapan itu, artinya seseorang benar-benar sedang berikhtiar untuk Allah ampuni.