Kita sering mendengar istilah karomah, namun tahukah bahwa karomah memiliki tingkatan? Karomah merupakan keajaiban yang Allah beri pada para hambanya. Berikut artikel yang akan membahas lebih lanjut tentang pengertian karomah dan seluk beluknya.
Beritaku.id, Berita Islami.- Kehidupan sendiri adalah sebuah keajaiban yang manusia tak bisa logikakan. Ketika mendengar keajaiban demi keajaiban yang terjadi pada seseorang, hanya gelengan kepala yang mampu menunjukkan ketakjuban.
Oleh: Ulfiana (Penulis Berita Islami)
Istilah sakti yang kita dengar di masyarakat sering tersematkan kepada orang-orang yang di anggap sebagai wali Allah. Tentu diantara mereka, ada yang mengakui bahwa mereka adalah wali secara sembunyi, ada pula yang tak pernah mengatakannya.
Manusia istimewa yang memiliki kedekatan dengan Allah itu merupakan manusia pilihan yang mendapat karomah. Tingkatan dari karomah untuk seorang hamba juga berbeda-beda.
Ternyata ada pendapat yang mengatakan bahwa karomah itu juga merupakan ujian dari Allah. Semua itu merujuk pada tingkatan wali, berbeda dengan para nabi.
Nabi Allah memiliki kelebihan berupa sifat ma’sum. Ma’sum adalah sifat dari para nabi yaitu terjaga dari perbuatan dosa.
Karomah bisa menjadi ujian bagi para wali apakah dengan itu mereka semakin beriman atau berbalik menjadi sombong. Jika pilihannya adalah menjadi sombong, maka karomah itu akan menjadi istidraj untuknya.
Namun, jika ia menjadikannya sebagai bahan bakar penambah iman, maka Allah tinggikan derajadnya.
Sebelum membahas karomah lebih lebar lagi, mari sama-sama kita belajar apa sebenarnya yang di maksud karomah dulu.
Pengertian Karomah
Banyak yang memberikan pengertian dari Karomah sebenarnya berarti apa?
Berikut ini merupakan pengertian dari karomah:
Secara bahasa, karomah berasal dari bahasa arab yaitu karoma, atau karim yang memiliki pengertian kemuliaan, serta kehormatan. Makna harfiahnya adalah peristiwa ataupun hal yang sangat luar biasa.
Peristiwa itu biasanya berada di luar akal sehat serta di luar kemampuan manusia biasa.
Karomah berbeda dengan mukzizat. Mukzizat merupakan keistimewaan yang Allah SWT beri untuk para nabi agar mendakwahkan agama tauhid. Semua itu merujuk pada tujuan agar umatnya mau mempercayai kebesaran Allah yang di berikan pada nabiNya.
Menurut Imam Al Quthubi, ciri dari karomah itu salah satunya adalah di rahasiakan, sedangkan mukjizat ciri nya adalah di tunjukkan. Ada pula yang berpendapat bahwa karomah itu akan tampak tanpa ada permintaan atau keinginan dari pemiliknya.
Sedangkan untuk mukzizat, ia akan tampak pada nabi-nabi jika ada permintaan dari para umatnya untuk menunjukkanya.
Allah memberikan karomah ini kepada siapa saja yang Allah kehendaki. Artinya, ini murni hak prerogatif Allah kepada hambaNya.
Biasanya karamah terjadi pada seorang manusia yang memiliki kemuliaan sebagai seorang wali Allah. Namun, tak memungkiri bahwa manusia biasa bisa mendapat karomah dari Allah.
Meski sama-sama kejadian luar biasa, tentu yang di maksud karomah ini sangat berbeda dengan sihir. Perbedaan itu akan terlihat pada perilaku orang tersebut.
Seseorang yang memegang karomah itu, biasanya adalah orang shaleh dan taat ibadahnya kepada Allah SWT. Ia tidak menyimpang dari syariat seperti ahli sihir.
Sampai pada bagian ini. Sudah paham kan apa pengertian dari karomah?
Maka selanjutnya kita akan menjelaskan tentang tingkatannya.
Tingkatan Yang Mendapatkan Karomah
Orang yang mendapatkan karomah dari Allah memiliki sebutan wali Allah. Para wali tersebut ternyata juga memiliki tingkatan tersendiri. Berikut ini merupakan tingkatan dari para wali, yaitu wali:
- Quthb
- Aimmah.
- Autad.
- Abdal.
- Nuqoba.
- Nujaba.
- Hawariyyun.
- Rajabiyyun.
- Khatam.
Itulah tingkatan karomah para wali. Namun, jika kita sedikit mundur, sebelum sampai di tingkat karomah, ada tingkatan yang harus di lalui.
Berikut ini merupakan rangkuman tahapan seseorang untuk mencapai karomah. Diantaranya adalah:
- Saleh: Arti dari saleh adalah menjalankan perintah dari Allah SWT.
- Basyirah: Arti dari basyirah adalah mata batin yang terasah. Ketika mata batin telah terasah selanjutnya ia akan mudah membedakan antara yang baik dengan buruk.
- Fadhilah: Fadilah adalah kelebihan yang Allah berikan kepadanya.
- Maunah: Arti dari maunah adalah melebihi kemampuannya sendiri dengan pertolongan Allah.
- Karomah: Pada tingkatan ini, seseorang mencapai keadaan luar biasa yang biasanya hanya tersemat untuk para wali pilihan Allah.
Contoh Seseorang yang Mendapat Tingkatan Karomah
Berikut ini merupakan contoh populer dari karomah yang pernah Allah berikan kepada para hambaNya:
- Maryam binti Imran yang berada di mihrabnya mendapat makanan dari Allah SWT.
- Pemuda Ashabul kahfi yang tertidur selama 309 tahun.
- Usaid bin Hudhair yang mendapat naungan dari Allah ketika sedang membaca Al Quran.
- Amir bin Fuhairah yang saat wafat, para malaikat mengangkat jasadnya. Amir Bin Thufail menyaksikan peristiwa tersebut.
Ciri Yang Mendapatkan Karomah
Allah memberikan karomah bagi hambanya yang sholeh serta terbebas dari dosa baik yang besar maupun yang kecil. Selain itu, ia juga memiliki kedekatan dengan Allah.
Ciri yang lain adalah ia tak pernah memiliki takut terhadap apapun melainkan hanya kepada Allah SWT. Dalam surat Yunus ayat 62 hingga 63, Allah berfirman:
أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ الَّذِينَ آَمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ
Artinya:
Ingatlah wali – wali Allah itu, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (Yaitu) orang – orang yang beriman dan senantiasa bertakwa.
Allah adalah satu-satunya Dzat yang Yang Maha kuasa atas segala sesuatu. Sehingga, Allah merupakan kekuatan tertinggi dimana ia selalu bisa berpegang teguh kepadaNya.
Menurut Ibnu Fadhl dalam kitab Masalik al-Abshar fi mamalik al-amshar, ada 5 sifat seseorang yang mendapatkan karomah. Berikut ini merupakan ciri-ciri seseorang yang Allah karuniakan karomah kepadanya:
1. Tidak Pernah Risau Masalah Rezeki.
Seseorang yang mendapat karomah tidak akan pernah takut bagaimana rezekinya akan sampai kepadanya. Ia yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah akan mencukupinya. Sesungguhnya Allah adalah Tuhan Yang Maha adil, maka tentu rezekinya tak mungkin tertukar.
Itu sebabnya, ia tak merasa takut akan kekurangan rezeki.
2. Tidak Mengeluh Saat Merasa Sakit.
Keluhan itu hanya untuk orang biasa. Bagi seseorang yang mendapat karomah, tidak akan pernah terlihat keluhan keluar dari lisannya dalam kondisi apapun termasuk sakit. Ia selalu berada dalam dekapan ingat kepada Allah.
Serta, ia meyakini bahwa penyakit itu hanya sebuah ujian untuknya agar membuatnya semakin kuat.
3. Ketika Makan, Tak Ingin Sendiri.
Jika ia mendapat rezeki, ia tak akan tega untuk menghabiskannya sendiri. Termasuk, ketika ia makan. Ia akan selalu mengajak orang lain yang ada di sekitarnya, terutama yang membutuhkan untuk ikut makan bersamanya.
Meski ia dalam kondisi yang susah, ia akan tetap berbagi. Perasaannya tak ingin kenyang sendiri sementara orang lain menderita kelaparan.
Ciri yang seperti ini sering kita dengar pada sifat Nabi Ibrahim As. Nabi ibrahim akan selalu mengajak orang lain untuk makan bersamanya ketika akan makan.
4. Tak memiliki dendam terpendam dalam hati
Hati yang baik itu akan senantiasa memaafkan. Seseorang yang memendam dendam hanya akan merusak kejernihan hatinya. Meskipun mereka tersakiti, namun mereka akan selalu memaafkan seseorang yang berbuat buruk padanya.
Ketika di timpa masalah dengan manusia misalnya, ia akan melupakan keburukan dari masalah tersebut. Serta, hatinya bersih dari rasa dendam.
5. Hatinya mudah untuk menangis adalah ciri karomah.
Salah satu ciri dari orang yang mendapatkan karomah adalah kejernihan hati. Hatinya akan lembut serta sensitif sehingga ia akan mudah menangis. Isilah saat ini adalah hati yang peka.
Ia juga akan menangis ketika merasa takut. Namun, ketakutan itu muncul sebab ia takut tak lagi mendapat kasih sayang dari Allah SWT. Ia khawatir perbuatannya tak di ridhoi oleh Allah swt.
Salah satu yang memiliki sifat berikut adalah Imam Tirmidzi. Bahkan, Al Tirmidzi hingga buta karena ia selalu menangis dan sifatnya yang zuhud, wara’ serta tawakkal.
Baca Juga Beritaku: Karomah Al Waqiah
Cara Dan Syarat Mendapatkan Karomah Tingkatan Wali Allah
Sebenarnya, bukan hal yang mustahil bagi orang yang sebelumnya bukan siapa-siapa, Allah angkat derajadnya menjadi seorang wali. Namun, lagi-lagi urusan itu merupakan hak prerogatif Allah SWT.
Manusia bisa berikhtiar agar mendapat kenikmatan dekat dengan Allah, namun hasil akhir adalah di tangan Allah.
Jadi tidak ada salahnya bagi orang-orang yang sangat ingin merasakan karomah tersebut untuk berusaha.
Karomah itu bisa di rasakan ketika seseorang telah benar-benar mampu untuk merasakan kehadiran Allah SWT di dekatnya. Adanya Tuhan bukan hanya sebuah teori yang abstrak baginya, namun benar-benar sangat nyata ia rasakan.
Syarat seseorang mendapat karomah adalah ia mencintai Allah dan ia di cintai oleh Allah SWT.
Bagaimana seseorang bisa mendapat kecintaan dari Allah?
Dalam surat Al Imran ayat 31 Allah berfirman:
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
artinya:
Katakanlah (Muhammad), ” Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah maha Pengampun, Maha Penyayang.
Dari beberapa sumber mengatakan cara untuk mendapat karomah dari Allah adalah dengan mengikuti hidup Rasulullah SAW. Berusaha untuk menjadi orang yang baik sejak dalam fikiran.
Seseorang tersebut senantiasa membekali dirinya dengan syariah baik pada ideologinya maupun perilakunya.
Menurut Mbah Sholeh Darat, seseorang yang mendapat karomah itu akan secara sungguh-sungguh taat kepada Allah serta meninggalkan maksiat.
Ia akan menjauhi semua kemaksiatan dan selalu melakukan taubat kepada Allah SWT, itu syarat utamanya.
Selain itu As Sa’di Rahimahullah juga mengatakan, ia akan mentauhidkan Allah dalam ibadah serta mengikhlaskan amalan hanya untuk Allah SWT.
Keutamaan Jika Mendapatkan Karomah
Mereka yang mendapat karomah dari Allah salah satu keutamaannya adalah tenangnya hati. Ia akan selalu ingat dan menggantungkan hidupnya pada Allah SWT.
Perkara dunia tak akan membuat hatinya susah. Artinya, bagaimanapun keadaannya, ia tak akan merasa menderita.
Hati akan selalu terpaut kepada Allah. ia merasakan kenikmatan yang tak bisa tergambarkan karena berada satu frekuensi dengan Allah SWT.
Rasa pasrah dan selalu menghadapi takdir Allah dengan taqwa merupakan sebuah keutamaan yang tak semua orang mampu mendapatkannya.
Selain itu, Allah juga akan meninggikan derajadnya di sisi Allah SWT.
Akhirnya, itulah sedikit ulasan tentang tingkatan karomah yang Allah berikan kepada manusia. Dari sana kita bisa belajar bahwa sebenarnya setiap orang itu berpotensi untuk menjadi waliyullah. Wali-wali Allah yang mendapat karomah dari Allah SWT.
Asalkan mengikuti jejak manusia yang Allah cintai yaitu Rasulullah SAW, ia akan menjadi wali Allah di dunia.
Wallahu’alam bis shawaf.
Sumber:
Wikipedia, merdeka.karomah, risalahislam, tirto.id, suara.com, nu.or, hadinur.com