Beberapa nabi memiliki tongkat sebagai mukjizat yang Allah berikan kepadanya dalam berdakwah. Tongkat para nabi, wali dan ulama tersebut memiliki kelebihan sendiri-sendiri, Lantas siapa saja yang memiliki tingkat saat menjalankan dakwahnya? Apa alasan para nabi, wali dan ulama tersebut mendapatkannyalengkap beserta 3 gambar.
Britaku.id, Kisah Nabi dan Mukjizat – Mukjizat yangdimiliki oleh para nabi merupakan bentuk kekuasaan dan keagungan Allah SWT. Mukjizat yang mereka miliki menjadi kisah menarik yang wajib kita bahas.
Oleh : Luluk Fadiyah (Penulis Kategori Lifestyle)
Kembali membahas tentang kisah para nabi, wali dan ulama. Kali ini kita akan membahas beberapa mukjizat yang Allah berikan kepada utusannya. Mukjizat tersebut berupa sebuah tongkat.
Allah telah memberikan mukjizat tersebut dengan tujuan sebagai bukti kenabiannya, sehingga umatnya dapat mempercayai dan mau beriman.
Tidak hanya itu, tongkat juga menjadi salah satu simbol perjuangan dalam penyebaran ajaran islam. Menurut beberapa pendapat, hal tersebut karena tongkat mampu membantu seseorang dalam berjalan.
Seseorang yang berjalan dengan bantuan tongkat juga dianggap lebih fokus terhadap apa yang akan mereka tuju. Tidak heran beberapa wali dan ulama juga mengikuti apa yang telah para nabi dan rosul kerjakan.
Dalam perjuangan dakwahnya, beberapa nabi mendapat meukjizat melalui tongkatnya. Hal tersebut bukan merupakan sihir yang hanya merupakan sebuah ilusi atau tipuan jin, melainkan benar-benar berasal dari kekuasaan Allah SWT.
Baca juga beriaku : Dakwah Nabi dan Rosul: Perbedaan, Jenis, dan Lokasi
Siapa Saja Nabi Yang Memiliki Tongkat?
Banyak nabi yang telah Allah beri mukjizat dalam menjalankan dakwahnya. Beberapa di antara mereka ada yang Allah berikan tongkat, tongkat tersebut Allah berikat sebagai lantaran untuk kelancaran dakwah para nabi.
Dari tongkat-tongkat tersebut ada yang dapat berubah menjadi ular, ada yang dapat membelah laut, dan lain sebagainya. Tujuan Allah memberikan mukjizat tersebut agar umatnya mau percaya dan beriman.
Nabi Musa AS
Nabi Musa AS adalah salah satu nabi yang oleh Allah beri mukjizat tersebut. Ia menemukan mukjizat dengan tongkat tersebut.
Beliau memiliki tongkat yang mampu berubah menjadi seekor ular besar atas izin dari Allah SWT. Ulat tersebut bukan merupakan sihir, melainkan benar-benar seekor ular besar.
Dalam Al-qur’an surat Al-A’raf ayat 104-107 menjelaskan tentang bagaimana tongkat tersebut dapat berubah menjadi seekor ular panjang yang menakuti kaum Firaun.
Saat itu kaum Firaun menantang pada Nabi Musa untuk menunjukkan bukti-bukti kenabiannya. Firaun kemudian mengumpulkan penyihir-penyihir hebat dari kaumnya.
Setelah penyihir-penyihir tersebut berkumpul, para pembesar dari kaum Firaun kemudian mengadakan sebuah sayembara untuk menunjukkan kehebatan yang mereka miliki.
Mereka berjanji jika memang Nabi Musa merupakan seorang nabi dan memiliki kemampuan yang dapat menandingi kekampuan yang mereka miliki, maka mereka akan beriman.
Satu per satu dari penyihir tersebut mulai menunjukkan kemampuan yang mereka miliki. Hingga saat giliran Nabi Musa, beliau mendapat pesan dari Allah agar menjatuhkan tongkatnya pada tanah.
Setelah dijatuhkan, tongkat tersebut berubah menjadi seekor ular besar yang membuat kaum Firmaun begitu terkejut dan ketakutan.
Baca juga beritaku : 4 Keteladanan Nabi Ishaq AS: Mu’jizat Dan Perjuang Wafat
Firaun Mengelak
Melihat hal tersebut, Firaun dan para pembesarnya lantas membantah. Mereka berkata bahwa apa yang Musa kerjakan adalah sihir, sama seperti apa yang mereka kerjakan.
Pembesar-pembesar kaum Firaun pun sama menghina Nabi Musa, mereka mengatakan bahwa Nabi Musa hanya tukang tipu, suka bermain ilmu hitam, dll.
Selain dapat berubah menjadi seekor ular, tongkat tersebut juga dapat membelah lautan.
Saat menghadapi kejaran dari Firaun beserta bala tentaranya, Nabi Musa diperintah oleh Allah untuk memukulkan tongkatnya ke air laut.
Seketika itu laut terbelah menjadi dua.
Dengan demikian, Nabi Musa dan para pengikutnya dapat melewati lautan dengan selamat. Dan ketika telah sampai di daratan, Allah kembali perintah pada Nabi Musa untuk memukulkan kembali tongkatnya ke laut.
Ketika Nabi Musa memukulkan kembali tongkatnya ke laut, laut yang tadinya terbelah pun dapat tertutup kembali. Sehingga Firaun dan para pengikutnya tenggelam.
Nabi Muhammad SAW
Allah juga memberi mukjizat berupa tongkat kepada Nabi Muhammad SAW. Tongkat tersebut memiliki beberapa kisah yang tentu saja penuh dengan perjuangan.
Salah satu kisah yang menarik adalah ketika terjadinya sebuah peperangan, Nabi Muhammad bersama salah sau sahabatnya menyusun sebuah strategi untuk mengalahkan musuh.
Ketika itu Nabi Muhammad dan Ibnu Unais hendak melakukan perjalanan jauh untuk melawan musuh.
Dalam sepanjang perjalanan, Ibnu Unais terus berfikir cara untuk mengalahkan musuhnya tersebut, sambil sesekali menyusun siasat dan meminta pendapat kepada nabi.
Dalam peperangan, Allah memberi kemenangan pada nabi Muhammad dan Ibnu Unais. Mereka berdua begitu bahagia dan bersyukur atas pertolongan Allah tersebut.
Nabi Muhammad menghampiri Ibnu Unais sambil memberikan tongkat kesayangannya. Ibnu Unais begitu terkejut saat menerima pemberian dari nabi tersebut.
Tanpa berkata apa-apa, Nabi Muhammad lalu tersenyum dan meninggalkan Ibnu Unais yang masih kebingungan di tempat.
Sesampainya di rumah, Ibnu Unai menceritakan hal tersebut kepada sahabatnya, sahabatnya pun menyuruh Ibnu Unais untuk datang kepada nabi dan bertanya maksud dari pemberiannya tersebut.
Ibnu Unais lantas mendatangi nabi dan bertanya apa maksud dari pemberiannya tersebut. Mendengar pertanyaan Ibnu Unais, nabi tersenyum sambil berkata :
“Tongkat itu ku berikan padamu, maka rawatlan dengan sebaik-bainya”. Mendengar jawaban dari nabi, Ibnu Unais begitu girang dan bersemangat.
Sebenarnya maksud tongkat tersebut diberikan kepada Ibnu Unais adalah wujud senang dan syukur beliau atas kesungguhan Ibnu Unais dalam berusaha mengalahkan musuh.
Baca juga beritaku : Kisah Mukjizat Dari 25 Nabi Dan Rasul Islam
Nabi Khidir
Kisah lainnya adalah dari Nabi Khidir, beliau merupakan murid dari Nabi Musa AS. Keduanya bertemu saat menyebrangi laut dari kejaran Firaun dan bala tentaranya.
Kisah pertemuan keduanya juga terdapat dalam beberapa ayat dalam Al-qur’an.
Menurut ceritanya, Nabi Khidir menjadi seorang murid dari Nabi Musa, ketika itu Nabi Khidir meminta kepada Nabi Musa untuk menjadikannya sebagai murid sebab melihat kehebatan Nabi Musa saat membelah laut.
Dalam beberapa ayat juga menjelaskan bahwa Allah juga memberikan mukjizat berupa tongkat kepada beliau. Tongkat tersebut sebagai bukti kenabiannya dan sebagai ayat bagi kaumnya yang menentang.
Kenapa Para Nabi Memakai Tongkat Saat Berdakwah?
Kisah dari beberapa nabi telah Allah jelaskan di dalam Al-qur’an dan Al-hadist, beberapa dari mereka juga telah Allah beri mukjizat sebgai bukti dari kenabiannya.
Salah satunya berupa tongkat, sehingga tongkat tidak asing dalam kisah para rosul terdahulu.
Tongkat tersebut menjadi salah satu alat untuk berjuang dalam menjalankan dakwah.
Sebab dari tongkat tersebut Allah memberikat pertolongannya, ada yang tongkatnya dapat membelah laut, ada yang dapat berubah menjadi ular, dll.
Nabi Muhammad pun juga memilikinya, beliau menggunakannya dalam menjalankan dakwah yang Allah perintahkan. Dari kisah-kisah para nabi tersebut akhirnya beberapa wali dan ulama pun mengikutinya.
Untuk mengikuti jejak para rosul, mereka menggunakan tongkat menyiarkan agama. Bahkan dalam kondisi yang masih segar bugar pun, para wali dan ulama ada yang menggunakan tongkat.
Kisah kehidupan para nabi, wali dan ulama pada umumnya selalu terkait dengan adanya mukjizat tersebut.
Beberapa utusan Allah yang memiliki mukjizat tersebut dalam dakwahnya yaitu Nabi Muhammada, Nabi Musa, Nabi Khidir, Nabi Sulaiman dan beberapa nabi lainnya.
Dari berbagai kisah tersebut membuat para ulama dan wali mengikuti kebiasaan nabi-nabi terdahulu. Tongkat menjadi slaah satu lambang dalam melakukan dakwah.
Dari kisah-kisah tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa tongkat sendiri sebenarnya memiliki arti tersendiri bagi setiap ulama.
Meskipun demikian, bukan itu yang menjadi intinya, melaikan apa yang yang akan mereka sampaikan.
Selama apa yang mereka sampaikan dan sebar luaskan adalah kebenaran yang berdasarkan ajaran Allah dan Rosul, yaitu yang berdasarkan Al-qur’an dan Al-hadist, maka akan baik-baik saja.
Ingat, jangan pernah menilai seseorang hanya dari penampilannya saja. Sebab belum tentu apa yang kita lihat adalah apa yang sebenarnya terjadi.
Bahkan banyak saat ini kita jumpai orang-orang yang menyalahgunakan kekuasaannya demi kehidupan dunia.
Gambar Tongkat Para Nabi
Mukjizat peninggalan para nabi tersebut hingga kini masih menjadi topik yang menarik. Banyak masyarakat yang penasaran untuk menyaksikan bentuk dari tongkat yang memiliki kesaktian tersebut.
Setelah beratus-ratus tahun, keberadaan tongkat tersebut kini ada di beberapa negara dan keberadaannya dilindungi. Tongkat-tongkat tersebut tersimpan rapi di sebuah museum di beberapa negara.
Tujuan tongkat-tongkat tersebut disimpan dan dilindungi adalah untuk mengenang perjuangan para nabi terdahulu dan sebagai sumber pengetahuan bagi manusia-manusia selanjutnya.
Berikut beberapa gambar dari tongkat peninggalan tersebut yang berada di beberapa museum :
Musa AS
Muhammad SAW
Khidir AS
Baca juga beritaku : Daftar dan Sejarah Singkat Rasul, Pada Kisah 25 Nabi Wajib Dalam Islam
Tongkat Para Wali Dan Ulama
Mengikuti kisah para nabi yang identik dengan adanya mukjizat tersebut dalam perjalanan dakwahnya, para wali dan ulama pun ikut mengikuti sunah tersebut.
Berbeda dengan tongkat milik beberapa utusan Allah, tongkat yang digunakan oleh para wali dan ulama pada umumnya berfungsi dalam membantu penyebaran ajaran islam.
Selain itu, tongkat juga menjadi simbolik bagi para penyebar agama. Bentuknya sendiri juga berbeda-beda, ada yang memiliki ukiran, ada yang lurus tegak, ada yang melengkung, dll.
Bahan yang digunakan juga berbeda-beda, tergantung dari kesukaan masing-masing. Namun umumnya tongkat yang mereka gunakan berasal dari bahan kayu dari berbagai jenis.
Siapa Saja Wali dan Ulama Yang Identik Dengan Tongkat
Dalam berbagai kisah dan riwayat, tongkat menjadi salah satu benda yang tidak lepas dan tidak jauh dari para nabi dan tokoh agama. Tongkat tersebut menemani setiap perjuangan yang telah beliau kerjakan.
Nabi Muhammad, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Hidir dan beberapa nabi lainnya juga memiliki mukjizat berupa tongkat dalam perjalanan penyebaran agama.
Dengan dasar kisa-kisah tersebut Imam Syafi;i pun juga memiliki tongkat dalam menemani perjalanan dakwahnya.
Meskipun keadaan beliau yang masih sangat sehat dan belum tua, beliau ingin menerapkan sunah yang telah nabi dan rosul kerjakan.
Keberadaan tongkat dalam perjalanan dakwan para wali dan ulama tentunya berbeda dengan keberadaan tongkat pada kisah para nabi dan rosul terdahulu.
Tongkat yang digunakan dalam dakwah para wali dan ulama umumnya sebagai pengingat bahwa mereka bertugas di bumi ini untuk menyebarkan kebaikan dan menjadi seorang musafir.
Bukan mobil, motor dan kendaraan mewah lainnya yang mereka jadikan sebagai simbol perjuangan, melainkan tongkat. Sebab pada zaman dahulu, belum ada kendaraan yang canggih seperti sekarang.
Sehingga tongkat menjadi alat pengenal yang selalu melekat dalam perjalanan dakwah setiap nabi dan rosul. Dulu, perjalanan jauh akan ditempuh dengan berjalan kaki atau menggunakan unta.
Selain Imam Syafi;i, ada beberapa ulama lainnya yang juga mejadikan tongkat sebagai filosofinya dalam berdakwah, yaitu Habib Umar Alhafidz, Wali Songo, KH Hasyim Asy’ari, dll.
Menurut pendapat mereka, orang yang membawa tongkat akan fokus pada jalan yang akan mereka tuju. Tongkat menjadi penunjuk dan sebagai alat bantu saat kelelahan dalam melakukan perjalanan.
Baca juga beritaku : Nabi Musa Dan Khidir AS, Pelajaran 3 Kisah Inspiratif Untuk Kesabaran