Perempuan Bugis tersenyum indah dihari pernikahan (Foto : Istimewa)

Selain Uang Panai Tinggi, Berikut 8 Hal Menarik Tentang Perempuan Bugis

Diposting pada

BERITAKU.ID, MAKASSAR – Tipu daya mungkin berhasil untuk sementara, tetapi kebenaran tak termusnahkan, kebenaran tetap akan hidup dan bersinar terus di dalam kalbu manusia, Selasa, (6/8/2019).

Perempuan Bugis dikenal pekerja keras dan menggeluti berbagai profesi mulai dari petani hingga pejabat. Pria dan wanita setara dalam kedudukan meskipun perempuan sesuai fitrahnya tetap mempunyai batasan-batasan yang harus dipegang teguh.

Orang bugis sudah terkenal di mana-mana, sejarah dan budayanya sering menjadi kajian dan perburuan bagi para peneliti. Semua suku di Indonesia memiliki wanita atau perempuan yang umumnya memiliki prilaku yang baik disertai paras cantik, sabar, santun, lemah lembut, dan juga seksi.

Tentunya perempuan Bugis tak ketinggalan. Mengapa perempuan Bugis sering menjadi impian bagi kaum Adam, tentu ada penyebabnya, apakah karena tutur dan parasnya yang memang seksi dan memikat?. Berikut penjelasannya.

Gambar Janur Kuning dan Wala Suji versi Bugis Makassar.

Walasuji adalah ciri pernikahan dengan orang Bugis Makassar

WANITA BUGIS TERKENAL TEGAS DALAM PENDIRIAN

Perempuan suku Bugis terkenal tegas, bukan berarti kasar. Mereka juga punya prinsip dan harga diri. Jadi, sekali memutuskan untuk menikah dengan pria tertentu, itu sudah diyakini sebagai jaminan untuk setia. Hampir tidak ada pikiran untuk memilih laki-laki lain. Sekali layar berkembang, tetap terkembang selamanya.

WANITA BUGIS TERKENAL SETIA

Kesetiaan perempuan atau seorang istri dari suku Bugis memang terbukti dari saat suaminya pergi merantau atau dalam budaya Bugis, pergi melaut. Karena laki-laki Bugis memang terkenal sebagai pelaut ulung.

Dan ketika sang suami pergi melaut, mereka biasanya selalu setia menunggunya pulang, entah berapa lama. Ini terbukti dengan sedikitnya kasus perceraian dalam masyarakat budaya suku Bugis.

WANITA BUGIS MEMILIKI TINGKAT KEBERANIAN YANG TINGGI

Banyak orang percaya bahwa suku Bugis-Makassar punya keberanian yang tinggi, makanya jangan remehkan. Salah satu filosofi, macca na warani yang berarti berani (macca) dan cerdas (warani),memegang kepercayaan bahwa wanita Bugis tentu tidak semata-mata hanya berani dalam melakukan sesuatu, tetapi juga cerdas dalam mengerjakannya.

WANITA BUGIS PENGASIH DAN PENYAYANG TERHADAP SEMUA ORANG

Perempuan Bugis memang terkenal pengasih dan penyayang. Tidak hanya menyayangi suami dan anak-anaknya, namun juga mengasihi saudara, kerabat, dan bahkan menantunya seperti dia menyayangi dan merawat orang tuanya sendiri.

WANITA BUGIS MEMILIKI KESABARAN MENUNGGU MESKIPUN DALAM WAKTU YANG LAMA

Ketika sudah menikahi wanita yang berketurunan Bugis, kerelaan untuk ikut suaminya kemana pun dan tinggal dalam lingkungan dalam kondisi apa pun selama mereka bisa menghabiskan waktunya bersama dengan sang suami. Mereka mampu bertahan dalam setiap kondisi hidup yang dihadapi.

WANITA BUGIS MEMILIKI PEMIKIRAN DERMAWAN UNTUK BERBAGAI

Perempuan Bugis tidak pelit, artinya jiwa sosial yang tinggi. Selain dari lingkungan keluarga dan teman-teman terdekatnya juga, mereka juga membantu dan memberi kepada mereka yang berkekurangan. Baik itu dalam kondisi finansial atau urusan hubungan keluarga yang rusak.

WANITA BUGIS PANDAI MENGELOLA KEUANGAN BAIK BAGI DIRINYA SENDIRI MAUPUN KELUARGA.

Suku Bugis mempunyai filosofi hidup yang cukup banyak, ajaran Bugis mengajarkan tentang kerja keras, etika, loyalitas, disiplin, kerelaan berkorban. Salah satu filosifinya adalah Reso Temmangingngi Malomo Naletei Pammase Dewata yaitu kerja keras tanpa lelah menjadi titian mendapatkan berkah Allah.

Jadi jangan heran, kalau mereka rela bekerja seakan tanpa henti demi keperluan ekonomi mereka sendiri dan orang lain. Tingginya biaya pernikahan membuat perempuan Bugis berpikir sistematis untuk hidup efisien, mereka sangat menghargai dan menghormati perjuangan suaminya.

PEREMPUAN BUGIS DIKENAL LIHAI DI TEMPAT TIDUR.

Lihai di tempat tidur jangan salah paham, konsep nikah batin sudah lama diterapkan dalam prosesi nikah keturunan Bugis-Makassar menurut ajaran dan amalan yang tertulis dalam kitab Assikalaibaineng.

Masyarakat Bugis memiliki budaya yang mengajarkan tentang bagaimana berhubungan intim suami istri yang baik demi terciptanya keluarga yang bahagia, maka perempuan Bugis belajar bagaimana menempatkan diri secara baik atau menjadi “ahli” di tempat tidur atau ranjang untuk melayani dan memuaskan sang suami tercinta.

Itulah barangkali beberapa hal tersebut di atas yang menempatkan perempuan Bugis menjadi buruan dan incaran serta dambaan para cucu adam, untuk dijadikan permaisuri jiwa.