Nabi dan Rasul, dengan tingkatan masing-masing termasuk mereka dengan gelar Ulul Azmi, apa saja kisah dan mukjizat mereka, berikut penjelasannya!
Beritaku.id, Kisah Nabi dan Rasul – Istilah nabi berasal dari Bahasa Arab naba’ yang dapat berarti warta, berita, cerita, atau dongeng.
Oleh: Rahma (Penulis Kisah Nabi dan Rasul)
Pengertian Nabi dan Rasul
Dalam Al-quran kata nabi sering disebutkan dalam bentuk jamak menjadi anbiya bersamaan dengan kata lain seperti ramalan dan nubbuwwah yang berarti kenabian.
Nabba’a yang berarti bercerita, anba’a atau menceritakan dan istanba’a yang artinya meminta untuk diceritakan.
Kata nabi dalam Al-quran dalam sebutan sebanyak 75 kali dalam 20 surat dan kata naba’ tersebutkan dalam 21 surat sebanyak 29 kali (Ratnasari, 2011, p. 94).
Terdapat beberapa pendapat lain mengenai pengertian nabi seperti pernyataan Cyril Glasse dalam The Concise Encyclopedia of Islam (1989) menyatakan jika nabi adalah seseorang yang menjalankan tugas kenabiannya dan membawa wahyu yang telah ada.
Sedangkan Gibb dan Krames dalam Shorter Encyclopedia of Islam (1974) menjelaskan jika istilah nabi merupakan istilah yang datang dari Bahasa Ibrani dan baru muncul pada ayat-ayat yang turun di Makkah (Ratnasari, 2011, p. 94).
Perbedaan Nabi dan Rasul, Dalam Hal Wahyu
Sehingga jika kita mengambil kesimpulan maka Nabi adalah sesorang yang berikan wahyu oleh Allah dan menjalankan tugas kenabiannya.
Nabi mendapatkan wahyu untuk dirinya sendiri, bukan untuk disampaikan kepada umatnya. Terkadang wahyu tersebut dapat berupa kabar berita atau perintah untuk melakukan sesuatu.
Sedangkan Rasul secara harfiah berarti pesuruh atau utusan. Rasul berasal dari kata ‘Risalah’ yang berarti penyampaian.
Dalam Al-quran sendiri penyebutan rasul sering bersanding dengan istilah mursalin yakni mereka yang merupakan utusan.
Menurut Glasse, rasul merupakan seseorang yang membawa ajaran baru atau wahyu untuk masyarakatnya.
Sehingga menurut penjelasan di atas maka rasul adalah seseorang yang merupakan utusan Allah SWT, membawa wahyu atau ajaran tertentu untuk kemudian menyampaikannya kepada masyarakatnya (Ratnasari, 2011, p. 95).
Sepintas memang tidak terlalu tampak perbedaan antara nabi dan rasul sebab keduanya sama-sama menerima wahyu dari Allah.
Belum lagi kata nabi dan rasul sendiri dalam Al-quran digunakan secara bergantian. Sehingga demi mempermudah mengetahui artinya, para ulama membedakannya berdasarkan arti katanya.
Perbedaan Nabi Dan Rasul Menurut Ulama
Jika mengacu pada arti kata nabi yang berarti berita atau kabar maka istilah nabi lebih menekankan pada kesanggupan seseorang dalam menerima wahyu. Sedangkan rasul yang mengacu pada risalah maka istilah rasul lebih kepada misinya untuk menyampaikan wahyu kepada umat (Ratnasari, 2011).
Perbedaan dari nabi dan rasul juga dapat kita lihat dari cara turunnya wahyu. Nabi mendapatkan wahyu dari mimpi sedangkan rasul mendapatkan wahyu melalui mimpi ataupun tersampaikan oleh malaikat secara langsung. Selain itu nabi menjadi utusan untuk umatnya yang telah beriman sedangkan rasul terutus kepada umat yang belum beriman (Saputri, 2020).
Prof. Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar dalam bukunya Pengantar Studi Akidah Islam menuliskan jika Rasulullah SAW pernah bersabda mengenai jumlah nabi dan rasul yang ada dunia.
Ada 124.000 nabi dan 310 rasul di muka bumi. Sehingga dapat disimpulkan jika Nabi belum tentu rasul namun rasul sudah pasti seorang nabi (Yasmin, 2020).
Baca juga beritaku: Daftar Nama Nabi: Urut Lengkap 124.000, 313, & 25 Serta 5 Ulul Azmi
Kisah Rasul Ulul Azmi dan Mukjizatnya
Istilah ulul azmi tak dapat terpisahkan saat membahas mengenai nabi dan rasul.
Ulul azmi merupakah istilah gabungan dari Ulul yang berarti memiliki dan azmi yang berarti keteguhan hati.
Abu Ja’far Muhammad bin Jarir at-Thabary menjelaskan jika ulul azmi adalah sebutan bagi mereka yang mempunyai kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi berbagai cobaan saat menyampaikan wahyu kepada umatnya.
Ulul azmi juga dapat berarti mereka yang mempunyai keteguhan hati yang mengagumkan, ketabahan dan kesabaran yang tak terbatas kendati mendapatkan ujian dalam menyampaikan ajarannya kepada umat.
Perlu diketahui bahwa tidak semua nabi dan rasul termasuk dalam golongan ulul azmi.
Para ulama menyebutkan ada lima nabi dan rasul yang termasuk dalam ulul azmi ini. Mereka adalah Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS dan Nabi Muhammad SAW.
Baca juga beritaku: Daftar Urutan Lengkap 313 Nama Nabi dan Rasul Allah, Apakah Wajib?
Berikut ini kisah para Rasul ulul azmi beserta mukjizat-mukjizatnya:
Nabi Nuh dengan Mukjizatnya Bahtera Nuh
Nabi pertama yang termasuk dalam ulul azmi adalah Nabi Nuh AS. Silsilah Nabi Nuh merupakan keturunan ke 9 dari Nabi Adam, putra dari Lamak bin Mutawasysyilakh bin Idris Alaihis Salam.
Beliau adalah cucu nabi Idris dan termasuk dalam keturunan ke 3 dari sang nabi. Rentang generasi antara Nabi Adam dengan Nabi Nuh adalah 10 generasi.
Nama Nuh berasal dari bahasa Syiria yang berarti ‘bersyukur’. Selain itu Nabi Nuh mendapatkan gelas dari Allah sebagai abdussyakur yang berarti hamba yang banyak bersyukur.
Hal ini tertuang dalam Al-quran Surah Al-Isra ayat 3 yang artinya,
“(Yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya ia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.” Dalam Al-qur’an Surah Al-Ankabut tertulis jika Nabi Nuh hidup selama 950 tahun. Nuh mempunyai 4 anak yang pertama adalah:
- Kan’an,
- Yaifth,
- Sam dan
- Ham.
Nabi Nuh untuk Kaum Bani Rasid yang gemar menyembah berhala. Pada sebuah riwayat menjelaskan jika Bani Rasid ini meninggali wilayah sekitar Sungai Eufrat dan Tigris.
Raja Pertama Dunia
Siapakah nama raja yang pertama kali pada bumi ini?
Bani Rasid dengan pimpinan seorang raja yang bernama Darmasyil, seorang raja pertama dari keturunan ke 4 Nabi Adam dan merupakan pemimpin yang dzalim nan lalim.
Ia juga manusia pertama yang membuat arak serta meminumnya. Tak hanya itu, Darmasyil merupakan manusia pertama yang melakukan perjudian dan membuat pakaian dari emas di mana emas merupakan material yang terlarang untuk kaum laki-laki.
Pada usianya yang ke 480 tahun, Malaikat Jibril mendatangi Nuh dengan perwujudan sebagai seseorang yang tampan.
Nuh yang takjub lantas bertanya ada apa gerangan seseorang yang begitu rupawan mendatanginya.
Malaikat Jibril menjawab ia adalah utusan dari Allah SWT yang membawa wahyu serta menyatakan bahwa Allah mengutus Nuh untuk mengajak umatnya kembali ke jalan yang benar.
Saat pertemuan itu pula, Jibril memakaikan Nuh baju Mujahidin, melilitkan sorban kemenangan serta memberikan Nuh ikat pinggang yang kita kenal dengan sebutan Saiful Azmi. Seraya berpesan untuk memberikan peringatan kepada musuh Allah yakni Darmasyil (Afifiyah, 2020).
Maka Rasul yang menggunakan ikat pinggang dengan nama Saiful Azmi adalah Nabi Nuh AS.
Selama 5 abad berdakwah pengikut Nabi Nuh hanya berjumlah 70 sampai 80 orang saja.
Itupun tidak berasal dari kalangan terpandang melainkan datang dari kalangan lemah dan tidak kaya raya, sehingga membuat penduduk Bani Rasid yang sebagian besar merupakan keluarga terpandang semakin menjahi dan mencemooh Nabi Nuh.
Penolak Dakwah Keturunan Nuh AS
Penolakan terhadap dakwah Nuh tak hanya datang dari luar saja namun juga dari dalam keluarga Nuh sendiri.
Istri bersama anak pertama mereka Kan’an dengan tegas menolak ajaran Nuh bahkan turut mempengaruhi yang lain untuk menjahi ajaran Nuh.
Salah satu mukjizat Nabi Nuh adalah membangun bahtera yang sangat besar.
Menurut Ibnu Abbas, Bahtera Nabi Nuh ini memiliki ukuran seluas 1.200 hasta dan lebar 600 hasta, terdiri dari 3 tingkat yakni tingkat pertama untuk hewan-hewan darat.
Tingkat kedua untuk pengikut Nabi Nuh dan tingkat terakhir untuk bangsa burung.
Membutuhkan waktu kurang lebih selama 40 tahun sampai akhirnya bahtera ini siap berlayar selama 150 hari setelah azab berupa hujan yang membanjiri bumi hingga menenggelamkan gunung-gunung.
Seluruh kaum Bani Rasid beserta istri dan putra Nuh yang durhaka turut tenggelam dalam banjir tersebut (Team, 2018).
Menurut riwayat seluruh pengikut nabi Nuh akan wafat setelah selamat dari banjir tersebut sehingga tidak menurunkan keturunan kecuali ketiga anak Nuh.
Yafith akan melahirkan keturunan bangsa Rum yang sekarang menjadi Eropa, Sam menurunkan Bangsa Arab di Asia Barat dan Ham menurunkan Bangsa Habasyah yang kini menjadi Afrika (Afifiyah, 2020).
Baca juga beritaku: Misteri Kapal Nabi Nuh A.S. 3 Tingkat Dan Anak Durhaka
Nabi Ibrahim, Sang Bapak Para Nabi dan Mukjizatnya
Nabi Ibrahim lahir di Kota Ur, berada di wilayah Mesopotamia yang kini terkenal sebagai Negara Iraq pada 2295 SM.
Ayahnya bernama Azar bin Tahur merupakan seorang ahli patung berhala dan ibunya bernama Buna binti Karbina. Masa kecil Ibrahim tinggal di Babylonia yang kala itu di perintah oleh seorang raja bernama Namrud selama 400 tahun. Sepanjang masa pemerintahannya, Namrud merupakan raja yang dzalim serta sombong (Priyatno, 2017).
Tanda-tanda kenabian Ibrahim sudah terlihat sejak kecil. Kerap kali Ibrahim bertanya pada sang ayah siapakah yang menciptakan manusia, seperti apakah tuhan itu.
Pencarian Tuhan Nabi Ibrahim AS
Seiring bertambahnya waktu timbulah sebuah pertanyaan dalam dirinya mengenai keberadaan Tuhan.
Ketika malam saat melihat bulan, Ibrahim sempat berpikir jika itu adalah Tuhan namun saat pagi dan bulan menghilang ia meragu.
Kemudian Ibrahim berpikir jika mataharilah sosok Tuhan namun saat tenggelam ia pun turut meragu.
Darisanalah ia yakin jikalau ada sesuatu yang mengendalikan bulan dan matahari tersebut, lebih kuat dari apapun juga dan itulah Tuhan (Tim, 2020).
Setelah mendapatkan wahyu dari Allah, Nabi Ibrahim memulai dakwahnya yang ternyata tak mudah.
Ia memulai dari sang ayah yang langsung mendapatkan penolakan. Ibrahim menerima amarah sang ayah dan berdoa untuk keselamatan sang ayah.
Ujian Nabi Ibrahim tak hanya sampai di sana, setelah menikah ia tak kunjung mendapatkan keturunan hingga usianya senja. Namun setelah mendapatkan keturunan justru ia mendapatkan ujian lagi untuk mengorbankan putra yang telah ia nantikan kepada Allah sebagai tanda tawakal. Ini merupakan kisah awal Idul Qurban.
Mukjizat Nabi Ibrahim antara lain ialah tak hangus terlahap api. Kejadian ini terjadi ketika beliau melawan Namrud.
Sang raja yang murka terhadap perlawanan Ibrahim kemudian menyuruh pasukannya untuk membakar Ibrahim.
Selain Nabi Ibrahim terkenal dengan kesabaran dan ketaqwaannya yang tak terkira, ia pun terkenal sebagai nabi yang mengajarkan tauhid serta hanya mencukupkan diri kepada Allah. Yakin jika Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan hambanya.
Nabi Musa AS, Sang Pembelah Laut Merah
Kisah Nabi Musa merupakan kisah yang paling banyak tertulis dalam Al-quran. Nama Musa di Al-quran tersebutkan sebanyak 136 kali.
Abu Shalih dan Abu Malik dari Ibnu Abbas di ceritakan oleh sahabat jika Firaun kala itu mendapatkan mimpi bahwa ia melihat api yang datang dari Baitul Maqdis.
Api tersebut membakar seluruh wilayah Mesir namun tak membahayakan bagi Bani Israil.
Mimpi ini lantas membuat Firaun mengumpulkan seluruh ahli tafsir mimpi dan tukang sihir untuk menafsirkannya. Jawaban dari mimpinya adalah akan lahir seorang anak laki-laki dari kalangan Bani Israil yang akan menghancurkan Mesir (Kastolani, 2020).
Nabi Musa lahir di Mesir bertepatan dengan perintah Firaun untuk membunuh seluruh anak laki-laki yang lahir dari Bani Israil tanpa terkecuali.
Perintah ini muncul tak lama setelah mimpinya mengenai api melahap Mesir dapat ia tafsirkan. Sewaktu Musa lahir, sang ibu Ayarkha merasa takut dan gelisah jika anaknya akan dihabisi oleh tentara Firaun.
Maka Allah memberikan petunjuk untuk ibunda Musa menghayutkan bayi Musa di Sungai Nil yang kemudian bermuara di istana Firaun.
Dan ditemukan oleh Asysyah binti Muzahim. Yang tak lain adalah istri Firaun. Inilah awal mengapa Nabi Musa dapat menjadi anak angkat Firaun.
Setelah dewasa, Musa pergi dari Mesir menuju Madyan dan bertemu dengan Nabi Syuaib untuk kemudian menikahi putrinya.
Wahyu pertama Musa ia peroleh saat melihat cahaya di Bukit Sinai. Setelah mendapatkan wahyu dari Allah, Musa pun memulai perjalanannya untuk berdakwah kepada seluruh umat kala itu.
Salah satu mukjizat Nabi Musa ialah dapat mengubah tongkatnya menjadi ular besar serta membelah Laut Merah. Membentuk sebuah jalan kala ia dan pengikutnya dikejar oleh pasukan Firaun. Selanjutnya, Nabi Musa pun mendapatkan kitab suci yakni kitab Taurat.
Nabi Isa AS, Sang Juru Selamat
Nabi Isa lahir pada masa Raja Herodes Romawi di Palestina pada 1 SM. Kisahnya secara lengkap dalam Alquran mulai dari kelahiran hingga kedatangannya kelak di akhir zaman.
Kisah kelahiran Nabi Isa tertuang dalam Al-quran surah Maryam ayat 16 sampai 40.
Pada ayat 19 Surah Maryam menjelaskan bagaimana Malaikat Jibril mengabarkan kepada Maryam bahwa ia akan mendapatkan anugerah berupa seorang anak laki-laki yang suci.
Lalu pada ayat 23 menjelaskan mengenai proses kelahiran Nabi Isa dan bagaimana Allah mengutus Jibril untuk menghibur Maryam yang bersedih karena takut putranya akan mendapatkan hinaan sebab lahir tanpa ayah tertuang dalam ayat 24 sampai 26 (Lararenjana, 2020).
Ketika Maryam membawa Isa kepada kaumnya, ia pun mendapatkan ejekan sebab Maryam menyuruh mereka untuk bertanya pada putranya tentang kebenaran berita yang ia bawa.
Pada ayat 29 sampai 32 tersebutkan bagaimana Nabi Isa yang masih dalam buaian menjawab pertanyaan sang ibu. Tentang kebenaran dirinya seorang hamba Allah.
Yang mendapatkan kitab Injil dan menjadikannya seorang nabi serta memerintahkan untuk mendirikan sholat, menunaikan zakat, berbakti kepada ibu dan menjadikannya orang yang tidak sombong.
Sejak kecil Isa dikenal sebagai sosok yang cerdas. Ia bahkan telah memahami isi Taurat pada saat berusia 12 tahun.
Seiring berkembangnya waktu, Isa sering berkelana untuk berdakwah meluruskan isi Taurat yang jelas melenceng dari kebenaran melalui kitab yang ia bawa yakni Injil.
Saat usianya tepat 30 tahun, Malaikat Jibril datang kepada Isa untuk menyampaikan jika ia menjadi seorang rasul Allah.
Mukjizat Nabi Isa cukup banyak antara lain dapat berbicara saat masih bayi, dapat menyembuhkan orang buta, membuat burung hidup dari tanah liat hingga menghidupkan orang yang telah meninggal. Semua atas izin Allah SWT
Nabi Muhammad, Sang Al-Amin
Nabi Muhammad lahir di Makkah pada 12 Rabbiul Awal tahun gajah atau bertepatan dengan 20 April tahun 571 Masehi.
Ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muthalib yang wafat dua bulan sebelum Nabi Muhammad lahir dan ibunya Siti Aminah.
Setelah lahir, beliau dibesarkan sang ibu sebelum sang ibu meninggal pada usianya 6 tahun. Setelah itu Muhammad dirawat oleh kakeknya Abdul Muthalib
Selama dua tahun yang kemudian diteruskan oleh pamannya Abu Thalib. Sejak kecil, Rasullah telah terkenal oleh kaumnya sebagai seseorang yang dapat kita percaya, jujur tutur katanya sehingga beliau mendapatkan julukan Al-Amin yakni yang mendapatkan kepercayaan.
Sebelum menjadi seorang Rasul, Allah memberikan beberapa keistimewaan kepada Muhammad seperti wajahnya yang bersih dan bersinar.
Hatinya yang bersih dari penyakit hati, tumbuh suburnya tanah tempat Halimah menyusui nabi padahal sebelumnya tempat tersebut sangat gersang.
Sebelumnya ada beberapa peristiwa besar terjadi sebelum Muhammad lahir salah satunya adalah padamnya api pemujaan Kaum Majusi yang sebelumnya tak pernah padam (Ramadhani, 2018).
Wahyu Pertama
Nabi Muhammad menerima wahyu pertamanya saat beliau berada di gua hira. Wahyu pertama beliau berupa 5 ayat surat Al-Alaq melalui Malaikat Jibril.
Kendati beliau sangat ketakutan namun inilah awal perjuangan Rasulullah. Awalnya beliau berdakwah secara sembunyi-sembunyi kepada kalangan keluarga dan para sahabatnya.
Perintah berdakwah secara terang-terangan muncul pada Al-quran Surat Al-hijr ayat 94. Mukjizat Rasullullah antara lain adalah kitab suci Al-quran sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya.
Pernah melakukan perjalanan Isra Mi’raj ke Sidratul Muntaha untuk mendapatkan perintah sholat, membelah bulan, mengalirkan air dari ruas jemarinya hingga menurunkan hujan.
Demikianlah kisah Rasul yang memperoleh gelar ulul azmi karena perjuangan dakwah mereka, kesabaran dan ketabahnnya dalam berjuang di jalan Allah.
Kini adalah tugas kita sebagai umat Nabi Muhammad untuk meneruskan ajaran beliau, mengamalkan ajarannya untuk terus berpegang teguh kepada Al-quran dan Hadits serta tak meninggalkan sholat seperti wasiat terakhir Rasullulah.
Sumber :
Afifiyah, S. (2020, April 26). Perjalanan Nabi Nuh AS Selama 950 Tahun di Dunia. Retrieved from tagar.id: https://www.tagar.id/perjalanan-nabi-nuh-as-selama-950-tahun-di-dunia
Kastolani. (2020, Maret 12). Kisah Nabi Musa As Lengkap dan Raja Firaun yang kejam. Retrieved from inewsjateng: https://jateng.inews.id/berita/kisah-nabi-musa-as/all
Lararenjana, E. (2020, Mei 17). Kisah Nabi Isa, dari Kelahiran hingga Mukjizatnya yang Perlu Diketahui. Retrieved from merdeka.com: https://www.merdeka.com/jatim/kisah-nabi-isa-alaihis-salam-menurut-kitab-suci-al-quran-kln.html?page=all
Priyatno, Y. T. (2017, Juni 16). Kisah Nabi Ibrahim as, kekasih Allah yang tahan dibakar api. Retrieved from merdeka.com: https://www.merdeka.com/gaya/kisah-nabi-ibrahim-as-kekasih-allah-yang-tahan-dibakar-api.html?page=all
Ramadhani, M. (2018, Mei 21). Kisah Nabi Muhammad SAW dari Lahir sampai Wafat. Retrieved from dompetdhuafa: https://zakat.or.id/kisah-nabi-muhammad-saw/
Ratnasari, D. (2011). Sejarah Nabi-Nabi dalam Al-quran. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 5(1), 93-106.
Saputri, Y. D. (2020, Oktober 06). Perbedaan Nabi dan Rasul Menurut Islam, Serta Kisah 5 Ulul Azmi. Retrieved from liputan6: https://www.liputan6.com/citizen6/read/3873891/perbedaan-nabi-dan-rasul-menurut-islam-serta-kisah-5-ulul-azmi
Team, E. (2018, November 5). Kisah Nabi Nuh dari Lahir sampai Wafat. Retrieved from pondok islam: https://pondokislam.com/kisah-nabi-nuh/
Tim. (2020, April 29). Kisah Nabi Ibrahim dan Pertanyaan Masa Kecil tentang Tuhan. Retrieved from cnn indonesia: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200428165832-289-498163/kisah-nabi-ibrahim-dan-pertanyaan-masa-kecil-tentang-tuhan
Yasmin, P. (2020, November 27). Perbedaan Nabi dan Rasul Lengkap Menurut Islam, Jangan Salah! Retrieved from detiknews: https://news.detik.com/berita/d-5272014/perbedaan-nabi-dan-rasul-lengkap-menurut-islam-jangan-salah?single=1