BERITAKU.ID, MAKASSAR – Bulan tersenyum memanggil menawarkan asa dan bintang yang berkedip merestui sesampainya di sana, Sabtu, (19/10/2019).
Universitas Negeri Makassar kembali menggelar International Conference on Education, Science, and Technology (ICEST) 2019.
Kegiatan tersebut digelar Setelah keberhasilan ICEST ke-1 dan ke-2, ICEST ke-3 diadakan kembali di Makassar, Indonesia yang berlangsung pada tanggal 19 hingga 20 Oktober 2019.
Eksisistensi ICEST seperti apa?
Diketahui ICEST 2019 menjadi forum untuk menyatukan sejumlah besar akademisi, peneliti, dan profesional dalam bidang pendidikan, sains, dan teknologi untuk terlibat dalam berbagi pengetahuan.
Kegiatan yang digelar di Hotel Four Points by Sheraton Makassar ini diikuti peserta dari berbagai negara seperti Thailand, Malaysia, Taiwan, dan Singapura.
Wakil Rektor IV UNM yang juga merupakan ketua Panitia, Prof. Dr. Gufran Darma Dirawan, S. T., M. EMD menungkapkan bahwa ada banyak makalah yang diterima namun hanya beberapa saja yang yang memenuhi syarat.
“Terdapat 120 makalah yang diterima oleh dewan editorial namun hanya 76 makalah saja yang memenuhi syarat untuk dapat diterima dan dipresentasikan” ungkap Prof. Gufran.
Rektor Universitas Negeri Makassar yang diwakili oleh Wakil Rektor 1 UNM, Prof. Dr. rer. nat. Muharram, M. Si. mengapresiasi terselenggaranya konferensi internasional ICEST 2019.
“Ini dilaksanakan secara kontinyu sejak tahun 2015, kami berharap kepada peneliti di Universitas Negeri Makassar agar terus melakukan penelitian dan mempublikasikannya pada jurnal internasional berkualitas” kata Prof. Muharram.
“Setiap publikasi internasional bereputasi akan diberikan suntikan dana mulai dari 10 hingga 20 juta tambahnya” lanjutnya.
Dalam kegiatan ini bahwa panitia telah mengundang Prof. Dr. Husain Syam, M.TP. (Rektor Universitas Negeri Makassar) selaku keynote speaker.
Mengundang 4 pembicara internasional yakni; Prof. Dr. Sahrim Ahmad (School of Aplied Physics studies, The National university of Malaysia), Dr. Chatpet Yossapol (School of Environtmental Engineering, Suranaree University of Technology), En-Chieh Chao, Ph.D. (Associate Professor in Sociology Department National sun Yat-Sen University, Taiwan), dan Andy Kok (Center of educational Development, Republic Polytechnic, Singapore).