BERITAKU.ID, JAKARTA – Usah risau dengan benalu yang telah menikam rindumu saat ini, karena nantinya waktu yang akan menjadi obat dari luka yang telah disebabkan oleh tusukan itu, Kamis, (17/10/2019).
Dosen pembimbing skripsi sering dikenal menyebalkan dan merepotkan oleh beberapa mahasiswa, kadang pula dosen tidak dipahami alur pikirnya oleh mahasiswa.
Banyak mahasiswa menduga bahwa dosen tersebut mengalami masalah dirumah kemudian melakukan proyeksi, menjadikan mahasiswa sebagai objek balas dendam, misalnya : bermasalah dengan anak atau istri.
Dan kecurigaan lain adalah beberapa dosen baper melihat mahasiswa jalan dengan pacarnya, sehingga aksi balas dendam dilakukan dipersoalan akademik.
Tidak jarang ada mahasiswa menjadi stres karena hasil skripsinya yang seakan-akan ‘dihina’ oleh dosen pembimbingnya sendiri.
Asal Muasal Dosen Pembimbing Skripsi Viral
Sebuah unggahan yang baru-baru ini viral di Twitter membuat kontroversi antar warganet, lantaran seorang mahasiswa dengan akun Twitter @fierza memperlihatkan foto kertas revisi skripsinya yang ditulis “Sampah” oleh dosen pembimbingnya.
Tidak tanggung-tanggung, beberapa warganet memberikan komentar yang menyatakan komplain kepada dosen tersebut, dengan kata-kata yang kurang bagus kedengarannya.
Banyak warganet yang protes karena Dosen pembimbing skripsi yang dinilai tidak menghargai karya mahasiswanya. Ternyata, fakta yang terjadi tidaklah demikian.
Banyak yang mershare dan memberikan emoticon marah maupun sedih atas postingan tersebut, bahkan ada yang tertawa.
Ternyata dosen yang dituduh melakukan tindakan diluar batas tersebut, ikut berkomentar pada postingan, membuat postingan semakin ramai komentar.
Dosen pembimbing skripsi tersebut bernama Sony Kusumasondjaja yang ikut berkomentar perihal tersebut melalui akun twitter @KusumasondjajaS.
Ia merupakan Dosen pembimbing skripsi di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur. Sejak Minggu (13/10/2019), akun Twitter @KusumasondjajaS dibanjiri komentar warganet karena perilakunya sebagai dosen pembimbing terhadap mahasiswa.
Komentar Kecaman
Sony kerap mengomentari karya skripsi mahasiswanya dengan blak-blakan. Salah satunya adalah dengan mengatakan karya mahasiswanya “Sampah.” Hal tersebut mengundang komentar warganet yang tidak setuju dengan perlakuan Dosen pembimbing skripsi tersebut.
Bukannya mendukung pernyataan warganet, mahasiswa yang dibimbing Sony justru membela Sony sebagai dosen pembimbingnya.
“Saya di sini bahagia, tidak mengeluh, dan justru saya sangat terbantu dengan TAMPARAN beliau. Karena saya takut dapet SAMPAH lagi, saya jadi membiasakan diri untuk cari referensi sebelum menulis,” tulis akun Twitter @fierza, salah satu mahasiswa bimbingan Sony.
Awalnya, akun Twitter @fierza mengunggah foto dari Story Instagram yang memperlihatkan skripsi mahasiswanya. Terlihat dalam kertas skripsi tersebut dituliskan kata-kata yang menyulut emosi warganet.
Akun @KusumasondjajaS kemudian bercerita bahwa seminggu sebelumnya, ia dan mahasiswa bimbingannya jalan-jalan selama 4 hari di Kota Jogja dan Solo. Sony mengatakan bahwa selama jalan-jalan tersebut, ia dan 12 mahasiswanya berkuliner, tertawa bersama, sambil berdiskusi mengenai skripsi.
“Hubungan kami deket banget. Dosen pembimbing skripsi Anda begitu juga?” tulis akun Twitter @KusumasondjajaS pada Senin (14/10/2019).
Sony bahkan bersedia mendiskusikan skripsi atau tesis dengan mahasiswanya melalui grup chat Line. Sehingga mahasiswa tidak perlu menunggu berjam-jam di kampus.
“Bisa bimbingan/diskusi tiap hari. Dosen Anda juga begini?” tanya Sony sekali lagi dalam twitnya.
Sony menyindir warganet yang langsung menghakimi tanpa mengenal pribadi mahasiswa maupun dirinya sebagai dosen. Ia mengatakan bahwa orang yang menghakimi hanya karena melihat dua foto merupakan orang yang bermasalah dan berpikiran buruk.
“Kalau Anda cuma melihat dua foto yg mengusik pikiran Anda, lalu Anda merasa berhak menghakimi dan memaki orang-orang yg terlibat di foto itu (tanpa paham konteksnya), berarti yang bermasalah adalah Anda. Dan pikiran buruk Anda. Bukan siapapun yg ada di foto itu,” tulis Sony.