BERITAKU.ID, MAKASSAR – Komite Pemuda Parlemen (KPP) Sulsel gelar aksi dihalaman kantor Bank BCA finance Merugikan nasabah, Senin, (30/12/2019).
Bank BCA Finance merugikan nasabah sendiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembiayaan untuk memudahkan masyarakat dalam hal keuangan. Namun hal ini diduga tak sesuai dengan apa yang dijalankan oleh perusahaan tersebut menurut Edi Subarga selaku Jendral Lapangan.
“Bank BCA ini justru menjadi perusahaan hantu dan perampok bagi masyarakat yang merasakan kecewa” kata Edi.
Kasus BCA Finance Merugikan Nasabah
Ia juga menjelaskan bahwa salah satu korban yang kesehariannya bekerja sebagai pengemudi GRAB telah melakukan pembayaran selama 44 Bulan dengan DP 39 juta dan tersisa 16 bulan. Namun saat ini kendaraan tersebut telah ditarik oleh PT. Adira yang hingga saat ini belum menemui kejelasan terkait dengan kepemilikan mobil.
“Kami rakyat kecil, jika kalian memaksa untuk mengambil dan membodohi kami maka kami akan melawan” lanjut Edi.
Ketua Komite Pemuda Parlemen Sulsel Andi Mustamu Arfah juga menambahkan bahwa mobil tersebut diambil di salah satu showroom UD Asia Mobilinfo Gowa bersama dengan Bank BCA Finance merugikan korban, sebab korban mengaku tidak pernah menunggak.
“Korban atas nama Pattarudding Dg.Sitakka mengambil mobil tersebut pada shoroom UD Asia Mobilinfo Gowa bersama Bank BCA Finance” Jelas Arfa
Dan tidak pernah menunggak melakukan pembayaran terhadap Bank BCA Finance selama 44 bulan dan sisa 16 bulan, tapi herannya kendaraan Mobil tersebut di tarik oleh PT Adira, yang sama – sama memiliki BPKB kendaraan tersebut, korban hanya tau BCA Finance Alauddin, dan berharap BCA finance dapat mempertanggung jawabkan kejadian tersebut”
Lanjut Arfa
“Mobil tersebut di tarik pada tgl 4 desember 2019 oleh PT Adira dan sampai saat ini belum ada titik terang, sedangkan mobil tersebut sehari-harinya di pakai untuk GRAB sebagai usaha untuk menghidupi anak2nya” lanjutnya.
Sebagai penutup ia berharap bahwa masalah tersebut cepat mendapat respon dari pihak yang terkait.
“Kami berharap masalah ini cepat terselesaikan saran dan masukan kami sangat harapkan. Aksi tersebut guna meminta transparansi bukti pemilikan kendaraan roda empat yang diduga” tutup Arfa.