Lockdown, Isolasi dan Karantina Menghadapi Covid-19, Bukan Smackdown ataupun Lockdown
Beritaku.Id, Internasional – Definisi atau Arti dan perbedaan dari ketiga kata tersebut didefinisikan lebih mendalam, akan dikupas arti kegitanya.
Wabah Virus Corona yang ditetapkan pandemi, telah menyerang seluruh kota, dan negara, membuat beberpa negara dan daerah telah melakukan beberapa upaya dan kebijakan, Senin (16/3/2020).
Akhir-akhir ini kita sering membaca, Lockdown.
Atau beberapa pakar dinegara ini meminta agar pemerintah melakukan kebijakan mengenai itu, untuk mencegah persebaran corona, entah kalau mereka paham artinya.
Sebelum membahas mengenai langkah dan kebijakan, maka mari kita mengupas bersama tentang apa arti ketiga kata lockdown, karantina dan isolasi.
Pengertian Lockdown Isolasi dan Karantina
Arti LockDown
Lockdown adalah penguncian untuk menjamin secure, atau keamanan. Dimana dengan hal tersebut, tidak ada interaksi antara dari dalam juga diluar.
Dalam satu daerah atau negara, hal ini diberlakukan oleh China untuk Wuhan, dengan melakukan Lock Down mencegah penularan secara meluas.
Diikuti oleh negara seperti Italy, Denmark, Irlandia dan Filipina.
Akses kedalam dan keluar ditutup, dan seluruh aktifitas didalam di hentikan, interaksi ditiadakan.
Lockdown, pada dasarnya hampir mirip dengan menciptakan upaya “mensunyikan” satu daerah, dengan menghentikan hubungan langsung atau fisik, antara komponen (penduduk) yang didalam dan yang diluar.
Dan membatasi/mencegah interaksi yang ada didalam.
Area yang di perlakukan, bercampur antara yang positif dan yang negatif, pada jumlah dan area yang lebih luas.
Hal ini, melakukan kontrol terhadap semua sektor, seperti industri, pendidikan, ekonomi dan sebagainya.
Hal tersebut mengharuskan sekolah diliburkan, mall dihentikan, pabrik dihentikan untuk beroperasi, transportasi stop untuk bergerak.
Intinya tempat umum yang sebelumnya ramai, harus berhenti untuk beroperasi, termasuk pasar tradisional dihentikan.
Ingat sekali lagi bahwa Lockdown, didalam area tersebut, masih ada populasi dengan positif dan negatif dari corona Virus.
Arti Karantina
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan bahwa karantina adalah upaya untuk membatasi ruang atau gerak, orang yang positif corona dan pernah bersentuhan dengan corona, yang berakibat beresiko menginfeksi individu lain.
Karantina ini dibandingkan dengan luas, lebih sempit dari lockdown, dan karantina tidak ada upaya untuk mengontrol seluruh sendi kehidupan yang ada disekitarnya.
Seperti kegiatan ekonomi, transportasi, pendidikan, tetap berjalan seperti biasa.
Dalam ruang karantina, berisi + dan – Corona Virus, namun yang negatif tetap diberikan kontrol untuk mencegah penularan.
Dalam pengertian lanjut bahwa karantina, belum memastikan bahwa individu tersebut positif, namun pernah terpapar (bersentuhan atau bertemu atau duduk bersama) dengan pasien yang diduga +.
Contoh kasus karantina adalah pemulangan WNI dari China menuju kepulauan Natuna.
Dengan karantina selama 2 minggu, melakukan monitoring untuk memastikan bahwa ratusan WNI tersebut, apakah – atau +.
Arti Isolasi
Isolasi, adalah upaya untuk melindungi atau muntup akses individu dengan orang lain, dengan menempatkan disatu ruang yang kecil.
Yang berada dalam ruang isolasi adalah semua + Corona Virus, hal ini banyak dilakukan di ruang-ruang pelayanan kesehatan dengan menempatkan satu atau ruangan khusus.
Persamaan dan Perbedaan Lockdown Karantina dan Isolasi
Persamaan ketiga definisi tersebut adalah sama-sama mencegah kontak atau interaksi langsung antara didalam dan diluar, untuk mengendalikan penyebaran Virus.
Sementara Perebedaannya adalah :
Isolasi, ruang atau areanya relatif lebih kecil, dan individu yang ada dalam semuanya dinyatakan +, Isolasi lebih cendrung dalam satu ruang, atau bagunan terbatas.
Sementara Karantina, areanya lebih luas, minimal satu gedung atau area terbatas. dan dihuni oleh individu + dan – Corona Virus.
Lockdown, area sangat luas, mencakup daerah atau negara, berisi + dan -, tapi lock down juga melakukan kontrol langsung diluar sektor kesehatan, termasuk sektor pendidikan, transportasi, wisata dan lain sebagainya.
Intinya pencuncian total dengan lock down hampir sama dengan menghentikan aktifitas penduduk yang ada kemungkinan berinteraksi antara satu dengan yang lain, dalam area tersebut.
Indonesia Harus Pilih Yang Mana?
Banyak tekanan diberikan kepada presiden Joko Widodo, untuk segera mengambil kebijakan Lock Down.
Berlaku diseluruh Indonesia, seluruh individu “dirumahkan” atau dilarang bergerak banyak diluar rumah.
Secara singkat, hal ini menarik dan membuat Covid-19 akan berhenti menyebar, harapanya begitu.
Namun ketika membaca definisi diatas mengenai efek dari lock down, sangatlah luas.
Sendi ekonomi akan berhenti atau menurun drastis, transaksi dipasar tradisional akan zero (0), kenapa?
Petani, nelayan dan pegadang pasar “dilarang beraktifitas”, pada efek lanjutannya sebagai efek domino adalah bahan makanan akan langkah dipasaran.
Banyak memborong bahan makanan atau sembako, sementara sumber pangan dan konsumen makin jauh dari jangkauan.
Akan menyebabkan tingginya harga, dan spekulan akan bermain untuk melakukan penimbunan sembako.
Alur transaksi tidak stabil, tidak ada keseimbangan pasar, menyebabkan kelangkaan beberapa bahan makanan dibeberapa titik.
Efek kelangkaan bahan makanan adalah efek sosial dan kemanusiaan, hal itu akan menyebabkan terjadinya “kekacauan” yang tidak diharapkan.
Menghentikan maskapai untuk beroperasi, atau transportasi umum tidak menjalankan aktifitas, efeknya tidak terlalu besar, jika dibandingkan dengan pasar tradisional yang berhenti menyuplai kebutuhan penduduk.
Pendidikan dihentikan sementara untuk 2 minggu, tidak berefek besar, namun jika petani dan nelayan dibatasi dalam hal interaksi bisa dibayangkan apa yang akan terjadi.
Jokowi pasti memikirkan hal ini, meski dibawah tekanan dan kritikan tajam, kenapa tidak diberlakukan hal tersebut.
Jadi dapat disimpulkan sementara bahwa lock down untuk menghadapi Virus Corona bukanlah langkah bijak, mengingat efeknya yang jauh lebih besar.
Isolasi atau Karantina
Kedua hal ini, masih masuk akal untuk mencegah terjadinya persebaran yang lebih luas.
Sebab dengan Isolasi atau Karatina, akan menyebabkan aktifitas secara normal pada area-area aman tetap berjalan.
Negara Indonesia adalah negara dengan kepulauan. Dari kasus yang ada sekarang, beberapa daerah yang terserang, namun masih lebih banyak area yang aman dari serangan ini.
Daerah yang ada dipulau terluar, pasti area yang relatif sangat aman, namun jika dilakukan lock down, mereka juga menghentikan kegiatan mereka.
Isolasi atau Karantina, sebuah solusi yang mencegah terjadinya kekacauan negeri, sebab jika dilakukan Lock down, efek kerugian ekonomi sangat jelas didepan mata.
Memang resiko lainnya adalah menambah banyak ruang isolasi atau menambah luas ruang karantina, jika tidak dilakukan lock down.
Namun, itu masih manusiawi jika dibandingkan dengan meluasnya manusia-manusia kelaparan akibat kelangkaan bahan makanan, sebab suplay pangan yang tidak stabil.
Dan efek sosial kemanusiaan yang lebih beresiko, yakni manusia vs manusia akibat berebut makanan. Demikian kita telah mengetahi Arti :
Arti Lockdown, karantina dan Isolasi
Penulis : Gema Nusa Foundation Team