Beritaku.Id, Lingkungan – Khasiat sarang burung walet, dianggap mampu meningkatkan daya tahan tubu. Sempat permintaan menurun tajam beberapa bulan lalu akibat COVID-19, namun beberapa hari terakhir, permintaan Ekspor Sarang Walet meningkat tajam.
Setelah China mengeluarkan perintah untuk warganya mengkonsumsi sarang walet, maka warga berlomba untuk mencari sarang walet tersebut dinegaranya.
Namun kondisi langka, maka para pengimpor sarang walet tersebut menghubungi pihak penyedia dari Indonesia, akibatnya usaha peternakan burung walet kembali bergairah.
Permintaan Ekspor Sarang Burung Walet Meningkat
Dalam beberapa hari terakhir, Tiongkok paling banyak permintaan untuk impor. Mengingat bahwa dinegara tersebut, yang paling banyak kasus dan korban Virus Corona tersebut.
PT Originalnest Indonesia salah satu penyedia sarang walet, mengirim ke Negara China dan Amerika Serikat.
Baru-baru ini (Awal Maret) perusahaan tersebut mengirim 593,75 kg sarang walet. Dengan nilai pada angka Rp11,6 miliar.
Persentase Ekspor Burung Walet
Dari total itu, 80 persen dikirim ke Tiongkok. Sisanya ke Amerika, Australia dan Eropa .
“Kenapa terbesar dikirim ke Tiongkok karena warga Tionghoa sudah mengkonsumsi sarang walet sejak ribuan tahun yang lalu jadi sangat sangat membudaya dan mereka tahu kualitas sarang burung bisa meningkatkan daya tahan tubuh dan bagur untuk kesehatan paru-paru,” kata CEO PT Ori Ginalnest Indonesia, Rusiana
Penutupan Akses Via Udara Ke Tingkok
Dalam kondisi melakukan isolasi terhadap China, sehingga pemerintah menghentikan jalur udara langsung Indonesia ke China, membuat eksportir harus putar akal, dalam hal pengiriman tersebut.
Sehingga eksportir melalui jalur Malaysia untuk mengirim barang negeri China tersebut, adapaun konsekuesinya adalah biaya operasional yang meningkat.
Mengingat keuntungan yang masih aman, sehingga dengan jalur transit di Malaysia, tidak menjadi soal.
Untuk memastikan standar kesehatan sarang walet yang dikirim, maka Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan Hafni Zahara menjelaskan, sarang walet yang diekspor sudah melewati berbagai tahapan.
“Barang-barang itu dipastikan sehat, aman dan sesuai persyaratan negara tujuan ekspor masing-masing” Jelas Zahara
“Secara nasional pada dua tahun terakhir, ekspor sarang buruh waletmengalami kenaikan,” Lanjutnya.
Selain ke China, ekspor juga ke Hongkong, Singapura, Vietnam, Amerika, Taiwan dan Malaysia.
Sedangkan sentra produksinya sarang Walet tersebar diseluruh pulau yang ada di Indonesia
“Hingga awal Maret, ekspor sarang walet telah mencapai 182,8 ton atau senilai Rp7,3 triliun,” Jelasnya
Indonesia termasuk eksportis Walet terbesar dengan jumlah sekitar 200 ton per tahun ekspor.
Berita sebelumnya 12 Februari 2020 Tentang Ekspor Sarang Walet Tidak Meningkat:
5 Fakta Corona Turunkan Harga Sarang Burung Walet
Virus corona yang menghantam China, telah menewaskan 1.115 orang, telah membuat banyak negara panik dengan serangan tersebut, Rabu (12/2/2020).
Indonesia mendapatkan imbas dari virus mematikan tersebut, namun bukan pada virus yang menyerang, melainkan pengaruh pada burung walet.
Seperti diketahuan bahwa setahun terakhir, banyak ditemukan rumah yang menjadikan lantai atas rumah mereka menjadi sarang walet, karena dianggap bahwa usaha tersebut menjanjikan.
Berikut Fakta Anjloknya Nilai Sarang Walet
Harga Perkilo Turun 3 Juta
Walet dengan nilai yang anjlok, membuat gelisah peternak.
Sejak tahun baru imlek, mengalami penurunan secara pelan tapi pasti, dari nilai Rp 13 juta menjadi Rp 10 juta Perkilogram
Harga ini dilaporkan dari pengusaha Walet dari Parepare yakni Shanti, yang menyatakan bahwa untuk sementara menghentikan transaksi walet akibat nilai yang terus merosot tersebut.
Anjlok Karena Pembatasan Penerbangan Ke China
Kebijakan pemerintah Indonesia membatasi penerbangan ke China membuat, akses kenegara tersebut menurun.
Hal ini menyulistkan bagi para ekportir untuk menekspor barang berupa Walet tersebut.
Larangan Eskpor Pemerintah Indonesia
Pelarangan impor barang dari China, membuat lesunya pasar China terhadap Indonesia, hal ini membuat permintaan di China mengalami penurunan yang drastis.
Negara Alternatif Masih Rendah
Hanya China yang memiliki permintaan sarang walet tertinggi didunia, sehingga dengan tertutupnya akses, sangat dirasakan oleh para pengusaha Burung walet.
Meski negara Eropa, Amerika Serikat dan Australia juga memiliki permintaan pasokan, namun masih belum bisa menyamai permintaan dari China selama ini.
Indonesia Belum Memadai Dalam Olah Sarang Burung Walet
Didalam negeri Indonesia belum mampu untuk olah sarang walet secara besar-besaran, sehingga ketika perminaatn luar negeri, seperti China menurun, maka produsen Walet sangat merasakan dampaknya.