Kaum Madyan dan Awan Hitam
Kisah Binasanya Kaum Madyan Oleh Awan Hitam Yang Panas

Awan Hitam Kaum Madyan Pada Kisah Nabi Syuaib AS Yang Ahli Ahli Pidato

Diposting pada

Awan Hitam Yang Panas Untuk Kaum Madyan, Yang Mendapat Azab dari Allah SWT, Karena Mereka Tidak Mendengar Nabi Yusuf AS

Beritaku.Id, Kisah Islami – Melanjutkan kisah 25 Nabi dan Rasul Allah, Nabi Syu’aib AS merupakan keturunan yang tertulis dalam Kisah Nabi Luth AS dan Kaum Sodom di Laut Mati.

Apa nama kaum Nabi Syu’aib? Maka jawabannya adalah Kaum untuk Nabi Syuaib bernama kaum Madyan, yang diberi bencana Adzab awan panas oleh Allah SWT.

Inilah sejarah singkat lahir hingga wafat Nabi Syuaib.

Kaum Madyan berakhir dengan bencana adzab awan hitam yang panas, buat mereka karena tidak mengikuti anjuran Nabi Syu’aib AS.

Seperti diketahui bahwa terdapat Urutan Lengkap 25 Daftar Mukjizat Nabi dan Rasul Termasuk didalamnya Nabi Syu’aib AS.

Nabi Syuaib AS Untuk Kaum Madyan

Dijelaskan secara singkat sebelumnya tentang kisah Lahir Hingga Wafat, 25 Nabi Dan Rasul, Bagian 2 Dia diutus oleh Allah SWT ke negeri Madyan (Palestina dan Yordania).

Kaum negeri ini kembali meninggalkan Nabi Luth, dengan berbuat ingkar dan kejahatan terhadap sesama manusia. Seperti merampok, saling menipu, juga mengurangi takaran saat berjualan.

Mereka tidak mengindahkan dakwah Nabi Syu’aib. Dan akhirnya Tuhan memberikan hukuman terhadap penduduk kaum Madyan dengan petir hebat dan gempa bumi yang dahsyat.

Firman Allah SWT “Kemudian mereka ditimpa gempa, sehingga merekapun mati bergelimpangan didalam rumah-rumah mereka” (Surah Al-A’raf ayat 91)

Setelah itu Nabi Syu’aib AS pindah ke suatu Negeri bernama Aikah dimana penduduknya juga durhaka seperti penduduk negri Madyan.

Allah juga menghukum penduduk Aikah dengan awan yang sangat panas. Dan dari awan yang sangat panas tersebut tersembur api dan akhirnya memusnahkan mereka.

Sebelum Bencana Awan Hitam Untuk Kaum Madyan

Sebelum mereka terkena bencana awan yang panas dan hitam kelam, Awalnya Suku Madyan Cerdas, dan memiliki kemampuan diatas rata-rata.

Mereka menjadikan gunung-gunung sebagai tempat tinggal. Seperti oleh kaum Tsamud Nabi Saleh AS dan kaum Aad Nabi Hud AS untuk dijadikan rumah-rumah mereka.

Lokasi terdapat di Madain Saleh, sekitar 440 kilometer dari Madinah.

Gua-gua Syuaib ini terdapat di Bada’ yang terletak sekitar 225 kilometer di sebelah barat daya Tabuk.

Kawasan ini merupakan oase (wahana) kuno di Jazirah Arabia.

Ptolemus, seorang sejarawan Yunani, menamakan tempat itu dengan Al-Ainiyah. Di kawasan ini, juga terdapat peninggalan-peninggalan purba dari bangsa Nabatea dan lainnya, sebagaimana tertulis dalam ukiran-ukiran Lehyani. Sumber : Republika

Reruntuhan dan puing-puing yang ada di sekitar lokasi tersebut, termasuk berbagai peninggalan dari kaum-kaum sebelumnya, jelas Sami bin Abdullah al-Maghluts.

Menunjukkan bahwa di tempat ini banyak kaum atau bangsa yang silih berganti. Menempati lokasi tersebut sepanjang masa perkembangan ekonomi dan cocok tanam pada beberapa abad sebelum masehi (SM). Nabi Syuaib diperkirakan hidup pada 1600-1490 SM.

Madyan Tempat Tinggal Nabi Syuaib

Dimanakah letak atau lokasi Masyan?

Nabi Syuaib AS tinggal di kota Madyan sebagai tempat kaum yang melakukan kekerasan tersebut. Yang letaknya di Palestina dan Yordania sekarang.

Ketika itu, masyarakatnya berbuat keluar dari ajaran Nabi Luth sebelumnya. Yakni melakukan berbagai kekerasan seperti kemaksiatan, membajak dan merampok harta manusia yang melintasi mereka.

Mereka juga menyembah pohon lebat yang disebut Aikah.

Berprasangka buruk kepada sesama manusia, melakukan penipuan dalam jula beli, mengurangi takaran serta timbangan

Itulah alasan-alasan dan utusnya Nabi Syuaib AS kepada Kaum Madyan

Nabi Syu’ab AS berkata kepada mereka, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan yang berhak disembah bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu

Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya.

Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman. Dan janganlah kamu duduk di setiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah. Dan menginginkan agar jalan Allah itu menjadi bengkok…dst.” (QS. Al A’raaf: 85)

Sebagian besar Kaum Madyan tetap melawan Nabi Syuaib, dan hanya sedikit daja diantara mereka yang beriman. Meskipun begitu Nabi Syu’aib tetap bersabar dan bertawakkal kepada Allah SWT.

Kaum Madyan Bahkan Mencemooh dan Membenci Nabi Syuaib AS

“Wahai Syu’aib! Apakah shalatmu menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami. Atau melarang kami berbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang yang sangat penyantun lagi berakal.” (QS. Huud: 87)

Namun Nabi Syu’aib tetap sabar dan tabah

“Wahai kaumku! Bagaimana pendapatmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku. Dan dianugerahi-Nya aku dari-Nya rezeki yang baik (patutkah aku menyalahi perintah-Nya)? Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan mengerjakan) apa yang aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali.” (QS. Huud: 88)

Seperti itulah Nabi Syu’aib AS, Beliau berdakwah dengan argumentasi yang kuat. Sehingga Nabi Syuaib disebut Khathibul Anbiya’ (Pakar Pidato dan diplomat dari kalangan para nabi).

Selanjutnya, Beliau berkata kepada mereka menakut-nakuti mereka dengan adzab Allah dan mengajak mereka kembali kepada Allah,
“Wahai kaumku, janganlah pertentangan antara aku (dengan kamu) menyebabkan kamu menjadi jahat hingga kamu ditimpa adzab. Seperti yang menimpa kaum Nuh atau kaum Hud atau kaum Saleh. Sedang kaum Luth tidak (pula) jauh (zaman dan tempatnya) dari kamu. Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih.” (QS. Huud: 89-90)

Mereka menjawab, “Wahai Syu’aib! Kami tidak banyak mengerti tentang apa yang kamu katakan itu dan sesungguhnya. Kami benar-benar melihat kamu seorang yang lemah di antara kami; kalau tidak karena keluargamu tentulah kami telah merajam kamu, sedang kamu pun bukanlah seorang yang kuat di sisi kami.” (QS. Huud: 91)

Syu’aib menjawab, “Wahai kaumku, apakah keluargaku lebih terhormat menurut pandanganmu daripada Allah, sedang Allah kamu jadikan di belakang (tidak dipedulikan)? Sesungguhnya (pengetahuan) Tuhanku meliputi apa yang kamu kerjakan.” (QS. Huud: 91)

Nabi Syuaib AS Menyerukan Kebaikan

Nabi Syu’aib menjelaskan kepada mereak tentang siksaan dari Allah atas perbuatan mereka, seperti Firman Allah SWT:
“Mengikuti agama mereka atau pergi meninggalkan kota mereka bersama orang-orang yang beriman yang mengikutinya.”
Malah umat suku Madyan tetap saja pendiriannya untuk melawan Nabi Syu’aib AS
“Sesungguhnya jika kamu mengikuti Syu’aib, tentu kamu menjadi orang-orang yang merugi.” (QS. Al A’raaf: 90)

Hingga akhirnya Nabi Syu’aib AS berdoa kepada Tuhannya, “Ya Tuhan Kami. Berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan haq (adil) dan Engkaulah pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.” (QS. Al A’raaf: 89)

Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menyuruh Nabi syu’aib AS agar keluar dan meninggalkan kota itu. Bersama orang-orang yang beriman karena adzab akan turun menimpa kaumnya.

Selanjutnya Allah mengirimkan kepada mereka cuaca yang begitu panas yang membuat tanaman kering. Sumur kering, dan susu hewan habis ketika itu.

Azab Awan Hitam Untuk Kaum Madyan

Maka orang-orang pun keluar mencari kesejukan, tapi malah menemukan awan hitam yang sebelumnya mereka kira sebagai hujan dan rahmat.

Lalu mereka berkumpul di bawahnya, kemudian ditimpakan kepada mereka bunga api. Yang membakar dan api yang bergejolak sehingga membakar mereka semua.

Dunia pun mengguncang dan mereka ditimpa suara yang mengguntur yang mencabut nyawa mereka sehingga mereka menjadi jasad-jasad yang mati bergelimpangan.

Setelah kejadian itu, Nabi Syu’aib meninggalkan mereka sambil berkata, “Wahai kaumku! Sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku telah memberi nasihat kepadamu.
Maka bagaimana aku akan bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir?”

Demikianlah, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirimkan kepada mereka berbagai bentuk adzab dan musibah karena sifat dan perbuatan mereka yang buruk. Allah timpakan kepada mereka gempa bumi sebagai balasan karena mereka mengancam akan mengusir Nabi Syu’aib dan para pengikutnya (QS. Al A’raaf: 91).

Dia juga menimpakan suara yang mengguntur sebagai balasan atas olok-olokkan mereka kepada Nabi mereka (QS. Huud: 87). Dan Dia juga menimpakan kepada mereka naungan awan yang daripadanya keluar bunga api sebagai jawaban. Atas permintaan mereka untuk ditimpakan adzab berupa gumpalan dari langit (QS. Asy Syu’aaraa’: 187-188).

Allah menyelamatkan Nabi Syu’aib AS dan orang-orang yang beriman bersamanya, Dia berfirman, “Dan ketika datang adzab Kami, Kami selamatkan Syu’aib. Dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat dari Kami, dan orang-orang yang zalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur. Lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di rumahnya.–Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, kebinasaanlah bagi penduduk Mad-yan sebagaimana kaum Tsamud telah binasa.” (QS. Huud: 94-95).

Selesai dengan pertolongan Allah dan taufiq-Nya, wa shallallahu ‘alaa nabiyyinaa Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.

Demikian kisah Kaum Madyan yang berakhir dengan kondisi tragis awan hitam panas menimpa mereka. Sumber lain Kisah Muslim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *