Menjadi Bidadari adalah dambaan banyak wanita muslimah, berikut biografi singkat para Shahabiyah Rasulullah yang memiliki kecantikan tak terkalahkan.
Beritaku.Id, Berita Islami – Halo, assalamualaikum. Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga hari ini menjadi hari yang bisa membuat kita semangat lagi untuk menjalankan aktivitas seperti biasa di hari mendatang.
Oleh: Ayu Maesaroh (Penulis Berita Islami)
Nah, kali ini kita akan membahas tentang biografi dari Shahabiyah yang cantik.
Ada yang tahu apa arti dari Shahabiyah?
Beberapa literatur yang penulis baca, “Shahabiyah” seperti sebuah sebutan untuk wanita-wanita yang menjadi istri Rasul.
Lalu untuk wanita-wanita yang akrab dan baik pada Rosul, serta wanita-wanita yang menjadi saudara, dan keluarga Rasul. Begitu intinya.
Shahabiyah mempunyai jumlah yang banyak, dan mungkin beberapa dari mereka jarang kita mengetahuinya.
Beberapa literatur yang ada, banyak yang menyebutkan jumlah shahabiyah ada lebih dari 30, 50, dan seterusnya.
Baca Juga Beritaku: 5 Kisah Teladan Sahabat Rasulullah Singkat
Karena para Shahabiyah identik dengan perempuan, ada dua pembahasan yang akan kita kupas di artikel ini, diantaranya:
Biografi Singkat Shahabiyah Cantik Bagai Bidadari
Beberapa Shahabiyah yang mempunya paras yang cantik bagai bidadari, dengan Biografi singkat di antaranya:
Ummu Salamah RA
Ada beberapa shahabiyah yang mempunyai paras cantik bagai bidadari. Seperti yang pertama adalah Ummu Salamah, wanita yang cantik, cerdas, mulia, yang dinikahi oleh Rasul.
Nama lengkap dari Ummu Salamah, adalah Hindun binti Abu Ummayyah bin Mughirah. Beliau wafat pada usia 90 tahun tepat di tahun 62 Hijriyah atau 682 Masehi.
Terkisahkan bahwa Ummu Salamah merupakan seorang istri yang sangat berbakti kepada suami dan keluarganya.
Sebelum menikah dengan Rasulullah, beliau menikah dengan Abu Salamah. Mereka berdua merupakan orang pertama yang masuk Islam.
Keduanya sangat tunduk dan patuh terhadap perintah Allah, serta menghindari larangan Allah. Dan karena hal tersebut, Allah pun memberikan 4 keturunan untuk melengkapi hidup mereka.
Ummu Salamah dalam merawat bayi-bayinya, sangat teliti, telaten, dan juga dapat memberikan Pendidikan yang baik untuk anak-anaknya agar senantiasa patuh dan taat melaksanakan aturan dari Allah.
Ummu Salamah dan suaminya, juga ikut Rasulullah pindah ke Madinah. Dalam perjalanan, Ummu Salamah mengalami cobaan yang berat baginya.
Beliau harus terpisah dengan suami serta ketiga anaknya, dan hanya anak yang paling kecil bernama Zainab berada di pelukannya.
Ummu Salamah merasa sangat sedih karena tidak bisa ikut dengan suaminya ke Madinah.
Hampir lebih dari satu tahun Ummu salamah terus menangis tiada henti.
Hingga ada salah satu saudara dari keluarganya yakni Abdul Asad, membantu Ummu Salamah menyusul suaminya ke Madinah.
Bersama dengan anaknya yang berada di gendongan, mereka menempuh perjalanan yang sangat panjang untuk ke Madinah.
Hingga akhirnya Ummu Salamah dapat berkumpul dengan keluarganya. Ummu Salamah merasakan kebahagiaan yang sempurna.
Beliau merasa hidupnya normal kembali seperti saat masih di Mekkah. Mengurusi keempat anaknya, dan suaminya.
Baca juga Beritaku: 3 Sahabat Rasul Energik dan Semangat Beribadah, Tapi Dilarang
Istri Yang Sabar
Ummu Salamah juga terkenal dengan istri yang sangat sabar dalam mengurus suaminya yang mengikuti jihad bersama dengan Rasulullah dalam memperjuangkan agama Islam.
Saat telapak tangan suaminya terkena anak panah musuh, dengan sabar Ummu Salamah mengobati lukanya hingga sembuh.
Dan untuk kedua kalinya, bekas luka tersebut tertusuk lagi hingga membuat sang suami menghadap sang pencipta.
Namun sebelum meninggal, suaminya yakni Abu Salamah, mengatakan pada Ummu Salamah bahwa beliau boleh menikah lagi dengan orang lain yang lebih baik dari Abu Salamah.
Berbagai pinangan ia tolak, hingga Rasulullah akhirnya meminang Ummu Salamah dengan mengutus utusannya untuk menyampaikan pinangannya, dan akhirnya ia terima.
Ummu Salamah merupakan salah satu bagian dari Mukminin yang cerdas, karena ikut andil dalam perjanjian Hudaibiyah.
Shafiyyah binti Huyay RA
Yang selanjutnya adalah Shafiyyah binti Huyay bin Akhtab bin Sa’yah bin Ubaid Kaab bin al-Khazraj bin Badhir bin Al-Kham bin Yakhrun, merupakan istri dari Rosul.
Beliau menikah dengan Rosul pada usia 17 tahun.
Meski demikian, Shafiyyah adalah seorang janda yang sudah gagal menikah hingga dua kali menikah.
Yang pertama adalah dengan keturunan Yahudi. Hubungan pernikahan mereka tidak bertahan lama. Lalu Shafiyyah menikah lagi dengan seorang pemimpin Bani Qurayzhah.
Pemimpin tersebut adalah orang yang tertangkap oleh Rasulullah pada perang Khaibar.
Rasul memberikan dua pilihan pada Shafiyyah, bebas dari tawanan dan kembali ke bangsanya, atau bebas dari tawanan namun menikah dengan Rasulullah.
Baca juga Beritaku: Sahabat Rasul: Bertemu Allah SWT, Abdullah bin Amr: Syuhada Uhud
Memilih Menikah Dengan Rasul
Shafiyyah akhirnya memilih pilihan kedua. Karena kecantikan bagai bidadari yang Shafiyyah punya, saat setelah menjadi istri Rasul, beliau mendapat ejekan dan sindiran dari istri-istri Rasul yang lain.
Bahkan, ada salah satu istri Rasul yang melontarkan kata-kata “anak seorang Yahudi”. Shafiyyah menangis mendengarnya.
Hingga Rasul pun mengatakan kepada Shafiyyah, bahwa tidak ada yang lebih baik darinya, beliau adalah anak dari seorang Nabi, paman beliau juga adalah seorang Nabi, serta suami beliau juga seorang Nabi.
Maka apa alasan mereka mengejek beliau demikian.
Karena hal itu pada saat Shafiyyah di ejek kembali oleh para istri-istri Nabi, Shafiyyah menjawab dengan lantang untuk membungkam mereka “Bagaimana aku bisa lebih baik dari kalian, sedangkan suamiku adalah Muhammad, ayahku adalah Harun, serta pamanku adalah Musa?”.
Siti Aisyah RA
Shahabiyah dengan biografi menarik berikutnya adalah Abdillah Aisyah binti Abu Bakar Shiddiqah binti Shiddiqul akbar, merupakan istri tercinta dari Rosul yang mempunyai paras cantik, berkulit putih, serta memiliki kepribadian yang ceria.
Aisyah bertemu dengan Rosul saat umur 6 tahun dan menikah dengan Rosul pada umur 9 tahun.
Rumah tangga Rosul bersama Aisyah berlangsung selama 8 tahun lebih. Suka dan duka mereka berdua lewati dengan baik dan penuh cinta.
Aisyah merupakan salah satu istri Nabi. Yang diperlihatkan oleh Jibril pada sebuah kain sutra.
Jibril mengatakan bahwa Aisyah adalah calon istri Nabi Muhammad di dunia dan di akhirat (Rwayatkan dari hadist shahih at-Tirmidzi).
Aisyah selalu menjadi seorang istri yang selalu mendukung keputusan Nabi terhadap para musuh.
Rasulullah dan Aisyah juga suka bercanda bersama.
Seperti cerita dari Aisyah, saat beliau bermain dengan gadis-gadis kecil, Rosul menghampirinya dan bertanya “Ini apa wahai Aisyah?”, Aisyah pun menjawab, itu adalah kuda Nabi Sulaiman yang mempunyai sayap.
Maka Rosul pun tertawa.
Shahabiyah Cantik Dengan Keteguhan Iman
Selanjutnya biografi beberapa Shahabiyah yang mendapat anugerah dari Allah dengan kecantikannya serta keteguhan hatinya dalam beriman kepada agama Allah, di antaranya:
Sumayyah Binti Khabath RA
Ialah Sumayyah binti Khabath ra., merupakan satu-satunya wanita pertama yang menyatakan masuk Islam pertama kali secara terbuka.
Summayah binti Khabath ra merupakan salah satu budak perempuan dari seorang tokoh penting di Mekkah bernama Abu Hudzaifah bil Al-Mughirah Al-Makhzumi.
Cerita berawal dari seseorang yang ingin tinggal di tanah arab bernama Yasir.
Masyarakat Mekkah mempunyai tradisi, di mana jika ada orang asing ingin tinggal di Mekkah. Maka ia harus mengikatkan diri dengan orang yang dianggap penting oleh masyarakat Mekkah.
Maka bertemulah Yasir dengan Tuan dari Sumayyah binti Khabath ra, tersebut.
Tuan dari Sumayyah menerima ikatan tersebut, bahkan beliau ingin memperkuat ikatannya dengan Yasir. Alhasil dinikahkanlah ia dengan budak perempuannya, Sumayyah binti Khabath ra.
Anak Dari Sumayya Binti Khabath RA Lebih Dulu Masuk Islam
Singkat cerita, Yasir dan Sumayyah mendapatkan karunia seorang anak yang mereka namai Ammar bin Yasir.
Kebahagiaan mereka sangat lengkap ketika Ammar terbebaskan dari status budaknya saat beliau sudah dewasa.
Ammar pun pulang ke rumah lalu langsung memeluk kedua orang tuanya. Ammar menceritakan. Dirinya yang sudah masuk agama Islam, dan dengan lantangnya Ammar melafalkan ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Mendengar ayat-ayat suci Al-Qur’an dari anaknya, Sumayyah dan Yasir memutuskan untuk masuk agama Islam.
Selang beberapa waktu kemudian, berita tentang keluarga Yasir yang masuk Islam tersebar ke penjuru kota Mekkah, terutama Bani Makhzum.
Bani Makhzum marah, dan menyeret keluarga tersebut untuk mereka siksa karena mereka anggap sebagai penghianat.
Mereka disuruh memakai pakaian besi, membiarkan mereka terbakar karena paparan sinar matahari. Serta dehidrasi yang terus mereka rasakan saat sinar matahari berada di puncaknya.
Sumayyah terus mempertahankan untuk terus memeluk agama Islam. Mengingat beliau adalah wanita pertama di luar dari keluarga Rosul.
Beliau selalu tabah, dan sabar dalam menghadapi siksaan dari kaum Bani Makhzum.
Hingga suatu ketika Rosul melihat keluarga tersebut sedang mendapatkan siksaan.
Rosul berhenti, lalu mengatakan “Berbahagialah wahai keluarga Ammar, sesungguhnya kalian telah dijanjikan masuk surganya Allah”.
Mereka seperti merasakan semilir angin sampai kepada hati mereka, terasa sejuk dan menenangkan.
Bahkan perkataan tersebut seperti menghilangkan panasnya bara api yang sedang mereka rasakan.
Setelah keluarga tersebut wafat, terdengar kabar bahwa mereka masuk surganya Allah karena sudah berjihad di jalan Allah.
Dan Sumayyah binti Khabath ra, menjadi Muslimah pertama yang masuk surganya Allah karena kesabarannya, ketabahannya, saat mengalami siksaan dari orang-orang Quraisy, terutama Bani Makhzum.
Ummu Sulaim RA
Yang selanjutnya adalah Ummu Sulaim. Nama lengkap Ummu Sulaim adalah Ummu sulaim binti Malhan binti Khalid binti Zaid bin Hiram binti Jundud Al-Anshariyah.
Beliau adalah seorang wanita Anshar, yang telah mengabdi kepada Rosul.
Beliau merupakan salah satu wanita yang melindunginya saat perang. Ummu Sulaim terkenal denganpribadinya yang murah hati, ikhlas, serta tulus semata-mata karena Allah SWT dan Rosul-Nya.
Beliau juga bijaksana, suka menghimpun berbagai keilmuan yang ada, serta berani.
Ummu Sulaim merupakan salah satu wanita yang tidak mau menunda untuk masuk agama Islam saat cahaya Islam masuk ke tanah Arab.
Beliau pun mendedikasikan hidupnya untuk mengabdi pada Nabi, saat itu suaminya sedang pergi ke luar Madinah.
Hal tersebut juga beliau tularkan kepada anaknya bernama Anas, yang sejak kecil mendapatkan ajaran tentang nilai-nilai agama Islam.
Mendengar hal tersebut saat pulang, suaminya marah pada Ummu Sulaim, bahkan melontarkan kata-kata yang menyakitkan hati “jangan kau rusak anaku”.
Mahar Termahal
Hingga singkat cerita, suaminya meninggal dunia dalam keadaan kafir.
Sejak itu, Ummu Sulaim terus fokus mendidik anaknya untuk mengamalkan ajaran Agama Islam.
Bahkan saat Rosul tiba di Madinah, Ummu Sulaim langsung menemui Rosul dan meminta anaknya yang masih kecil untuk mengabdi pada Rosul.
Rosul memberikan banyak pelajaran mengenai Islam pada Anas. Ia mendapat bimbingan langsung dari Rosul, hingga menghantarkannya pada kedudukan yang mulia sebagai salah satu sahabat dari Rosul.
Namun ada suatu peristiwa yang membuat Ummu Sulaim sebagai satu-satunya wanita yang dinikahkan dengan mahar paling indah, yakni “islam”.
Singkat cerita, Ummu Sulaim sudah mendapatkan lamaran oleh banyak lelaki, namun selalu menolak.
Hingga suatu ketika datanglah seorang yang berpengaruh di masyarakat, yakni Abu Talhah Al-Anshary.
Ummu Sulaim bingung kala itu, mengingat Abu Talhah masih dalam keadaan kafir.
Abu Tahlah pun bertanya kepada Ummu Sulaim apa yang harus ia lakukan agar beliau bisa menikahi Ummu Sulaim. Ummu Sulaim mengatakan kepada Abu Talhah untuk menemui Rosulullah.
Setelah menemui Rosulullah, akhirnya Abu Talhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar. Ialah dirinya yang masuk agama Islam.
Demikian biografi kisah kecantikan ahlak dan budi pekerti Shahabiyah Nabi dalam Islam. Dengan keteguhan iman yang tinggi dan memberikan kontribusi penyebaran Agama Allah SWT pada muka bumi.
Baca juga beritaku: Shahabiyah Nabi, 7 Tercerdas, Penghafal Quran, Generasi Terbaik