Organisasi yang baik adalah yang memiliki serangkaian misi, visi, serta tujuan yang sudah terkonsep. Selain itu, juga memiliki struktur dan perencanaan yang jelas.
Beritaku.id, Organisasi Dan Komunikasi – Suatu organisasi memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia di dunia. Selain itu, juga memiliki keindahan tersendiri, karena dapat menyatukan banyak orang, dalam mendapatkan harapan yang sama.
Oleh: Novianti Lavlia (Penulis Organisasi dan Komunikasi)
Organisasi atau perkumpulan, merupakan wadah bagi sekelompok orang, untuk mencapai tujuan tertentu, dengan memanfaatkan semua sumber dayanya sendiri.
Sedangkan dalam bisnis, pengertiannya adalah kumpulan orang yang berkolaborasi, dalam mencapai target komersialnya. Dalam prosesnya, akan melahirkan suatu struktur organisasi, serta etos kerja yang baik.
Ciri-ciri Dari Organisasi Yang baik
Pembentukan suatu wadah perkumpulan dalam suatu badan usaha, dapat berhasil apabila mendapatkan dukungan dari jajaran manajemennya. Selain itu, juga mendapat dukungan dari segenap personil yang terlibat di dalamnya.
Untuk dapat menghasilkan budaya organisasi yang baik, maka akan membutuhkan serangkaian proses yang panjang. Dan pastinya, tidak akan lepas dari komitmen dari setiap anggota di dalamnya.
Pada umumnya, ciri-ciri dari perkumpulan yang sukses, adalah sebagai berikut :
1. Perkumpulan Memiliki Identitas Yang Jelas
Salah satu dari ciri organisasi yang baik adalah, memiliki identitas diri yang jelas. Contohnya seperti nama perusahaan, perijinan, lokasi, dan lain sebagainya.
2. Karyawannya Memiliki Status Identitas Yang Jelas
Suatu identitas status karyawan yang jelas, bentuknya dapat berupa kartu anggota, tanda pengenal, seragam karyawan, dan sebagainya.
3. Terdapat Visi dan Misi Yang Jelas
Visi maupun misi dalam suatu organisasi, merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai. Oleh karena itu harus tertuang dengan jelas, agar arah kerjanya dapat menjadi lebih efektif dan efisien.
4. Keterbukaan Dalam Manajemen
Manajemen adalah rumah bagi semua konsep dan pemikiran, yang berkaitan dengan kenaikan produktivitas. Apabila tujuannya dapat tercapai, maka akan mempengaruhi perubahan perilaku setiap anggotanya, ke arah yang lebih baik.
5. Aktivitas Perkumpulan Yang Jelas Dan Terarah
Organisasi yang baik akan selalu memiliki aktivitas yang jelas dan terarah. Menjalankan perencanaan, mengambil tindakan, serta melakukan evaluasi, adalah bagian dari rangkaian aktivitas tersebut.
6. Memperhatikan Kebutuhan Anggotanya
Anggota yang terlibat dalam suatu perkumpulan, merupakan aset yang sangat berharga. Oleh karena itu, sedapat mungkin pertahankan lah keberadaannya.
Beberapa cara yang cukup efektif adalah, melalui program pengembangan diri seperti training dan workshop. Selain itu, sering-seringlah menghargai setiap pencapaian maupun inovasi dari para anggota tersebut.
Cara Membangun Organisasi Yang Baik
Proses membangun suatu organisasi yang baik memang membutuhkan perencanaan yang panjang. Adapun beberapa caranya yang paling umum adalah:
1. Membuat Visi dan Misi
Keberadaan suatu visi dan misi dalam suatu perkumpulan, adalah hal mutlak sifatnya. Alasannya adalah, karena dalam kedua komponen tersebut, berisi tentang tujuan akhir dari organisasi.
2. Terdapat Aturan Yang Jelas
Aturan yang jelas dalam suatu perkumpulan, meliputi semua batasan dan ketentuan bagi para anggotanya. Dan pastinya, setiap orang yang terlibat, akan mematuhinya dengan kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi.
Tanpa adanya batasan dan ketentuan yang jelas, dapat menyebabkan pelanggaran dan penyimpangan dari para anggotanya. Akibat dari hal tersebut, dapat mengakibatkan suatu kerugian, terhadap organisasinya.
3. Membangun Struktur Yang Terarah
Selain dengan membuat batasan dan ketentuan yang jelas, untuk membangun organisasi yang baik, juga membutuhkan struktur organisasi yang terarah. Tujuannya, agar dapat melihat tugas dan kewajiban setiap anggotanya, dengan baik dan jelas.
4. Merekrut Anggota Yang Kompeten
Suatu perkumpulan tidak dapat berjalan sendiri, tanpa ada anggota yang kompeten dalam bidangnya. Sehingga dalam prakteknya, setiap anggota tersebut dapat mengisi setiap bagian dalam struktur organisasi yang ada.
5. Tegaskan Setiap Peran dan Tanggung Jawab Anggota
Salah satu kegagalan yang sering terjadi dari suatu organisasi adalah, para anggota yang tidak mengetahui akan peran dan tanggung jawabnya.
Oleh sebab itu, wajib hukumnya, untuk selalu dapat menegaskan setiap peran dan tanggung jawab tersebut, sejak awal pembentukan suatu organisasi.
6. Buatlah Rencana Kerja Yang Efektif Dan Efisien
Suatu rencana kerja yang efektif dan efisien, akan berdampak positif terhadap semua aktivitas dan pelaku suatu organisasi. Dan untuk dapat mencapainya, lakukan pertemuan rutin secara berkala, untuk dapat membangun rencana kerja tersebut.
7. Membangun Profesionalisme
Cara membangun profesionalisme yang baik dalam suatu organisasi, merupakan hal yang sangat penting. Karena, akan menentukan dan mencerminkan dari kualitas organisasi itu sendiri.
Program pelatihan atau kegiatan interaktif lain yang sifatnya positif, merupakan salah satu cara, untuk dapat meningkatkan profesionalisme dari pelaku organisasi.
8. Budaya Kerja Yang Tangguh
Faktor dari budaya kerja yang tangguh, dapat memberikan dampak positif bagi suatu organisasi. Bukan hanya akan membuat para pelakunya menjadi tangguh dan solid, namun juga dapat menumbuhkan solidaritas yang tinggi.
Rasa saling menghormati dan loyalitas yang tumbuh dengan sendirinya, dapat membuat kinerja dan performa suatu organisasi, dapat menjadi lebih baik.
9. “Lead By Example”
Memberikan contoh nyata adalah pengertian dari “lead by example”, yang terbukti lebih efektif daripada hanya sekedar memberikan perintah saja. Terutama dalam hal membangun “teamwork” atau kerjasama tim, dalam organisasi.
10. Saling Membangun Komunikasi
Komunikasi adalah hal mutlak dalam jenis organisasi apapun.Tanpa suatu komunikasi, hubungan antar pelaku yang terlibat dalam organisasi, tidak akan dapat berjalan baik.
Kepemimpinan Dalam Organisasi Yang Baik
Suatu kepemimpinan dalam organisasi yang baik, dapat terjadi ketika pemimpinnya dapat memberikan pengaruh yang positif, dan melakukan “lead by example” . Kedua hal tersebut akan membuat para pengikutnya dapat lebih bekerjasama dalam mencapai tujuan dari organisasi.
Dan hal paling penting adalah, bahwa seorang pemimpin yang sukses, bukan tergantung dari jumlah pengikutnya, dan bukan juga lamanya memimpin. Sejatinya, pemimpin yang baik adalah, sosok yang dapat menciptakan banyak pemimpin masa depan..
Oleh karena kepemimpinan merupakan hal penting dalam suatu organisasi, sehingga terdapat beberapa perilaku kepemimpinan, yang dapat menjadi tolak ukur.
Dapat Menjalin Kedekatan Dengan Anggotanya
Kepemimpinan dalam organisasi akan dapat lebih berhasil, jika mendapatkan dukungan penuh dari para anggotanya. Sehingga, segala usaha untuk dapat membangun hubungan solid antara atasan dan bawahan, perlu menjadi prioritas utama.
Menjadi Inspirasi dan Motivasi Bagi Para Anggotanya
Perilaku kepemimpinan dalam organisasi, bukan hanya berkaitan dengan jabatan, namun ada yang lebih penting dari hal tersebut. Pemimpin yang baik, adalah sosok yang dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi para anggotanya
Karena kedua perangkat yang sangat “powerfull” tersebut, dapat menjadi kunci kesuksesan bagi organisasi, dalam jangka waktu yang sangat panjang.
Berikan Kepercayaan Dan Tanggung jawab
Memberikan kepercayaan dan tanggung jawab kepada anggota, merupakan cara jitu untuk dapat memotivasi sebuah tim, dalam bidang apapun.
Jika sampai terjadi ketidaksamaan pendapat, maka jadilah pendengar yang baik terlebih dahulu, sebelum memberikan pendapat atau keputusan.
Menjaga perilaku menjadi seorang pemimpin yang sabar namun tegas berwibawa, dapat membuat para anggota, tidak takut berkomunikasi.
Gaya Memimpin Organisasi Yang Baik
Seorang pemimpin organisasi yang baik, adalah individu yang dapat memberikan pengaruhnya terhadap suatu kelompok, untuk mendapatkan tujuan yang sama.
Namun kepemimpinan, memiliki arti yang sedikit berbeda. Yaitu, suatu perilaku sebagai seorang pemimpin untuk dapat mempengaruhi anggotanya, dalam mencapai tujuan bersama.
1. Demokratis
Menjadi seorang pemimpin yang demokratis, memiliki perilaku yang selalu ingin bekerjasama, untuk mendapatkan kesepakatan secara bersama. Selain itu, gaya pemimpin demokratis akan memperlakukan para anggotanya, sebagai bagian dari terjadinya keputusan
2. Otokratis
Gaya otokratis, merupakan perilaku kepemimpinan yang sama dengan diktator. Pemimpin yang menganut gaya ini, akan cenderung membuat keputusan sendiri, tanpa harus memikirkan para anggotanya.
Para Otokratis ini juga akan menentukan tugas dan tanggung jawab anggotanya. Selain itu, mereka juga akan menekankan kepatuhan akan instruksi pimpinan.
3. Transformasional
Seorang pemimpin transformasional, memiliki tipe yang menyukai perubahan. Bagi mereka, organisasi merupakan wadah untuk membuat suatu perubahan, kearah yang lebih baik. Dan umumnya, memiliki fokus pada rencana jangka panjang.
4. Transaksional
Tipe transaksional, umumnya hanya memusatkan diri pada rencana jangka pendek. Sayangnya, gaya kepemimpinan seperti ini, bersifat mengekang kreativitas para anggotanya.
Penyebabnya adalah, mereka lebih menyukai tentang penyelesaian tugas saat ini, daripada memikirkan tentang pengembangan di masa depan.
5. Delegatif
Nama lain dari gaya delegatif adalah “Laissez-faire”, yang akan selalu mencanangkan kebebasan mutlak kepada anggotanya. Dengan kata lain, mereka memiliki hak, dan mendapat izin untuk mencapai tujuan, dengan cara masing-masing.
Setiap anggota kelompok bebas untuk membuat keputusan. Akibatnya, terkadang berdampak negatif terhadap semangat kerja sebagian kelompok anggota lainnya.
Kepemimpinan delegatif bisa jadi merugikan, jika para pelaku organisasinya belum cukup memiliki kematangan, dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
6. Partisipatif
Kepemimpinan gaya partisipatif atau kepemimpinan terbuka, hanya sedikit memiliki pengaruh sebagai pembuat keputusan.
Dengan kata lain, tugasnya sebagai seorang pimpinan hanya sebagai konsultan, yang akan mengarahkan anggotanya dalam pengembangan strategi, dan pemecahan masalah.
7. Visioner
Seorang visioner umumnya memiliki kemampuan dalam merancang suatu tujuan, serta visi dan misi organisasi di masa depan. Dan dalam prosesnya, mereka dapat mempengaruhi pemikiran semua pelaku organisasi, untuk meyakini suatu keberhasilan.
Selain itu, gaya kepemimpinan visioner umumnya menyukai berbagai perspektif pemikiran dari orang lain, dan menggabungkannya dengan konsep pemikiran sendiri.
Oleh karena itu, sosok visionaris biasanya dapat bekerja dalam suatu tim, dan memiliki kemampuan sebagai seorang pembimbing.
8. Arsitek
Seorang Arsitek pemimpin dalam konteks ini, merupakan ahli dalam merancang organisasi masa depan. Biasanya, memiliki fokus akan efektifitas dan efisiensi kerja, sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap produktivitas organisasi.
9. Pelatih
Saat seorang pemimpin berhasil melatih para anggotanya hingga mencapai kesuksesan, artinya sama dengan menjadi seorang “coach” atau pelatih. Gaya kepemimpinan seperti ini sangat berguna, untuk dapat menciptakan organisasi yang baik.
Adaptasi Anggota Pada Pemimpin
Dalam membantu proses adaptasi anggota pada suatu organisasi yang baik, dapat melakukannya dengan beberapa cara, yaitu:
- Mentoring
- Coaching
- Training Program.
- Outing atau Outbond
Dan ketika merencanakan keempat program tersebut, dapat bekerjasama dengan HRD, maupun semacam pihak dari konsultan di luar organisasi. Contohnya seperti Trainer, Coach, serta Training Provider yang berpengalaman.
Penutup
Ketika membangun sebuah organisasi yang baik, artinya harus selalu siap dengan visi, misi, komitmen yang tinggi, dan juga loyalitas. Hal tersebut bukan hanya harus datang dari pemimpinnya, namun juga dari para anggotanya.
Setiap harapan akan kesuksesan bersama, tentunya dapat membuat proses kemajuan perkumpulan menjadi lebih cepat terjadi.