Penulis : Supriadi, SH Kepala Bidang Hukum GEMA NUSA Foundation Surveyor Efek Minyak Jelantah
BERITAKU.ID, OPINI – Minyak jelantah merupakan, minyak yang sudah di gunakan berkali-kali untuk memasak, pemakaiannya akan menimbulkan efek.
Penggunaan minyak jelantah ini memang sangat berbahaya bagi kesehatan, namun banyak orang yang masih menggunakannya.
Alasannya tentu saja karena lebih ekonomis dan hemat. Minyak jelantah yang digunakan untuk memasak, akan membuat makanan yang di masak juga tercemar oleh zat-zat yang ada di dalamnya. Begitu Efek Minyak Jelantah.
Menurut penelitian, minyak jelantah ini mengandung senyawa radikal bebas yang tidak baik bagi tubuh.
Bahkan jika di konsumsi dalam jangka penjang akan mengakibatkan penyakit serius, demikian selanjutnya Efek Minyak Jelantah.
Hal ini dikarenakan pemakaian minyak yang sama untuk memasak selama berkali-kali akan menimbulkan perubahan kimia pada minyak itu sendiri.
Bagaimana Efek Minyak Jelantah Bagi Kesehatan?
Sebelum membahas tentang, penyakit apa saja yang bisa di sebabkan oleh minyak jelantah ini.
Pertama-tama kita harus mengetahui, sebenarnya minyak goreng bisa di pakai untuk berapa kali.
Pada dasarnya minyak goreng maksimal hanya boleh di gunakan sekitar 3-4 kali penggorengan, setelah itu minyak goreng bisa dikatakan sudah tidak layak pakai.
Minyak yang tidak layak pakai inilah atau minyak jelantah ini yang bisa menjadi sumber dari beberapa penyakit berbahaya.
Minyak jelantah ini mengandung berbagai senyawa radikal bebas yang bila tertimbun di dalam tubuh dalam jangka waktu tertentu akan mengakibatkan penyakit yang kronis, seperti kanker.
Tidak hanya kanker penyakit lainnya yang di sebabkan oleh minyak jelantah ini antara lain jantung koroner, stroke dan lainnya.
Oleh karena itu penggunaan minyak jelantah atau minyak bekas ini wajib untuk di hindari, dengan banyaknya Efek Minyak Jelantah tersebut
Apa saja bahaya minyak jelantah jika dipakai untuk menggoreng?
(Source : Http://Hellosehat.com)
Apa saja Efek Penggunaannya?
Nyatanya, semakin sering Anda mengonsumsi gorengan yang dimasak dengan minyak jelantah, semakin besar pula bahayanya buat tubuh Anda. Berikut sejumlah bahaya minyak jelantah bagi kesehatan.
1. Infeksi bakteri
Minyak yang sudah dipakai berkali-kali akan jadi sarang untuk perkembangbiakan berbagai jenis bakteri.
Salah satunya yaitu Clostridium botulinum, bakteri penyebab penyakit botulisme. Bakteri-bakteri tersebut akan makan dari partikel dan remah-remah sisa gorengan yang ada di panci atau minyak.
Maka, menggoreng dengan minyak bekas pun akan membuat Anda lebih rentan kena infeksi bakteri.
2. Meningkatkan risiko kanker
Selain bakteri, minyak jelantah juga jadi sumber radikal bebas.
Radikal bebas akan ikut terserap ke dalam makanan yang digoreng dan masuk ke dalam tubuh Anda.
Di dalam tubuh, radikal bebas akan menyerang sel-sel dalam tubuh dan menjadi karsinogen, yaitu penyebab kanker.
Semakin sering Anda menggoreng dengan minyak jelantah, makin banyak pula radikal bebas yang menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan mutasi gen. Sel dalam tubuh Anda pun lebih rentan berubah jadi sel kanker.
3. Meningkatkan risiko penyakit degeneratif
Menurut penelitian oleh para ahli dari University of the Basque Country di Spanyol, minyak jelantah mengandung senyawa organik aldehid.
Senyawa ini diketahui bisa berubah menjadi karsinogen dalam tubuh Anda. Selain itu, aldehid juga bisa memicu penyakit degeneratif kronis. Misalnya penyakit jantung, penyakit Alzheimer, dan penyakit Parkinson.
4. Kelebihan berat badan atau obesitas
Bahaya minyak jelantah yang sering tak disadari adalah kadar kalori dan lemak trans yang akan semakin meningkat.
Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Food Chemistry tahun 2016, minyak zaitun yang sebelum digoreng tidak mengandung lemak trans pun akhirnya akan mengeluarkan lemak trans juga setelah dipakai menggoreng berkali-kali.
Kalori dan lemak trans yang berlebihan akan memicu kelebihan berat badan, bahkan sampai obesitas. Obesitas sendiri bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius seperti diabetes dan penyakit jantung.
Residu Minyak Jelantah
Umumnya minyak goreng yang sehat hanya digunakan 2-3 kali penggorengan setelah itu umumnya akan menghasilkan limbah cair yang kurang baik dikonsumsi.
Dari 1 liter minyak goreng umumnya terserap ke bahan makanan idealnya 10-50% sisanya akan menghasilkan asam lemak jenuh yang jika dikonsumsi akan berbahaya bagi kesehatan, karena akan menimbulkan berbagai macam penyakit karsinogen seperti penyakit kanker, jantung, diabetes, kolesterol. (Sumber: Analisis Komponen Makanan, 2013)
Pemanfaatan Minyak Jelantah
Penggunaan minyak jelantah secara berulang berbahaya bagi kesehatan. Proses tersebut dapat membentuk radikal bebas dan senyawa toksik yang bersifat racun.
Pada minyak goreng merah, seperti minyak kelapa sawit, kandungan karoten pada minyak tersebut menurun setelah penggorengan pertama.
Dan hampir semuanya hilang pada penggorengan keempat. Minyak jelantah sebaiknya tidak digunakan lagi bila warnanya berubah menjadi gelap, sangat kental, berbau tengik, dan berbusa.
Untuk itu, perlu penanganan yang tepat, agar limbah minyak jelantah ini dapat bermanfaat, dan tidak menimbulkan kerugian dari aspek kesehatan manusia dan lingkungan.
Salah satu bentuk pemanfaatan minyak jelantah, agar dapat bermanfaat dari berbagai macam aspek, ialah dengan mengubahnya secara proses kimia menjadi biodiesel.
Hal ini dapat dilakukan karena minyak jelantah juga merupakan minyak nabati, turunan dari CPO (crude palm oil).
Biodiesel dari substrat minyak jelantah merupakan alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan sebagaimana biodiesel dari minyak nabati lainnya.
Hasil uji gas buang menunjukkan keunggulan FAME dibanding solar, terutama penurunan partikulat/debu sebanyak 65%. Biodiesel dari minyak jelantah ini juga memenuhi persyaratan SNI untuk Biodiesel.
(Sumber: mengubah minyak jelantah jadi biosolar, 2013)
Menghindari Efek Minyak Jelantah, maka beberapa usaha olah minyak jelantah telah tumbuh subuh