BERITAKU.ID, MAKASSAR – Cara terbaik untuk meningkatkan kualitas karakter, kompetensi dan kesejahteraan hidup seseorang, adalah dengan menanamkan budaya literasi, Jum’at, (23/8/2019).
Lembaga Studi Informasi dan Media (eLSIM) bersama Rumah Forum Literasi Sulsel ajak masyarakat untuk turut terlibat secara massif dalam berbagi buku.
Andhika Mappasomba selaku Ketua Rumah Forum Literasi Sulsel mengungkapkan bahwa berbagi buku secara massif di dalam masyarakat harus terus disuarakan dan dilakukan dengan program aksi nyata.
Dengan demikian, pelibatan setiap individu dapat menjadi kekuatan baru untuk mendorong gerakan literasi bangsa ini.
Menurutnya, secara umum orang berpendidikan tinggi memiliki buku bacaan yang banyak, namun tidak dibacanya lagi. Buku-buku tersebut lebih baik disedekahkan atau diberikan kepada orang lain yang lebih membutuhkan, apalagi jika buku tersebut memang tidak dibaca lagi dan hanya disimpan dan berdebu, akan lebih bermanfaat jika diberikan pada orang lain atau komunitas Literasi yang membutuhkan buku bacaan.
“Setiap orang harus terlibat untuk mempercepat tumbuhnya kesadaran Literasi. Kita ini bangsa yang besar, bangsa yang luas dan banyak pulau. Negara harus dibantu dalam gerakan Literasi. Orang terdidik namun apatis dalam mencerdaskan orang lain atau lingkungannya adalah pengkhianatan terhadap hati nuraninya sendiri,” ungkap Andhika.
Sementara itu, Andi Tenriadi, Direktur Eksekutif Lembaga Studi Informasi dan Media (eLSIM) Makassar terus melakukan gerakan berbagi buku kepada komunitas Literasi.
Menurutnya, meskipun gerakan berbagi buku eLSIM masih dalam jumlah yang terbatas, gerakan berbagi ini harus dilakukan.
“Ini bukan soal jumlah buku yang dibagikan, tapi soal menjadikannya sebagai kebiasaan bagi masyarakat luas.” ungkapnya.
Tenriadi menambahkan bahwa berbagi buku ke komunitas literasi ini tidak memiliki donatur tetap. Semua dilakukan secara sosial. Bahkan dengan dana sendiri saat melakukan perjalanan melakukan kunjungan ke Komunitas Literasi.
“eLSIM dan Rumah Forum Literasi Sulsel itu menggalang donasi buku lalu mendistribusikannya kembali ke komunitas yang ada. Minggu lalu bahkan kami berbagi buku hingga ke Sulawesi Barat. Salah satunya di Mangrove Learning Center Baluno Majene, dan Cafe Literasi Dondori di Kota Majene, Sulbar.” Tutupnya