Banyak yang bilang bahwa hujan sebagai berkah, tapi benarkah itu? dan apakah ada penjelasannya di dalam alquran? semua akan dikupas pada artikel berikut ini beserta doa jika terjadi hujan.
Beritaku.id, Berita Islami – Secara harfiah hujan adalah proses presipitasi atau peristiwa jatuhnya suatu carian dari atmosfer yang berwujud cair ataupun beku ke permukaan bumi. Setelah sampai ke permukaan bumi, hujan kemudian mengalami proses kondensasi atau proses perubahan wujud benda menjadi lebih padat. Pada proses ini uap air di atmosfer berubah menjadi butiran iar yang cukup berat kemudian jatuh ke daratan.
Hujan Dan Berkah
Oleh : Nur Rahmawati Kh (Penulis Berita Islami)
Jika melihat pada banyaknya manfaat dari hujan, maka bisa dikatakan hujan merupakan bentuk anugerah dari Allah. Air hujan yang turun dari langit kemudian terserap ke dalam tanah, mengalir ke sungai, danau dan laut dapat menjadi sumber mata air untuk makhluk hidup.
Selain itu dapat manusia dapat menggunakan air hujan sebagai salah satu pembangkit listrik tenaga air melalui sungai atau waduk, sebagai air minum dari PDAM, mengaliri sawah dan perkebunan serta masih banyak kegunaan lain dari hujan.
Belum lagi waktu hujan merupakan salah satu waktu mustajab dalam berdoa. Tak perlu diragukan lagi tentang terkabulnya doa kala hujan. Namun tak sedikit pula yang menganggap hujan sebagai teguran dari Yang Maha Kuasa.
Melihat bagaimana tingginya curah hujan pada suatu daerah, debit air yang melimpah namun tak bisa lagi tertampung sehingga menyebabkan terjadinya bencana alam layaknya banjir ataupun tanah longsor.
Jika demikian, sebenarnya bagaimana Islam memandang hujan itu sendiri? Apakah ia merupakan rahmat atau azab? Lalu jika hujan memang merupakan waktu mustajab dalam berdoa, maka bagaimanakah doa-doa saat hujan turun?
Berikut ulasan singkat mengenai hujan dan doa kala hujan.
Hujan Sebagai Berkah dalam Kaidah Islam
Peristiwa Hujan tergolong dalam proses siklus hidrologi yang merupakan peristiwa turunnya rintik air dari langit dengan karakter yang bermacam-macam. Hujan dapat berupa rintik, gerimis, kemudian deras, dapat berbentuk gumpalan seperti es, asam hingga hujan batu.
Salah satu yang menarik dari hujan yakni jumlah air yang menguap untuk kemudian menjadi hujan memiliki jumlah yang sama dengan jumlah air yang diturunkan kembali melalui hujan.
Menurut Sir Bernard Pallisy, proses terjadinya hujan disebabkan oleh wujud uap dari bumi dan laut yang timbul karena pengaruh panas matahari. Uap tersebut kemudian naik ke atas, memuai, menggumpal lalu membentuk awan dan awan inilah yang nantinya akan menjadi hujan.
Secara singkat Sir Bernard menyatakan jika air hujan merupakan air proses penyulingan alam sehingga air ini jernih, bersih dan mampu mensterilkan sesuatu (Sholihah, 2020).
Dalam Islam sendiri, pembahasan mengenai hujan telah tertuang secara rinci melalui hadits dan Al-Quran. Allah menyebutkan kata hujan dalam Al-Quran sebanyak 55 kali yang menjabarkan mulai dari proses terbentuknya hujan hingga karakteristik hujan tersebut apakah ia berupa manfaat atau azab.
Jika membahas mengenai proses terbentuknya hujan bukalah Qur’an surah Ar-Rum ayat 48 yang menjelaskan bagaimana awalnya hujan terbentuk melalui pergerakan awan dengan bantuan angin, terbentuknya awan hingga mereka berkumpul, menggumpal dan pada titik tertentu menjadi hujan.
“Allah, Dialah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.”
Baca Juga Beritaku: Mukjizat Nabi Ilyas Singkat, Selain Kemarau dan Hujan
Kata Hujan Sebagai Berkah Dalam Al-Quran
Kata hujan di Al-Quran memiliki karakteristik dan makna yang berbeda-beda. Secara garis besar, makna tersebut terbagi menjadi dua yakni bermanfaat dan tidak bermanfaat. Kata hujan bermakna manfaat biasanya mengguakan kata-kata di bawah ini (Sholihah, 2020):
- Al-Ghayth yang artinya diberi hujan. Kata Al-Ghayth disebutkan sebanyak 6 kali dan terdapat dalam surah :
- Yusuf ayat 49,
- Al-Kahfi ayat 29,
- Luqman ayat 34,
- Asy-Syura ayat 28 dan,
- Al-Hadid ayat 20.
- Anzala yang artinya menurukan. Kata ini memiliki makna dekat dengan kata sabba yang berarti mencurahkan air dari langit. Kata Anzala disebutkan sebanyak 27 kali dan terdapat dalam surah :
- Al-Baqarah ayat 22 dan 164,
- Al-An’am ayat 99,
- Al-A’raf ayat 57,
- Al-Anfal ayat 11,
- Yunus ayat 24,
- Ar-Raad ayat 17,
- Ibrahim ayat 32,
- Al-Hjir ayat 22,
- An-Nahl ayat 10 dan 65,
- Al-Kahfi ayat 45,
- Taha ayat 53,
- Al-Hajj ayat 5 dan 63,
- Al-Mu’minum ayat 18,
- Al-Furqan ayat 48,
- An-Naml ayat 60,
- Al-Anakabut ayat 63,
- Ar- Rum ayat 24,
- Lukman ayat 10,
- Fatir ayat 27,
- Az-Zumar ayat 11,
- Qaf ayat 9 dan,
- An-Naba ayat 14
- Wadqu yang berarti menetes. Dalam Al-Quran kata wadqu di sebutkan sebanyak 2 kali yakni pada An-Nur ayat 43 dan Ar-Rum ayat 30
Baca Juga Beritaku: 4 Doa Agar Hujan Berkah, Cepat Reda Mencegah Banjir Dan Badai
Makna Hujan Yang Bukan Berkah
Sementara itu kata hujan bermakna tidak bermanfaat menggunakan kata Matar. Maksud dari kata Matar adalah hujan merupakan sebuah azab, teguran ataupun peringatan. Kata ini di ulang sebanyak 15 kali dalam beberapa surah berikut ini yakni surah :
- Al-Araf ayat 84,
- Hud ayat 82,
- Al-Hijr ayat 74,
- Asy-Syura ayat 173,
- An-Naml ayat 58,
- Al-Anfal ayat 32,
- Al-Furqan ayat 40,
- An-Nisa ayat 102 dan,
- Al-Ahqaf ayat 24.
Selain ayat-ayat tersebut, makna hujan dalam Al-Qur’an disebutkan sebanyak 35 kali dalam 30 surah. Seluruh surah tersebut menjelaskan serta memuat informasi lengkap mengenai air hujan serta menunjukkan peran penting hujan dalam kehidupan.
Seperti pada surah Yunus, An-Nahal, Fatir dan Fusilat yang secara spesifik menjelaskan mengenai manfaat air hujan untuk kehidupan manusia dan makhluk lainnya.
Terdapat pula makna hujan sebagai azab tertuang dalam surah Al-Araf, Asy-Syura dan An-Naml yang menjelaskan mengenai bagaimana hujan batu di limpahkan kepada manusia sebagai sebuah balasan atau azab dan peringatan (Mubarok, 2017).
Hujan Sebagai Berkah: Doa Saat Hujan
Bukan sebuah hal baru jika waktu hujan merupakan waktu yang tepat untuk berdoa. Hal ini di sebabkan waktu turun hujan termasuk dalam tiga waktu doa diijabah. Rasulullah pun menyarankan agar kita perbanyak berdoa dan berdzikir kala hujan turun, memanjatkan apapun permintaan kita saat hujan kepada Allah.
Kendati demikian ternyata ada beberapa doa-doa khusus yang sebaiknya kita amalkan ketika hujan turun. Doa-doa tersebut memiliki arti agar kita senantiasa mendapatkan rahmat dan keberkahan hujan yang turun serta di jauhkan dari segala marabahaya dari hujan. Berikut ini beberapa doa yang dapat kita amalkan kala turun hujan :
1. Doa Rasulullah saat hujan deras
Saat hujan turun begitu deras, Rasulullah kerap membaca doa agar hujan tersebut tidaklah merusak. Berikut doa yang dibaca Rasulullah,
اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا ، اللَّهُمَّ عَلَى الآكَامِ وَالظِّرَابِ ، وَبُطُونِ الأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Artinya, “Ya Allah, turunkahlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah berikanlah hujan ke dataran tinggi, di hutan-hutan lebat, beberapa anak bukit lembah dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan.” (HR Bukhari).
2. Doa Rasulullah saat hujan disertai angin
Dari Siti Aisyah RA, berikut ini doa yang Rasulullah baca ketika hujan di sertai angin,
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ
Artinya, “Ya Allah sesungguhnya aku memohon padaMu kebaikan angin ini dan kebaikan yang ada padanya dan kebaikan yang ia bawa. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan angin ini, keburukan yang ada padannya dan keburukan yang ia bawa.” (HR Muslim).
3. Doa Meminta Hujan yang berkah
Rasulullah sering membaca doa ini agar mendapatkan manfaat dari hujan yang turun,
اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً
Artinya, “Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.” (HR Bukhari).
Selain membaca doa ini, kita dapat pula membaca zikir sepanjang hujan turun yaitu dengan membaca,
مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ
Artinya, “Kita diberi hujan dari langit karena karunia dan rahmat Allah.” (Indonesia, 2019)
4. Doa ketika hujan deras dan petir
Hujan di sertai petir memang menankutkan, tak hanya untuk anak kecil namun juga bagi orang dewasa. Maka untuk mengurangi rasa takut itu, saat hujan beserta petir kita di sunnahkan untuk membaca doa. Berikut ini adalah doa yang sering Rasulullah baca kala hujan datang di sertai petir,
سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ
Artinya, “Maha Suci Allah yang petir bertasbih dengan memujiNya, begitu juga para malaikat karena takut kepadaNya.”
Imam Ahmad menjelaskan jika Rasulullah mendengar suara petir maka beliau membaca doa sebagai berikut,
“Ya Allah, janganlah Engkau bunuh kami dengan murka-Mu, dan janganlah Engkau binasakan kami dengan azab-Mu, dan maafkanlah kami sebelum itu.” (HR Imam Turmuzi dan Bukhari).
5. Doa Rasulullah agar hujan reda dan berhenti
Kala hujan datang terus menerut tanpa henti, tanpa di sadari bencana alam seperti banjir serasa datang menghantui. Belum lagi air hujan yang datang tanpa henti dapat merusak beberapa tanaman.
Hal demikian pernah terjadi pada masa kenabian Rasullullah. Kala itu hujan turun tanpa henti selama tujuh hari dan menyebabkan banjir di Madinah. Kejadian ini menyebabkan banjir, rusaknya rumah, aktivitas masyarakat menjadi terbatas hingga merusa stok makanan. Melihat ini Rasulullah lalu berdoa,
اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا
Artinya, “ Ya Allah, biarkan hujan terjadi di sekitar kami bukan tepat di atas kami.”
Setelah membaca doa tersebut, awan mendung yang berada di atas Madinah kemudian hilang dan hujan pun perlahan berhenti.
6. Doa Nabi Nuh saat hujan dan banjir
Ketika terjadi hujan yang begitu deras hingga menyebabkan banjir besar, Nabi Nuh berdoa kepada Allah agar hujan tersebut berhenti sehingga ia dan bahteranya dapat berlabuh. Doa nabi Nuh ini terdapat dalam surah Hud ayat 44 yang artinya,
“dan difirmankan, Hai Bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah, maka airpun disurutkan, perintah pun diselesaikan dan bahtera itu berlabuh di atas bukit Judi. Dan dikatakanlah, ‘Binasalah orang-ornag yang zalim’.”
Demikianlah ulasan mengenai hujan dan doa-doa yang dapat kita amalkan kala hujan. Semoga pada musim hujan ini kita selalu berada dalam lindungan Allah dan terhindar dari segala macam bentuk bencana alam baik banjir ataupun bencana lainnya saat hujan.
Ingatlah untuk perbanyak dzikir dan doa ketika waktu hujan sebab inilah waktu-waktu berharga untuk berdoa.
Baca Juga Beritaku: 10 Doa Ketika Hujan Turun, Dan Makna Turunnya Untuk Alam
Sumber :
- Aprilliani, M. (2021, Januari 20). Waktu Penuh Rahmat, Ini Doa Saat Turun Hujan dan Hujan Lebat. Retrieved from popbela: https://www.popbela.com
- Indonesia, T. C. (2019, Desember 27). Doa Agar Hujan Segera Berhenti dan Terhindar dari Banjir. Retrieved from CNN Indonesia: https://www.cnnindonesia.com
- Kastolani. (2020, Desember 3). 4 Amalan Doa Minta Hujan agar Reda Sesuai Sunah Nabi SAW. Retrieved from iNews: https://regional.inews.id
- Mubarok, M. S. (2017, Januari 8). Membedakan Hujan yang bermakna azab dan kebaikan. Retrieved from Bersama Dakwah: https://bersamadakwah.net
- Sholihah, I. (2020). Manfaat Air Hujan dalam Al-Quran.
- Widiyani, R. (2020, Februari 25). Tiga Doa Saat Banjir Melanda. Retrieved from detiknews: https://news.detik.com/