Keindahan paphiopedilum spicerianum, jenis endemik anggrek dengan keunikan yang membuat mereka tampak cantik. Terdapat 9 jenis lainnya, yang juga sama dengan sebelumnya. Jadi, bagaimana jelasnya?
Beritaku.id, Lestari_ Angin berhembus, menyentuh pipimu yang ranum. Semenjak tadi semua mata memperhatikan dirimu. Betapa elok rupa indah, yang kau persembahkan kepada dunia. Bagaimana caranya aku dapat memiliki mu?
Oleh: Ayu Maesaroh(Penulis Lestari)
Hai, masih berdiskusi mengenai keindahan alam yang membentang, dengan beragam variasi spesies tumbuhan dan hewan yang mereka suguhkan kepada kita, manusia.
Mereka bersedia untuk terus menjadi objek ilmu pengetahuan, dengan dibedahkan asal-usul, jumlah persebaran, serta hal menarik yang mereka miliki.
Hal tersebut juga berlaku untuk Paphiopedilum spicerianum, dengan segala keindahan yang ada, yang mana membuat siapa saja akan tertarik untuk mempelajari mereka.
Mengingat mereka adalah jenis tumbuhan endemik, dengan persebarannya yang sangat luas di beberapa belahan dunia. Mereka juga sangat unik, dalam hal ini adalah pada bagian bentuk visual dari tubuh mereka, mulai dari batang, kelopak bunga, sampai dengan daunnya.
Mereka pun memiliki beberapa jenis, yang mana sangat menarik untuk kita bahas, berikut beberapa listnya.
Paphiopedilum Spicerianum
Jenis yang pertama adalah jenis spicerianum, yang merupakan tanaman endemik, asli dari India. Meski demikian, mereka tersebar di beberapa wilayah, seperti di Myanmar, dan sebaganya.
Tanaman ini biasanya tumbuh di beberapa lereng gunung, atau perbukitan kapur, dengan ketinggian hingga mencapai lebih dari 2000 m.
Tanaman ini memiliki visual dengan bentuk bibir yang seperti sebuah wadah dan bentuknya lumayan besar, dengan sisi-sisi daunnya yang bergerigi.
Baca juga beritaku: Habitat Anggrek Paphiopedilum: 10 Jenis, Ciri Serta Persebarannya
Warna dasar kelopak tumbuhan ini adalah pink cerah, dengan daun di atasnya kombinasi dari pink serta warna putih untuk bagian atas daunnya.
Mereka sangat suka air yang mengalir. Jadi jika berniat untuk memelihara keindahan dari Paphiopedilum spicerianum, kalian harus rutin memberikan air. Mereka juga sangat suka dengan keindahan alam yang sangat cantik, tapi tidak dengan terpapar sinar matahari langsung.
Paphiopedilum barbatum
Selanjutnya ada jenis barbatum, yang mana jenis endemik bunga anggrek asli dari Sumatera, serta Malaysia. Mereka merupakan tanaman endemik, yang mana ditemukan pada tahun 1888 oleh Pfitzer.
Tanaman ini biasanya tinggal di beberapa hutan subtropis serta tropis, yang mana memiliki ketinggian lebih dari 800 m. Mereka juga sangat suka dengan suhu yang dingin. Tidak heran jika kalian ke hutan tropis, kalian akan sering melihat bunga ini.
Jika kalian berniat untuk membudidayakan jenis barbatum, perlu diperhatikan bahwasannya mereka sangat menyukai aliran tanah yang cukup, seperti jenis endemik anggrek pada umumnya. Jenis endemik ini juga tidak terlalu suka dengan sinar matahari secara langsung.
Untuk visual dari bentuk fisiknya, jenis barbatum memiliki warna dasar ungu terong, dengan mulut yang menggelembung besar, ke depan.
Warna kelopak dari tumbuhan endemik barbatum ini, lebih mengarah ke ungu sedikit pucat, dengan bentuk kelopak yang condong ke dalam daun.
Jenis ini saat mekar untuk pertama kali, biasanya tumbuh hingga panjang sampai dengan lebih dari 10 cm, dan lebar daunnya lebih dari 2 cm.
Paphiopedilum bullenianum
Jenis anggrek endemik selanjutnya, adalah jenis bullenianum, yang mana merupakan tumbuhan endemik, tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Seperti di Kalimantan, Sumatera, dan sebagainya. Namun ada juga yang tersebar di beberapa negara lain, seperti salah satunya di Malaysia.
Mereka sering tumbuh di beberapa lereng gunung, serta beberapa wilayah yang memiliki ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Mereka menjadi jenis endemik terestrial di wilayah persebarannya.
Bentuk visualnya hampir sama dengan yang sebelumnya, namun warna dasar mereka adalah warna hijau. Yang mana terdapat di beberapa bagian seperti daun, serta bagian dalam dari mulut yang menggelembung.
Baca juga beritaku: Mengenang Ibu Negara Ke-2 Dengan Anggrek Hartinah dan Larat
Mereka adalah tumbuhan yang mekar pada musim semi serta musim dingin. Dengan panjang dari tumbuhan ini bisa mencapai lebih dari 15 cm.
Mereka adalah jenis endemik yang sangat suka berseteru dengan kekeringan di sekitar mereka. Jadi, bersahabat dengan lingkungan kering, sangat bukan gaya mereka.
Maka, penting bagi para pembudidaya jenis ini, memperhatikan kelembaban yang ada, terutama pengairan yang harus cukup, agar nantinya dapat tumbuh, sesuai dengan prediksi.
Spesies Paphiopedilum dayanum
Jenis lainnya adalah Paphiopedilum dayanum, yang mana jenis spicerianum dengan keindahan yang mereka miliki. Mereka adalah jenis endemik asli Kalimantan Indonesia.
Dengan tinggal di gunung Kinabalu, Kalimantan. Jenis ini ditemukan dan ditulis oleh pakar Pfitzer, yang mana menuliskan penemuan ini di bukunya pada tahun 1984.
Warna dasar dari jenis ini, adalah hijau dengan mulut menggelembung berwarna ungu terong. Beberapa sisi daunnya turun ke bawah, sementara yang lain tegak dengan warna hijau yang mentereng.
Meski begitu, jenis ini termasuk ke dalam golongan tumbuhan endemik yang hampir punah. Mengingat di beberapa belahan negara lain, jarang ditemukannya jenis anggrek endemik satu ini.
Paphiopedilum hennisianum
Mereka adalah kelompok family paphiopedilum, yang mana ditemukan oleh Fowlii pada tahun 1977. Hennisianum ini merupakan tumbuhan endemik asli dari negara Filipina, dengan tumbuh di beberapa tempat seperti hutan tropis.
Meski demikian, mereka juga tumbuhan terestrial yang tinggal di bebatuan kapur, atau daerah pengunungan dengan ketinggian lebih dari 600 meter.
Dasar dari warna mereka adalah ungu serta hijau agak pucat. Untuk mulut yang menggelembung ke depan, warnanya lebih hijau pekat, bahkan seperti ada campuran warna cokelat.
Pada bagian tengah tumbuhan berwarna hijau terang, begitu juga dengan kelopak dari bunga tersebut. Untuk daun yang tegak, mereka lebih condong ke warna ungu dengan bagian ujungnya berwarna putih.
Baca juga beritaku: 3 Cara Merawat Jenis Anggrek Dendrobium Yang Menggemaskan
Saat mekar, tumbuhan ini bisa tumbuh dengan panjang lebih dari 10 cm, dan lebar daun hingga lebih dari 3 cm. Mereka suka dengan lingkungan yang tidak terlalu kering, serta sangat suka dengan sinar matahari.
Meski demikian, jenis ini juga tidak terlalu suka dengan paparan sinar matahari secara langsung. Karena jenis ini mudah dehidrasi, ada baiknya memberikan air secara rutin setiap pagi, siang, serta sore hari.
Paphiopedilum lawrenceanum
Lawrenceanum, adalah salah satu keindahan dari jenis keluarga paphiopedilum, yang mana hampir sama dengan sebelumnya yakni spicerianum.
Mereka adalah jenis anggrek endemik asli dari Kalimantan, yang mana tumbuh pada bebatuan kapur, serta beberapa tempat pegunungan yang memiliki ketinggian lebih dari lebih dari 300 meter.
Warna dasar dari jenis ini hampir sama dengan sebelumnya, namun lebih kepada putih dan ungu terong. Dan sentuhan hijau hanya pada bagian tengah dari tumbuhan ini.
Untuk mulut menggelembung, warna ungunya lebih pekat ketimbang dengan bagian-bagian lain. Mereka biasanya mekar pada musim semi serta pada musim panas.
Dan saat mekar, mereka bisa tumbuh dengan panjang sampai pada angka lebih dari 16 cm, dan lebarnya bisa lebih dari lebih dari 4 cm. Tumbuhan endemik ini ditemukan pada tahun 1888 oleh penemu yang sama dengan yang sebelumnya.
Spesies Paphiopedilum matersianum
Spesies dari matersianum, adalah endemik anggrek asli dari Indonesia, dengan sebaran temuan di beberapa tempat, antara lain Kalimantan, lalu beberapa daerah di Sunda Kecil, Indonesia.
Mereka adalah jenis endemik yang mempunyai tiga komponen warna, membuat mereka lebih cantik dan menarik banyak para pembudidaya.
Yakni pada daun tegak berwarna hijau dengan sampingnya berwarna putih. Lalu pada bagian kelopak berwarna hijau juga, dengan daun yang ada di sampingnya lebih ke warna terong yang agak gelap.
Untuk kantong yang menggelembungnya, lebih kepada warna merah muda yang sangat cerah. Mereka sangat suka tinggal di daerah yang memiliki suhu lingkungan yang tidak terlalu dingin dan panas.
Dengan ketinggian lebih dari 1000 m. Makanya jenis ini juga hampir sama dengan lainnya, yang mana suka dengan matahari, nmaun tidak begitu suka dengan paparan sinar matahari secara langsung.
Paphiopedilum sukhakulii
Jenis endemik anggrek lainnya adalah sukhakulii, yang merupakan endemik asli dari daerah negara Thailand, yang mana habitat mereka berada di daerah ketinggian hingga 1000 m.
Dan biasanya sering kita jumpai di beberapa daerah seperti aliran pegunungan, ataupun lainnya. Warna dasar dari sukhakulii, adalah warna hijau dan putih.
Yang mana pada daun yang tegak, berwarna hijau dengan samping-sampingnya berwarna putih. Lalu pada bagian daun lain, berwarna hijau yang ditambah dengan bintik-bintik bewarna cokelat.
Baca juga beritaku: Mengenal Anggrek Kantung Kolopaking
Kelopak dari anggrek ini berwarna hijau terang, serta kantung menggelembung mereka berwarna hijau pekat, lebih condong seperti campuran antara cokelat dengan hijau.
Siklus mekar mereka pada musim dingin serta musim panas. Dengan tumbuh hingga panjangnya lebih dari 10 cm, serta lebarnya maksimal sampai dengan 3 cm.
Paphipedilum superbiens
Selanjutnya keindahan dari paphiopedilum selain spicerianum, adalah jenis superbiens. Yang merupakan jenis endemik anggrek asli Indonesia, tumbuh subur pada daerah Sumatera bagian utara dan bagian barat.
Mereka tumbuh subur pada daerah dengan ketinggian hampir lebih dari 1000 m. Jenis ini ditemukan pada tahun akhir dari 1800-an oleh Stein.
Superbiens memiliki 2 dasar warna serta bintik di beberap bagian yang membuat mereka menjadi tampil cantik. Pada bagian daun yang tegak berwarna hijau cerah, dengan bagian pinggirnya berwarna putih.
Lalu daun lain yang ada disamping-sampingnya, berwarna lebih condong ke ungu dengan bintik-bintik yang berwarna senada. Hal tersebut juga berlaku pada kelopak dari bunga tersebut, yang juga berwarna ungu dengan bintik pada bagian dalamnya.
Kantong menggelembungnya lebih condong warna ungu seperti agak memudar pada bagian atas, dan sedikit pekat pada bagian bawah kantung.
Mereka mekar pada musim semi dan musim panas, dengan tumbuh sampai dengan lebi dari 20 cm, serta lebar daun lebih dari 5 cm.
Paphiopedilum adductum
Lalu jenis paphiopedilum selain spiceriarum, adalah jenis adductum dengan keindahan warna dan bentuk mereka yang unik.
Jenis ini merupakan endemik anggrek dari salah satu pulau di Filipina, yakni Mindanao. Habitat mereka berada di daerah tropis, dengan ketinggian wilayah lebih dari 1200 meter.
Bunga ini mekar lebih awal, yakni pada musim dingin. Dengan panjang mencapai lebih dari 25 cm. Bentuk mereka seperti bunga layu, yang mana dominan warnanya lebih ke hijau pekat.
hal tersebut juga berlaku pada kelopak dari jenis adductum ini. Dan untuk para pembudidaya, harus memperhatikan kelembaban dari suhu lingkungan jika ingin membudidayakan jenis anggrek ini.
Yang mana keindahan dari paphiopedilum selain spicerianum ini, akan muncul ketika mereka mendapatkan persediaan air yang memadai, serta perawatan yang baik.
Penutup
Itulah beberapa pembahasan mengenai keindahan paphiopedilum spicerianum. Yang mana mereka memiliki keindahan serta keunikan masing-masing, dan perlu kita jaga kelestariannya.
Mengingat jenis-jenis endemik anggrek tadi, adalah jenis yang bisa dibilang langka, dan mereka termasuk dalam spesies yang hampir punah.
Sekian ulasan kali ini, semoga menginspirasi.
Daftar Pustaka:
- https://www.wikidata.org
- https://www.orchids.org
- http://www.orchidspecies.com
- https://travaldo.blogspot.com