Ketampanan Nabi Yusuf Yang Melenakan Zulaikha Dan Perempuan Kota

Diposting pada

Ketampanan Nabi Yusuf, telah melenakan St Zulaikha yang tidak lain merupakan istri seorang pejabat penting mesir, apakah Nabi Yusuf terjebak?

Tak ada celah elok rupanya

Mungkinkah mampu berpaling muka

Sinar  mentari tiada guna

Jikalau ia tengah tertawa

Ingin ku sampaikan rintihan pujangga

Cukuplah Tuhan sebaik pencipta

Oleh: Dinazu(Penulis Berita Islami)

Namanya yang terpuji abadi sebagai salah satu nama surat dalam kitab suci umat Islam seribu empat ratus tahun silam. ialah nabi yang kelak mewarisi tahta negeri Cleopatra. Sang ayah begitu menyayanginya hingga mengundang iri para saudara. Siapa mengira jika itu merupakan awal dari duka lara.

Pada usia remaja,ia harus berjuang mengabdi pada tuanya. Tak di sangka sang permaisuri justru jadi terlena. Sehingga banyak kaum menggunjing perbuatannya. Duhai nabiyullah Yusuf, benarkah engkau telah mewarisi seperempat dari ketampanan penduduk dunia?

Nabi Yusuf Terselamatkan Dari Maut

Sungai itu tak pernah sepi sejak ia menjadi pusat jalur transportasi antara Mesir, Yunani, Funisia, dan Mesopotamia. Perahu-perahu hilir mudik membawa barang dagangannya. Ladang gandum yang subur menandakan peradaban yang makmur. Nil, tahukah ia jikalau ada seorang pemuda yang tengah meregang nyawa?

Tak mungkin saudara terkasihnya tega melakukan ini. Namun, keadaan bahwa tubuh ringkihnya terjebak dalam lorong yang dalam bukanlah sebuah bualan. Nabi Ya’qub melihat pakaian putranya bersimbah darah. Hewan buas seolah mencabik dengan beringas hingga tak tersisa raga sang pemuda.

Nabi Yusuf masih sendiri di dalam sumur tua. Jikalau tak ada pertolongan Allah mungkin rombongan musafir itu tak akan mampir menengok airnya.

Musafir tersebut kaget bukan kepalang, menyaksikan sosok lemah dalam kegelapan. Mereka lantas membimbingnya keluar. Nabi Yusuf nampaknya telah terlihat istimewa. Bertemu dengannya laksana mendapati sebongkah emas diantara bebatuan gunung.

Sejak saat itu, rombongan musafir menyembunyikan nabi Yusuf sebagai barang dagangan. Kelak mereka akan menjualnya sebagai budak pada majikan yang tepat.

Pengabdian Nabi Yusuf Pada Al-Aziz

Al-Aziz menerima tawaran rombongan musafir. Para musafir menyerahkan nabi Yusuf bersama al-Aziz yang tak lain adalah seorang perdana mentri Mesir. Perdana mentri tersebut memiliki seorang istri yang tinggal bersamanya. Nabi Yusuf tinggal dan mengabdi kepada Al-Aziz tanpa ada satupun anggota keluarganya yang tau ia masih hidup.

Sosok Al-Aziz dan Istrinya yang tak pernah disebutkan secara implisit dalam al-Qur’an itu mengundang beberapa mufassir mengungkapnya. Salah satunya Ibnu Jarir al-Thabari, beliau membahas riwayat beberapa perawi hadis dalam kitab tafsir yang kini di nobatkan sebagai kitab tafsir tertua yang sampai ketangan kita.

“Muhammad bin Sa’d menceritakan kepadaku, ia berkata: Pamanku menceritakan kepadaku, ia berkata: Ayahku menceritakan kepadaku dari bapaknya, dari ibnu Abbas, ia berkata: “Nama orang yang membelinya adalah Qithfir”

“Ibnu Hamid menceritakan kepada kami ia berkata: Salamah menceritakan kepada kami dari Ibnu Ishaq, dari Muhammad bin as-Sa’ib, dari Abu Shalih, dari Ibnu Abbas tentang firman Allah, ‘Dan orang Mesir yang membelinya berkata pada istrinya’ bahwa nama wanita yang telah disebutkan Ibnu Ishaq adalah Ra’il binti Ru’ail.”

Al-Qurtubi juga mencantumkan riwayat dari Mawardi dari Ibnu Ishaq yang menyatakan bahwa nama istri al-Aziz adalah Ra’il. Dan ia katakan pula bahwa namanya adalah Zulaikha. Agaknya nama Zulaikha lah yang sering kita dengar sebagai nama istri dari al-Aziz perdana mentri Mesir kala itu.

Baca Juga Beritaku: Kisah Nabi Syuaib, Sejarah, 3 Mukjizat, Umat dan Keteladanan

Ketampanan Nabi Yusuf Yang Melenakan Zulaikha

Ilustrasi Zulaikha Yang Memaksa Nabi Yusuf

Tahukah kalian aktor legendaris Leonardo Dicaprio? Atau mungkin  Omar Borkan al-Gala yang dulu sempat di deportasi dari Arab Saudi karena di anggap terlalu tampan? Oh kalau ini pasti kalian paham, bagaimana dengan Arya Saloka pemeran karakter Aldebaran yang tengah viral di masyarakat Indonesia?

Nah,Mereka adalah secuil contoh lelaki tampan yang kita kagumi. Coba bayangkan,melihat di televisi saja hati perempuan bisa meleleh, apalagi jika melihat langsung dengan ketampanan nabi Yusuf yang jelas jauh lebih tampan dari mereka semua?

Zulaikha lupa akan statusnya sebagai seorang permaisuri perdana mentri. Ia menggoda nabi Yusuf dan memintanya untuk melakukan perbuatan keji. Permaisuri yang harusnya menjaga martabat sang suami, malah mengundang pemuda itu masuk ke kamar dan menginjak-injak harga dirinya sendiri. 

Perhatian kini tertuju pada nabi Yusuf. Budak sebatang kara yang ketampananya menyulut api asmara. Siapa yang rela meninggalkan tubuh gagah dan senyum menawan yang tersungging dari ujung bibirnya? Zulaikha tak mampu membendung rasa, terpana, terbuai dan terlena oleh seorang hamba sahaya.

Manusia Yang Terjaga

Al-Qurtubi dalam kitab tafsirnya mengutip riwayat dari Ka’b al-Ahbar tentang ketampanan nabi Yusuf. Ka’b al-Ahbar merupakan ahli kitab yang masuk Islam dan seringkali menjadi rujukan para mufassir karena banyak menyampaikan keterangan lebih terperinci dalam kitab suci mereka.

Perlu diketahui bahwa riwayat dari Ka’b al-Ahbar ini disebut sebagai isra’iliyyat, yang mana adanya tidak boleh dibenarkan maupun didustakan.

“Yusuf berwajah tampan, berambut indah, kedua matanya tajam, tubuhnya tegap, kulitnya putih, perutnya ideal. Jika tersenyum, kamu akan melihat cahaya dari giginya. Jika  ia berbicara, kamu akan melihat cahaya mentari.

Tidak ada  seorangpun yang dapat mensifatinya. Ketampananya ibarat cahaya siang dalam kegelapan malam. Ia seperti Adam ketika pertama tercipta sebelum ia melakukan maksiat.”

“Alangkah tampannya kamu” kata Zulaikha

“Di dalam rahim, Tuhanku telah membentukku” ujar nabi Yusuf dengan rendah hati

“Wahai Yusuf, kasur sutera telah aku hamparkan untukmu, maka berdirilah dan penuhilah keinginanku” rayu Zulaikha lagi

“Kalau begitu, bagianku dari surga akan hilang” sanggah Yusuf

Begitulah sekilas percakapan nabi Yusuf dan Zulaikha sebagaimana tertulis dalam kitab tafsir al-Thabari. Mungkin sangat  banyak rayuan yang di lontarkan oleh Zulaikha namun nabi Yusuf berhasil menyanggahnya.

Ibnu Atha’, seorang imam Sufi pernah ditanya muridnya. “Wahai Syaikh, jadi Yusuf berkeinginan (seperti yang diinginkan Zulaikha) tetapi tidak melakukan?” beliau menjawab , “Iya, karena ada pertolongan Allah disana”. Seorang hamba tidak di anggap berdosa karena terbesit keinginan di hatinya. Hal ini seperti orang yang berpuasa, ia ingin makan dan minum tetapi tidak di wujudkan.

Ada pula riwayat yang menyatakan bahwa saat kejadian itu, nabi Yusuf terbayang wajah nabi Ya’qub sedang menatap ke arahnya. Sangat tidak mungkin ia berbuat dhalim kepada Allah dan kepada orang yang bahkan telah mengganggapnya sebagai anak.

Ya, nabi Yusuf adalah kekasih Allah. Beliau hamba yang terpilih. Allah telah memalingkan darinya keburukan dan kekejian. Nabi Yusuf tetaplah seorang nabi bersifat maksum yang dijaga dirinya dari melakukan perbuatan maksiat.

Siapakah Yang Berdusta?

Nabi Yusuf berusaha untuk melepaskan diri, ia berlari menuju pintu untuk menghindari tuannhya. Zulaikha menyusulnya sekuat tenaga seakan tak ingin melepaskan mangsa yang terlanjur masuk kedalam jebakan. Lalu mereka berdua sama-sama  berlari menuju pintu.

Mereka satu tujuan namun membawa niat yang berbeda. Yang satu berusaha melepaskan diri dari kemaksiatan. Yang lainnya justru ingin menjerumuskan diri pada lingkaran syaitan.

Sampai di depan pintu, Zulaikha mengatakan kepada suaminya “Apakah gerangan balasan yang setimpal untuk orang yang bermaksud buruk terhadap istrimu wahai suamiku?” Semua orang yang ada tentu akan terbawa suasana. Keadaan ketika perempuan menjadi korban perbuatan keji lelaki memang sudah lumrah terjadi.

Mereka tak akan mengira justru fakta yang benar adalah keadaan sebaliknya. Sampai datanglah orang yang bersaksi atas kebenaran sanggahan nabi Yusuf terhadap fitnah Zulaikha.

Dalam tafsir al-Qurtubi disebutkan riwayat tentang kedatangan orang dari pihak Zulaikha untuk memberikan sebuah pendapat yang adil dan logis. Riwayat pertama mengatakan bahwa sosok tersebut adalah bayi yang masih dalam buaian. Kemudian riwayat kedua mengatakan bahwa sosok tersebut bukanlah dari bangsa jin maupun bangsa manusia. Riwayat ketiga menyatakan sosok tersebut adalah orang yang bijaksana.

 Al-Qurtubi menguatkan riwayat pertama dimana ada hadis shahih yang menyebutkan adanya empat bayi yang sudah dapat berbicara ketika dalam buaian. Salah satu diantaranya adalah orang yang menjadi saksi nabi Yusuf. Riwayat tersebut disandarkan kepada Ibnu Abbas, Abu Hurairah, Ibnu Jubair, Hilal bin Yisaf, dan al-Dahhak.

Terungkapnya Kebenaran

Setelah mendengar kesaksian tersebut. Semua pihak yang berada disana langsung memeriksa keadaan qamis atau baju yang dikenakan nabi Yusuf saat itu. Begitulah kenyataannya, baju nabi Yusuf ternyata telah koyak pada bagian punggung belakang.

Koyakan tersebut merupakan bekas tarikan tangan Zulaikha yang saat itu mengejar nabi Yusuf menuju kearah pintu. Namun Nabi Yusuf berhasil lolos dan tak sempat jatuh ke pelukan Zulaikha. Kemudian melihat bukti tersebut, sontak Al-Aziz merasa sangat geram dengan perbuatan Zulaikha yang telah mendustainnya.

Istri tersayang telah berpaling hati saat tak bersamanya. Perasaan marah dan juga malu terbumbung menjadi satu. Tak mungkin ia hukum istrinya sendiri. Ia lantas meminta nabi Yusuf untuk melupakan kejadian itu dan juga meminta Zulaikha bertaubat atas segala dosa dan perbuatannya.

Baca Juga Beritaku: Kisah Nabi Ibrahim, Percabangan 2 Versi, Keturunan dan Keteladanan

Ketampanan Nabi Yusuf Yang Melenakan Perempuan Kota

Mendengar kabar tersebut, para perempuan di kota menggunjing Zulaikha yang begitu sampai hati menggoda pelayannya. Zulaikha nampaknya ingin membuktikan kepada mereka bahwa nabi Yusuf bukanlah lelaki biasa. Nabi Yusuf adalah sosok yang sangat tampan diatas rata-rata. Siapapun yang memandangnya, niscaya akan terlena.

Zulaikha berinisiatif untuk mengumpulakan perempuan-perempuan tersebut dalam satu majlis. Kemudian ia akan melakukan sebuah tindakan sederhana. Setiap perempuan dibekali buah dan sebilah pisau. Zulaikhah sengaja meminta mengupas buah tersebut dan tiba-tiba memanggil nabi Yusuf untuk masuk ke majlis itu.

Ketika nabi Yusuf datang, semua perempuan tercuri perhatiannya. Kedua mata mereka seakan terhipnotis untuk tidak berpaling dari apa yang tengah lewat didepannya. Sosok itu memang tiada dua.

Tiada yang mampu mensifati keelokan wajah dan perawakan nabi Yusuf. Perempuan-perempuan itu hanya tertegun. Kefokusannya telah tercuri. Sehingga tanpa sadar belati tajam itu menggores tangannya sendiri. Mereka bahkan tak percaya bahwa apa yang dilihatnya tadi adalah manusia.

Itu bukanlah manusia, tak berlebihan kiranya mereka menyebut sosok nabi Yusuf itu dengan sebutan malaikat yang mulia.

Kasih sayang merupakan bagian dari kebutuhan kita semua. Fitrah ini justru merupakan sebuah kemuliaan yang telah Allah berikan. Namun, berkembangnya fitrah tentu bergantung pada siapa dan bagaimana setiap orang melatihnya. Ada yang menjadikan fitrah ini sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Dan ada pula yang malah menjerumuskannya kedalam hawa nafsu sesaat. Semoga kita senantiasa dapat menahan diri dari godaan  nafsu duniawi dan juga mendapatkan anugrah untuk selalu mensyukuri apa yang telah kita miliki. Yakinlah bahwa Allah akan menunjukkan jalan kemenangan serta kebaikan di dunia dan di akhirat. Wallahua’lam.

Baca Juga Beritaku: Kisah Nabi Luth dan Laut Mati, Kehilangan Keluarga dan Kaum

Referensi:

  1. Al-Qur’an
  2. Berburu Warisan Nabi Yusuf dan Nabi Sulaiman
  3. Tafsir Jalalain
  4. Benarkah Yusuf dan Zulaikha Menikah? Analisa Riwayat Kisah Isra’iliyyat dalam Al-Qur’an
  5. Dakhil al-Israi’iliyyat Kisah Nabi Yusuf dalam Jami’ li Al-Ahkam Al-Qur’an Karya Al-Qurtubi