Surah Al Maidah memiliki berbagai keutamaan. Keutamaan itu salah satunya adalah surat yang membuat kaum yahudi iri. Sebenarnya apa saja isi yang terkandung di dalamnya? Mari kita simak.
Beritaku.id, Berita Islami – Dahulu, keutamaan mukzizat pernah turun pada para hawari yang Allah sebutkan dalam surah Al Maidah. Apa batin kita pernah bertanya, bagaimanakah rasanya hidangan dari syurga? Sungguh, hidangan itu pernah turun ke kaki dunia dan mereka meyicipinya.
Oleh: Ulfiana (Penulis Berita Islami)
Surah Al Maidah merupakan surat dengan urutan ke 5 dalam mushaf Al Quran. Jumlah ayatnya adalah sebanyak 120 ayat. Surah ini masuk dalam kategori surat Madaniyah. Sebab, turunnya adalah ketika Rasulullah telah berhijrah ke Madinah.
Arti dari Al Maidah sendiri adalah hidangan makanan. Cerita tentang hidangan makanan ini ada dalam kisah Nabi Isa dan Hawarinya.
Hawari (pengikut setianya) meminta pada Nabi Isa agar berdoa kepada Allah menurunkan hidangan makanan (Al Maidah) dari surga.
Al Maidah juga memuat kisah-kisah lain. Diantaranya adalah, kisah tentang Nabi Musa As. Nabi Musa membawa Bani Israil untuk memasuki negri kan’an atau sekarang kita kenal dengan Palestina. Selain itu, terdapat kisah tentang anak-anak Nabi Adam as, serta kisah tentang Nabi Isa As.
Nama lain dari surah ini yaitu Al Uqud atau perjanjian. Al Uqud berasal dari kata yang ada di ayat pertama. Menerangkan perjanjian yang telah di lakukan oleh umat piliha sebelumnya, namun mereka mengingkarinya.
Selain itu Al Maidah juga memiliki nama lain, yaitu Al Munqidz atau penyelamat.
Kandungan dalam Surah Al Maidah
Surat Al Maidah memiliki beberapa kandungan. Berikut ini adalah kandungan yang terdapat dalam surat ini:
- Tauhid
Keesaan Allah dan bantahan kepada mereka yang menjadikan nabiNya sebagi Tuhan menandingi Allah.
- Menepati Janji
Perintah Allah agar kaum mulsimin memenuhi janji yang telah mereka ucap sendiri. Sesungguhnya janji adalah sebuah hutang yang harus di penuhi.
- Makanan
Al Maidah memuat tentang makanan yang Allah halalkan dan makanan yang Allah haramkan.
- Hukum
Kandungan tentang hukum yang di maksud adalah hukum syariat islam. Hukum-hukum itu berupa hukum menikahi wanita ahli kitab, taharah, qisash dan hukum membunuh manusia.
Taharah memuat tentang wudhu, tayamum serta mandi. Selain itu, terdapat pula hukum khamr, berkorban untuk berhala, berjudi, serta keharaman membunuh bintang saat ihram.
- Kisah
Beberapa kisah yang ada di surat ini antara lain, kisah Nabi Musa yang membawa kaumnya pergi ke palestina. Serta, kutukan Allah pada orang-orang yahudi.
Kisah habil dan qabil yang bersiteru dan berujung pada penumpahan darah pertama. Juga, terdapat kisah tentang Nabi Isa dan hawari atau pengikut setianya.
- Peringatan
Surah Al Maidah juga memuat tentang peringatan dari Allah agar meninggalkan kebiasaan orang-orang jahiliyah dulu.
Serta, kewajiban untuk memiliki perilaku jujur dan adil. Anjuran untuk menjauhi pertanyaan-pertanyaan yang akhirnya hanya akan membuat sulit diri sendiri.
Pernyataan tentang penyempurnaan agama islam saat zaman nabi muhammad juga termuat dalam surah Al Maidah.
Baca juga beritaku: Kisah Nabi Isa
Keutamaan Membaca Surah Al Maidah
Seperti yang kita tau, setiap surat dalam al quran memiliki keistimewaannya tersendiri. Sesungguhnya kitab yang Allah turunkan itu merupakan mukzizat terbesar yang pernah ada.
Al Maidah sebagai salah satu surah dalam Al Quran juga memiliki keutamaan bagi mereka yang membacanya. Berikut ini adalah beberapa keutamaan surah Al Maidah, yaitu:
Surah Al Maidah merupakan as-sab’uth thiwal
As- sab’uth tiwal artinya adalah surah yang menggantikan kitab taurat saat zaman Nabi Musa As.
Tujuh surat pertama
Al Maidah merupakan termasuk dalam kategori tujuh surah pertama yang turun. Penghafalnya merupakan orang-orang yang alim lagi memiliki ketakwaan yang tinggi.
Al-Matsani Ath Thiwal
Surah ini termasuk Al-Matsani Athiwal bagi Rasulullah, yang juga merupakan pengimbang dari Lauh nabi Musa. Al matsani artinya yang di ulang, sedangkan Ath Thiwal adalah surat yang panjang.
Kategori At Thiwal ini adalah memiliki jumlah ayat serta baris yang terbanyak. Bahkan jumlah ayatnya lebih dari 100 ayat mendekati tiga ratus ayat.
Wasilah penghindar syirik dari surah Al Maidah
Dalam surah Al Maidah terdapat ayat-ayat yang bisa menjadi wasilah doa untuk memurnikan iman. Serta, menghindarkan seseorang dari memiliki sifat syirik.
Menurut Abu Jafar: siapa saja yang membaca surah Al Maidah setiap hari kamis, maka ia akan memiliki keimanan yang tak akan terkena kezaliman. Yaitu, tak akan berlaku syirik kepada Allah SWT.
Obat Untuk Keraguan.
Ayat ke tujuh pada surat Al Maidah dapat kita baca ketika kita merasa ragu-ragu atau bimbang. Utamanya, ketika kita berada dalam keraguan terkait ibadah seperti saat sholat dan wudhu.
Surah yang membuat kaum yahudi iri.
Menurut Thariq Syihab, pernah seorang yang berasal dari kaum yahudi berkata pada Umar.
” Ya Amirul Mukminin, setiap kali membaca satu ayat dari kitab kaum muslim. Tepatnya surat al Maidah, kami berharap surat itu di turunkan pada kami. Niscaya saat itu terjadi, kami pasti akan menjadikan sesuatu itu sebagai hari raya”
Surat yang Rasulullah Baca untuk Memohon Syafaat Pada Allah.
Rasulullah SAW membaca surat Al Maidah untuk meminta syafaat bagi umatnya kepada Allah SWT. Dari Abu Said Al Khudri, Rasulullah suatu kali pernah mengulang-ulang sebuah ayat hingga waktu subuh tiba.
Hal itu juga di sampaikan oleh Abu Dzar. Pernah suatu malam Rasululullah melakukan sholat. Rasulullah kemudian membaca sebuah ayat hingga tak terasa subuh tiba. Ayat yang Rasulullah baca adalah surat Al Maidah ayat 118.
Kemudian ketika subuh, Abu Dzar bertanya pada beliau, mengapa rasulullah terus menerus membacanya hingga subuh?
Beliau menjawab bahwa sesungguhnya beliau telah memohon pada Allah syafaat untuk umatnya. Lalu, Allah memberikannya. Syafaat itu akan di dapat oleh siapapun yang tidak menyekutukan Allah dengan apapun.
Makna Ayat 13 – 17 Surah Al Maidah
Dalam Surah Al Maidah, terkandung pelajaran tentang pentingnya menepati janji. Menurut tafsir dari Ustadz Marwan Hadidi bin Musa dalam Hidayatul Insan Bi Tafsiril Quran, yaitu:
Sesungguhnya Allah telah memberikan contoh tentang pengingkaran menepati janji dari kaum yang Allah beri petunjuk terdahulu. Ayat 13 sampai 17 surah Al Maidah menceritakan tentang adzab Allah pada mereka yang melanggar janji pada Allah.
Baik dari kalangan kaum yahudi maupun kalangan nasrani yang dahulu telah Allah ambil janji dari mereka.
Allah mengutuk perbuatan kaum yahudi. Allah jadikan hati mereka keras seperti batu sehingga tak mampu menerima cahaya. Hidayah tak akan mampu memasuki jiwa mereka.
Mereka melanggar janji-janji tersebut bahkan mengingkarinya. Tindakan ekstrim lainnya adalah membunuh Rasul-Rasul yang Allah utus. Sederhananya karena, Rasul tersebut berseru pada kebenaran, bukan pada kepentingan mereka.
Tindakan lainnya adalah mereka mengubah firman Allah dari yang sesungguhnya. Termasuk berita tentang kedatangan Rasul terakhir, yaitu Nabi Muhammad SAW.
Baca juga beritaku: Kisah Nabi Musa
Janji Mengimani Rasul Terakhir
Dalam ayat ini Allah juga memberitahukan pada Nabi Muhammad, bahwa ia akan melihat atau mendengar pengkhianatan mereka. Pengkhianatan dari orang-orang yang telah berjanji untuk beriman ketika kedatangan Nabi Muhammad SAW.
Kecuali, ada beberapa kelompok kecil yang menepati janji itu. Artinya memang tidak semua berkhianat, tapi sebagian besar mengingkari. Maka maafkanlah mereka. Sesungguhnya dengan memaafkan, Rasulullah telah berbuat baik pada mereka.
Pada kaum Nasrani yang mendapat wahyu, Allah juga mengambil janji pada mereka. Namun, mereka mengingkarinya bahkan menyembunyikan kedatangan Rasulullah.
Sedangkan sebenarnya mereka telah tau tentang kabar tersebut. Maka Allah jadikan mereka satu sama lain berselisih hingga hari kiamat nanti.
Pegingkaran Mereka pada Al Quran
Dalam ayat tersebut, Allah juga mengabarkan telah menurunkan kitab al quran. Agar, Al Quran itu bisa menjadi pelita bagi mereka. Namun, lagi-lagi mereka mengingkarinya.
Mereka justru membuat Tuhan-Tuhan lain yang di persanding kan dengan Allah. Sa,ah satunya, mereka mengangkat Tuhan dari NabiNya. Mereka berkata bahwa itu adalah tandingan Allah yang berasal dari Allah.
Kedua kaum tersebut juga menganggap diri mereka eksklusif.
Diantara keekslusifannya adalah merasa bahwa mereka adalah hamba pilihan, kekasih tuhan dan anak tuhan.
Sedangkan sebenarnya, mereka merupakan hamba biasa yang memiliki derajat yang sama. Jika mereka salah, maka Allah akan memberi balasan yang setimpal juga.
Jika saja Allah membinasakan semua ciptaannya termasuk yang mereka Tuhankan selain Allah itu, tidak ada yang dapat menghalanginya. Sesungguhnya kerajaan langit dan bumi ini adalah milik Allah. Allah menciptakan apa yang dia kehendaki. Serta, Allah maha kuasa atas segala sesuatu.
Bermohon Rezeki Dengan Al Maidah
Salah satu fadilah dari surah Al Maidah adalah terdapat doa permohonan rezeki dari Allah. Doa tersebut ada dalam ayat 114 dari surat Al Maidah.
اللّٰهُمَّ رَبَّنَآ اَنْزِلْ عَلَيْنَا مَاۤىِٕدَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ تَكُوْنُ لَنَا عِيْدًا لِّاَوَّلِنَا وَاٰخِرِنَا وَاٰيَةً مِّنْكَ وَارْزُقْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ
Artinya:
” Ya tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami. Yaitu, bagi orang-orang yang sekarang bersama kami ataupun yang datang setelah kami. Dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; berilah kami rezeki, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki.“
Doa ini merupakan doa yang pernah Nabi Isa minta pada Allah untuk kaumnya. Saat itu kaumnya yang juga merupakan pengikut setianya berharap bukti akan mukzizat yang Nabi Isa miliki.
Dalam doa tersebut juga terdapat kata “Allahumma rabbana” yang artinya adalah sifat-sifat agung milik Allah. Berdoa menggunakan nama yang Allah sukai, memberi harapan bahwa doa tersebut akan mudah menembus pintu langit.
Saat ini, doa ini bisa sama-sama kita panjatkan, untuk mendapat rezeki yang halal dari Allah. Tentu saja dengan ikhtiar yang maksimal, beserta memanjatkan doa ini secara sungguh-sungguh.
Kecerdasan Dari Al Maidah
Surah Al Maidah juga memuat tentang kecerdasan yang saat ini tengah ada dalam dunia modern. Kecerdasan tersebut salah satunya adalah kecerdasan kinestetik.
Dalam Al Maidah ayat 31, Allah menunjukkan salah satu metode belajar bagi seseorang, yaitu meniru.
Saat Qabil, anak Adam membunuh Habil, yang merupakan saudaranya, ia kebingungan. Ia melihat suadaranya tersebut menjadi sebuah mayat yang tak tau apa yang harus ia lakukan pada mayat tersebut.
Kemudian, datanglah sepasang gagak yang memberi contoh pada Qabil. Burung gagak tersebut, atas petunjuk Allah, menguburkan gagak lainnya yang telah mati.
Baru kemudian, Qabil belajar tentang bagaimana memperlakukan mayat saudara yang telah ia bunuh itu.
Upaya dari penggalian dari burung gagak itu merupakan sebuah pembelajaran keteladanan dalam bentuk lain. Ternyata, sejak dari dulu, manusia telah memiliki kecenderungan untuk meniru sesuatu.
Cara itu juga Allah tunjukkan dari diturunkannya Rasul-Rasul untuk kaumnya. Contoh terbesarnya adalah Allah menurunkan Nabi Muhammad SAW sebagi uswatun hasanah. Hingga hari ini, sosok rasulullah masih kita pelajari dan tiru.
Baca juga beritaku: Kisah Nabi Dzulkifli
Demikianlah sedikit pembahasan tentang surat Al Maidah. Semoga darisini kita dapat belajar sedikit demi sedikit tentang apa yang kita baca dalam Al-Quran. Sampai jumpa di pembahasan surat selanjutnya.
Sumber: dream.co, tafsirweb.com, republika.co