Lumbricus Rubellus atau Cacing Tanah, merupakan hewan yang dapat membuat tanaman menjadi subur, dengan cara menguraikan tanah menjadi humus.
Beritaku.id, Lestari – Semesta menciptakan Cacing Tanah, sebagai hewan yang bermanfaat bagi kehidupan di Bumi. Bukan hanya bermanfaat bagi manusia, namun juga bagi siklus kehidupan makhluk hidup lainnya.
Oleh: Novianti Lavlia (Penulis Lestari)
Lumbricus Rubellus dan Klasifikasinya
Cacing Tanah memiliki karakteristik morfologi sebagai berikut:
- Mayoritas dari tubuhnya terdiri dari 95 jenis segmen, yang dapat meregang dan menyusut. Hal tersebutlah yang membuatnya dapat bergerak bebas di tanah, walaupun di dalamnya sekalipun.
- Tidak memiliki kaki, gigi, maupun mata dan telinga.
- Memiliki Reseptor Sel, yang membuatnya sensitif terhadap sentuhan dan cahaya.
- Mempunyai Kemoreseptor , sehingga dapat bereaksi dengan bahan kimia.
- Anterior atau bagian depannya, memiliki organ perasa.
- Sangat unik, karena memiliki lima buah jantung.
- Memiliki kelenjar sel atau Clitellum, yang fungsinya sebagai pembentuk kepompong atau kokon, untuk menempatkan telurnya.
- Termasuk dalam golongan Poikiloterm, atau hewan berdarah dingin, sehingga tidak memiliki kemampuan untuk memanaskan suhu tubuhnya.
Ciri-ciri Lumbricus Rubellus
Secara umum, ciri-ciri dari Cacing tanah adalah sebagai berikut:
- Merupakan jenis Invertebrata, yaitu tidak memiliki tulang belakang.
- Berwarna merah kecoklatan.
- Termasuk sebagai hewan melata, yang bergerak dengan menggunakan tubuhnya.
- Lendir pada bagian tubuhnya, berfungsi sebagai pelicin ketika melakukan gerakan.
- Memiliki Seta atau bulu halus, sebagai penguat tubuhnya, saat melata di suatu bidang.
- Tidak memiliki organ mata.
- Memiliki indera peraba dan penciuman.
- Dilengkapi dengan dua jenis otot, yaitu otot melingkar dan memanjang pada tubuhnya.
- Kulitnya yang lembab berfungsi sebagai alat untuk bernafas.
- Berkembangbiaknya dengan cara bertelur, atau Ovipar.
- Memiliki bentuk tubuh yang pipih, dengan ekor runcing kecoklatan.
- Gerakannya terbilang lambat.
- Terdapat 2 bagian pada tubuhnya, yaitu Anterior di bagian depan, dan Posterior di bagian belakang.
- Merupakan Hermafrodit, atau hewan berkelamin ganda.
Manfaat Budidaya Lumbricus Rubellus
Walaupun bentuknya menggelikan, namun Cacing Tanah memiliki banyak manfaat bagi manusia, dan juga hewan lainnya. Selain berguna sebagai makanan ternak yang bergizi, cacing tanah juga berkhasiat sebagai obat penurun panas bagi manusia.
Baca juga beritaku: 5 Jenis Ikan Air Payau: Unsur, Tempat Menambak, dan Caranya
Bahkan saat ini, produk dengan bahan dasar Cacing Tanah tengah mulai naik daun ke dunia kosmetik. Penelitian mengatakan, bahwa hewan kecil ini memiliki khasiat sebagai pelembab dan peremajaan kulit.
Adapun kandungan nutrisi yang terdapat di dalamnya adalah:
- Protein 64-76 %
- Lemak 7-10 %
- Asam Glutamat 8.98 %
- Treonin 3.28%
- Lisin 5.16%
- Glycine 3.54
- Energi 900-4100 kal
- Mineral
- Air
Melihat banyaknya kandungan bermanfaat tersebut, tidak heran jika banyak masyarakat, yang mulai tertarik untuk menggeluti Budidaya Cacing Tanah. Ditambah lagi, permintaan dan harga hewan jenis avertebrata ini lumayan tinggi.
Jenis Terbaik Pada Budidaya Cacing Tanah
Adapun beberapa jenis ternak terbaik, yang menjadi rekomendasi pada Ternak Cacing Tanah adalah:
Lumbricus Rubellus
Nama lain dari Cacing Tanah ini adalah Ekor Kuning, yang berasal dari Eropa. Jenis ini biasa dipakai dalam industri farmasi, kosmetik, dan makanan hewan. Cacing yang hidupnya di permukaan tanah ini, memiliki ukuran tubuh dengan panjang 8 – 14 cm.
Eisenia Fetida
Cacing ini berukuran sekitar 7-8 cm, dan memiliki warna coklat kemerahan, sehingga sering disebut dengan Cacing Merah atau Cacing Tiger. Tubuhnya berbentuk silindris dan biasanya berdiam pada tumpukan sampah organik.
Eudrilus Eugeniae
Nama lainnya adalah African Nightcrawler, dengan ciri fisik berwarna merah keunguan, serta panjangnya yang dapat mencapai panjang 20 cm. Cacing tanah ini juga memiliki kemampuan reproduksi, yang terbilang cukup tinggi.
Perionyx Exavatus
Avertebrata ini merupakan jenis cacing lokal, yang berbentuk unik seperti kalung. Sehingga, dikenal juga sebagai Cacing Kalung. Ukuran tubuhnya memang relatif lebih besar, dan biasa hidup di antara kotoran ternak, maupun pada batang pisang yang sudah busuk.
Pheretima sp
Warna tubuhnya yang kuning kecoklatan, akan melingkar saat tersentuh. Dan julukan lain dari Pheretima sp adalah, Cacing Koot. Gerakannya yang agak lambat, membuatnya sering menjadi umpan pancing.
Metaphire Longa
Jenis Cacing Tanah ini memiliki warna sisik kehitaman, dan panjangnya dapat mencapai hingga 1.5 meter. Jenis ini dikenal juga sebagai Cacing Sonari, yang suka menaiki pepohonan pada malam hari, sambil mengeluarkan suara seperti lengkingan.
Tahapan Melakukan Budidaya Lumbricus Rubellus
Budidaya Cacing Tanah, telah menjadi bisnis yang sangat menguntungkan dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, karena semakin berkembangnya popularitas dari hewan ini, sehingga banyak membuka peluang ekspor bagi para pebisnis.
Berapa tahapan dari Budidaya yang efektif dan efisien, adalah seperti yang tertulis pada urutan di bawah ini.
Persiapkan Media Budidaya Lumbricus Rubellus
Untuk memulai Budidaya Cacing ini, hal pertama yang harus dipersiapkan adalah, adalah media media untuk pembiakannya terlebih dahulu. Gunakan kotak yang telah terisi media tanah, dengan ukuran 90 x 50 x 30 cm.
Sebaiknya tanah yang digunakan adalah jenis tanah humus, hingga ketinggian 5-10 cm. Jika tanah dalam kondisi kekurangan nutrisi, campurkan dengan pupuk kompos atau pupuk kandang. Setelah itu, letakkan kotak di tempat yang teduh.
Persiapkan Bibit Cacing Yang Berkualitas
Pilihlah hanya bibit Cacing yang berkualitas, terutama yang berasal dari sampah organik, atau tanah lembab. Namun untuk memperbanyak bibit tersebut, terdapat beberapa langkah yang sebaiknya dijalankan, seperti berikut ini.
- Siapkan media ternak dengan bibit cacing yang sudah disiapkan.
- Ternakan Cacing dengan memberikan pakan berupa sayur atau daun kering
- Setelah Cacing berkembangbiak dalam waktu dua bulan, pindahkan ke media ternak yang lebih besar.
Umumnya, untuk melakukan Budidaya Lumbricus Rubellus dalam satu media, akan membutuhkan sekitar 50-100 cacing, untuk skala kecil. Jika ingin melakukan budidaya dalam skala yang lebih besar, sebaiknya langsung membeli bibitnya saja dari peternak cacing, untuk menghemat waktu.
Pemindahan Bibit Cacing
Dalam proses pemindahan bibit Cacing ke media ternak yang lebih besar, terdapat beberapa langkah yang perlu dijalani, seperti urutan di bawah ini.
- Selalu jaga kelembaban tanah pada media ternak, dengan rutin membasahinya dengan air.
- Ukur media tanahnya, dan pastikan Ph nya selalu normal, atau sesuai untuk perkembangbiakannya, yaitu antara 5,5-7,5. Setelah itu, bisa langsung mengisi media ternaknya dengan bibit Cacing, sebanyak 50-100 ekor.
- Periksa kondisi Cacing setiap 3 jam sekali pada hari pertama Budidaya. Apabila Cacing terlihat keluar dari media tanahnya, bisa jadi karena kondisi media tanahnya kurang baik. Biasanya, akibat dari suhu atau Ph tanah yang berbeda dengan habitat asalnya.
Perawatan dan Pemeliharaan Lumbricus Rubellus
Selama proses budidaya berlangsung, lakukan perawatannya secara rutin. Beberapa proses perawatannya yang baik, antara lain adalah:
Pemberian Pakan Yang Baik
Agar kondisi Cacing tetap dapat tumbuh sehat, lakukan pemberian pakan dengan rutin. Untuk jenis pakan yang baik, sebaiknya hanya mengambil dari sisa kotoran hewan ternak seperti sapi dan kerbau.
Baca juga beritaku: Burung Julang: Ciri-Ciri, Sebaran dan Bentuk
Jika tidak tersedia, dapat juga menggunakan jenis yang berasal dari kompos sayuran. Selain itu, pastikan juga untuk memilih pakan yang memiliki struktur gembur. Tujuannya, agar cacing lebih mudah untuk mencerna pakan tersebut.
Salah satu metode yang dapat menggemburkan pakan adalah, dengan sistem fermentasi. Yaitu, cukup hanya dengan memercikkan sisa tanaman dengan campuran air, tetes tebu, dan larutan EM4. Setelah itu, tunggulah hingga 1-2 hari, sebelum kompos sayuran tersebut, siap digunakan sebagai pakan bernutrisi.
Penggantian Media Ternak Lumbricus Rubellus
Karena ternak Cacing akan berkembang semakin banyak, sebaiknya lakukan penggantian media ternak dengan rutin. Penggantiannya dapat berjalan, sebanyak 1-2 bulan sekali.
Cara pemindahannya adalah, dengan mengeluarkan semua Cacing yang dibiakkan, ke dalam media ternak yang baru. Biarkan tanah pada media ternak yang lama untuk sementara waktu, hingga kokon yang masih ada didalamnya, menetas menjadi Cacing baru.
Pembuatan Media Untuk Bertelur
Saat Cacing siap bertelur, siapkan media yang sesuai bagi Cacing tersebut. Media telur yang paling populer adalah, berupa campuran jerami dan pupuk kandang, beserta kompos kering.
Saat akan bertelur, Cacing akan berpindah sendiri, dari media ternaknya di dalam kotak, menuju media untuk bertelur. Setelah itu, Cacing-cacing Tanah tersebut, akan menyimpan telurnya disana.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Selama proses Budidaya berlangsung, serangan hama dan penyakit pun tidak dapat mudah untuk dihindari. Jenis hama yang paling umum, biasanya berasal dari jenis serangga, seperti Semut. Untuk menghindari serangan hama tersebut, letakkan kotak media ternak beserta kapur anti serangga, pada suatu rak susun.
Panen Hasil Budidaya Lumbricus Rubellus
Masa panen Budidaya Cacing Tanah, umumnya akan berlangsung ketika usianya sudah memasuki 6 bulan perawatan. Cacing Tanah yang sudah dipanen tersebut, dapat bisa dijual setelahnya.
Proses cara memanennya cukup mudah, yaitu dengan mengarahkan lampu ke media ternak, hingga Cacing bergegas keluar dari sarangnya. Pasalnya, Cacing Tanah takut akan cahaya langsung. Saat sekelompok Cacing tersebut keluar, maka dapat langsung memanennya.
Setelah proses panen selesai, pisahkan kokon dari sarangnya untuk diternakkan kembali. Sedangkan bekas tanahnya, atau yang dikenal sebagai Kascing, dapat berguna kembali sebagai pupuk organik.
Potensi Keuntungan Budidaya Lumbricus Rubellus
Dengan melihat potensi pasarnya, ternak Cacing Tanah ini, pastinya dapat memberikan peluang bisnis yang dapat menguntungkan.
Adapun analisis usaha tersebut, contoh perhitungannya, dapat dilihat pada studi kasus di bawah ini:
Modal Usaha Budidaya Lumbricus Rubellus
Perincian dari modal hingga mendapat kan keuntungan serta kembalinya modal atau Break Event Point (BEP), adalah sebagai berikut:
Biaya Investasi
- Sewa lahan setiap bulan Rp. 500.000,-
- Pembuatan kandang ternak Rp. 2.000.000,-
- Rak susun penyimpanan @ Rp. 200.000,- x 10 buah Rp2.000.000,-
- Total Biaya investasi Rp. 4.500.000,-
Biaya Tetap
- Biaya penyusutan dalam investasi setiap bulan Rp. 500.000,-
- Gaji karyawan @ Rp1.000.000 x 2 orang Rp. 2.000.000,-
- Total Biaya Tetap Berjalan Rp. 2.500.000,-
Biaya Variabel
- Bibit Cacing Tanah @ Rp. 50.000,-/kg x 40 kg Rp2.000.000,-
- Pakan limbah sayuran Rp. 500.000,-
- Plastik Rp. 1.000.000,-
- Kebutuhan bahan untuk media ternak Cacing Rp. 1.500.000,-
- Air beserta listrik Rp. 500.000,-
- Pelepah pisang olahan Rp.150.000,-
- Total Biaya Variabel Rp. 5.650.000,-
- Total biaya operasional = biaya tetap + biaya variabel Rp 8.150.000,-
Analisa Keuntungan Budidaya Lumbricus Rubellus
Dari perhitungan tersebut, analisa keuntungannya, adalah sebagai berikut:
Pendapatan Setiap Bulan
- Rata-rata harga cacing per Kg : Rp. 70.000,-
- Hasil produksi cacing selama 4 bulan panen :
Rp. 70.000,- x 150 Kg = Rp 10.500.000,-
Keuntungan per bulan
- Total pendapatan (-) total biaya operasional = laba
- Keuntungan = Rp 10.500.000,- – Rp. 8.150.000,- = Rp. 2.350.000,-
BEP / Break Even Point / Balik Modal
- Total investasi (:) laba = BEP
Rp.4.500.000,- (:) Rp. 2.350.000,- = 1.914
Dari perhitungan di atas, dapat terlihat perkiraan antara modal, pengeluaran, serta laba yang akan dihasilkan, saat bisnis berjalan.
Dengan investasi sebesar Rp. 4.500.000, keuntungan yang didapat setiap bulan setelah terpotong oleh biaya, rata-rata sekitar Rp. 2.350.000,-
Kembalinya modal yang ditanam, akan kembali dalam jangka waktu sekitar 2 bulan.
Penutup
Budidaya Lumbricus Rubellus memang merupakan bisnis yang menjanjikan. Apalagi, setelah berhasil merambah pasar dunia, melalui kegiatan ekspor yang dilakukan.
Namun yang terpenting adalah, kesuksesan tersebut telah berhasil melahirkan entrepreneur masa depan, dan juga lapangan pekerjaan baru.