Bulan Puasa atau Bulan Ramadhan, terjadi pertempuran besar oleh Muslim melawan beberapa Kaum. Kemenangan Telak Islam di Bulan Suci tersebut.
Beritaku.id, Kisah Islami – Peperangan atau pertempuran Islam dengan kapasitas besar, terjadi beberapakali dalam Puasa Ramadhan. Hal itu menandakan bahwa dalam bulan puasa bukan menjadi alasan untuk bermalas-malasan.
Sebagai bagian dari Kisah Nabi Muhammad SAW, Lahir Hingga Wafat, Dari 25 Nabi Dan Rasul
Sebab di zaman Rasulullah Nabi Muhammad SAW, dalam kondisi umat menjalankan Puasa, mereka tetap melaksanakan kewajiban tersebut.
Perang tanpa amarah, pertempuran dalam kondisi mempertahankan Aqidah, menegakkan syariat Islam.
Beberapa Pertempuran Besar Ramadhan
Berikut beberapa peperangan besar yang terjadi di bulan Puasa :
Perang Badar
Perang Badar Al Kubra, Atau pertempuran Besar Badar.
Tepatnya pada bulan Ramadan tahun 2 Hijriah. Dengan langkah dan semangat yang tidak goyah. Muslim berhasil memenangi perang ini.
Kisah perang badar banyak menginspirasi banyak orang, sebagai sebuah perang kemenangan telak.
Sebab kondisi pasukan yang tidak seimbang, hanya berjumlah 300an orang melawan 1000an pasukan musuh.
Kafir Qurais memiliki 1000 prajurit bersenjata lengkap 600 orang. Suplai logistik Unta 700an ekor. Dan Pasukan berkuda lawan 300an ekor.
Meringkik kuda-kuda mereka menantang. Namun semangat kaum muslim tidak kendor dan tidak ciut sama sekali.
Di perang Badar inilah Syaibah, Utbah bersama anaknya Walid Bin Utbah meregang nyawa.
Artikel lain Pertempuran Zaman Nabi Muhammad SAW, Dengan Keberanian Bagian 2
Dimana mereka adalah pimpinan pasukan Kaum Quraish.
Dengan tewasnya 3 pimpinan pasukan tersebut, membuat nyali prajurit Kaum Quraish menjadi ciut.
Mereka tidak lagi dalam formasi perang menyerang. Sebab pasukan mereka diobrak abrik dengan mematahkan seluruh formasi yang mereka miliki.
8 Pedang, 6 pakaian perang, 2 kuda dan 70 Onta. Menggulung pertahanan ribuan prajurit bersenjata lengkap.
Perang Khandaq
Pertempuran yang menarik lainnya adalah perang Khandaq ini. Dengan musuh gabungan lawan Kafir Quraisy, Bani Nadhir, Sulaim dan Murra. Membentuk pasukan 10.000 melawan muslim yang hanya berjumlah 3000 orang.
Terjadi pada 5 Hijriah.
Pemilik strategi perang adalah Raja Salman dari Persia membangun komunikasi dengan Rasulullah Nabi Muhammad SAW.
Strategi memperlambat serangan musuh dengan penggalian Parit. Maka dalam waktu seminggu Umat muslim menyiapkan parit tersebut.
Dengan parit tersebut, maka ruang masuk pasukan lawan menjadi terbatas. Dan Pasukan muslim menunggu diarea jalan yang disiapkan.
Pasukan lawan tidak memiliki cukup nyali untuk masuk pada jalan secara berurutan. Sebab mereka tidak mengharapkan menjadi jenazah pertama dalam pertempuran Khandaq tersebut.
Dalam waktu 25 hari, mereka kehabisan perbekalan dan logistik. Dan Akhirnya mereka menyerah tanpa perlawanan.
Mengambil Alih Kota Makkah
Tepatnya pada 8 H, Peristiwa ini terjadi pada bulan Ramadan. Allah menyelamatkan Kota Makkah seperti yang kita saksikan sekarang.
Dulu sebelum pengambil alihan. Kota Kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW tersebut dipenuhi dengan kedzaliman, kesyirikan. Kaum Quraish yang mendominasi Makkah, memimpin dengan cara yang dzalim.
Kaum muslimin saat itu yang bergerak dari Madinah. Sudah terdengar hingga ke Mekkah akan kehebatan dan kelihaiannya dalam strategi perang.
Pada dasarnya, Mekkah awalnya tidak akan diserang Rasulullah Nabi Muhammad SAW. Namun kaum Quraish melanggar perjanjian damai Hudaibiyah sebelumnya.
Dengan alasan tersebut, maka Rasul memerintahkan sahabat untuk persiapan mengambil alih Mekkah.
Pasukan bergerak menuju Mekkah. Mendengar hal itu warga Mekkah menjadi ketakutan.
Beberapa keluarga Nabi yang merindukannya. Langsung menjemput Nabi dengan arah berlawanan Pasukan Muslim. Untuk menyatakan diri Bertaubat.
Abbad, Ibnu Harits, Abdullah Bin Umayyah. Musuh nabi sebelumya. Dan mereka diterima baik oleh Nabi.
2 Komposisi pasukan muslim. 1 Pasukan dipimpin oleh Panglima Perang yang tidak pernah kalah Khalid Bin Walid sang Pedang Allah. Pasukan kedua oleh Zubair Bin Awwam.
Sebelum masuk Mekkah, mereka berpencar. Khalid Bin Walid mengambil jalur kanan, menuju daerah rendah Mekkah. Sementara Zubair ke sektor kiri ke area pegunungan Mekkah.
Kafir Quraisy yang ada di Mekkah, bertekuk lutut dan tidak berani melakukan counter terhadap Invasi pasukan muslim di kota Suci tersebut.
Sejak saat itu, Mekkah mengumandangkan Takbir.
Perang Ain Jalut
Muslim Mamluk (Turki) mencounter serangan pasukan bangsa Shamanis Mongol.
Kenal Jengis Khan? Pasukan hebat dari China? Nah pelanjut Jengis Khan adalah Jongke Khan.
Bermimpin mengikuti jejak sang kakek dengan rencana menaklukkan Mesir.
Dari segi jumlah pasukan Mamluk kalah jumlah, dan kalah pengalaman. Sebab pasukan Mongolia telah memiliki seperangkat pasukan yang mumpuni.
Qutuz, pempimpin Mesir, menyusun strategi dengan menyembunyikan pasukan di bukit-bukit.
Pauskan Elit di simpan di Bukit. Sementara infanteri dipersiapkan memancing pasukan Mongolia.
Penjebakan. Strategi ini dipakai, dengan memancing pasukan mengolia. Setelah sampai ketitik jebakan, Pasukan Elite Mamluk turun gunung. Dan Jongke Khan mergang nyawa di Mesir.
Dengan wafatnya sang Panglima Perangs ekaligur raja Mongoli. Pasukan China kehilangan kendali dan bercerai berai.
Perang Tabuk
Pada tahun 9 Hijriah, dimulai pada bulan Rajab. Dan berakhir pada 26 Ramadhan.
Melawan Bizantium yang memiliki seperangkat pasukan kuat. Dengan trebuset. Dan pelontar yang terbuat dari kayu menderik-derik.
Adalah pasukan Bizantium atau Romawi Timur tersebut. Yang membangun koalisi dengan Ukaidir Nasrani Dumah.
Mengancam akan menyerang Muslim. Namun pasukan dipimpin langsung Nabi Muhammad SAW mendahului mereka.
Serangan pasukan muslim tak mampu dibendung. Dan akhirnya kemenangan bagi umat Muslim dalam pertempuran besar melawan Romawi timur.
Demikian lima peperangan atau pertempuran besar umat Islam di Bulan Ramadhan.
Sumber : Peperangan Yang di Pimpin Oleh Rasul