Hidup dalam lingkungan sosial, tiada manusia dibumi yang Independen. Berdiri tanpa bantuan orang lain. Semua manusia di Bumi harus saling membantu dalam fiqih Islam.
Beritaku.Id, Kisah Islami – Dengan jumlah penduduk dibumi yang semakin banyka. Maka kondisi antropologi mengalami pergeseran yang luar biasa. Kondisi kemajuan teknologi yang ada sekarang membuat banyak diantara kita kehilangan rasa sosial satu dengan lain.
Baca juga: Daftar Urutan Lengkap 313 Nama Nabi dan Rasul Allah Yang Perlu Ketahui, Dengan 25 Wajib
Sibuk dengan diri masing-masing untuk menjawab hidup, melupakan toleransi dengan manusia atau sesama muslim lainnya.
Sibuk dengan urusan materi dan dunia, menjebak mereka untuk secara pribadi-pribadi mengurusi dunia.
Saling Membantu Dalam Islam Yang Mulai Luntur
Kehidupan sekarang, dimana gotong royong mulai memudar. Apalagi diperkotaan, kehidupan sosial mengalami pergeseran yang sangat drastis. Sebab kondisi sosial yang heterogen. Padahal dalam Islam diajarkan untuk toleran satu sama lainnya.
Toleransi yang bersifat saling membantu dalam berbagai kehidupan dan aspek sosial. Menghargai.
Saling menghargai dan saling memberi. Memahami bagaimana orang lain. Serta rukun dalam kehidupan yang lebih damai. Meski dengan kondisi politik yang cenderung mengalami perubahan yang labil.
Sabda Rasulullah Nabi Muhammad SAW “Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya seumpama bangunan saling mengokohkan satu dengan yang lain. (Kemudian Rasulullah Saw merapatkan jari-jari tangan beliau). (Mutafaq’alaih)”
Bangunan diseluruh dunia yang terkuat adalah berasal dari struktur bangunan yang saling meguatkan satu sama lainnya.
Dinding yang kokoh berasal dari campuran dan unsur-unsur yang kokoh, sehingga menghasilkan bangunan yang sangat kuat.
Manusia juga begitu, sebagaimana dibahas dalam artikel hubungan bertetangga.
Baca juga: Keutamaan Tetangga Dalam Islam, Adalah Saling Menguatkan
Maka dalam hal penerapan kekuatan manusia digambarkan dalam sabda Rasulullah Muhammad SAW “Kekuatan disertakan kepada jama’ah. Barangsiapa menyimpang (serong dan memisahkan diri) maka dia menyimpang menuju neraka. (HR. Tirmidzi)”
Perlunya saling membantu dan saling menolong dalam kebaikan, untuk mencari Ridha Allah SWT.
Sebab Allah pasti menolong manusia yang menolong manusia yang lainnya. Memberikan sedeqah atau membantu mereka ibarat menyerahkan harta benda kepada Allah dalam hal investasi saham akhirat.
Dan Allah yang maha mengatur memiliki sifat maha mengatur segalanya. Dan dalam hal investasi dijalan Allah adalah investasi yang paling menguntungkan.
Baca juga: Urutan Lengkap 25 Nabi dan Rasul yang Wajib Diketahui dan Kisahnya
Selama didunia, sebaiknya memperbanyak kawan dan sahabat, meski tak dapat ditiru tentang jumlah sahabat Rasulullah yang berjumlah 140.000 namun minimal kita menambah sahabat dalam kehidupan sosial.