Shahabiyah mendapatkan jaminan masuk surga hidup di zaman nabi dan ada banyak kisahnya yang bisa untuk para muslimah teladani. Mereka memiliki banyak kisah hidup yang menginspirasi.
Beritaku.id, Berita Islami – Kesabaran, keteguhan dan ketakwaan yang mereka miliki menjadi contoh hingga zaman berganti.
Oleh: Ulfiaana (Penulis Berita Islami)
Diantara para shahabiyah ada yang Allah berikan jaminan untuk masuk surga.
Shahabiyah memiliki kelebihan yang membuat mereka lebih mulia dari bidadari syurga. Kelebihannya adalah ketakwaannya pada Allah SWT.
Shahabiyah juga memiliki karakteristik masing-masing. Mesi dengan karakteristik sifat yang berbeda, mereka suma memiliki kesamaan.
Kesamaannya adalh sungguh-sungguh terhadap apa yang mereka yakini, yaitu agama islam.
Hal ini karena islam begitu memuliakan perempuan. Sebelumnya perempuan menjadi warga kelas dua. Tak hanya bagi bangsa arab, namun bangsa-bangsa besar di dunia.
Ketika islam hadir, islam meninggikan derajar perempuan. Memberi keitimewaan bagi mereka sehingga banyak yang akhirnya memeluk agama islam.
Perempuan-perempuan yang pertama masuk islam ini merasakan langsung bagaimana islam megubah mereka. Mereka juga turut dalam penyebaran agama islam.
Mereka yang pertama bertakwa dan menjalankan sunnahnya sehingga Allah menghadiahi syurga untuk mereka.
Sebelumnya, mari kita mengetahui terlebih dahulu apa pengertian dari shabiyah itu?
Pengertian Shahabiyah
Shahabiyah adalah sebutan untuk para perempuan yang hidup di zaman Rasulullah SAW.
Shahabiyah merupakan para sahabat nabi yang berjenis kelamin wanita. Mereka adalah orang-orang pilihan yang rajin beribadah dan berperan dalam penyebaran agama islam.
Para wanita hebat dan generasi perempuan terbaik yang bisa kita jadikan contoh hingga hari ini.
Generasi hebat ini ada, karena hasil dari tarbiyah yang Rasulullah SAW ajarkan langsung kepada mereka.
Rasulullah adalah guru pertama dalam berislam sehingga mereka mendapat ajaran yang lurus. Juga, mendapatkan contoh langsung tentang akhlaq yang baik menurut islam.
Kedudukan mereka begitu mulia. Bahkan ada banyak dari para shabiyah ini yang Allah jamin untuk masuk ke syurga.
Baca Juga Beritaku: Biografi Shahabiyah Yang Cantik, 7 Orang Bidadari Zaman Nabi
Syarat dan Jaminan Shahabiyah Masuk Surga
Tentu ketika mendengar kata jaminan surga, kita semua ingin tau bagaimana mendapatkannya.
Sebenarnya syarat dan jaminan masuk syurga itu hanya Allah SWT yang tau. Syurga adalah hak prerogatif Allah untuk memasukkan hambaNya ke dalam surga.
Tentu, semua itu atas kasih sayang dari Allah SWT.
Yang kita tau, mereka yang telah Allah jamin masuk surga saat hidup di zaman nabi ada beberapa kategori. Kategori itu salah satunya adalah mereka yang pertama-tama masuk islam.
Saat banyak yang tak mempercayai agama islam yang nabi Muhammad SAW sampaikan, mereka percaya.
Orang-orang yang mau membuka hati untuk menerima kebenaran, mereka akan Allah jamin masuk surga.
Selain itu, ada pula yang Allah jamin masuk syurga dari kalangan Ummahat Al Mukminin. Ummahat Al mukminin adalah ibu dari umat muslim.
Istri yang Rasulullah SAW nikahi akan Allah jamin masuk syurga. Mereka istri Rasulullah di dunia dan juga di syurga.
Hal ini karena setiap tanduknya akan menjadi teladan bagi umat muslim. Mereka mendapat pengajaran langsung dari Nabi Muhammad SAW.
Ketika mereka berbuat salah, mereka akan langsung mendapat teguran dari Rasulullah.
Mereka pula hamba yang terkenal paling giat dalam beribadah kepada Allah SWT.
Kategori yang lain adalah mereka yang beriman kepada Allah SWT. Menjalankan perintah dan menjauhi larangannya, akan Allah janjikan untuk masuk surga.
Mereka yang syahid di jalan Allah juga salah satunya. Meninggal dalam keadaan melaksanakan ketaatan.
Modal utama adalah takwa serta berjuang dalam menegakkan keimanan dalam hati dan perbuatan. Itulah orang-orang yang akan mendapat jaminan untuk masuk ke syurga.
Karakteristik Wanita Pemimpin Di Surga
Rasulullah SAW pernah bersabda tentang perempuan yang akan menjadi penghulu surga. Perempuan-perempuan ini yang akan memimpin perempuan lain untuk masuk kedalamnya.
Perempuan tersebut adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, dan Asiyah binti Mazahim.
Sebenarnya, mereka memiliki karakteristik yang sama. Kesamaan itu yaitu mereka penuh dengan ketakwaan kepada Allah SWT.
Jadi karakteristik umum tersebut yang paling utama untuk membuat wanita lainnya masuk ke surga.
Setelah itu, mari kita kupas karakter spesifik dari wanita pemimpin di surga ini. Semoga kita dapat meneladaninya.
1. Shahabiyah Khadijah binti Khuwailid
Khadijah terkenal sebagai seorang yang thaharah atau suci. Ia menjaga kesucian dirinya meski pernah beberapa kali menikah.
Khadijah adalah seorang pedagang wanita yang cerdas dan mulia. Ia memiliki banyak harta.
Ketika khadijah menikah dengan Rasulullah SAW, khadijah sangat memuliakan suaminya. Meskipun, saat itu ia memiliki kedudukan yang tinggi dan harta melimpah.
Khadijah juga merupakan seorang perempuan yang pertama kali menyatakan keimanannya.
Rasulullah SAW pernah berkata tentang khadijah.
“Khadijah beriman padaku saat semua manusia mengingkariku. Ia membenarkan perkataanku saat semua mendustakanku. Ia pula yang membantuku dengan hartanya ketika semua orang berusaha menahan miliknya”
Darisana kita dapat mengambil kesimpulan bahwa khadijah memiliki banyak keistimewaan. Keistimewaan yang Rasulullah SAW sebutkan itulah yang membuat Allah jamin untuk masuk surga.
Sikap mengorbankan seluruh hartanya untuk dakwah Rasulullah salah satunya. Karakteristik terkuat untuk membuatnya begitu pantas menjadi wanita pemimpin di surga.
Selain itu, ia memiliki tingkat keikhlasan yang tinggi.
Ia mendampingi Rasulullah SAW dalam berdakwah meski rasanya tidak mudah. Ia ada dalam suka dan duka masa awal penyebaran islam.
2. Shahabiyah Fatimah binti Muhammad SAW
Fatimah merupakan anak dari Rasulullah SAW dengan Khadijah binti Khuwailid.
Ia adalah seseorang yang begitu taat kepada orang tuanya. Ia bahkan pernah mendapat julukan ibu dari ayahnya.
Hal itu karena Fatimah menjaga dan merawat ayahnya ketika kaum musyrikin mendzolimi Rasulullah SAW.
Keistimewaan Fatimah adalah ia begitu menjaga kehormatannya. Ia merupakan seorang yang sangat pemalu.
Akhlaknya begitu mulia dan ia pintar menguasai berbagai bidang ilmu.
Sikap kepatuhannya pada ayah serta suaminya ini adalah karakter yang bisa muslimah tiru.
3. Shahabiyah Maryam binti Imran
Selanjutnya yang mendapatkan jaminan masuk surga adalah bukan Shahabiyah Rasul, yakni Maryam merupakan wanita penghulu surga dari kalangan bani israil. Ia adalah wanita suci yang menjaga kesuciannya.
Ia juga memiliki kesabaran yang begitu besar saat harus mengandung Nabi Isa a. s.
Saat itu ia harus menghadapi berbagai macam fitnah dan tuduhan, namun ia tetap bersabar.
Sifat menjaga kehormatan dan bersabar menghadapi ujian ini yang patut muslimah teladani dari Maryam.
4. Shahabiyah Asiyah binti Mazahim.
Meski tidak sezaman, sebagai shahabiyah, namun wanita ini mendapatkan jaminan surga oleh Allah SWT. Asiyah adalah istri dari Firaun. Ia hidup di zaman Nabi Musa a. s. lahir.
Karakter yang dapat kita teladani dari Asiyah adalah keteguhannya menjaga aqidah.
Meski firaun mengancam untuk menyiksanya, ia tetap memiliki keyakinan yang tidak berubah.
Ia juga tidak terlena dengan harta dan kekayaan. Ia begitu lemah lembut dan cerdas.
Melebihi semua itu, ia adalah seorang wanita yang sabar. Kesabarannya menjadi istri Firaun yang kejam, mengantarkannya masuk ke surga.
Baca Juga Beritaku: Shahabiyah Nabi, 7 Tercerdas, Penghafal Quran, Generasi Terbaik
Daftar dan Kisah Singkat Shahabiyah Dengan Jaminan Surga
Selain wanita pemimpin di surga, ada pula shahabiyah yang memiliki ketaatan tinggi. Mereka yang akan mendapatkan syurga di sisi Allah SWT.
Para shahabiyah itu antara lain:
1. Shafiyah binti Abdul Muthalib
Safiyah binti Abdul Muthalib merupakan bibi dari Rasulullah SAW.
Ia adalah seorang sahabiyah pertama yang menumpahkan darah musuh islam.
Saat itu, ia bersama kaum muslimin lain berada di samping Masjid Nabawi. Mereka berada di bangunan tersebut karena kaum muslimin lain berangkat ke medan jihad Uhud.
Tiba-tiba ada seorang mata-mata yahudi yang memanjat naik bangunan itu.
Shafiyah berkata pada Hassan bin Tsabit untuk menghalangi dan membunuhnya. Namun, Hasan mengatakan ia tidak cukup berani. Ia tidak mampu berkelahi.
Kemudian Shafiyah membawa pedang dan mendekati pria yahudi tersebut. Ia berkelahi dan menumpahkan darah yahudi itu.
Ketika teman yahudi yang bersembunyi melihat temannya yang mengintai mati terbunuh, mereka langsung kembali.
Sebelumnya, mereka mengira tanpa penjagaan bangunan tersebut dapat mereka tembus. Namun, ternyata mereka salah dan akhirnya berbondong-bondong balik kanan.
Shafiyah menyelamatan kaum muslimin lain yang ada dalam bangunan tersebut karena keberaniannya.
2. Rabayi’ binti Mi’waz
Rabayi adalah seorang shabiyah yang ikut dalam Baiat Ridwan. Ia juga pernah mengikuti pertempuran dengan Rasulullah SAW.
Dalam pertempuran, ia bertugas untuk memberikan minuman kepada para pejuang. Juga, ia yang akan merawat mereka yang terluka dalam peperangan.
3. Saudah binti Zamah
Saudah binti Zamah adalah salah satu Ummahat Al Mukminin.
Sebelumnya ia termasuk dari orang-orang yang pergi hijrah ke Habasyah. Suaminya meninggal di Habasyah sehingga ia menjadi seorang janda.
Rasulullah yang kasihan melihat ia hidup seorang diri, menikahinya. Ia menikah dengan Rasulullah SAW di bulan Ramadhan.
Saudah terkenal akan kesabarannya. Ia juga merupakan seorang periwayat hadis dari Rasulullah SAW. Ia meriwayatkan sebanyak 5 hadist.
4. Aisyah binti Abu Bakar
Aisyah binti Abu Bakar adalah istri Rasulullah SAW. Ayahnya adalah Abu Bakar As-Shidiq.
Aisyah adalah seorang wanita yang cerdas. Ia menguasai berbagai macam bidang keilmuan.
Ia juga merupakan perempuan yang meriwayatkan hadist terbanyak.
Ia berperan dalam menyebarkan agama Islam setelah Rasulullah SAW meninggal. Dari balik tirai hijab kamarnya, banyak orang yang bertanya tentang hadist Rasulullah SAW.
Termasuk orang-orang yang meminta nasihat kepadanya berdasarkan sunnah Rasulullah SAW.
5. Hafsah binti Umar
Hafsah binti Umar adalah anak dari Umar bin Khatab. Ia adalah seorang Ummul Mukminin. Hafsah menikah dengan Rasulullah SAW pada tahun 3 H.
Hafsah terkenal sebagai seorang yang rajin berpuasa. Selain itu, ia senang melakukan ibadah shalat malam.
Ia juga merupakan seorang yang meriwayatkan hadist Rasulullah SAW. Hadist yang ia riwayatkan sebanyak 60 hadist.
Hafsah adalah seorang shabiyah yang juga berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan.
6. Zainab binti Khuzaimah
Zainab adalah istri dari Rasulullah SAW. Ia memiliki julukan Ummul Masakin atau ibu dari orang-orang miskin.
Julukan itu ada, karena zainab senang untuk memberikan makan bagi orang-orang yang miskin. Ia adalah seorang yang ahli sedekah.
Sifatnya begitu sabar dan tidak pernah mengeluh. Cobaan banyak menghampiri hidupnya, namun ia tetap tegar menjalaninya.
Zainab merupakan istri yang meninggal saat Rasulullah SAW masih hidup setelah Khadijah. Ia meninggal di Madinah.
Baca Juga Beritaku: Perempuan Masuk Surga, 8 Yang Dijamin Nabi, Termasuk Keluarga Firaun
7. Nusaibah binti Ka’ab
Nusaibah binti Ka’ab adalah seorang shahabiyah yang terkenal pemberani. Jasanya begitu banyak dan agung. Nama kunyah nya adalah Ummu Imarah.
Nusaibah merupakan salah seorang dari wanita yang melakukan baiat Aqabah. Saat itu baiat aqabah kedua terjadi dengan anggotanya 70 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Nusaibah salah satunya.
Nusaibah ikut dalam peperangan Uhud.
Sebelumnya, ia bersama perempuan lain menyiapkan logistik saat peperangan. Namun, ketika melihat Rasulullah SAW terdesak dalam perang Uhud, ia berlari untuk melindungi Rasulullah.
ia mengambil pedangnya dan menjadi tameng untuk menyerang kaum musyrik yang menyerang Rasulullah SAW.
Ada 12 luka pada tubuh Nusaibah saat itu.
Hal itu yang membuat Rasulullah berdoa kepada Allah SWT agar nusaibah masuk surga. Ia dan anaknya, akan menjadi sahabat Rasulullah SAW di dalam surga.
Ia memiliki kesabaran yang begitu tinggi ketika tau anaknya harus syahid di medan pertempuran.
Keyakinannya adalah, anaknya mendapat tempat terbaik karena syahid di jalan Allah SWT.
Saat Musailamah Al Kadzab yang mengaku nabi baru menyiksa putranya, Nusaibah tetap sabar. Ia bersama anaknya yang lain, ikut dalam perang Yamamah untuk memerangi nabi palsu tersebut.
Demikianlah daftar para shahabiyah yang mendapat kemuliaan. Keteladanan dari mereka semua dapat kita contoh untuk menjadi seorang yang lebih baik lagi.