Beritaku.Id, Kriminal – Banyak yang mendambakan anak/keturunan, bagaimana dengan berita Bayi Dibuang Di Makassar seperti membuang sampah? Sabtu (11/1/2020)
Tepatnya di pintu air kanal jembatan Jalan Tanggul Patompo, Kelurahan Balangbaru, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulsel.
Petugas kebersihan menemukan bayi, tersangkut di pintu air tersebut oleh Abdul Rasyid. Saat melakukan aktifitasnya membersihkan sampah sebagai petugas kebersihan dilokasi tersebut.
“Saksi tengah membersihkan kanal dan tiba-tiba benda tersebut tersangkut di pintu air. Dan awalnya ia hanya mengira boneka tapi karena ia penasaran dan dicek ternyata mayat bayi.” Kata Arif Amiruddin kepada Tagar, Sabtu 11 Januari 2020.
Saksi langsung bertindak dengan mengangkat bayi dari rendaman air dipintu kanal, dan selanjutnya menghubungi warga lain, mengenai penemuan bayi tersebut.
Tidak menunggu lama, setelah Kapolsek mendapat laporan, memerintahkan anggota untuk mengamankan bayi laki-laki tersebut, untuk selanjutnya dilakukan penyelidikan.
“Diperkirakan mayat bayi ini berumur sekitar 6 bulan dan berjenis kelamin laki-laki,” jelasnya.
Dugaan awal, bayi ini adalah hasil hubungan gelap, namun untuk hal itu akan dilakukan pendalaman kasus tersebut.
“Untuk keperluan Autopsi, bayi diserahkan ke RS Bhayangkara” lanjut Arif
Ditempat Lain, Bayi Dibuang Di Makassar
Tepatnya bayi dibuang di Makassar tepatnya dalam drainase di Jalan Satanga, Kelurahan Ende. Kecamatan Wajo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis (2/1) pagi.
Polisi Aparat Polsek Wajo bersama Polres Pelabuhan Makassar belum mendapat petunjuk yang bisa mengungkap identitas pelaku.
“Dalam kasus seperti ini, biasanya hasil hubungan gelap. Untuk mengungkap pelakunya, kami masih melakukan penyelidikan,” kata Kasi Humas Polres Pelabuhan Makassar, Ipda Tumiar Butarbutar.
Pihaknya akan mengumpulkan saksi-saksi dan juga rekaman CCTV untuk mengungkap pelaku yang tega tersebut.
Bayi dibuang di Makassar, menjadi fenomena menarik yang sering dijumpai, hal ini membutuhkan penanganan serius dari semua pihak.
Sementara itu bayi tersebut ditemukan oleh Bayu Anggareksa (21) dan Ardi (30).
“Untuk saat ini, kami masih menduga usianya sekitar tujuh bulan. Pastinya, nanti setelah Biddokkes melakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Tumiar.
Awalnya Ardi mencium bau bangkai, dan dikira bangkai hewan, ternyata bersama tumpukan sampah plastik, ditemukan mayat bayi laki-laki mengapung.
Naasnya pada tubuh bayi ditemukan ada bekas luka. Untuk keperluan penegakan hukum, maka kedua petugas Katak Drainase (Petugas kebersihan Wajo) tersebut melaporkan ke Polsek Wajo.
Tim Forensik Biddokes Polda Sulsel langsung mengevakuasi bayi tersebut. Hanya saja, belum dilakukan pemeriksaan. Alasannya, belum ada surat keterangan dari polsek setempat.
“Kami belum periksa. Masih menunggu surat dari Polsek Wajo dulu. Kalau sudah ada, baru kami melakukan visum,” kata Humas Forensik Polda Sulsel, Bripka Sultan kepada Indtimes.