Dangdut identik dengan cengkok, kemudian berdasarkan perkembangan saat ini adalagi yang spesifik, namanya cengkok maut, bagaimana penjelasannya?
Beritaku.id, Budaya – Setiap negara memiliki ciri khas dalam musik dan lagu. India dengan suara gendang dan liak liuk iramanya. Eropa dengan serenade nya, dan Indonesia dengan dangdutnya.
Oleh: Tika Yanti (Penulis Budaya)
Masing-masing lagu dan musik memiliki teknik-teknik yang membuat penyanyi harus mampu menguasainya.
Alto, barito, dan bas adalah ciri khas suara seorang penyanyi. Sebelum mulai bernyanyi, penyanyi harus memahami teknik-teknik seperti pembawaan, resonasi, intonasi, artikulasi, dan pernapasan.
Banyak ajang pencarian bakat menyanyi tersebar di seluruh negara. Konteks “idol” menjadi incaran hampir semua anak muda.
Bahkan Indonesia ikut serta mengaplikasikan ajang pencarian ini. Akan tetapi ajang ini tidak identik dengan ciri khas Indonesia yaitu dangdut.
Muncullah kemudian ajang pencarian bakat khusus dangdut di beberapa stasiun televisi walaupun pamornya masih kalah dengan ajang mendunia tersebut.
Anak muda merasa gengsi untuk menyanyikan lagu dangdut. Mereka merasa norak apalagi dengan cengkok-cengkoknya yang ada.
Sejarah Dangdut Tanah Air
Pada tahun 1950, Elliya Khadam mempopulerkan sebuah lagu ‘boneka India’. Ia mengaplikasikan film Bollywood ke dalam lagu tersebut.
Adanya perpaduan unsur musik Arab, India, dan Melayu menciptakan sebuah melodi yang indah.
H. Rhoma Irama kemudian mempelopori lagu dangdut dan membuatnya meluas di era 1970 an.
Cengkok dan harmonisasinya berpadu dengan indah bersama alat musik tebla. Rhoma Irama berhasil menyajikannya dengan apik dan mengkolaborasi berbagai genre musik.
Dangdut pun menjadi lebih modern daripada sebelumnya. Apalagi dengan lirik-lirik yang mengusung konsep perjalanan hidup, petuah hidup, bahkan kisah asmara.
Rhoma Irama dengan sukses menjadi komposer, penyanyi, dan pelestari musik dangdut hingga saat ini.
Menurut pendapat beberapa ahli, salah satunya adalah Andrew Weintraub menyebutkan bahwa dangdut merupakan cara memandang masyarakat Indonesia.
Dangdut mencerminkan budaya nasional dan kondisi politik Indonesia. Awalnya dangdut telah ada sebagai unsur kebudayaan Melayu di Sumatra Utara bagian Timur di abad ke 19.
Dangdut kala itu sudah merupakan campuran dari Melayu, Arab, India, Jawa, dan Eropa.
Asal Muasal Dangdut
Seorang peneliti seni mencatat jika sejarah dangdut berasal dari orkes keliling bersuku Malaya.
Orkes tersebut bernama Stambul dengan ciri khas budaya kosmopolitan. Awalnya orkes-orkes itu meniru pentas-pentas di Eropa, Istambul, Kairo, dan Damaskus dengan iringan picolo, gitar, biola, piano, dan tambur.
Pada derah Jakarta orkes berkembang dengan musik-musik India yang bersatu dengan cengkok Melayu.
Di Surabaya ia berkembang menjadi aliran musik gambus. Di Medan-malaya, lagu Selayang Pandang merupakan contoh kombinasi Melayu-Deli. Lagu Seroja oleh Hadramaut, Said Effendi muncul pada generasi 80 hingga 90 an.
Di tahun 50-60 an awalnya irama dangdut adalah Chalte yang merupakan hasil dari pukulan gendang.
Irama dengan bunyi tak tung, dang-dut kemudian menjadi ciri khas musik dari Ida Laila, A Rafiq, dan Ellya Khadam.
Rhoma Irama juga mengikuti irama tersebut dengan lagu Terajana sebagai jawaban atas suara miring mengenai lagu-lagunya.
Rhoma Irama membuat dangdut lebih dapat menerima aliran lain sehingga ia berhasil membuat lagu Pertemuan dan lagu Ghibah yang memiliki aliran hard rock.
Baca juga beritaku: Asal Usul Dangdut Koplo, Jenis Dan Warna Musik Indonesia
Pengertian Cengkok, Maut Dan Tipis
Rongga mulut mampu melepaskan suara dengan nada yang khas. Itulah definisi dari cengkok.
Cengkok tidak hanya ada pada lagu dangdut namun juga pada lagu-lagu Melayu.
Identik dengan nuansa tempo dulu dan sedikit mengalami improvisasi musik, Indonesia seolah berusaha membangkitkan teknik ini pada lagu-lagu era ini.
Cengkok berasal dari bahasa Arab artinya meliuk-liuk. Arti cengkok dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bengkok.
Dalam musik dangdut dan Melayu, cengkok dapat menggambarkan improvisasi sebuah irama.
Cengkok juga mencerminkan penghayatan penyanyi dalam memaknai makna lagu.
Di era saat ini musik pop juga mulai meletakkan beberapa cengkok dalam sebuah lagu seperti penyanyi Vidi Aldiano.
Cengkok Maut
Setelah memahami pengertian cengkok. Maka kita akan membahas secara speasialistik, dengan cengkok maut.
Cengkok tersebut merupakan patahan-patahan halus pada sebuah nada, dengan bengkokan-bengkokan yang susah untuk ditiru, maka labelnya adalah cengkok mematikan. Maut!
Beberapa penyanyi yang memiliki kemampuan dengan cengkok jenis ini, seperti: Lesty dan Selvi. Penyanyi pendatang baru yang memiliki kemampuan yang khas.
Perbedaan keduanya adalah Lesty lebih kepada menyempurnakan cengkok lama dari pendahulunya (merekonstruksi), struktur dan susunan bengkokan-bengkokannya.
Sementara Selvy, memasukkan cengkok pada nada tertentu yang tidak ada pada penyanyi lainnya.
Meski keduanya memiliki perbedaan, tetapi persamaannya adalah sama-sama memiliki lekukan ciri khas maut yang “menggemaskan”.
Kita sebut Maut (mematikan), karena biasanya memiliki nada tinggi dan bengkokan “liuk tajam”, dan hanya penyanyi tertentu bisa melewati. Bahkan penyanyi profesional sekalipun sangat susah untuk mengikutinya.
Cengkok Tipis
Setelah membahas tentang bengkokan maut, maka selanjutnya akan kita bahas tentang cengkok tipis.
Berbeda dengan cengkok mematikan sebelumnya, jenis cengkok ini sangat tipis namun memiliki ciri khas.
Ketika Lesty mampu menambah atau menyempurnakan sebuah cengkok. Maka Cengkok tipis justru sebaliknya, mengurangi dan memainkan secara minimalis.
Penyanyi berjenis ini, ada pada beberapa Artis Pantura, seperti Rere Amora, maupun youtuber seperti Tiya. Keduanya memiliki talenta dengan Cengkok yang tipis namun sangat berkesan.
Rere amora seorang artis Monata lahir di Sidoarjo, 29 januari 1994. Ia murni terkenal karena suaranya yang khas dan penampilannya yang sopan. Genre musiknya adalah dangdut koplo.
Tidak ada latihan khusus yang ia lakukan yang penting adalah rajin bernyanyi dan kerap mempelajari teknik bernyayi penyanyi dangdut lainnya.
Tidak jauh beda dengan penyanyi dangdut koplo lainnya, Rere Amora harus tetap enerjik saat bernyanyi. Itulah ciri khas dangdut koplo.
Rere Amora tidak hanya menguasai dangdut koplo, namun juga lagu-lagu Hindustani.
Ia merupakan penggemar film Bollywood sehingga cukup banyak mengetahui lirik dan cengkok lagu-lagu Bollywood contohnya adalah Oh Sohiba.
Lagu tersebut cukup populer di tahun 90 an berkat film Bollywood yang terkenal kala itu yakni Dil Hai Tumhara. Bahkan lagu Kuch Kuch Hota Hai kala itu mendapat tempat di hati penyanyi dangdut tanah air dan salah satunya adalah Rere Amora.
Dengan membawa bendera New Palapa, penyanyi yang memiliki bibir mungil ini, memiliki suara yang unik dan khas dalam memainkan cengkok.
Tidak hanya itu, ia juga terkenal dengan nama Ratu Kinyis, dalam hal berpakaian tidak terlalu seksi. Dan hal ini berbeda dengan beberapa penyanyi yang mengumbar tubuh.
Cengkok Menjadi Ciri Khas Dangdut
Dangdut memiliki beberapa ciri khas antara lain suara gendang yang khas dan aksen cengkok dalam iramanya.
Tidak mudah bagi para penyanyi untuk dapat menyanyikan lagu dangdut terutama pada bagian cengkok.
Hal itu karena cengkok pada lagu dangdut merupakan perpaduan antara India dan Arab.
Musik dangdut dengan cengkok akan lebih mudah masuk ke dalam masyarakat.
Mereka dapat memahami makna lagu dengan lebih mudah dan merakyat. Tidak jarang hampir di setiap acara penting masyarakat Indonesia, musik dangdut akan menjadi suguhan pokok.
Grup Soneta yang merupakan bentukan Rhoma Irama memberikan unsur yang mudah masuk dalam masyarakat karena sifatnya yang kompleks. Perbedaan cengkok dari masa ke masa seolah membuktikan jika dangdut terus berkembang.
Kostum yang mulai fashionable dengan backing vokal dan filler pada lagu-lagu dangdut kian membuatnya ‘asik’ untuk didengarkan.
Bahkan untuk cengkok saat ini dapat menentukan peniaian juri di ajang pencarian bakat. Pengolahan nada tinggi beserta cengkok dapat memberikan standing applause bagi penyanyi tersebut.
Namun tidak serta merta dangdut hanya sekedar pengolahan teknik suara. Uut Permatasari, Inul Daratista, dan Dewi Persik mencoba menyajikan dangdut dengan goyangan dan itu menyebabkan stigma yang kurang nyaman pada perkembangan lagu dangdut.
Dangdut koplo, dangdut pop, mulai berkembang dengan perpaduan modern dance.
Tidak sedikit anak muda yang akhirnya terjun menjadi penyanyi dangdut karena mereka menganggap dangdut telah mengikuti perkembangan jaman.
Daftar Profil Singkat Penyanyi Dengan Ciri Khas Cengkok Maut
Dangdut mulai menyerang generasi muda. Kostum yang mengikuti trend, dandanan yang minimalis dan tidak menor seperti tempo dulu, goyangan yang tidak lagi slebor, hingga pilihan lirik dan irama yang asik membuat dangdut kian menjamur.
Di antara banyaknya penyanyi dangdut, tentu saja ada beberapa nama yang populer di kalangan masyarakat.
Mereka terkenal karena memiliki cengkok khas. Siapa saja mereka?
Inul Daratista
Wanita ini terkenal setelah goyang ngebor nya populer di kalangan pecinta dangdut.
Sempat bersiteru dengan Rhoma Irama, Inul tetap mengembangkan eksistensinya di bidang dangdut.
Inul Daratista memiliki nama asli Ainur Rokhimah. Ia lahir di Pasuruan, 21 Januari 1979.
Saat ini Inul telah memiliki banyak usaha di bidang karaoke keluarga dan eksis menjadi juri ajang pencarian bakat penyanyi dangdut.
Via Valen
Telah berkarier di industri musik dangdut koplo sejak 15 tahun silam, namanya baru melambung setelah menyanyikan lagu ‘sayang’.
Sekalipun menggunakan bahasa Jawa, lagu-lagu Via Vallen sukses mendapatkan hati pecinta musik dalam negeri.
Memiliki nama asli Maulidia Octavia, kini ia berusia 29 tahun. Awalnya ia menjadi pengamen dan penyanyi dangdut kampung. Saat ini ia menjadi sangat terkenal dengan dangdut koplonya dan kecantikannya.
Nella Kharisma
Populer dengan lagu ‘konco mesra’, Nella Kharisma juga mempopulerkan lagu dangdut dengan aksen Jawa nya. Ia lahir di Kediri, 4 November 1994. Tidak hanya cantik dan modis, kini ia telah menikah dengan Dory Harsa.
Mengusung dangdut pop Jawa, Nella Kharisma membuat siapapun terpukau dengan cengkok mautnya.
Deni Caknan
Siapa yang tidak hafal dengan lirik ‘Kartonyono Medot Janji?’ setiap cengkokan dengan lirik menyedihkan sukses dibawakan oleh Deni Caknan.
Ia berhasil membuat siapapun yang mendengar lagu ini merasa iba dengan kisah pada lagu. Deni Caknan memiliki nama asli Deni Setiawan.
Ia lahir di Ngawi, Jawa Timur. Sebuah lagu perpaduan pop Jawa dan campursari ini sukses melekat di hati penggemar campursari.
Terutama karena saat ini sedang populer generasi patah hati atau ‘ambyar’. Dulunya ia adalah pegawai lepas di Dinas Lingkungan Hidup dan saat ini fokus menjadi musisi.
Happy Asmara
Masih dengan mengusung lagu dangdut berbahasa Jawa, Happy Asmara populer dengan lagunya Tak Ikhlasno.
Lahir di Kediri, 10 Juli 1999, ia berhasil mengajak generasi milenial menjadi menyukai dangdut. Lagu-lagunya merupakan perpaduan pop Jawa dan koplo.
Dewi Persik
Penyanyi dangdut dengan suara khasnya adalah Dewi Persik. Populer dengan goyang patah-patah, Dewi Persik berhasil mempopulerkan banyak lagu dangdut di era 2000 an.
Ia lahir di Jember, 16 Desember 1985 dengan nama asli Dewi Murya Agung. Ia juga pernah berkolaborasi dengan Glenn Fredly.
Uut Permatasari
Terkenal dengan goyang ngecornya, Uut Permatasari dengan nama asli Utami Suryaningsih lahir di Sidoarjo, 7 April 1982. Salah satu lagunya yang terkenal adalah Putri Panggung.
Trio Macan
Terkenal dengan Iwak Peyek, trio macan berhasil memukau dengan perpaduan cengkok dangdut yang khas dan goyangan khas dangdut. Mereka adalah biduan-biduan Jawa Timur.
Namun satu diantaranya keluar dan berganti menjadi personil baru. Kini mereka hadir dengan personil baru dan bersiap menggebrak kembali panggung dangdut Indonesia.
Fitri Carlina
Berhasil membawakan lagu dangdut dengan konsep semi komedi, Fitri Carlina berhasil mendapatkan hati masyarakat lewat lagu ABG Tua.
Ia merupakan penyanyi dangdut yang lahir di Banyuwangi, 29 Mei 1987. Nama aslinya adlaah Fitri Dian Puspita.
Danang D’Academy
Mendengarkan lagu-lagu Pradana Dieva atau Danang akan membuat siapapun merinding. Khas dengan nada tinggi dan cengkokannya yang sangat sulit, ia berhasil menjadi juara kedua di ajang pencarian bakat penyanyi dangdut nasional.
Sekalipun menjadi juara kedua kala itu, namun ia berhasil menjadi juara pertama pada ajang pencarian bakat penyanyi dangdut tingkat Asia. Ia lahir di Banyuwangi pada 23 April 1991.
Baca juga beritaku: Arlida Putri Seksi, Penyanyi Dangdut Cantik Dengan Senyum Khas
Demikian Artikel tentang Cengkok maut dan tipis pada musik dangdut