Dugem dan Clubbing, mengenal lebih jauh tentang kegiatan malam yang sering dilakukan di kota-kota besar ini.
Beritaku.id, Lifestyle – Beberapa orang masih menganggap kegiatan dunia malam seperti mengunjungi diskotik atau clubbing sebagai hal yang tabu.
Oleh : Miftahur Rahmi (Penulis Lifestyle)
Namun, bagi mereka yang tinggal di tengah-tengah kota besar tentu tidak mungkin menutup kemungkinan tidak tersentil dengan kegiatan dunia gemerlap ini. Meskipun tidak terpungkiri bahwa selalu ada dampak buruk, namun clubbing tetap bisa menyenangkan jika kamu bisa membatasi diri.
Kata-Kata Bijak Anak Clubbing
Gemerlap dunia malam meskipun sering menerima cap negatif, namun selalu ada tempat untuk menemukan celah untuk menertawakannya. Yuk, kita simak ungkapan nyeleneh soal para clubbers yang suka pamer di laman media sosial
“Jangankan dugem, kagak pulang abis Magrib aje ditelponin Emak mulu.” – Anonim
Clubbing memang berlaku di malam hari. Semakin malam, biasanya tarian dan hentakan musiknya makin menggila. Beberapa orang mempelesetkan hobi dugem mereka dengan lelucon waktu usia sekolah yang suka mendapat telpon orangtua jika telat pulang ke rumah.
“Gue mah jangan dugem. Upacara aja pingsan.” – Instagram Bangyure via sidecarsally
Berjoged di area dance floor tak lengkap jika tidak penuh totalitas. Kamu akan berdiri dan berjingkrak-jingkrak di tengah area bersama pengunjung lain. Saking asyiknya, bahkan sampe lupa waktu.
“Habis gelap terbitlah terang, lah gue abis gelap berangkatlah dugem.” – Anonim
Ke diskotik untuk dugem tidak mungkin di lakukan di malam hari. Bahkan pengunjung saja baru bisa masuk setelah pukul sembilan malam. Makin malam, diskotik makin ramai. Jadi bukan habis malam lalu pagi bagi para clubbers ini tetapi terbit malam, berangkatlah dugem.
“Ga usah ke diskotik, ditelponin Emak lagi nongkrong aja jantung gue langsung dugem.” –
Anonim
Musik diskotik pastinya menghentak-hentak. Memacu adrenalin pengunjungnya untuk menari ria. Tapi, zamannya masih suka nongrong waktu sekolah dulu, siapa di sini yang langsung panik ketika mendapat telpon dari orangtuanya? Apalagi kalau pergi nongkrongnya diam-diam, auto cabut pulang!
“Boro-boro mau dugem, dengar music kondangan aja jantung gue mau copot.” – Anonim
Kalau tetangga rumah punya hajatan yang ada orgen tunggalnya, jaminan mutu pasti kamu bakal susah tidur. Apalagi suara biduan dan musik yang makin malam makin ramai sorak-sorai. Di tempat dugem tidak kalah heboh, makin asyik DJ memutar musik, makin ramai keriangan para pengunjungnya.
Baca Juga Beritaku: Syarat Masuk Tempat Clubbing, Usia Min. 17 Thn, Pakaian, Harga Masuk
Fakta Clubbing dan Dugem
Kalau mendengar sebutan anak dugem, kira-kira apa yang terlintas di benak kamu? Minuman berakohol? Berjoget ria di dance floor? Dugem atau Dunia Gemerlap memang menenteng banyak stereotip negative daripada positifnya. Namun untuk tidak mudah menghakimi, beberapa fakta mengenai dugem ini perlu kamu ketahui.
Tempat dugem atau ajojing seperti bar, diskotik, pub, dan club memiliki perbedaan
Bar hampir mirip dengan café namun menjual minuman beralkohol. Biasanya tapara pengunjung berpakaian santai dan dengan bebas memesan minuman kepada bartender. Lounge berada di hotel bintang empat atau lima dengan harga minuman yang lebih mahal. Pengunjungnya rata-rata adalah para pebisnis atau masyarakat kelas atas dengan pakaian formal atau semi formal.
Sedangkan pub merupakan tempat indoor yang nyaman untuk komunitas sambil berdiskusi. Di pub terdapat live music yang memungkinkan pengunjungnya berdansa atau berjoget dari tempat duduk saja. Kalau club, biasanya sebuah tempat dengan layanan 3 in 1 berupa café, tempat karaoke, dan diskotik sekaligus.
Nah di diskotik barulah sebuah tempat untuk dugem sebenarnya. Di mana kamu akan menemukan minuman beralkohol, dance floor serta DJ yang memainkan musik.Beragam, ada yang memang ingin melepas penat dengan berjoget, minum beralkohol, tetapi ada juga untuk bersosialisasi atau bernegosiasi dengan klien.
Dugem ternyata tidak hanya identik dengan joget sampai mabuk.
Beragam realita sosial yang bisa kamu temui ketika mendatangi diskotik. Melihat orang-orang yang berdatangan ke diskotik kamu akan menyadari betapa beragamnya orang-orang yang ada di lingkungan. Juga, kamu akan menemui jenis orang yang bahkan tidak pernah kamu jumpai di dalam pergaulan sehari-hari.
di tempat Dugem kamu justru tidak bisa melihat dengan jelas.
Kenapa? Karena rata-rata diskotik di malam hari bernuansa gelap dan berisik. Pengunjung hanya terbantu dengan keberadaan kerlap-kerlip lampu disko.
Se-eskpresif apapun jogetan kamu saat Dugem, tidak akan ada yang protes
selama tidak membuat rusuh. Saking banyaknya masalah hidup atau beban pekerjaan, kadang dugem menjadi salah satu alternatif untuk mengelurkan uneg-uneg. Kmu bisa berjoget, menghentakkan seluruh badan bersama tempo music yang bersahabat tanpa harus jaim lho.
Kualitas pertemanan bisa terpatahkan jika salah satu di antara kalian ada yang hangover
Saking keasyikan minum, tahu-tahu kamu atau salah seorang teman sudah mabuk hingga pingsan dan muntah-muntah. Pilihannya, kalian akan mengurusi atau malah meninggalkannya untuk diurus petugas diskotik.
Kamar mandi bisa menjadi pilihan kamu untuk menghindari ajakan mabuk dari temn-teman
Kadang alasan pergi di diskotik hanyalah rasa segan karena ajakan teman. Sejam atau dua jam pertama, boleh banget kalo kamu berlama-lama di kamar mandi untuk menolak ajakan minum secara halus. Tapi jangan lupa, ke kamar mandi usahakan tidak sendirian ya!
Selalu ingat di mana pintu keluar dan penjaga keamanan diskotik berada
Tidak terpungkiri, diskotik bisa menjadi tempat yang menyeramkan. Banyak hal-hal ‘luar biasa’ yang justru baru kamu temui di daam diskotik. Makanya, jangan lupa untuk mengetahui di mana post keamanan berada.
Baca Juga Beritaku: Hubungan Bir Dan Umur, Sebagai Lifestyle sejak 2000 Tahun Silam
Tata Cara Masuk Diskotik
Meskipun diskotik identik dengan tempat kehidupan malam yang bebas dan liar, kamu tentu tetap
bersenang-senang, berjoged-joged bersama musik yang menggema, atau melepas stres membutuhkan guide atau aturan untuk memasukinya. Bagaimanapun stereotip sebagai tempat bersenang-senang yang ‘berbahaya’ sudah terlanjur melekat jika mengarah kepada diskotik. Yuk, mari kita kupas satu-persatu hal apa saya yang musti kamu persiapkan dan bagaimana cara untuk masuk dan bersenang-senang di diskotik.
Pilih Dresscode
Pilihlah dress code yang mumpuni dan sesuai dengan lokasi diskotik pilihan kamu.
Walaupun kesannya ‘cuma’ tempat untung dengan seteguk alkohol, beberapa diskotik tetap memberlakukan dress code bagi para pengunjungnya. Ada beberapa jenis attire yang biasanya masuk ke dalam aturan tertulis beberapa diskotik di Indonesia.
Pertama formal and upscale atau formal party dress untuk beberapa diskotik di pusat kota, kedua semi formal but chic, dan terakhir casual. Khusus untuk ladies, apapun jenis dress codenya biasanya diskotik melarang tamu perempuan menggunakan sandal.
Jadi, persiapkan high heels atau sneakers ternyaman kamu. Lagi, apapun jenis pakaiannya pastikan kamu suka, nyaman, dan percaya diri memakainya untuk bersenang-senang.
Transportasi Pilihan Menuju Diskotik
Pilihlah transportasi menuju dan pulang dari diskotik dengan tepat. Keamanan kamu adalah hal paling utama.
Banyak alternatif kendaraan yang bisa kamu gunakan seperti kendaraan pribadi, nebeng mobil teman, atau menggunakan transportasi online. Kenapa hal ini harus masuk pertimbangan kamu?
Tentu karena biasanya waktu berangkat ke diskotik sudah di atas pukul tujuh malam dan pulangnya juga sudah lewat tengah malam, bahkan dini hari.
Jangan sampai kamu kebingungan di pinggir jalan pada tengah malam. Selain berbahaya tentu rawan masuk angin, hehehe.
Jika kamu menggunakan transportasi online, pastikan lokasi diskotik memadai jaringan internetnya, baterai gawai kamu sudah terisi penuh, dan mempunya cadangan lain kalau aplikasi onlinenya memiliki kendala.
Tentukan Partner
Tentukan siapa partner kamu menjelang pergi ke diskotik. Pergi bergerombolan bersama kawan-kawan akrab biasanya lebih aman daripada kamu pergi sendirian.
Selain tidak tahu siapa dan seperti apa orang-orang yang akan kamu temui nantinya, pergi bersama-sama dapat mengantisipasi kejadian buruk semisal kamu dalam kondisi mabuk dan tak terkontrol.
Selain itu, usahakan kamu tidak bertebaran sendirian di dalam diskotik. Apalagi jika ingin ke kamar mandi.
Meskipun tidak semua diskotik berbahaya dan tidak semua orang berniat jahat, hal ini perlu untuk menjaga keamanan diri kamu sendiri. Karena siapa saja dan darimanapun asalnya bisa mendatangi diskotik.
Sudah Cukup Umur
Pastikan kamu sudah cukup umur untuk masuk ke diskotik. Tentu tak semua diskotik yang memberlakukan batas usia pagi pengunjungnya. Biasanya beberapa diskotik membatasi usia pengunjunginya dengan minimal 17 tahun atau 21 tahun.
Tak jarang adanya pemeriksaan oleh petugas keamanan di gate masuk diskotik melalui kartu identitas pengunjung seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Surat Izin Mengemudi (SIM).
Sebenarnya adanya aturan batas usia minimal bagi pengunjung diskotik tentu juga untuk keamanan kamu.
Di batas usia minimal ini, baik 17 tahun atau 21 tahun, kamu dianggap sudah paham dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri serta semua risiko yang terjadi di dalam diskotik.
Kembali lagi, jangan sampai bersenang-senang justru merusak diri sendiri.
Harga Tiket Masuk (HTM) Di Diskotik
Harga Tiket Masuk (HTM) yang tiap diskotik berbeda-beda. HTM atau para clubbers menyebutnya First Drink Charge (FDC) biasanya berbeda-beda di tiap diskotik. Semakin terkenal dan besar diskotinya,
FDCnya juga semakin mahal. Rata-rata diskotik menerapkan FDC sebesar Rp 50.000 – Rp 100.000 pada hari biasa dan Rp 100.000 – Rp 200.000 pada akhir pekan.
Untuk diskotik kelas atas, biasanya FDC berkisar antara Rp 250.000 – Rp 600.000.
FDC ini nantinya akan memberikan kompensasi kepada tiap pengunjung berupa welcome drink seperti air mineral, segalas jus, atau sebotol bir.
Sedangkan untuk memesan minuman di area club, kamu akan dikenakan tarif harga minuman beserta pajak, terpisah dengan harga FDC tadi.
Pilih Open Table Atau Join Tabel
Kamu bisa memilih untuk open table atau join table. Open table berarti memesan meja dan sofa untuk sendiri atau bersama-sama gerombolan kamu.
Sedangkan join table berarti kamu memakai meja bersama kenalan, relasi, atau bahkan stranger yang beru bertemu di diskotik.
Tarif open table biasanya dibayar oleh pribadi sedangkan join table biasanya dibayar dengan cara berpatungan.
Baca Juga Beritaku: Seksisme: Eksistensi Era, Pengertian, Ketimpangan, Dampak, Dan Contoh
Kira-kira, berapa lama waktu yang akan kamu habiskan ketika di diskotik? Biasanya rata-rata diskotik di kota besar mulai buka sekitar pukul 09.00 malam.
Sedangkan jika ada Guest DJ atau Internatinal DJ Events biasanya baru beraksi sekitar pukul 01.00 pagi.
Dan juga, setiap diskotik memiliki ambience yang berbeda-beda, tergantung rata-rata usia pengunjung dan pilihan musiknya.