Kisah Nabi Yahya AS
Kisah Nabi Yahya AS dan Wasiat Kepada Bani Israil

Kisah Nabi Yahya AS dan Wasiat Kepada Kaumnya Bani Israil

Diposting pada

Nabi Yahya AS dan Kisah yang dilaluinya dalam Berdakwa kepada Bani Israil, Dengan wasiat yang disampaikan kepada Kaum tersebut.

Beritaku.Id, Kisah Islami – Sebagai bagian dari Urutan Lengkap 25 Nabi dan Rasul yang Wajib Diketahui dan Kisahnya. Keturunan dari, Usia Tidak Produktif Nabi Zakariyah Diberikan Keturunan.

Dari doa yang mendalam seorang Nabi Zakariyah AS, yang sudah berumur 120 tahun. Masa tidak produktif. Dalam bahasa kedokteran adalah Impossible. Namun Allah SWT mampu menghancurkan kata impossible milik manusia.

KuasaNya yang Maha, PenciptaanNya yang Maha. Tak terbendung oleh usia. Produktif maupun tidak produktif. Nabi Zakariyah AS bisa memiliki keturunan. Nabi Yahya AS namanya.

Ayah beruntung memiliki anak yang Sholeh. Yang memiliki kecerdasan diatas seusianya.

Yang memiliki bakat khusus dari seusianya. Sehingga masih usia tergolong remaja. Ucapan dan prilakunya menjadi “pasal” yang ditiru kebanyakan orang.

Nabi Yahya dalam Islam sebagai Nabi wajib urutan ke 23. Merupakan Nabi yang memiliki kemampuan khusus.

Memiliki banyak pelajaran yang bisa diambil dari pada kisah nabi dan rasul pada masa lampau.

Dalam hal berdakwah Rasulullah terkadang menjadikan kisah para Nabi terdahulu sebagai sebuah literatur atau rujukan. Untuk para sahabat dan kaum muslimin.

Kisah Nabi Yahya AS

Dalam perjalanan Nabi Yahya AS. beberapa perintah Allah kepadanya, seperti Sabda Nabi Muhammad SAW :

“Sesungguhnya Allah tabaraka wa Ta’ala telah memerintahkan lima kalimat kepada Nabi Yahya bin Zakariya ‘alaihi salam untuk dilaksanakan olehnya, dan lalu menyuruh Bani Israil agar mereka melaksanakannya juga.”

Akan tetapi, Nabi Yahya kemudian diliputi kekhawatiran bilamana umatnya tidak mampu melakukannya.

Maka Nabi Isa AS mendatanginya seraya berkata, “Sesungguhnya Allah telah menyuruhmu (dengan) lima kalimat agar engkau melaksanakannya, demikian pula Bani Israil juga telah diperintahkan untuk melaksanakannya.”

Akhirnya, Nabi Yahya berhasil diyakinkan Nabi Isa AS tersebut. Kemudian, dia mengumpulkan orang-orang di Baitul Maqdis dan menyerukan lima wasiat itu.

Adapun wasiat yang disebutkan oleh Nabi Yahya AS adalah sebagai berikut:

Kesatu, Jangan Syirik.

Dalam kisah Nabi Yahya AS, dia menyampaikan agar Bani Israil jangan Syirik dengan mempersekutukan Allah SWT pada yang lain.

Hal seperti mempersekutukan adalah Seorang lelaki telah meminang. Namun ternyata wanita tersebut melayani lelaki lain. Bukankah itu perbuatan dosa besar?

Dalam konteks manusia. Mempersekutukan adalah sebuah kesalahan. Apalagi ini perintah Allah SWT agar tidak dipersekutukan dengan benda atau hal apapun.

Kedua, Ketika Ibadah, Jangan Menoleh.

Allah senantiasa menatap hambanya yang menyembah kepadanya. Menatapnya.

Bagaimana perumpaan didunia ketika Anda sedang berbicara dengan orang lain. Dan ketika orang tersebut menghadapkan wajahnya kepadamu. Lalu kamu menoleh kepada yang lain. Bagaimana perasaan orang tersebut?

Ketiga, Berpuasa.

Menahan lapar itu, seperti ikut merasakan penderitaan orang lain. Yang sepanjang waktu. Tanpa harus menunggu waktu tertentu untuk menahan lapar.

Maksudnya orang miskin sepanjang waktu menahan lapar dan dahaga.

Kemudian orang berpuasa, bau mulutnya lebih wangi dari minyak kesturi yang harum. Minyak kesturi adalah wangi-wangian dari surga.

Keempat, Memberi kepada orang lain.

Hal itu dimisalkan sebagai seseorang yang sedang menebus kebebasan dirinya. Dari musuh yang hendak membunuhnya.

Atau upaya membersihkan dari harta benda yang dimiliki agar berkah dijalan Allah SWT.

Kelima, Berzikir.

Hal itu diumpamakan seperti orang yang sedang diburu musuh. Lantas, dia berlindung di dalam suatu benteng.

Adapun musuh yang dimaksud adalah setan dan iblis yang terkutuk, yang selalu menggoda manusia.

Sementara, benteng adalah perlindungan dari Allah. Berdzikir adalah upaya untuk membangun benteng pertahanan diri. Dengan bersandar kepada Allah SWT.

Demikianlah 5 hal yang di wasiatkan oleh Nabi Yahya AS Dalam kisah kepada Kaumnya Bani Israil.