Mengetahui dan mengenal pohon saga rambat beserta jenis dan manfaat yang jarang sekali orang ketahui. Tanaman yang memiliki khasiat yang baik untuk tubuh.
Beritaku.id, Lestari – Pohon hijau sejuk di mata, ramah menjuntai menghias asa. Melambai-lambai seakan menyapa, mengetuk hati ini untuk menciumnya. Sungguh indah alam hijauku, sungguh indah anugerah sang kuasa.
Oleh: Sri Damayanti (Penulis Lestari)
Nama Dan Istilah Lain Dari Pohon Saga
sebagian orang mungkin kurang tahu atau belum mengenal pohon saga rambat, padahal tanaman ini sering dijumpai di sekitar rumah.
Pohon saga rambat adalah pohon yang bentuk buahnya seperti petai dengan biji yang kecil dan berwarna merah.
Tumbuhan jenis ini berasal dari Asia Selatan tapi sekarang sudah banyak tersebar di pantropis.
Pohon saga rambat biasanya sebagai peneduh di jalan-jalan, mudah kita jumpai di pantai, mempunyai nama latin Abrus precatorius L.
Tanaman ini tumbuh dan menyebar secara alami di beberapa negara.
Seperti di Indo Cina, Cina Selatan, Sri Lanka, Thailand, Myanmar Selatan, Kepulauan Solomon, bagian Utara Australia, dan seluruh daerah Malesian.
Tanaman ini tumbuh di berbagai topografi dan tanah yang kurang subur, di lahan yang subur, dan dalam genangan air laut.
Pohon saga juga banyak tumbuh di wilayah kawasan Indonesia dan dengan sebutan yang berbeda di tiap daerah (wilayah).
Beberapa wilayah di indonesia mengenal pohon saga dengan sebutan yang berbeda-beda.
Masyarakat Gayo menyebutnya dengan seugeu, sedangkan warga Aceh menyebutnya dengan thaga.
Masyarakat Sumatera khusunya suku Batak mengenalnya dengan istilah hasebo.
Kundari sebutan saga bagi orang Minangkabau, dan kendari sebutan saga bagi masyarakat Lampung.
Suku Dayak Kalimantan dan Gorontalo menyebutnya sebagai taning bajang, saga manis atau saga telik (Jawa) dan walipopo (Sulawesi).
Pohon saga merupakan jenis pohon dengan pertumbuhan yang bisa mencapai ketinggian hingga 1 sampai dengan 1000 meter.
Bahkan sekarang banyak sekali di tanam di perkarangan rumah yang berfungsi sebagai tanaman obat.
Jenis Dan Bentuk Saga
Pohon saga memiliki 2 jenis menurut cara tumbuhnya.
Yaitu yang tumbuh tegak (saga pohon) dengan nama latin Adenanthera Pavonina dan yang tumbuh merambat (saga rambat).
Dari namanya, kedua jenis pohon saga ini memiliki bentuk yang berbeda pula.
Saga pohon tumbuh ke atas layaknya kebanyakan pohon-pohon lain, sedangkan saga rambat tumbuh merambat (menjalar).
Meskipun berbeda cara tumbuhnya, daun dari kedua jenis pohon ini memiliki khasiat yang sama bagi kesehatan.
Bagian daunnya dapat bermanfaat sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Biji pohon saga rambat dan juga biji saga pohon mempunyai tampilan yang beda.
Pada biji saga rambat ada corak bintik hitam, sedangkan pada biji dari saga pohon warnanya merah polos.
Cara membedakan keduanya dapat melalui batang tanamannya.
Baca juga beritaku : Puncak Je’ne-Je’ne Sappara Jeneponto 2018, Kr. Raja: Untuk Melestarikan Budaya
8 Manfaat Saga
Pohon saga merupakan jenis tanaman perdu yang memiliki berbagai macam manfaat untuk mengobati penyakit.
Sejak jaman dahulu, pohon saga telah gunakan sebagai obat untuk berbagai macam penyakit.
Pada pohon saga rambat walaupun bagian daunnya memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan, namun tidak demikian dengan bagian bijinya.
Pada bagian bijinya beracun dan sangat berbahaya jika di konsumsi, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Berbeda dengan pohon saga rambat, buah dari saga bisa di makan serta mengandung protein tinggi.
Zat kimia yang terkandung di dalamnya berupa flavonoid dan saponin yang berada pada bagian batang, daun, dan bijinya.
Sementara di bagian batang terdapat zat polifenol, dan bagian biji mengandung tanin sedangkan pada bagian akarnya tersimpan zat polifenol, alkaloid, dan saponin.
Pohon saga memiliki 8 manfaat untuk tubuh kita, diantaranya adalah sebagai berikut ini:
1. Mencegah penyakit kanker dan diabetes
Antioksidan tinggi berfungsi untuk enangkal radikal bebas yang terkandung di dalam daun saga mencegah penyakit diabetes dan kanker.
2. Dapat mengobati sariawan
Selain bermanfaat sebagai penangkal radikal bebas, daunnya juga bisa bermanfaat sebagai obat untuk menyembuhkan sariawan.
Kunyah-kunyah (jangan ditelan) daun saga kering atau yang sudah dijemur di bawah matahari.
Atau rebus daunnya dan kumur-kumur dengan menggunakan air rebusan tersebut.
3. Menyembuhkan diare
Air rebusan dari batang dan daun pohon saga dapat menyembuhkan diare, dan minum air putih yang cukup juga dapat membantu menyembuhkan diare.
4. Dapat menangkal bakteri jahat dalam tubuh
Kandungan saponin yang terdapat di dalam daun saga dapat membantu menangkal bakteri jahat dalam tubuh.
5. Membantu meningkatkan nafsu makan
Vitamin B yang terkandung di dalam pohon saga dapat membantu meningkatkan nafsu makan.
6. Meredakan sakit panas dalam
Meskipun bukan tergolong penyakit berat, namun panas dalam akan sangat mengganggu aktivitas kita sehari-hari.
Siapkan daun saga sebanyak 10-15 lembar, kemudian rebus dengan air sebanyak 2 gelas, hingga mendidih.
Tunggu hingga airnya menyisakan 1 gelas, lalu biarkan dingin, kemudian saring airnya dan minum.
7. Mengatasi rambut rontok
Campurkan biji saga dan air beras secukupnya, lalu oleskan pada rambut secara teratur, ini dapat mengatasi rambut rontok.
8. Mengobati sakit perut
Di wilayah Afrika Timur, sakit perut diobati dengan cara memakan daun saga atau yang sudah dibuat jus.
Sejak turun-temurun mereka mengenal pohon saga sebagai obat tradisional dan dipercaya ampuh menyembuhkan sakit perut.
Itulah beberapa manfaat dari pohon saga rambat dan saga pohon untuk kesehatan.
Dapat di praktikkan di rumah sebagai obat tradisional untuk mengurangi resiko dari mengonsumsi obat-obatan kimia.
Karena jika terlalu sering mengonsumsi obat-obatan berbahan dasar kimia dalam jangka waktu yang lama akan mengganggu kinerja ginjal.
Sudah banyak orang yang membudidayakan tanaman ini untuk dijadikan sebagai apotek hidup, bahkan ada yang menjualnya secara online maupun offline.
Baca juga beritaku : Pohon Andalas & 3 Benda Adat Asal Pulau Sumatera
Cara Perawatan Saga
Pohon ini mempunyai ciri-ciri daun yang kecil, berbiji merah kecil dan batang yang tinggi (Saga pohon) dan juga merambat (saga rambat).
Daunnya berbentuk bulat seperti telur, berukuran kecil, dan memiliki karakter majemuk.
Jumlah daunnya bersirip ganjil serta memiliki rasa yang agak manis, bunganya dari pohon saga berbentuk kupu-kupu dan berwarna ungu muda.
Pohon saga rambat dan saga pohon saat ini banyak di budidayakan sebagai tanaman obat.
Biji
Langkah pertama menanam dari biji adalah menyiapkan biji saga yang akan di semai.
Kemudian rendam dengan air selama kurang lebih selama 10-15 menit agar biji lunak.
Cara seperti ini nantinya akan membantu biji berkecambah dengan baik, biji atau bibit saga bisa disemai di dalam polibek dan bisa langsung ditanam media tanah.
Dan juga bisa semai di atas kapas yang basah agar bisa mempermudah dalam melihat daya tumbuh kecambah.
Tunggu hingga kecambahnya mengeluarkan daun, setelah itu pindahkan ke media tanah.
Untuk awal penanaman, tempatkan di bawah pepohonan rindang, karena tanaman yang baru dapat tumbuh subur jika tidak secara langsung terpapar oleh sinar matahari.
Stek
Menanam pohon saga dengan metode stek tidak sulit untuk dilakukan, langkah yang pertama yaitu siapkan ranting kayu saga.
Lalu potong seukuran sekitar 20-30 cm, kemudian tancapkan potongan batang atau ranting pohon saga tersebut ke media tanam.
Sebaiknya batang yang akan di stek, umurnya tidak terlalu muda dan juga tidak terlalu tua.
Pohon saga ini cukup mudah, yaitu dengan disiram setiap hari dan membersihan gulma secara rutin.
Sebaiknya berikan juga pupuk dan pengkasan dahan pohon saga rambat supaya tanaman ini dapat tumbuh subur.
Cara penanaman
Pohon saga bisa ditanam langsung di tanah atau kebun dan juga bisa langsung ditanam pada lahan sempit.
Saat menanam, sebaiknya ditanam saat musim penghujan atau musim kemarau jika telah tersedia air yang cukup.
Penanaman pohon saga tidak membutuhkan banyak perawatan, hanya membutuhkan beberapa perawatan seperti penyulaman, pemberian pupuk, pengendalian hama dan juga penyakit.
Untuk mengendalikan gulma pada tanaman ini cukup dengan insektisida sistemik.
Tanaman saga yang terkena hama Heterodera sp, Meloidogyne sp, dan penyakit Sapu Setan disebabkan karena serangan virus Marioni sebaiknya di buang.
Sebaiknya berikan pupuk dengan kandungan nitrogen sebanyak 25-50 kg, fosfor sebanyak 45 kg, dan kalium sebanyak 50 kg per hektarnya.
Pemberian pupuk pada tanah adalah untuk menyuburkan tanah yang terlihat kurus.
Masa panen tahap pertama adalah saat tanaman pohon saga berusia sekitar 6-8 bulan terhitung dari masa tanam.
Bagian daun pohon bisa dipanen dengan cara memotong 25-30 cm tanaman dari tanah.
Untuk bagian akar tanaman pohon saga rambat ataupun saga pohon ini, bisa dipanen setelah berusia 2,5-3 tahun.
Sekali panen akar pohon saga dapat menghasilkan akar basah sekitar 2.500-3.500 Kg per hektarnya.
Agar akar pohon saga rambat dan saga pohon tahan lama, sebaiknya dikeringkan dengan cara di jemur di bawah sinar matahari.
Harga Jual Pohon Saga
Pohon saga menjadi salah satu bahan pembuatan obat tradisional yang telah di gunakan oleh nenek moyang kita secara turun temurun.
Karena khasiatnya inilah yang membuat tanaman jenis ini menjadi primadona, terutama bagi pecinta tanaman herbal.
Tidak jarang mereka membudidayakan pohon saga rambat dan saga pohon untuk di jual kembali.
Bahkan ada yang menjual pohon saga di marketplace, mulai dari biji, stek hingga pohon yang sudah tumbuh juga tersedia.
Sebelum membeli, ada baiknya terlebih dahulu mengenal pohon saga rambat, baik jenis maupun manfaatnya.
Baca juga beritaku: Jambu Bol: Asal, Kandungan Zat, Manfaat dan Persebarannya
Harga jual pohon saga di pasaran sangat ramah di kantong dan bervariasi, tergantung jenis, ukuran atau besar kecilnya tanaman tersebut.
Harga jual tanaman saga di pasaran dari harga Rp. 5.000 sampai dengan Rp. 25.000, dan tentunya sangat terjangkau bagi semua kalangan.
Demikianlah sedikit ulasan tentang pohon saga rambat yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh kita, agar kita bisa terhindar dari berbagai macam penyakit.
Bahkan ada pepatah yang mengatakan “mencegah lebih baik daripada mengobati”.
Sayangilah keluarga kita dengan cara menjaga pola hidup sehat, menjaga kebersihan badan dan lingkungan tempat tinggal, agar bisa terhindar dari penyakit.