Nenek Moyang bangsa Israel
Moyang bangsa Israel

22 Nabi Asal Israel beserta Kisah Singkatnya

Diposting pada

Kitab Taurat, sebagai salah satu kitab suci ummat Islam, menceritakan banyak kisah mengenai para nabi asal israel. Kesemuanya di utus untuk bangsa Israel, sehingga mereka di sebut juga nabi-nabi Israel. Artikel ini akan menuturkan 22 nabi tersebut beserta kisah singkatnya.

Beritaku.id, Kisah Para Nabi dan Rasul – Allah SWT menciptakan dunia dan seluruh isinya dari ketiadaan. Kun Fayakun kata-Nya, maka terpisahlah gelap dari terang.

Oleh: Riska Putri (Penulis Kisah Para Nabi dan Rasul)

Cahaya rahmat-Nya memberikan kehidupan pada makhluk ciptaan-Nya, melahirkan tanah dan laut, pepohonan serta hewan yang berbeda rupa dan warna.

Allah SWT kemudian membentuk selempung tanah, menjadi sesosok makhluk yang di ciptakan menurut gambaran-Nya.

Tanah tersebut kemudian di hidupkan, nyawa di tiupkan melalui perantaraan malaikat Jibril. Maka jadilah manusia yang di beri nama Adam.

Pada saat penciptaannya, Allah SWT bernubuat bahwa Adam akan menjadi khilafah, sosok pemimpin yang mengatur dunia ciptaan-Nya.

Maka di turunkanlah Adam ke dunia, dengan mengemban misi membawakan akal budi Illahiah ke dunia yang di selimuti nafsu dan insting bertahan hidup.

Adam, selain sebagai khilafah pertama, juga mengemban titel sebagai nabi sekaligus rasul pertama.

Dalam ajaran Islam, sosok nabi ialah seseorang yang diberi wahyu oleh Allah SWT, untuk melanjutkan syari’at yang di emban oleh rasul sebelumnya.

Sementara rasul ialah seseorang yang di tugaskan mengemban risalah (syari’at) baru.

Sejak turunnya Adam ke dunia, telah lahir banyak nabi dan rasul lainnya, yang masing-masing mengemban tugas sesuai masa kehidupannya. Menurut tradisi Islam, terdapat 124.000 orang nabi dan 315 orang rasul.

Jumlah yang banyak ini di yakini karena seluruh bangsa yang menghuni setiap celah dan penjuru muka bumi, pernah di kirimkan nabi oleh Allah SWT.

Dari sekian banyak nabi tersebut, terdapat nabi-nabi yang di utus ke tanah Israel, untuk memimpin bangsa Israel. Artikel ini secara spesifik menguraikan sejarah kenabian Israel, sebagaimana di kisahkan dalam Kitab Taurat.

Daftar Nama Nabi yang Lahir di Israel

Menurut Kitab Taurat, nabi-nabi yang bisa di sebut sebagai nabi Israel adalah yang di utus ke dunia sesaat sebelum masa pemerintahan Raja Saul.

Oleh karenanya, nabi-nabi sebelum nabi Musa AS tidak termasuk dalam kategori ini.

Alasannya, karena nabi-nabi sebelum nabi Musa AS, menerima wahyu dan menyampaikannya selama masa hidupnya, sebelum Israel menjadi suatu bangsa.

Berdasarkan hal itu, nabi-nabi Israel merupakan bagian dari bangsa Bani Israil.

Sebelum mempelajari lebih banjut tentang nabi-nabi Israel, ada baiknya kita mempelajari lebih dulu tentang bangsa Bani Israil.

Baca Juga Beritaku: Biografi Shahabiyah Yang Cantik, 7 Orang Bidadari Zaman Nabi

Bani Israil

Istilah Bani Israil sendiri di nisbahkan kepada nabi Yakub AS bin Ishak AS. Di namakan Bani Israil karena mereka merupakan keturunan dari nenek moyang mereka yang bernama Israil (nama lain dari nabi Yakub AS).

Sebelum di kenal dengan nama Bani Israil, bangsa ini di kenal dengan sebutan Ibrani. Secara bahasa, Ibrani berasal dari kata “Ibri” atau “Abra” yang memiliki arti “memotong jalan” atau “menyeberang lembah”.

Hal ini merepresentasikan mereka sebagai suatu bangsa, yang kerap berpindah tempat tinggal (nomaden).

Sebutan ini pertama kali melekat sejak kedatangan kaum Bani Israel di Irak, setelah menyeberangi sungai Eufrat yang di pimpin oleh Nabi Ibrahim AS.

Kemudian, seperti di sebutkan dalam Al-Qur’an, setelah nabi Musa AS berhasil melepaskan diri dari kejaran Fir’aun di Laut Merah, sampailah mereka di suatu daerah. Di sana, ummat nabi Musa AS merasa kehausan.

Berdasarkan petunjuk dari Allah SWT, nabi Musa AS memukulkan tongkatnya hingga memancarlah 12 mata air untuk masing-masing kaumnya itu.

Daerah tempat bermukimnya ummat nabi Musa AS ini kemudian di sebut Israel, dan kaumnya di sebut dengan Bani Israil.

Meskipun tidak lahir di tanah Israel, nabi Musa AS di kategorikan sebagai nabi Israel, karena beliaulah yang pertama kali mendirikan bangsa Israel.

Nabi-nabi Israel

Setelah menduduki tanah Israel, bangsa Bani Israel memasuki masa kesukuan atau hakim-hakim. Pemerintahan di pegang oleh 12 suku, sesuai jumlah mata air yang di anugerahkan Allah SWT melalui perantaraan tongkat nabi Musa AS.

Salah satu suku tersebut bernama suku Lewi, yang menempati kedudukan khusus dalam keagamaan. Suku Lewi di kenal sebagai keluarga yang menurunkan para nabi dan khilafah.

Maka tak ayal, ketika Hana, istri Elkana, yang berasal dari suku Lewi melahirkan anak pertamanya, putra yang di beri nama Syamuil itu kemudian di angkat menjadi nabi oleh Allah SWT.

Nabi Syamuil merupakan hakim terakhir bangsa Bani Israil, sebelum akhirnya Bani Israil memasuki masa kerajaan di bawah pimpinan Raja Saul.

Di masa awal kenabian Israel, ada pula sosok Miriam, saudara perempuan nabi Musa AS, yang menyandang gelar nabi perempuan.

Sama seperti Debora, sosok nabi perempuan lainnya, Miriam menerima komunikasi dari Allah SWT melalui perantaraan malaikat Jibril, kemudian menyampaikannya kembali kepada ummat.

Salah satu tugas yang di emban nabi-nabi di masa awal kenabian Israel adalah memerangi kepercayaan orang-orang Kanaan.

Di masa itu, bangsa Bani Israil hidup berdampingan dengan orang-orang Kanaan, dan belajar cara bertani dari mereka.

Menurut kepercayaan orang-orang Kanaan, agar dapat bertani dengan baik, mereka harus menyembah dewa badan dan hujan bernama Baal.

Hal ini tentunya tidak sejalan dengan ajaran Islam, yang meyakini bahwa hanya Allah SWT sajalah yang patut untuk disembah.

Sepeninggalan Raja Saul, bangsa Bani Israil di pimpin oleh Raja sekaligus nabi bernama Daud AS.

Pada masa ini muncul pula nabi Natan dan Gad, yang berasal dari suku Lewi. Kepemimpinan nabi Daud AS kemudian di lanjutkan oleh putranya, nabi Sulaiman AS.

Nabi Lain Dari Bani Israel

Selain 8 nabi yang di sebutkan di atas, terdapat beberapa nabi lainnya yang merupakan bagian dari Bani Israel. Mereka adalah:

  1. Ahia orang Silo, yang di utus pada masa pemerintahan Yerobeam, putra nabi Sulaiman AS.
  2. Semaya dan Ido, yang di utus pada masa pemerintahan Rehabeam bin Yerobeam, cucu nabi Sulaiman AS.
  3. Azariah dan Hanani, yang di utus pada masa pemerintahan Asa.
  4. Yehu bin Hanani, yang di utus pada masa pemerintahan Baesa bin Asa.
  5. Yehaziel dan Elizier, yang di utus pada masa pemerintahan Yosafat.
  6. Ilyas AS, Ilyasa AS, dan Mikhaya yang di utus pada masa pemerintahan Ahab.
  7. Zakharia AS, yang di utus pada masa pemerintahan Yoas dari Yehuda.
  8. Nahum, yang di utus pada masa pemerintahan Manasye.
  9. Armya/Irmiya, yang di utus pada masa pemerintahan Yosia.
  10. Hulda, yang di utus pada masa pemerintahan Yosia.
  11. Amos, Hosea, dan Ishaia, yang di utus pada masa pemerintahan Uzia.
  12. Obaja dan Yoel, yang di utus pada masa pemerintahan Yoram bin Yosafat.
  13. Yunus AS, yang di utus pada abad ke-8.
  14. Danyal, yang di utus di Babilonia.

Selain dari nabi-nabi tersebut, masih ada nabi-nabi lainnya yang tidak di sebutkan namanya di Kitab Taurat.

Baca Juga Beritaku: Daftar Nama Nabi: Urut Lengkap 124.000, 313, & 25 Serta 5 Ulul Azmi

Sejarah dan Kisah Singkat Beberapa Nabi di Israel

ilsutrasi kisah Nabi Musa

Nabi Musa AS

Nabi Musa AS, yang di sebut namanya sebanyak 136 kali dalam Al’Qur’an, diutus Allah SWT untuk melawan raja Firaun.

Selain bergelar nabi, Musa AS juga merupakan rasul ulul azmi dan satu dari empat nabi yang di karuniai kitab. Kitab yang di turunkan kepada nabi Musa AS adalah Kitab Taurat.

Nabi Musa AS lahir dari seorang ibu bernama Yukabad, yang menyembunyikan kehamilannya dari prajurit Mesir.

Hal ini di karenakan pada masa itu, Firaun memerintahkan prajuritnya untuk membunuh semua bayi laki-laki, termasuk ibu yang sedang mengandung bayi laki-laki, yang berasal dari golongan Bani Israil.

Menuruti perintah Allah SWT, Yukabad kemudian menghanyutkan bayi yang baru di lahirkannya ke sungai Nil.

Atas izin Allah SWT, Musa di temukan dan di angkat anak oleh istri Firaun.

Bertahun-tahun berlalu, Musa yang telah dewasa merantau menuju Madyan. Di sana, ia bertemu dengan nabi Syu’aib AS dan menikah dengan salah satu anaknya. Setelah 10 tahun bermukim di Madyan, Musa dan istrinya kembali ke Mesir.

Wahyu Nabi Musa As

Dalam perjalanan menuju Mesir, nabi Musa AS menerima wahyu dari Allah SWT setelah melihat petunjuk berupa seberkas cahaya yang menyala di Bukit Sinai. Allah SWT juga memberikan mukjizat adikodrati pada Musa AS, berupa kemampuan mengubah tongkat menjadi ular serta dada yang bercahaya.

Sekembalinya ke Mesir, Musa AS bersama saudaranya, Harun AS, menyerukan masyarakat mesir untuk menyembah Allah SWT. Aksi ini menyulut emosi Firaun, yang di selimuti ketakuan terjadinya nubuat yang di mimpikannya bertahun lalu.

Ketakutan dan keangkuhannya membuat Firaun mengeluarkan perintah untuk membunuh Musa AS beserta pengikutnya.

Musa AS kemudian memutuskan untuk meninggalkan tanah Mesir, namun terkepung saat mencapai Laut Merah.

Allah SWT memberikan pertolongan berupa perintah kepada nabi Musa AS untuk memukulkan tongkatnya ke air laut. Tongkat itu membelah air laut menjadi dua, memberikan jalan bagi nabi Musa AS dan para pengikutnya.

Setelah semua kaum Bani Israil menyeberangi lautan, Allah SWT menutup kembali jalan yang di buka-Nya, menenggelamkan Firaun beserta seluruh tentaranya.

Nabi Ilyas AS

Ilustrasi Kisah Nabi Iyas

Nabi Ilyas AS diutus Allah SWT untuk menyampaikan syari’at Islam kepada bangsa Bani Israil yang tinggal di negeri Ba’labak. Kelompok itu telah meninggalkan ajaran nabi Musa AS, dan kembali menyembah berhala.

Nabi Ilyas AS adalah keturunan keempat dari nabi Harun AS, yang sejak kecil telah menunjukkan kesuciannya dengan menghafal seluruh isi kita Taurat pada usia 7 tahun.

Wahyu pertamanya diterima saat ia berusia 35 tahun. Allah SWT melalui perantaraan malaikat Jibril memerintahkan Ilyas AS untuk mengingatkan raja Israil agar kembali memeluk Islam.

Dakwah yang dilakukan nabi Ilyas AS mengalami penolakan dari masyrakat, yang justru mengusir beliau dan melemparinya dengan batu. Namun, nabi Ilyas AS tidak membalas perlakuan mereka. Ia tetap tabah berdakwah menyampaikan syari’at Islam.

Kekeringan kemudian melanda negeri Ba’labak. Para penduduk menyalahkan Ilyas AS atas hal tersebut, dan menyebut kedatangan Ilyas AS menyebabkan kemarahan dari berhala yang disembah oleh mereka.

Nabi Ilyas AS kemudian bersembunyi dari kejaran penduduk yang murka, dan baru melanjutkan kembali dakwahnya setelah bertemu dengan Ilyasa AS.

Kali ini, penduduk mulai mendengarkan ajaran nabi Ilyas AS dan Ilyasa AS. Mereka secara berangsur kembali memeluk Islam dan menyembah Allah SWT.

Baca Juga Beritaku: Daftar dan Sejarah Singkat Rasul, Pada Kisah 25 Nabi Wajib Dalam Islam

Wahyu Nabi Ilyas As

Tak lama setelah itu, Allah SWT menurunkan hujan yang membuat penduduk Ba’labak bersuka hati. Air langit yang dirindukan akhirnya dianugerahkan kembali oleh Allah SWT, menumbuhkan kembali tanaman-tanaman yang telah ranggas.

Binatang-binatang ternak mendapat makan dan minum yang cukup, membebaskan penduduk Ba’labak dari kelaparan yang diderita selama bertahun-tahun.

Kegigihan nabi Ilyas AS dalam berdakwah menunjukkan konsistensinya. Ia tidak gentar meskipun ditolak, dihina, dicaci, hingga diusir dan dilempari batu.

Daftar Pustaka

  1. Nabi. Wikipedia Bahasa Indonesia. Diakses pada 30 Januari 2021.
  2. Sudarman. 2013. Nabi-nabi Israel dalam Kita Taurat: Sebuah Pendekatan Sejarah Agama. Jakarta: Neliti Publication.
  3. Tim CNN Indonesia. 2020. Perjalanan Nabi Musa dan Cerita Perlawanan terhadap Firaun. CNN Indonesia. Diakses pada 30 Januari 2021.
  4. Tim CNN Indonesia. 2020. Kegigihan Nabi Ilyas Berdakwah dan Bencana untuk Bani Israil. CNN Indonesia. Diakses pada 30 Januari 2021.