Arti kata lock down, sebuah peraturan yang menjelma menjadi polemik, hingga menuia beberapa dampak di berbagai sektornya. Entah sektor bidang ekonomi, sosial budaya, pendidikan, dan sebagainya. Lalu bagaimana jelasnya?
Beritaku.id, – Pendidikan_ Manusia berkumpul. Makan bersama, minum dan bercengkerama bersama. Menitik bagaimana indahnya tirai malam pada setiap waktunya. Pergantian senja yang begitu apik. Hingga pada siang yang begitu mencekam. Harus bagaimana manusia menjalaninya?
Oleh: Ayu Maesaroh(Penulis Pendidikan)
Halo, kembali lagi dengan tagline tulisan yang dirindukan. Semoga sampai detik ini, kita selalu mendapatkan kesehatan, baik fisik dan mental, untuk menjalankan aktifitas seperti biasanya.
Meski pada situasi seperti sekarang ini, tidak bisa kita pungkiri bahwasannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sudah berlaku pada berbagai tempat di Indonesia.
Bahkan sampai dengan peraturan Lock down pun merata hingga ke pelosok wilayah di Indonesia. Yang mana arti dari hal tersebut, adalah benar-benar membatasi semua aktifitas dari masyarakat, guna menghentikan rantai penyebaran virus.
Kemudian tidak sedikit dari masyarakat yang pada akhirnya bingung, linglung, bahkan sedih, untuk mencari cara agar mereka tetap hidup, meski dalam keadaan seperti sekarang ini.
Apakah Kata Lock Down Hanya Untuk Arti Corona?
Namun, bicara masalah corona, ada begitu banyak istilah yang sering menjadi highlight saat ini. Seperti misalnya lockdown, yang juga sudah tidak asing pada pendengara kita.
Istilah tersebut yang akhirnya merujuk kepada respon dari masyarakat sekitar. Ada yang setuju, setengah setuju, dan tidak sedikit dari mereka yang menolak keras hal tersebut.
Pasalnya, kebijakan tersebut terasa sangat merugikan orang banyak, terutama dalam sektor perekonomian, yang memperlihatkan gigi taring mereka. Tidak sedikit dari berbagai kebutuhan manusia, berubah drastis dengan harga yang sangat melambung tinggi, karena kebijakan tersebut.
Terlepas dari hal tersebut, apakah sebenarnya kata lockdown sendiri hanya berlaku untuk masa corona seperti sekarang ini?
Baca juga beritaku: Kepemimpinan Organisasi: Definisi, Syarat, Sidang
Kita lihat dari segi arti kata terlebih dahulu. Yang mana kata lockdown dalam bahasa inggris berarti kunci, atau mengunci, atau kuncian.
Kemudian arti kata tersebut, dipakai untuk saat ini, bukan berarti hanya mengunci saja. Namun dalam hal ini, arti kata tersebut, membatasi, menghentikan laju akses dari suatu hal dalam hal ini yakni virus, terutama dalam penyebarannya.
Dan penguncian akses ini dilakukan oleh suatu daerah untuk memberhentikan laju dari penyebaran virus corona yang sampai detik ini masih menjadi PR bagi negara di belahan dunia.
Arti dari Karantina dan Isolasi
Tapi, kadang tidak jarang dari kita, keliru antara arti kata lock down, karantina, serta isolasi. Mengingat implementasi ketiganya di lapangan, hampir sama, juga jangka waktunya pun hampir tidak jauh beda.
Untuk karantina sendiri, dilansir dari wartaekonomi.co.id, mengatakan bahwa karantina adalah sebuah tempat, yang mana sudah dikhususkan, agar nantinya dapat mencegah penyebaran dari sebuah virus ataupun penyakit serius lainnya.
Biasanya karantina memiliki jangka waktu tertentu. Hal tersebut merujuk kepada penggunaan tempat untuk pelaksanaan karantina.
Seperti sekarang misalnya, yang mana karantina mandiri, berjangka hingga pada 14 hari. Setelah itu jika gejala masih terasa bahkan sampai dengan parah, maka baru dilarikan ke rumah sakit, khusus isolasi pasien terkena penyakit tersebut.
Biasanya tempat sebagai karantina, memiliki jangkauan cukup sulit, mengingat hal tersebut untuk memastikan bahwasannya, mereka dapat tidak terjangkit virus, atau bahkan agar mereka tidak menularkan virus tersebut, jika mereka sudah terkena.
Hal tersebut berbeda dengan isolasi, yang mana pemaknaannya hampir mirip dengan lockdown. Namun dalam KBBI, mengatakan bahwasannya isolasi adalah sebuah tindakan pemisahan diri guna menghindarkan diri dari virus, ataupun penyakit tertentu.
Atau lebih mudahnya adalah, isolasi merupakan bentuk implementasi dari keduanya. Yang mana lockdown adalah peraturannya, karantina sebagai tempatnya, serta isolasi adalah implementasi dari keduanya.
Untuk isolasi sendiri, biasanya sudah pada taraf yang lebih serius. Hal tersebut merujuk kepada gejala dari pasien yang sudah menunjukan tanda untuk segera dilarikan ke rumah sakit, sehingga menekan daripada permasalahan yang lebih serius.
Perbandingan Arti, Perbedaan Persamaan Lock Down, Isolasi dan Karantina
Hingga sampai detik ini, ketiga peraturan tersebut masih berjalan, guna menekan angka penyebaran dari virus corona. Entah dari sisi orang yang menjadi PDP, hingga kepada ODP.
Seperti yang beberapa kali dilakukan oleh sebagian besar wilayah yang ada di Indonesia, dan beberapa belahan dunia. Berperang dengan virus corona, serta mengetatkan arti dari peraturan lock down tersebut.
Mengingat ketiganya memiliki persamaan makna, yang mana bertujuan untuk menghentikan rantai dari penyebaran virus, atau penyakit tertentu pada sebuah wilayah.
Sehingga menekankan angka dari penyebaran, menjadi satu visi dari ketiga peraturan tersebut. Tidak heran jika satu peraturan tidak bisa lepas dari peraturan lainnya.
Meski demikian, bedanya adalah, untuk karantina sendiri, pasien lebih prefer untuk berdiam diri secara mandiri, entah di rumah masing-masing, ataupun sejenisnya, selama jangka waktu tertentu.
Baca juga beritaku: 10 Tipe Pemimpin Dan Gaya Kepemimpinan Dalam Organisasi
Jika sudah, dapat konsultasi kembali kepada pihak kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut jika mendapati gejala yang lebih serius, ataupun sejenisnya.
Maka, tindakan isolasi diberlakukan kepada individu tersebut dengan cara dilarikan ke rumah sakit agar mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
Entah mendapatkan vaksin, obat, perawatan khusus, dan sebagainya. Sehingga penekanan yang berlaku, sudah mengarah kepada penyembuhan pasien.
Hal tersebut juga berbeda dengan lockdown, yang mana lebih kepada membatasi aktifitas dari sebuah wilayah terhadap warganegaranya.
Dan biasanya untuk jangka waktu pemberlakuan lockdown bisa lebih cepat, atau bahkan lebih lama. Seperti yang terjadi pada tahun lalu, terhadap beberapa wilayah di dunia.
Efek Lock Down dan Isolasi Menyebabkan Peningkatan Kehamilan? Kenapa?
Kita tidak bisa memungkiri bahwa sebuah peraturan memiliki sisi positif dan negatif, yang mana hampir semua masyarakat terkena dampaknya.
Terutama dengan berbagai isu yang mengatakan bahwasannya lockdown menyebabkan tingkat kehamilan menjadi lebih naik.
Nyatanya dalam beberapa data tidak menyatakan demikian. Bahkan Indonesia hingga pada Februari 2021, mencatat bahwasannya mengalami penurunan dalam kelahiran bayi.
Malah berbagai permasalahan rumah tangga, hingga pada KDRT, mengalami peningkatan fluktuatif dari hari ke hari. Hingga menyebabkan dokter psikolog mengalami overload dalam data pasien konsultasi.
Namun, efek tersebut memberikan dua dampak, yakni dampak positif dan negatif, berikut listnya:
Efek Negatif
Adapula beberapa dampak lain, yang mana pada semua bidang merasakannya, antara lain:
Bidang Pendidikan
Bidang pendidikan mempunyai dampaknya tersendiri, yang mana seluruh pihak yang berada di bidang tersebut, harus mengadaptasikan diri dengan peraturan yang baru, terutama dengan pembelajaran secara daring.
Hingga peraturan tersebut sangat terasa dari beberapa pihak orang tua, yang mana sekarang harus lebih ketat dalam membimbing anak dalam belajar. Seperti alih mandat, dari guru kepada orang tua.
Bidang Kesehatan
Yang pasti bidang kesehatan selalu mendapat penegakan utama, namun dalam hal ini bukan bidang kesehatan yang demikian, namun kepada kesehatan secara psikologis dan mental.
Tidak sedikit dari beberapa kasus kekerasan, dan sebagainya, kini melonjak drastis jumlahnya. Bahkan orang yang mengalami kecemasan karena adanya virus ini pun, meningkat drastis, ketimbang beberapa tahun belakangan.
Bidang Kependudukan
Peraturan dari arti kata lock down tersebut, seperti yang sudah kita singgung sebelumnya, juga berpengaruh kepada bidang kependudukan.
Yang mana per tahunnya dari tahun 2020 sampai dengan Februari 2021 kemarin, dilansir dari merdeka.com, mengatakan bahwasannya data dari perpindahan domisili, meningkat hingga mencapai jumlah 5000 lebih jiwa.
Hal tersebut terjadi selama 4 bulan berturut-turut mulai dari November 2020, hingga pada Februari tahun 2021 kemarin. Hal ini juga berdampak kepada data dari kelahiran bayi hingga pada tahun 2021 bulan Februari kemarin.
Yang mana lebih dari 70 ribu bayi lahir pada Februari 2021. hal tersebut sangat berbanding terbalik dengan jumlah kelahiran bayi pada November 2020, yang mencapai lebih dari 170 ribu bayi, lahir.
Bidang Ekonomi
Bidang ini yang paling merasakan kerugian dari adanya peraturan lockdown tersebut. Seperti misalnya beberapa pengusaha yang harus mulai menurunkan jumlah produksi mereka, agar nantinya tetap berjalan sesuai biasanya.
Baca juga beritaku: Contoh Pidato Persuasif Tentang Belajar di Rumah Dan Lingkungan Terbuka
Begitu juga dengan bisnis bidang transportasi, yang mana mendapati tarif lebih tinggi ketimbang pada biasanya. Hingga pada pedagang kaki lima yang juga terbatas dalam berjualan, seperti biasanya.
Bidang Sosial
Bidang sosial juga menjadi hal yang sangat penting, dan mendapati efek yang paling besar. Terutama dengan hubungan antara suami dan istri.
Hal tersebut menjurus kepada jumlah kasus KDRT yang semakin hari semakin naik, sepanjang peraturan WFH diberlakukan. Baik pada tingkat desa maupun perkotaan, bidang formal hingga kepada non formal serta informal.
Efek Positif
Yang pasti, dari efek positif ini adalah dengan waktu bersama keluarga lebih banyak ketimbang dengan sebelumnya. Meski sekarang hal tersebut masih menjadi polemik, terutama pada perempuan yang kebanyakan mengalami ketimpangan.
Hal positif lain adalah pengawasan belajar anak yang lebih ter-handle, ketimbang dari sebelumnya. Jadi, orang tua dapat lebih memahami apa yang menjadi kesulitan bagi anak mereka, dalam menerima pelajaran yang ada.
Walaupun, hal tersebut juga masih menjadi polemik. Mengingat antara teori dan lapangan sangat berbeda jauh secara implementasinya.
Meme Lucu Lock Down, Isolasi dan Karantina
Meski demikian, yang namanya hidup pasti saja ada bumbu humor, yang tidak jarang menjadi pelipur lara beberapa masyarakat yang harus menelan pahit karena peraturan ini.
Entah kelucuan dari pelesetan arti kata lock down, isolasi, bahkan karantina, yang seringkali mengundang gelak tawa daripada pembacannya.
Maka, berikut beberapa gambar dari meme lock down , isolasi, serta karantina:
Penutup
Itulah beberapa hal mengenai arti kata lock down, yng dapat menjadi referensi kalian. Pada intinya semua berawal dari diri sendiri.
Dengan menjaga jarak, serta mematuhi peraturan dari pemerintah. Meski terlihat rasanya berat, dan bahkan tidak berat, semua hal tersebut harus kita jalankan demi kebaikan bersama.
Dan selalu berdoa agar semua cobaan virus corona yang melanda di belahan dunia, dapat selesai, berhenti dan semua dapat bangkit kembali. Entah pada bagian sektor pendidikan, perekonomian, dan sebagainya.
Sekian, semoga menginspirasi.
Daftar Pustaka
- https://www.wartaekonomi.co.id
- https://health.detik.com
- https://finance.detik.com
- https://www.merdeka.com