Pohon Pakoba merupakan tanaman jenis endemik dari Sulawesi Utara. Selain itu, pohon ini juga terkenal akan khasiatnya, sebagai obat diabetes dan kanker.
Beritaku.id, Lestari – Sulawesi Utara merupakan pulau yang mendapatkan banyak berkah dari Sang Pencipta. Salah satunya adalah, merupakan tempat tumbuh bagi Pohon Pakoba, yang berguna bagi umat manusia.
Oleh: Novianti Lavlia (Penulis Lestari)
Pohon Pakoba atau “Syzygium luzonense Merr” merupakan jenis kayu endemik dari Sulawesi Utara. Tanaman ini juga sudah lama terkenal, sebagai tanaman penangkal radikal alami, yang di dunia memiliki sekitar 1200 spesies.
Dari hasil penelitian para ahli, dapat terlihat bahwa pada bagian daun, kulit kayu dan buahnya, banyak mengandung senyawa bioaktif. Beberapa dari senyawa yang berkhasiat tersebut adalah, flavonoid, tanin, saponin, steroid, dan juga vitamin c.
Senyawa flavonoid sendiri, sudah terbukti dapat menurunkan kadar gula darah, dan juga merupakan senyawa metabolit sekunder. Adapun fungsinya, dapat menjadi antioksidan dalam tubuh manusia, terutama yang berkaitan dengan diabetes dan kanker.
Sedangkan berdasarkan analisis struktur kimianya, Buah Pakoba juga mengandung asam palmitat, asam linoleat dan asam oleat. Semua kandungan tersebut sangat berperan dalam meningkatkan imunitas, atau kekebalan tubuh manusia.
Manfaat Pohon Pakoba
Selain manfaatnya yang dapat menjadi obat alternatif, Pakoba juga terkenal akan kandungan vitamin C nya yang cukup tinggi. Jadi tidak heran, jika buahnya sering menjadi olahan makan lezat seperti manisan, rujak, dodol, dan juga sirup.
Bagi masyarakat di Sulawesi Utara, Pakoba dapat berfungsi juga sebagai bahan pertukangan seperti balok, kusen dan papan. Selain itu, kayunya juga dapat berguna sebagai bahan pembuatan perahu.
Bagian badan perahu yang banyak menggunakan jenis kayu ini, contohnya seperti dinding, pintu, jendela, dayung serta bagian penyeimbang perahu.
Masyarakat setempat meyakini, bahwa Pakoba memiliki kayu yang tahan terhadap air laut yang mengandung garam. Kualitas kayunya yang sangat baik, bahkan dapat bertahan untuk pemakaian hingga puluhan tahun.
Tidak hanya itu, Kayu Pakoba juga tahan terhadap serangan serangga hama kayu dan juga rayap tanah. Manfaat lainnya dari kayu ini, dapat juga berguna sebagai peralatan pertanian, dan peralatan rumah tangga.
Pohon Pakoba Merah
Selain memiliki buah yang berwarna putih, Pakoba juga memiliki jenis berwarna merah, yang termasuk dalam “Genus Syzygium Sp”. Kandungan flavonoid yang terdapat di dalamnya, sudah terkenal
Namun secara detailnya, memang belum banyak penelitian mengenai Pakoba Merah ini. Jadi walaupun memiliki beberapa jenis spesies, semua kandungannya masih mengacu pada yang terdapat di dalam Pakoba Putih.
Kandungannya sendiri terdiri dari flavonoid, tanin, alkoloid dan terpenoid, yang sangat berguna di dalam dunia pengobatan. Khasiatnya sendiri, dapat berfungsi sebagai penahan rasa sakit, anti radang dan juga anti jamur.
Selain itu, dari hasil screening fitokimia, hasil ekstrak Buah Pakoba Merah ini banyak mengandung senyawa terpen, steroid, fenel dan flavonoid. Dan sama halnya dengan Pakoba Putih, jenis yang merah juga dapat menjadi obat anti diabetes dan anti oxidant.
Manfaat Pohon Pakoba Untuk Kesehatan
Baik Pakoba Putih maupun Merah, keduanya sudah terkenal akan manfaatnya untuk pengobatan. Hal tersebut sudah cukup terbukti, karena masyarakat Minahasa telah menggunakannya sebagai ramuan obat tradisional secara lintas generasi.
Sebagian dari masyarakat setempat juga menyebutkan, bahwa kulit kayu Pakoba dapat berfungsi sebagai ramuan, bagi wanita yang baru melahirkan.
Sebagai obat untuk penyakit diabetes atau gula, masyarakat Minahasa mengambil kulit batangnya sebagai racikan obat minum, setelah direbus.
Karena penelitian telah menyebutkan, bahwa kulit kayu Pohon Pakoba mengandung senyawa flavonoid, alkoloid dan tanin. Semua senyawa tersebut memang terkenal sebagai bahan baku ampuh penurun kadar gula darah.
Menariknya lagi, setiap orang dapat memakan buahnya secara langsung. Atau, banyak juga yang mengolahnya sebagai panganan tradisional yang lezat, seperti kue dodol, manisan dan makanan daerah lainnya.
Pohon Pakoba juga memiliki aktivitas sebagai antioksidan, yang dapat berfungsi sebagai anti kanker. Berdasarkan suatu penelitian, buah dari tanaman ini mengandung oleat, asam palmitat dan asam linoleat.
Selain itu juga kaya akan vitamin C, yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan sistem imunitas tubuh manusia. Saat ini, telah terdapat juga inovasi pembuatan teh Pakoba, sebagai ramuan herbal yang kaya manfaat, jika meminumnya secara teratur.
Klasifikasi Ilmiah Tumbuhan Pakoba
- Kingdom: Plantae
- Phylum: Tracheophyta
- Class: Magnoliopsida
- Ordo: Myrtales
- Famili: Myrtaceae
- Genus: Syzygium
- Spesies: Syzygium luzonense (Merr.) Merr & Syzygium sp
Penyebaran: Pohon ini dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis maupun subtropis yang cukup hangat. Di wilayah Asia Selatan.
Syzygium adalah genus tanaman berbunga yang termasuk dalam keluarga Myrtaceae. Genus ini terdiri dari sekitar 1.200 spesies, dan memiliki wilayah jelajah dari Afrika, Madagaskar hingga Asia selatan, dan timur Pasifik.
Beberapa spesies Syzygium memiliki buah yang dapat dimakan oleh manusia, dan wilayah tanamnya, adalah di beberapa daerah tropis seluruh dunia.
Namun sayangnya, banyak dari spesiesnya yang masih tidak teridentifikasi, secara jenis dan taksonomi, atau klasifikasinya.
Ciri Dan Habitat Pakoba
Pakoba dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 1.800 mdpl, atau yang memiliki curah hujan 1.500-10.000 mm/tahun. Tanaman ini banyak terdapat di Filipina, dan juga kawasan Sulawesi Utara, di Indonesia
Ciri-Ciri dari pohon Syzygium luzonense ini adalah:
- Memiliki batang berwarna coklat dengan bercak-bercak putih yang cerah
- Kulit yang berlekah dengan terdapat sedikit alur.
- Daun berbentuk tunggal yang saling berhadapan dan memiliki stipula pada daun muda
- Ujung dan pangkal daun yang berbentuk meruncing,
- Tepian daun yang rata,
- Memiliki permukaan dan bagian belakang daun yang licin, dengan urat yang tampak jelas, dan tidak berbulu.
- Pohon berukuran besar, dengan tinggi sekitar 15-20 m, dan diameter berukuran 30-40 cm.
- Tinggi cabangnya sekitar 15-20 m. Daun majemuk, duduk anak daun berhadapan.
- Buah yang masih muda akan berwarna hijau, sedangkan yang sudah matang akan berwarna hijau muda kekuningan
- Diameter dari buah berukuran 1,1-3,8 cm
- Permukaan kulit pada buah licin, dengan dagingnya yang berwarna hijau muda.
- Berbiji tunggal, dengan kedudukan biji berbentuk horizontal, dengan panjang 1,9 cm
- Bunga memiliki tipe malai, dengan jumlah yang cukup banyak dan rapat,
- Selain itu bunga juga berukuran kecil dan berbau harum, dengan kelopaknya yang berbentuk lonceng.
- Buah berbentuk oval menyerupai telur, terkadang membengkok, dan bermahkota cuping, dengan panjang kelopak sekitar panjang 1-5 cm.
- Selain itu buah tumbuh bergerombol, bisa sampai 40 buah per batang.
- Buah menghasilkan getah bening yang sedikit lengket.
Cara Perawatan Pohon Pakoba
Bukan menjadi rahasia lagi, jika Pakoba merupakan salah satu dari pohon langka. Pasalnya, pemanfaatannya yang cukup tinggi, serta penebangan yang berlebihan, mengakibatkan kelangkaan akan populasinya.
Kondisi ini menjadi semakin parah, karena belum terdapatnya teknik budidaya yang maksimal pada tumbuhan endemik ini. Eksploitasi pohon ini masih langsung dari habitat alaminya
Hasil penelitian mengatakan, teknik pembibitan secara generatif atau melalui penyemaian biji, akan sangat efektif bagi pertumbuhan Pakoba. Sedangkan media semainya dapat menggunakan campuran tanah paling atas, dan sabut kelapa.
Caranya adalah, rendam bijinya terlebih dahulu dengan air, selama satu minggu. Media sapih yang dapat memberikan hasil terbaik adalah, dengan menggunakan campuran tanah dengan pasir.
Sedangkan, untuk memperbanyaknya, dapat menggunakan teknik stek bagian pucuk dan pangkal. Selain itu, dapat juga dengan menggunakan kombinasi cara perangsang akar, dengan air kelapa muda, dan merendamnya dengan ekstrak bawang merah.
Pada bibit nya juga memerlukan perlakuan khusus, yaitu dengan rajin memangkas daunnya, dan membungkus akar dengan kapas basah.
Hal tersebut sangat berguna, karena dapat mengurangi evaporasi, dan bibit dapat bertahan sampai proses persemaian.
Waktu Semai Pohon Pakoba
Musim berbunga dari Pakoba adalah, sekitar Bulan Juli-Agustus. Sedangkan waktu semainya, ada di sekitar Bulan September-Oktober. Buah yang sudah matang, akan terlihat dari warna buahnya yang hijau kekuningan
Serangan Hama Pada Pohon Pakoba
Hambatan yang sering terjadi pada budidaya Pakoba adalah, serangan Ulat Pohon. Adapun gejalanya dapat terlihat,seperti lubang pada daunnya yang masih muda.
Ulat pohon dapat menyerang seluruh daun pakoba, yang masih berbentuk benih. Apabila serangannya datang begitu hebat, dapat menyebabkan kematian pada bibit.
Cara penanggulangan yang cukup efektif pada Ulat Daun ini adalah, dengan melakukan pengendalian hama secara terintegrasi dan kimiawi
Tingginya persentase serangan ulat pada tanaman Pakoba, bisa jadi akibat curah hujan yang lumayan tinggi. Saat musim penghujan, kelembaban tanah menjadi cukup tinggi, dan menjadi tempat yang ideal, bagi larva ulat untuk berkembang biak.
Berdasarkan hasil penelitian, ketersediaan daun Pakoba yang masih muda, menjadi sumber sumber makanan bagi populasi ulat. Jadi tidak heran, dalam situasi tersebut, jumlahnya akan semakin meningkat,
Cara Mengolah Pohon Pakoba Sebagai Minuman Berkhasiat
Bagian yang paling berkhasiat adalah kulit batang kayunya. Masyarakat Sulawesi Utara menggunakan bagian tersebut pada Pakoba, sebagai ramuan obat, seperti diabetes,
Caranya dengan merebus kulit batang kayu sebelum meminumnya. Dan setiap rebusan merupakan konsumsi untuk sekali minum
Daun Pakoba juga memiliki kandungan senyawa aktif, yang bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh. Salah satunya adalah, sebagai sumber antioksidan alami.
Selain dapat menjadi ramuan berkhasiat, saat ini Pakoba tersedia dalam bentuk minuman lain yang menyegarkan, dalam bentuk teh kemasan.
Proses pembuatan teh tersebut sangat mudah dan cukup sederhana. Hanya dengan mencucinya terlebih dahulu hingga bersih, dengan menggunakan air mengalir.
Setelah itu, layukan dengan cara mengeringkannya dengan oven, barulah kemudian mengemasnya dalam kantong teh khusus.
Penutup
Sulawesi sangat beruntung, karena memiliki kekayaan akan tanaman asli, yang bahkan tidak tersedia di wilayah lain. Salah satunya adalah Pakoba Putih dan Pakoba Merah, yang keduanya masuk dalam kategori sebagai tanaman langka yang berkhasiat.
Selain dapat menjadi obat alternatif diabetes dan kanker, Pakoba juga dapat menjadi hidangan lezat yang menyehatkan. Dan melalui pengolahan tertentu, daunnya dapat menjadi minuman teh, sebagai anti oxidant yang menyegarkan tubuh.
Bukan hanya dapat berfungsi sebagai obat, makanan dan minuman yang bermanfaat. Pakoba juga memiliki kayu yang keras dan kuat, sehingga dapat berfungsi sebagai perkakas, dan bahan pembuat perahu.