Kejahatan terorganisir bukanlah fenomena baru di dunia. Tak hanya berbisnis illegal, mereka juga melakukan berbagai kekerasan demi mempertahankan keberadaannya. Artikel ini akan membahas Sejarah 3 kelompok mafia Italia dan 3 Yakuza Jepang yang sangat terkenal karena kekejamannya.
Beritaku.Id, Budaya – Kejahatan dan kebaikan adalah hal yang membentuk dunia ini. Keduanya berbaur dan membentuk keseimbangan di alam semesta.
Oleh: Riska Putri (Penulis Budaya)
Seperti lingkaran Yin dan Yang. Kebaikan menjadi berarti karena ada kejahatan. Begitu pula kejahatan menjadi terlihat buruk karena adanya kebaikan sebagai pembandingnya.
Di berbagai belahan dunia, terdapat kelompok yang terus mewarnai dunia dengan berbagai tindakan positif. Mereka rela mengorbankan harta, waktu, dan tenaganya untuk memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Contohnya yayasan amal, para guru yang mengajar di pelosok, dokter yang memberikan layanan gratis bagi orang miskin, dan sebagainya.
Tokoh Dan Kejahatan
Sebaliknya, banyak pula kelompok yang hobi berbuat kejahatan. Mereka tak segan berbuat kekerasan dan menyebarkan ketakutan.
Mereka menghancurkan bangunan, menculik, bahkan tak segan merenggut nyawa orang lain.
Para penjahat ini banyak yang bersekutu lalu membentuk sebuah organisasi kejahatan. Dengan begitu, mereka dapat saling mendukung dan menjadi lebih kuat.
Sama halnya dengan berbuat kebaikan, melancarkan kejahatan pun membutuhkan biaya. Seperti kata pepatah yang populer: tak ada aksi tanpa konsumsi.
Karena itulah mereka juga biasanya melakukan bisnis illegal untuk mendanai kejahatannya.
Meski kedua sisi itu merupakan hal yang alamiah, manusia pasti melakukannya karena suatu alasan. Jika kelompok relawan kebaikan berbuat baik karena dorongan hati nurani, kelompok kejahatan memiliki dorongan yang lebih kompleks.
Biasanya mereka terbentuk karena kemiskinan dan sulit mendapatkan uang dengan cara yang legal. Akhirnya cara kotor pun di tempuh demi mengisi kebutuhan perut.
Dari sekian banyak kelompok criminal yang tersebar di berbagai penjuru dunia, terdapat nama-nama besar yang menonjol di bandingkan lainnya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas 3 geng mafia besar di Italia dan 3 kelompok Yakuza di Jepang. Berikut ini pembahasan lengkapnya.
History, Tokoh, dan Aktifitas 3 Kelompok Mafia Italia Terkejam
Mafia Italy beraksi, siang malam, ramai maupuns epi, berikut Daftarnya:
1. Sejarah Chicago Outfit
Meski organisasi criminal ini beranggotakan orang-orang Italia, basis utamanya terletak di Chicago, Amerika Serikat. Adalah Al Capone dan Johnny Torrio yang mendirikannya pada tahun 1910-an.
Puncak kekuasaan mereka tercapai pada tahun 1920 setelah mereka memenangkan peperangan melawan sesame kelompok mafia Italia-Amerika.
Kelompok ini pun berhasil menguasai industry perdagangan minuman keras illegal. Setelah itu, kejahatan mereka pun menjadi semakin beragam.
Mulai dari melakukan perjudian ilegal, prostitusi, rentenir, ekstorsi, pembunuhan, dan korupsi politik.
Sosok sentral yang menjadi Chicago Outfit begitu kuat dan tersohor adalah pemimpinnya yang bernama Al Capone. Ia begitu terkenal di kalangan masyarakat karena sering membagikan sedekah. Ia pun di juluki sebagai Robin Hood modern.
Namun, citra positif itu berubah. Titik balik terjadi pada tanggal 14 Februari 1929 saat geng Al Capone membunuh 7 orang anggota North Side Gang yang menjadi rival utamanya.
Pembunuhan itu terjadi di sisi jalan pada siang hari sehingga banyak orang menjadi saksi mata. Saat itulah, masyarakat dan pemerintah menyadari betapa berbahayanya kelompok mafia ini.
Usaha untuk mempidanakan mereka pun semakin bergelora.
Kiprahnya sebagai bos mafia berlangsung selama 7 tahun dan terpaksa berakhir saat polisi Amerika berhasil menahannya di usia 33 tahun.
Di awal penahanannya, Al Capone sudah terlihat tak sehat. Setelah dibui selama 8 tahun, ia pun akhirnya di bebaskan karena kondisi tubuhnya yang semakin menurun.
Akhirnya Al Capone meninggal akibat serangan jantung pada tanggal 25 Januari 1947.
Meski kekuatan mereka semakin memudar sejak memasuki abad ke-20, Chicago Outfit masih menjalankan bisnis haramnya.
Wilayah kekuasaan mereka meliputi area metropolitan di Chicago dan Midwest Amerika.
Baca Juga Beritaku: Pil Koplo ‘Y’, Obat Terlarang yang Bikin Teler Berhari-hari
2. Sejarah Genovese Family
Kelompok ini adalah yang terbesar, terkuat, dan tertua di antara aliansi mafia Five Families of New York.
Keunggulan itu di kukuhkan oleh sepak terjang Lucky Luciano sebagai pemimpin utamanya.
Karena itu pula, geng ini menyandang sebutan lain yaitu Luciano Family semasa ia berkuasa (1931-1957).
Nama geng berubah menjadi Genovese Family ketika Vito Genovese menggantikan Lucky yang mendekam di balik jeruji.
Organisasi ini terdiri dari sosok yang sangat kejam dan di takuti sehingga mereka mudah mendapatkan kesetiaan dari kelompok mafia yang lebih kecil.
Mereka masih eksis hingga sekarang. Bahkan saat krisis ekonomi melanda Amerika Serikat pada tahun 2008, mereka berhasil meraih untung besar.
Pundi-pundi ini di dapat dengan cara menjadi rentenir bagi orang-orang yang terlilit hutang. Selain itu, mereka juga memanfaatkan teknologi untuk mencurangi perjudian illegal.
Kelompok ini tak segan-segan menghabisi musuh-musuhnya bahkan di siang hari.
Setiap kali ada pemimpin yang tertangkap, organisasi akan menebusnya dengan uang ribuan dollar tanpa pertimbangan.
Mereka juga tak segan membunuh polisi, jaksa, dan aparat hukum lainnya sehingga butuh waktu puluhan tahun untuk melemahkan Genovese Family.
3. Sejarah Murder, Inc.
Murder, Incorporated aktif dari tahun 1929 hingga 1941. Kelompok ini beranggotakan para mafia Italia-Amerika dan Yahudi-Amerika yang tersebar di Brooklyn, New York Timur, dan Ocean Hill.
Mereka berfungsi sebagai pembunuh bayaran atau algojo yang mendukung bisnis gelap gang-gang di Amerika.
Sebelum melancarkan aksinya, mereka menandatangani kontrak pembunuhan dengan para bos mafia.
Para pembunuh bayaran yang menjadi anggota Murder, Inc. mendapatkan gaji sebesar $1000-$5000 per nyawa yang berhasil di renggut.
Keluarga para pembunuh juga mendapatkan tunjangan yang sangat layak. Jika ada salah satu anggota yang tertangkap polisi, organisasi akan menyewakan pengacara terbaik untuk membebaskannya.
Kelompok ini terbentuk sebagai perlawanan atas di cetuskannya Sindikan Kriminal Nasional oleh pemerintah Amerika Serikat.
Adalah Louis Buchalter dan Albert Anastasia (pemimpin Mangano Family) yang mendirikannya. Murder, Inc. berani membunuh para penegak hukum yang mencoba menyelidikinya.
Salah satu hitmen terkejam mereka yang bernama Harry “Pittsburgh Phil” Strauss, di yakini telah membunuh 100-500 orang korban.
Kiprah Murder, Inc. perlahan berakhir ketika satu per satu anggotanya mulai bekerja sama dengan polisi. Salah satu yang paling mengejutkan adalah pengakuan yang di beberkan oleh salah satu petinggi Murder, Inc. bernama Abe Reles.
Informasi lengkap yang ia berikan akhirnya mengantarkan Louis Buchalter ke ruang eksekusi pada tahun 1944. Albert Anastasia pun tewas di bunuh saat berkunjung ke tempat cukur pada tanggal 25 Oktober 1957.
Sejarah, Tokoh, dan Aktifitas 3 Kelompok Yakuza Jepang Terkejam
1. Sejarah Rokudaime Yamaguchi-gumi
Data akhir tahun 2019 dari National Police Agency of Japan, mengestimasi jumlah anggota organisasi ini sebanyak 8.900 orang. Mengkukuhkannya sebagai salah satu organisasi criminal terkuat dan terbesar di dunia.
Sejarah panjang Rokudaime Yamaguchi-gumi di mulai 106 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1915. Adalah Harukichi Yamaguchi yang mendirikannya.
Organisasi ini berpusat di Kobe namun memiliki jaringan yang sangat luas hingga ke seluruh penjuru Jepang dan mancanegara. Shinobu Tsukasa bertindak sebagai kumicho atau pemimpin saat ini.
Kelompok ini juga menyandang gelar sebagai salah satu yang organisasi kriminal paling kaya.
Di era kejayaannya, mereka dapat meraup jutaan dollar per tahun dari bisnis ekstorsi, pelacuran, penjualan senjata, penjualan obat terlarang, bahkan bisnis real estate.
Mereka juga menguasai bidang manipulasi saham dan industry pornografi online.
Pada tahun 2015, terjadi perpecahan di tubuh Yamaguchi-gumi. Sayap organisasi yang berbasis di Kobe bernama Yamaken-gumi, di Osaka bernama Takumi-gumi, dan Kyoyu-kai resmi memisahkan diri.
Hal ini merupakan perselisihan internal terbesar yang terjadi di tubuh kelompok ini. Kejadian ini juga berdampak sangat besar terhadap kestabilan organisasi karena bisnis menjadi tersendat.
Meski mendapat sanksi dagang dari pemerintah Amerika Serikat sejak tahun 2012, hal ini tidak mengurangi eksistensi Yamaguchi-gumi.
Baca Juga Beritaku: Jadian di FB, 30 Juta Uang Panai’ Pemuda Segeri Raib
2. Sejarah Sumiyoshi-kai
Organisasi ini adalah menempati posisi sebagai kelompok criminal kedua terbesar di Jepang. Estimasi anggotanya mencapai 4.500 orang hingga saat ini.
Mereka beroperasi di daerah elit seperti Kabukicho dan Ginza. Di wilayah tersebut, hampir seluruh bisnis yang ada harus membayar “uang perlindungan” kepada Sumiyoshi-kai secara rutin.
Berbeda dengan geng peringkat satu Jepang, Sumiyoshi-kai lebih mirip dengan federasi yang terdiri dari gang-gang kecil. Karenanya tidak ada rantai komando yang kaku atau mengikat ketat.
Meski begitu, mereka tetap memiliki pemimpin. Saat ini, posisi tersebut di duduki oleh Shigeo Nishiguchi.
Kelompok ini memiliki sejarah yang rumit karena sering berganti nama dan dilanda berbagai konflik.
Shigesaku Abu awalnya mendirikan Sumiyoshi-kai pada tahun 1958. Kelompok ini pernah bubar pada tahun 1965, kemudian bangkit kembali 4 tahun kemudian dengan nama Sumiyoshi-rengo.
Ketika para presidennya meninggal, Shigeo Nishiguchi naik tahta pada tahun 1991. Ia kemudian mengembalikan nama kelompok ini menjadi Sumiyoshi-kai.
Bernasib serupa dengan kelompk Yamaguchi-gumi, para pemimpin dan anggota Sumiyoshi-kai juga dijatuhi sanksi dagang oleh pemerintah Obama.
Alhasil, semua asset yang mereka simpan di Amerika serta semua kegiatan bisnisnya dibekukan.
3. Sejarah Inagawa-kai
Kelompok terakhir ini menempati posisi sebagai organisasi criminal ketiga terbesar di Jepang. Mereka berpusat di daerah Kanto dengan perkiraan anggota sebanyak 3.400 orang hingga kini.
Inagawa-kai juga merupakan salah satu pelopor yakuza yang berhasil melakukan transaksi perdagangan internasional.
Kakuji Inagawa mendirikan Inagawa-gumi di kota Shizuoka pada tahun 1949. Kala itu anggotanya didominasi oleh para penjudi sehingga otomatis bisnis utamanya adalah judi illegal.
Setelah itu, mereka pun merambah ke bisnis ekstorsi, penjualan narkoba, blackmailing, dan prostitusi.
Nama kelompok ini berubah menjadi Inagawa-kai pada tahun 1972 setelah Susumu Ishii menggantikan Kakuji Inagawa.
Ia pun berhasil memajukan bisnis dan melambungkan pendapatan kelompok ini hingga seluruh anggotanya makmur. Di tahun 1980-an, asset Inagawa-kai diestimasikan mencapai 1,5 juta dollar Amerika.
Kepemimpinan kelompok ini pun berganti-ganti seiring dengan meninggalnya para bos sebelumnya. Kumicho (bos) Inagawa-kai yang terakhir diketahui public adalah Yoshio Tsunoda.
Setelah ia meninggal pada tahun 2010, belum diketahui secara pasti siapa yang menduduki kursi pimpinan kelompok Inagawa-kai sekarang.
Kiprah Yakuza di Era Modern
Sejak memasuki tahun 1990-an, kekuatan para yakuza pelan-pelan berhasil diberangus oleh pemerintah Jepang. Meski begitu, pemerintah tidak pernah sepenuhnya kontra dengan keberadaan geng criminal ini.
Kita dapat menemukan informasi mengenai kantor para yakuza di website kepolisian Jepang. Pada satu masa, aparat keamanan juga sering bekerja sama dengan yakuza untuk menjaga tempat umum seperti stasiun kereta, pasar, dan lainnya. Oleh karenanya, kelompok ini berstatus sebagai semi-legitimate group.
Sejak lama, pemerintah Jepang tidak pernah memiliki target untuk menghapuskan kelompok penjahat ini. Melainkan mengatur dan mengelola kekuatan mereka sedemikian rupa.
Pemerintah percaya bahwa mereka adalah kekuatan jahat yang penting untuk menciptakan keseimbangan di masyarakat.
Berbeda dengan periode terhadulu, yakuza kini memilih untuk mengurangi tindakan kekerasan atau bisnis illegal yang terang-terangan.
Mereka juga merambah ke industry legal seperti real estate, konstruksi, hiburan, penghancuran bangunan, peminjaman uang, dan jual beli mata uang crypto.
Kebijakan pemerintah Jepang pada tahun 2009, melarang penggunaan emblem atau simbol khas geng yakuza. Hal ini membuat mereka lebih sulit dikenali secara kasat mata dan semakin tersembunyi.
Di satu sisi, hal ini menciptakan ketertiban dan ketenangan bagi masyarakat. Karena seolah-olah pemerintah telah berhasil menghabisi yakuza.
Namun sesungguhnya mereka hanya bertransformasi. Bisnis haram yang meliputi perjudian, penjualan narkoba, prostitusi, penipuan telepon, dan protection racket masih terus dijalankan dari bawah tanah.
Kini, gengsi sebagai anggota Yakuza pun sudah menurun. Kehidupan mereka tidak lagi semakmur dan seglamor di tahun 1960-an. Bahkan sebagian besar anggota kelas bawah, kesulitan mendapatkan uang untuk makan sehari-hari.
Baca Juga Beritaku: Bangga, 31 Tokoh Nasional Asal Bugis Makassar, Fenomenal
Daftar Pustaka
- Chicago Outfit. https://en.wikipedia.org/wiki/Chicago_Outfit
- Al Capone. https://en.wikipedia.org/wiki/Al_Capone#Failing_health_and_death
- Genovese Crime Family. https://en.wikipedia.org/wiki/Genovese_crime_family#Boss_(official_and_acting)
- Murder, Inc. https://en.wikipedia.org/wiki/Murder,_Inc.
- Yamaguchi-gumi. https://en.wikipedia.org/wiki/Yamaguchi-gumi
- Sumiyoshi-kai. https://en.wikipedia.org/wiki/Sumiyoshi-kai
- Hard-up Yakuza Struggle to Earn a Living. https://www.nippon.com/en/features/c04202/
- Adelstein, Jake. 2017. Opinion: Japan’s yakuza aren’t disappearing. They’re getting smarter. https://www.washingtonpost.com