Kecantikan Dan Asal Usul Ratu Balqis
Ilustrasi, Kecantikan Ratu Balqis Yang Menjadi Tercantik Pada Zamannya (Foto: Newstime)

Asal Usul Ratu Balqis, Kisah, Kecantikan, Agama dan Cinta, 3 Hal Yang Membuatnya Takluk

Diposting pada

Ratu Balqis adalah Ratu Saba’ (Syeba) Ethiopia, bagaimana asal usul, kisah serta kecantikan yang ia miliki, hingga menjadi istri dari Nabi Sulaiman AS?

Beritaku.Id, Berita Islami – Di dalam Al-Quran, terdapat sebuah cerita tentang Nabi Sulaiman yang memindahkan sebuah istana. Nabi Sulaiman melakukan hal itu untuk membuat terkesan seorang Ratu.

Oleh: Ulfiana (Kisah Islami)

Ketika akan memasuki istana yang mirip dengan milik Ratu tersebut, Ratu itu menyingsingkan bajunya. Ia takut bajunya basah terkena air sehingga betisnya tersingkap.

Nabi Sulaiman tertawa melihat itu. Nabi Sulaiman mengatakan bahwa sesungguhnya itu adalah istana yang lantainya terbuat dari kaca.

Ratu yang dalam kisah tersebut adalah Ratu Balqis. Ratu yang terkenal akan kecantikannya.

Bahkan, ia primadona dan idola sejagad sebagai seorang wanita tercantik pada masa Nabi Sulaiman.

Saat itu, burung Hud-hud sedang melakukan ekspedisi. Ia mencari sumber mata air untuk Nabi Sulaiman yang sedang berada di Yaman.

Istana Kerajaan Ratu Balqis dan Nabi Sulaiman
Istana Kerajaan Nabi Sulaiman dan Ratu Saba’ (Foto: Akurat)

Ia kemudian menemukan Ratu Balqis. Ia juga melihat kerajaan yang begitu makmur sejahtera. Istananya sangat megah dan menyilaukan. Namun, mereka bukan merupakan penganut Agama Tauhid.

Kecanggihan dan kemajuan dari peradaban negri itu sangat menarik perhatian burung Hud-hud.

Hal itu membuatnya terlambat dalam pertemuan rutin dengan Nabi Sulaiman.

Nabi Sulaiman marah dan bersiap menghukumnya. Ia kemudian menceritakan apa yang ia lihat kepada Nabi Sulaiman.

Ia juga mengatakan keberadaan tentang pesona Ratu Balqis dan negrinya.

Inilah asal usul hubungan kedua kerajaan, maka Nabi Sulaiman sangat tertarik dan mengirim surat kepada Ratu Balqis melalui burung Hud-hud.

Baca juga beritaku: Daftar Nama Nabi: Urut Lengkap 124.000, 313, & 25 Serta 5 Ulul Azmi

Diplomasi Nabi Sulaiman

Di dalam surat itu, Nabi Sulaiman meminta agar ia tunduk dan berserah diri.

Ungkapan Ratu Balqis tentang hal itu adalah jangan sampai ada peperangan kepada rakyatnya.

Ia berkata, “Sesungguhnya ketika raja-raja memasuki sebuah negri, mereka akan membinasakan penduduk negri tersebut. Mereka akan menghinakan rakyat yang sebelumnya mulia. Demikianlah apa yang akan mereka perbuat. Aku akan mengirim seorang utusan untuk membawakan hadiah kepada mereka. Aku akan menunggu apa yang akan mereka bawa pulang dari hadiah tersebut.”

Bentuk kehati-hatian Ratu Balqis ini menunjukkan bahwa ia suka menggunakan cara yang damai.

Ketika utusan tersebut mengembalikan semua hadiah dari Ratu Balqis, ratu Balqis mulai berpikir.

Ia akhirnya memenuhi undangan dari Nabi Sulaiman agar melakukan diplomasi. Kisah Ratu Balqis ini diceritakan dalam Al-Quran pada surat An-Naml ayat 16-44.

Baca juga beritaku: Poligami Oleh Nabi, Dan Bagaimana Hukumnya Untuk Di Ikuti

Asal Usul Ratu Balqis

Banyak yang bertanya tentang darimana asal usul daripada Ratu Balqis?

Ada kisah yang menyebutkan bahwa Ratu Balqis merupakan turunan dari raja pertama Negri Saba’. Yaitu Saba’ bin Yasjib bin Qathan.

Beberapa riwayat menyebutkan garis keturunannya adalah Balqis binti Sayarahil bin Dzijadan bin Assirah bin al Haryts bin Qais bin Shaifi bin Saba bin Yasyjab bin Ya’rab bin Qahtan.

Istimewanya Ratu Balqis, adalah Di dalam Al-Quran, Ratu Balqis adalah wanita pertama. Yang terkisahkan sebagai pemimpin suatu negri.

Pada zaman itu, biasanya pemimpin sebuah negri adalah seorang raja/pria.

Ada riwayat yang mengatakan bahwa, sebelumnya pemimpin negeri itu adalah seorang laki-laki.

Namun, raja yang berkuasa itu tidak sanggup membawa rakyatnya kepada kemakmuran. Ia justru membawa negerinya ke kehancuran.

Ratu Balqis tampil menggantikan posisi raja tersebut sehingga negri itu bisa di pulihkan keadaannya.

Negri oleh kendali Ratu Balqis adalah negri Saba’. Ada yang menyebutnya Sheba (syeba) sehingga ia memiliki julukan Queen of Sheba.

Negara Apakah Kerajaan Shaba’?

Jika dulu kita kenal dengan nama Shaba’ atau Saba’ atau Sheba (Syeba), lalu bagian negara apakah letak daripada kerajaan tersebut?

Letak Negri Saba’ sendiri sangat luas. Negeri itu membentang dari wilayah Yaman sampai ke wilayah Ethiopia.

Reruntuhan dan puing-puing sebagai sisa kerajaannya bisa kita temukan di wilayah barat laut kota Ma’rib Negri Yaman hingga sampai saat ini.

Kerajaan Ratu Balqis dalam kisah sebagai sebuah kerajaan yang begitu megah. Terdapat banyak lapisan dari emas serta batu mutiara.

Hal itu menunjukkan betapa makmurnya Negri Saba’ saat itu.

Dalam Al-Quran juga terdapat penjelasan dalam surat Saba’ ayat 15-16 bahwa Allah mengkaruniai Negeri Saba’ menjadi negri yang makmur. Negri tersebut di tumbuhi oleh dua buah kebun di kanan kiri jalan. Kebun itu terdiri dari pohon-pohon berbuah yang bisa di makan seperti anggur. Jika berjalan menggunakan ranjang di atas kepala, ranjang itu akan penuh dengan jatuhan buah-buahan.

Dimanakah Letak Negeri Saba’?

Sebelum lanjut membahas mengenai asal usul dari pada Sang Ratu Balqis, maka lebih awal kita mencari tahu tentang posisi Negeri Saba’ tersebut.

Negeri ini membentang pada Jazirah arab, yang sebelumnya memiliki pemimpin dari dinasti Mu’iinah dengan gelar pemimpin mukrib saba’ memiliki ibukota negara bernama Sharwah.

Asal muasal nama Saba’ nanti pada tahun 620 sebelum masehi, ketika kerajaan tersebut menjadi Ma’rob sebagai ibukota negara (berpindah dari Sharwah).

Negeri Saba’ memiliki letak negara sekarang adalah Oman dan Yaman.

Peninggalan Kecerdasan Rakyat Saba’

Kecerdasan rakyat Saba’ saat itu tampak dari bangunan bendungan raksasa milik penduduk.

Bendungan Adhanah Agung Ma'rib
Peninggalan Kerajaan Saba’ Bendungan Adhanah Agung Ma’rib, Saat ini pada Negara Yaman (Foto: Versesofuniverse)

Bendungan itu ada di Sungai Adhanah di Kota Ma’rib. Letak Sungai Adhanah adalah pada semenanjung Arabiyah, saat ini masuk dalam Negara Yaman.

Manfaat bendungan tersebut adalah untuk menampung air dan mengairi kebun-kebun mereka.

Pada zaman jauh sebelum Masehi, mereka sudah bisa memikirkan serta menciptakan teknologi bendungan.

Panjang bendungan adalah 620 m, dengan lebar 60 m serta tinggi 16 m. Bendungan itu bermanfaat untuk pengairan, pertanian, dan irigasi.

Hal itu menegaskan bahwa Ratu Balqis memang hidup dengan latar belakang rakyat yang sudah beradab.

Rakyatnya tangkas untuk menciptakan sesuatu. Utamanya untuk teknologi yang dapat membantu kehidupan sehari-hari.

Ratu Balqis menerapkan sistem yang demokratis dalam menjadi seorang pemimpin. Ia tetap memintai pendapat dari pembesar kaum dan penasehat kerajaan dalam menentukan keputusannya.

Hal itu di tunjukkan saat ia menanyakan bagaimana pendapat mereka tentang surat dari Nabi Sulaiman. Ia meminta solusi kepada mereka. Mereka mengatakan bahwa mereka siap berperang melawan siapapun pasukan musuh.

Mereka cukup yakin dengan pasukan kuat dan pemberani yang mereka miliki. Namun, semua keputusan ada di tangan Ratu Balqis.

Ratu Balqis bertindak bijak dengan mempertimbangkan keputusan itu. Ia tidak menerimanya secara mentah-mentah. Ia mencari solusi yang paling tepat untuk kebaikan mereka.

Hal itu menjadikan Ratu Balqis sebagai Ratu yang bijak dalam memilih keputusan untuk rakyat.

Kecantikan Queen of Sheba

Cantik itu biasa, namun tercantik dari yang cantik, ini baru jawara.

Begitulah kecantikan Ratu Balqis tidak perlu kita pertanyakan kembali. Ia begitu tersohor akan kecantikannya.

Ratu Balqis banyak terkisah sebagai wanita tercantik di zaman itu. Ada yang mengatakan bahwa kulitnya begitu bersinar.

Burung hud-hud ketika menemukannya juga ikut terpana pada paras Ratu Balqis. Bisa kita bayangkan, jika burungpun ikut terpanah dengan pesonanya. Entahlah kalau ini sebuah majas hiperbolic.

Ratu Balqis tak hanya terkenal akan kecantikan parasnya. Namun, juga kecantikan dari pribadinya.

Ia adalah seorang wanita yang cukup tangguh untuk memimpin sebuah negeri. Ia tidak bersikap angkuh dan rendah hati. Hal itu ia tunjukkan saat ia mau tunduk kepada Nabi Sulaiman atas kekuasaan Allah SWT.

Kepribadian nya sangat lemah lembut serta tidak sombong. Hal itu menambah kecantikannya.

Sekalipun kepada rakyatnya sendiri, ia mau mendengar nasehat dari mereka. Ia tidak menganggap rendah pendapat yang mereka sampaikan.

Apakah Ratu Balqis Adalah Jin?

Mengenai Asal usul dan keturunan Ratu Balqis masih menjadi banyak perdebatan, apakah ia Jin atau manusia?

Ratu Balqis adalah seorang manusia. Namun, banyak yang meriwayatkan orangtuanya adalah percampuran antara manusia dan jin.

Ayahnya adalah seorang manusia yang bernama Sayarahail atau Ilyasharah. Ibunya berasal dari bangsa Jin yang bernama Raihanah binti Sakan.

Pendapat bahwa ia memiliki pertalian darah dengan jin, bukanlah argumen tanpa alasan.

Hal itu sesuai dengan Ath-thabari dalam tarikhnya. Ia merujuk pada As-Suyuthi yang mengatakan dalam bukunya Jami’ush Shagir bahwa Rasulullah pernah mengatakan jika salah seorang dari orang tua Balqis adalah dari bangsa Jin.

Hal itu sejalan dengan hadist riwayat oleh Abu Hurairah:

Banyak cerita yang berkembang di masyarakat dengan berbagai macam dan versi. Namun, Al Alusi pada bukunya yang berjudul Ruhul Ma’ani berpendapat bahwa hadis yang mengatakan jika salah satu dari orang tua Ratu Balqis berasal dari bangsa keturunan Jin adalah hadis yang dhaif.

Cerita yang berkembang di masyarakat juga hanya sebuah cerita turun temurun. Hal itu seperti legenda yang tidak dapat di buktikan kebenarannya.

Baik dalam Al-Quran maupun dalam hadist yang benar-benar shahih dan terpercaya.

Hal itu mendapat dukungan dari ahli mufasir lainnya. Mereka bahkan menentang pernikahan antara manusia dengan jin karena hal itu tidak sesuai fitrah dan kodratnya.

Mereka berasal dari jenis yang berbeda dan memiliki tabiat yang juga beda. Manusia adalah makhluk jasmani yang tercipta dari tanah. Sedangkan jin adalah, makhluk rohani yang berasal dari api.

Hal itu tidak bisa bersatu. Kebenaran mengenai apakah Ratu Balqis merupakan keturunan dari Bangsa Jin atau bukan, Waullahua’lam bissawaf. Hanya Allah yang tau kebenarannya.

Agama Ratu Balqis

Ratu Saba dan kaumnya adalah penyembah matahari dan bintang. Itu terjadi sebelum bertemu dengan Nabi Sulaiman.

Mereka miskin akan akidah ketauhidan untuk menyembah Allah meskipun negrinya makmur. Di jadikan indah oleh setan perbuatan buruk mereka. Tak peduli betapa cerdasnya mereka dalam pembangunan.

Ada beberapa yang berpendapat bahwa terdapat 3 cara yang Nabi Sulaiman lakukan untuk menarik Ratu Balqis memeluk agama tauhid.

Pertama yaitu melalui ancaman. Tertulis dalam surat Nabi Sulaiman agar Ratu Balqis dan rakyatnya tidak berlaku sombong. Ia wajib menyerahkan diri karena kerajaan Nabi Sulaiman memiliki kekuatan yang begitu besar. Namun, hal itu tak lantas membuat Ratu Balqis langsung beriman.

Kedua yaitu dengan menunjukkan mukzizat. Mukzizat ini di perlihatkan melalui pindahnya istana Ratu Balqis yang ada di Saba ke daerah Palestina.

Hal itu mengagumkan. Ia sendiri bersama pasukannya butuh waktu berminggu-minggu menempuh perjalanan ke tempat Nabi Sulaiman. Penunjukkan adanya mukzizat ini masih belum bisa membuat Ratu Balqis beriman.

Ketiga adalah melalui ilmu pengetahuan. Hal ini di tunjukkan saat Ratu Balqis terkagum-kagum dengan lantai kaca istananya. Ia melihat di bawah lantai itu terdapat kolam ikan.

Ratu Balqis tak bisa menolak kekagumannya pada tingginya ilmu pengetahuan dan majunya peradaban yang di tunjukkan Nabi Sulaiman.

Beriman Karena Takjub

Ia mengatakan bahwa ia beriman dan langsung mengatakan ketakjubannya. Ia ingin ikut bersama keyakinan Nabi Sulaiman pada ajaran Tauhid.

Ia juga mengatakan bahwa ia telah berbuat zhalim pada dirinya sendiri. Ia berserah bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan seluruh alam.

Keyakinan Ratu Balqis kepada ajaran tauhid membuat rakyatnya juga ikut mendapat hidayah.

Rakyatnya berbondong-bondong memeluk agama tauhid oleh Nabi Sulaiman. Hal itu membuat negri Saba menjadi negri yang memegang erat tauhid.

Hal itu berlangsung selama masa pemerintahan Ratu Saba’ hingga ia wafat. Allah menambahkan kenikmatan yang mereka miliki (masyarakat Saba’ kala itu).

Negri Saba’ semakin makmur. Namun ketika Ratu Balqis wafat, generasi berikutnya kembali menyembah matahari.

Mereka juga berbuat kerusakan sehingga Allah memberikan adzab pada rakyat negri Saba. Bendungan Ma’rib jebol dan membuat banjir bandang yang merusak segala hal di negri itu.

Nama Anak Dan Suami Ratu Balqis

Setelah mengetahui unsur, serta asal usul dari Ratu Balqis dan Agamanya, lalu bagaimana keturunannya.

Ada yang meriwayatkan bahwa setelah bertemu dengan Nabi Sulaiman, Ratu Balqis menikah dengan Nabi Sulaiman.

Hal itu membuat Nabi Sulaiman menjadi suami dari Ratu Balqis. Itu di ceritakan dalam versi riwayat tersebut.

Banyak cerita versi lisan yang mengatakan, Kaisar pertama Ethiopia Menelik I atau Menilek adalah keturunan langsung dari Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis.

Dalam kisah lain bahwa ia pergi ke Yerussalem bertemu dengan ayahnya. Ia hanya pergi ketika usianya dua puluhan.

Ia kemudian kembali ke Ethiopia memerintah rakyat di sana dengan membawa Tabut perjanjian dari ayahnya. 

Namun untuk kebenaran hal ini tidak bisa terbukti 100 % karena tak ada bukti yang merujuk kesana.

Baca juga beritaku: Nabi Sulaiman AS Lengkap Harta Tahta dan Wanita

Klaim Keturunan Queen of Sheba

Keluarga Kerajaan di Ethiopia mengklaim bahwa diri mereka adalah keturunan Queen of Sheba.

Hal itu kemudian di teliti oleh para ahli genetik dari Inggris dan Ethiopia. Mereka menemukan bahwa gen orang Ethiopia memang mirip dengan orang Israel dan Suriah.

Analisis itu merujuk pada dugaan, memang terjadi migrasi dari bangsa Israel ke Ethiopia. Kurun waktunya juga sama dengan kurun waktu yang terkisahkan dalam hikayat Queen of Sheba.

Cerita tentang Ratu Balqis di Al-Quran  berhenti saat Ratu Balqis berserah diri untuk masuk ke ajaran tauhid bersama Nabi Sulaiman.

Tidak ada penjelasan atau kelanjutan cerita apakah mereka menikah ataupun memiliki keturunan.

Juga, tak ada hadist yang merujuk ke hal tersebut. Sehingga, apakah klaim keluarga di Ethiopia tersebut benar atau tidak, masih menjadi misteri.

Di Al-Quran juga terkisahkan bahwa setelah Ratu Balqis wafat, rakyatnya kembali dalam kesyirikan.

Mereka kembali menyembah matahari dan bintang-bintang. Bahkan mereka memenuhi negri mereka dengan membangun kuil untuk dewa matahari serta bintang-bintang.

Hal itu membuat Allah mengadzab penduduk negri tersebut. Allah menurunkan banjir dari bendungan Ma’rib yang jebol.

Hal itu membuat penduduknya banyak yang meninggal dalam peristiwa itu. Pun kalau ada, termasuk keturunan Ratu Balqis.

Itulah sedikit banyak, cerita tentang Ratu Balqis, mengenai asal usul, keturunan, dan Agama. Bagaimanapun juga, Ratu Balqis di kisahkan begitu rendah hati.

Ia memiliki hati yang lapang untuk berserah diri kepada Allah SWT. Ia menerima agama tauhid meskipun ia adalah seorang Ratu yang memiliki jabatan dan harta. Semoga kita dapat meneladani kerendah-hatiannya dalam menerima kebenaran.

Referensi: Beritaku, Republika, BBC

1 komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *