Bohong dan Jujur Yang diSuka Oleh Allah SWT
Bohong Yang Disuka Allah, Benar dan Salah Dalam Perkara Dunia

Bohong Yang Disuka Allah, Benar dan Salah Dalam Perkara Dunia

Diposting pada

Dalam kehidupan sosial, cenderung kita tidak bisa membedakan mana benar dan mana yang salah. Dalam hal perkara urusan duniawi. Ternyata ada Bohong yang dibenci dan adapula yang disuka Oleh Allah SWT.

Beritaku.Id, Kisah Islami – Tidak ada manusia yang menerima kebohongan orang lain. Kamu pembohong. Penipu. Aku tidak percaya kepadamu.

Baca juga: Urutan Lengkap 25 Nabi dan Rasul yang Wajib Diketahui dan Kisahnya

Demikian beberapa yang diungkapkan seseorang yang merasa tertipu karena telah dibohongi. Dengan kebenciannya. Sebab perbuatan berbohong adalah perbuatan yang dilarang dalam Islam.

Namun tahukah Anda bahwa tidak semua prilaku berbohong dibenci oleh Allah SWT?

Bohong Yang Tidak Disuka Allah SWT

Sebagaimana sabda Nabi Muhamamd SAW “Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu bila berbicara dusta, bila berjanji tidak ditepati, dan bila diamanati dia berkhianat. (HR. Muslim)”

Ketika berbicara berbohong, berjanji ia ingkar janji dan dengan amanah ia berkhianat.

Baca juga: Rasul Dalam Islam, Pengertian Dan Kepribadian Serta Daftar Urutan Lengkap

Munafik sebagai label kafir dalam Islam, maka jangan biasakan berjanji melamar. Sementara 5 tahun tak kunjung meminang. Ini pacaran atau cicil mobil.

Jangan biasakan bersumpah apalagi dengan menyebut Nama Allah dalam sumpah. Sebab hal tersebut merupakan pelanggaran Aqidah Islam. Begitupun dengan jabatan yang diemban, maka amanah yang dimiliki harus dijalankan sebaik mungkin dan tidak memanfaatkan jabatan sebagai alat untuk memperkaya diri sendiri.

Jujur akan senantiasa membawa kebenaran. Dan semua kebenaran akan mendekatkan jalan menuju Surga. Artinya mempertahankan sikap dan sifat jujur adalah prilaku muslim untuk menuju Ridha Allah SWT.

Sementara prilaku Berdusta adalah prilaku kejahatan sementara semua kejahatan adalah jalan menuju Neraka.

Setiap ucapan dengan gabungan kata, kalimat dan paragraf. Hendaknya diisi dengan pernyataan yang jujur dan benar. Sebab dalam setiap ucapan hanya ada satu diantara dua pilihan. Yakni Jujur atau berdusta.

Sebagaimana Sabda Nabi Muhammad SAW “Hendaklah kamu selalu benar. Sesungguhnya kebenaran membawa kepada kebajikan dan kebajikan membawa ke surga. Selama seorang benar dan selalu memilih kebenaran dia tercatat di sisi Allah seorang yang benar (jujur). Hati-hatilah terhadap dusta. Sesungguhnya dusta membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa kepada neraka. Selama seorang dusta dan selalu memilih dusta dia tercatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta (pembohong) (HR. Bukhari)”

Kehidupan sosial, ekonomi, hukum dan politik, dengan interaksi yang tinggi dalam kehidupan tersebut. Terutama dalam urusan ekonomi bisnis, terkadang menghalakan segala cara dalam menjual produk.

Seperti berbohong untuk sebuah produk atau mengurangi takaran. Namun apapun upaya penjualan dengan tidak jujur, maka tidak mendatangkan berkah.

Hal Yang Dibenarkan Untuk Berbohong

Dalam perkara hubungan dengan oranglain, maka ada jalan. Berbohong. Tidak jujur. Meski semua ada tujuannya.

Rasulullah Saw membolehkan dusta dalam tiga perkara, yaitu dalam peperangan, dalam rangka mendamaikan antara orang-orang yang bersengketa dan pembicaraan suami kepada isterinya. (HR. Ahmad)

Dalam sebuah kondisi perang yang dimaksud adalah siasat perang yang tidak boleh diketahui orang lain. Maka seorang panglima perang boleh berbohong (menutupi) strategi perang kepada prajuritnya.

Dalam hal mendamaikan oranglain maka seseorang boleh berbohong untuk membuat kedua pihak tidak saling membenci. Misalnya A dan B berselisih, sementara A mencaci maki si B. Maka seseorang boleh menyampaikan kepada si B bahwa Si A menceritakan baik tentang B. Untuk menghindari permusuhan diantara keduanya. Padahal keanyataannya A mencaci maki B.

Baca juga: Daftar Lengkap 25 Daftar Mukjizat Nabi dan Rasul

Seorang suami, bisa berbohong kepada istri untuk membuatnya tidak marah. Misalnya seorang menceritakan keburukan istri. Maka seorang suami boleh menutupi dengan berbohong kepadanya mengenai hal tersebut.

Dalam hal mendamaikan sesuatu, berbohong bisa dibenarkan, sementara untuk merusak segala sesuatu maka kejujuran bisa jadi dibenci oleh Allah SWT.

Jenis Jujur Yang Dibenci Allah SWT

Tidak semua kejujuran disuka oleh Allah SWT, justru sebaliknya ada kejujuran yang dibenci Allah.

Sebagaimana Sabda Nabi Sesungguhnya Allah menyukai dusta yang bertujuan untuk memperbaiki dan mendamaikan (merukunkan), dan Allah membenci kebenaran (kejujuran) yang mengakibatkan kerusakan. (HR. Ibnu Babawih).

Kebohongan untuk mendamaikan serta kejujuran untuk menciptakan benturan sosial adalah prilaku yang dibenci Allah SWT. Sehingga dalam hal mendamaikan sesuatu, maka seseorang boleh berbohong untuk mendapatkan Ridha Allah SWT.

Baca juga: 170 Urutan Sahabiyah dan Sahabat Nabi Muhammad SAW